Anda di halaman 1dari 7

2.1.

Tolak Ukur dan Relevansi Dalam Operasional Perusahaan


2.2.1. Tolak Ukur Keberhasilan Bisnis
1. Penghasilan, Keuntungan (Income, Profit)
Penghasilan (Income) atau pendapatan merupakan keuntungan perusahaan
secara keseluruhan dan memperhitungkan semua uang yang mengalir keluar dari
dan ke dalam perusahaan selama periode waktu tertentu. Sedangkan, keuntungan
(profit) merupakan ukuran yang paling mudah untuk dijelaskan kepada semua
pihak dalam menilai keberhasilan seorang manajer dalam mengelola serta
memimpin suatu perusahan.
2. Perkembangan yang Berkelanjutan (Sustainable Growth)
Dalam jangka panjang, keuntungan tersebut haruslah dipergunakan untuk
pengembangan usaha bisnis kita, yaitu haruslah dipergunakan untuk memacu
pertumbuhan bisnis (Business Growth). Misalnya: pertambahan aktiva tetap yang
berupa : Mesin produksi, Gedung Pabrik, dan lain-lain.
3. Keunggulan Posisi Bersaing (Competitive Advantage)
Pertumbuhan yang berkelanjutan tersebut haruslah kita jadikan modal
dasar untuk meraih keberhasilan bisnis pada tahap berikutnya yaitu dalam bentuk
diperolehnya "posisi persaingan yang lebih unggul" atau yang sering juga disebut
sebagai "Competitive Advanted". Lawan dari Competitive Advanted adalah
Perfect competition atau persaingan sempurna, yaitu bentuk persaingan dimana
pelaku bisnis dalam cabang usaha ini adalah amat banyak dan pada umumnya
kecil-kecil, sehingga senjata persaingan yang utama adalah "perang harga",
kondisi persaingan inilah yang paling tidak disukai oleh pebisnis, untuk itu kita
harus berusaha agar dapat keluar dari lingkaran persaingan tersebut.
4. Keunggulan Posisi Bisnis
Ada tiga posisi bisnis yang unggul secara berurutan yaitu :
a. Posisi bisnis yang tergantung (Dependent Business)
Posisi bisnis seperti ini merupakan suatu kondisi dimana perusahaan kita
masih berada dalam berbagai ketergantungan dari pihak lain.
b. Posisi bisnis yang merdeka (Independent Business)
Pada posisi bisnis seperti ini kita tidak mudah dipermainkan oleh pihak
lain, sehingga kualitas bisnis kita akan semakin kuat dan tidak mudah
digoyahkan oleh pihak lain maupun pesaing kita.
c. Posisi bisnis yang saling berkait (Intedepedent Business)
Dalam era global seperti sekarang ini maka bisnis yang merdeka 100%
sangatlah sulit untuk dapat kita wujudkan, oleh karena itu maka untuk
memperoleh posisi yang lebih bebas maka dapat ditempuh dengan cara
membuat adanya saling ketergantungan diantara partner bisnis kita. Baik
mereka adalah pemasok bahan baku, teknisi mesin mesin produksi, para
agen atau distributor dan pemodal atau investor.
5. Corporate Image
Corporate image adalah citra/gambaran/kesan publik yang diciptakan dan
ditanamkan oleh perusahaan kepada konsumen. Penciptaan corporate image
dapat melalui dua cara, yakni melalui sudut pandang infrastruktur dan sudut
pandang citra eksternal yang telah ditanam oleh perusahaan. Untuk
menciptakan citra infrastruktur, perusahaan harus menekankan visi dan misi yang
ditawarkan kepada konsumennya. Sedangkan, citra eksternal mampu melalui;
customer satisfaction, product quality, tangible image, advertisement,
sponsorship, media relations dan social responsibility. Sehingga, citra eksternal
dapat diartikan sebagai aktivitas jangka panjang antara perusahaan dan konsumen
yang saling berinteraksi (Ene dan Özkaya, 2014).
Ene dan Özkaya (2014) membagi corporate image dalam 6 dimensi, yaitu :
1) Store Layout
Store Layout merupakan jarak penempatan ruang antara satu produk
dengan produk lain yang disajikan kepada konsumen.
2) Store Prestige
Store prestige dapat diartikan sebagai reputasi toko yang terjadi akibat
keterlibatan kedua pihak antara perusahaan dan konsumen dalam jangka
panjang secara terus menerus.
3) Service Quality of Store
Kualitas merupakan keseluruhan dari produk atau jasa yang diberikan
untuk menciptakan kepuasan yang dibutuhkan oleh konsumen atas apa
yang dibelinya.
4) Products
Produk merupakan objek atas suatu benda yang dipasarkan melalui iklan
dan bertujuan dalam kegiatan pemasaran.
5) In - Store Promotion
In - Store Promotion merupakan investasi yang dilakukan untuk
mempromosikan produk mereka di toko, seperti; posisi rak, layar khusus,
brosur promosi, dan lain-lain.
6) Support Services and Equipment
Support services and equipment merupakan alat bantu yang diberikan oleh
toko seperti keranjang belanja, dan proses pengembalian produk yang
diberikan oleh toko terhadap konsumen.

6. Etika Bisnis
Etika Bisnis merupakan berbagai aturan yang tak tertulis soal bagaimana
cara menjalankan suatu kegiatan bisnis dengan adil, serta sudah sesuai dengan
hukum yang akan diberlakukan suatu negara dan tidak pula tergantung pada
kedudukan individu maupun perusahaannya dalam bermasyarakat. Etika bisnis
dalam perusahaan yakni suatu bentuk etika terapan atau juga etika profesional
yang akan meneliti prinsip-prinsip serta berbagai masalah etika dan moral yang
muncul dalam lingkungan perusahaan.

Pengertian Etika Bisnis Menurut Para Ahli


1) Hill dan Jones
Etika Bisnis yakni berbagai ajaran untuk dapat membedakan antara salah
dan benar guna memberikan sebuah pembekalan kepada setiap pemimpin
perusahaan ketika mempertimbangkan untuk dapat mengambil keputusan
strategis yang terkait dengan sebuah masalah moral yang kompleks.
2) Bertens
Etika Bisnis merupakan sebuah bentuk standar yang lebih tinggi
dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam sebuah
kegiatan bisnis seringkali ditemukan wilayah abu-abu yang tidak diatur
oleh ketentuan hukum.
3) Sim
Etika Bisnis ialah sebuah karakter dalam menyampaikan suatu integritas
moral dan nilai-nilai yang konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat,
yang berkaitan dengan suatu kepemimpinan yang efektif dalam organisasi.
4) Steade Et Al
Etika Bisnis yaitu salah satu dari standar etika yang berhubungan dengan
tujuan dan cara mengambil suatu keputusan dalam sebuah bisnis.
5) Velasques
Etika Bisnis yakni sebuah studi khusus mengenai moral yang benar dan
salah. Studi ini berfokus pada standar moral sebagaimana yang sudah
diterapkan dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.

Aspek atau Sudut Pandang Etika Bisnis


1. Sudut Pandang Ekonomi yaitu adanya sebuah interaksi antara produsen
dengan para pekerja, produsen dengan produsen dalam sebuah organisasi.
Kegiatan tersebut ini sama-sama bertujuan untuk dapat mencari profit,
oleh karena itu menjadi sebuah kegiatan ekonomis.
2. Sudut Pandang Etika yakni sebuah orientasi profit jangan sampai
merugikan orang lain. Apa yang dapat dilakukan dalam menjalankan
sebuah bisnis haruslah menghormati kepentingan dan juga hak orang lain.
3. Sudut Pandang Hukum merupakan hal yang tetap harus memperhatikan
berbagai aspek-aspek dari hukum tertulis sebagaimana tercantum dalam
sebuah Hukum Dagang atau Hukum Bisnis karena hukum merupakan
sebuah sudut pandang normatif yang menetapkan apa yang harus
dilakukan dan juga apa yang tidak boleh dilakukan oleh pelaku bisnis.

Prinsip Etika Bisnis


1. Prinsip Otonomi
Prinsip ini dapat menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan dan
memiliki sebuah rasa tanggung jawab. Adapun orang yang sangat mandiri
berarti orang yang dapat mengambil suatu keputusan atau melakukan
berbagai tindakan berdasarkan kemampuan sendiri.
2. Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran yakni untuk dapat menanamkan sikap bahwa apa yang
dikatakan sesuai dengan apa yang dipikirkan dan apa yang akan dikatakan
itulah yang dikerjakan. Prinsip ini merupakan sebuah wujud dari
kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen atau juga perjanjian
yang telah disepakati bersama.
3. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan yakni untuk dapat menanamkan sikap dalam
memperlakukan semua pihak secara adil tanpa membeda-bedakan dari
berbagai aspek baik dari suatu aspek hukum, ekonomi maupun aspek-
aspek lain sebagainya.
4. Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini juga menanamkan sebuah kesadaran bahwa dalam berbisnis
harus menanamkan suatu prinsip win-win solution, yang artinya dalam
mengambil sebuah keputusan dan tindakan bisnis harus diusahakan agar
pihak lain merasa diuntungkan.
5. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini ialah salah satu prinsip untuk tidak merugikan pihak lain dalam
segala keputusan maupun berbagai tindakan bisnis yang diambil. Prinsip
ini juga didasari oleh suatu kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati
harkat dan martabatnya.

Manfaat Etika Bisnis


 Memberikan suatu keunggulan kompetitif di mata para pelanggan.
 Meningkatkan kebahagiaan bagi para karyawan.
 Menarik lebih banyak para investor.
 Meningkatkan suatu kredibilitas perusahaan.
 Meningkatkan sebuah daya saing perusahaan.
 Meningkatkan suatu kepercayaan investor pada perusahaan.
 Membangun sebuah citra perusahaan yang positif.
 Tugas utama dari etika bisnis dipusatkan pada upaya mencari cara untuk
dapat menyelaraskan kepentingan strategis suatu bisnis dengan tuntunan
moralitas.
 Etika bisnis ini bertugas untuk melakukan sebuah perubahan kesadaran
masyarakat tentang bisnis dengan memberikan suatu pemahaman yaitu
bisnis yang tidak dapat dipisahkan dari etika.
 Memiliki budaya yang sangat khas yang bisa menjadi suatu keunggulan.
 Dapat memaksimalkan suatu keuntungan dan meminimalisir kerugian.

Tujuan Etika Bisnis


Tujuan dari etika bisnis untuk para pengusaha ialah untuk dapat
mendorong kesadaran moral dan juga memberikan berbagai batasan – batasan
untuk para pengusaha ataupun para pelaku bisnis dalam menjalankan suatu good
business dan juga tidak dapat melakukan monkey business ataupun dirty business.
Yang mana, hal tersebut bisa merugikan banyak belah pihak yang juga terkait.
Dengan suatu etika bisnis, bagi para pelaku bisnis mempunyai sebuah
aturan yang bisa mengarahkan mereka dalam mewujudkan citranya dan
manajemen bisnis yang sangat baik, jadi bisa diikuti oleh seluruh orang yang
dapat mempercayai bahwa bisnis tersebut mempunyai sebuah etika yang baik.
Mempunyai sebuah etika bisnis juga bisa menghindari citra buruk seperti
pada penipuan, dan cara kotor serta licik. Bisnis yang mempunyai etika yang
sangat baik biasanya tidak akan pernah dapat merugikan bisnis lain, tidak
melanggar sebuah aturan hukum yang berlaku, dan tidak akan membuat suasana
yang tidak kondusif kepada saingan bisnisnya, serta juga mempunyai izin usaha
yang sah.
Contoh Pelanggaran Etika Bisnis
1. Pelanggaran Hukum
Contoh pada pelanggaran hukum dari etika bisnis yakni sebuah
perusahaan yang melakukan PHK namun tidak akan memberikan
tunjangan sama sekali. Padahal hal ini telah diatur dalam UU no 13 tahun
2003.
2. Pelanggaran Transparasi
Suatu perusahaan tidak akan memberikan biaya tambahan suatu kreditan
barang terhadap para konsumen. Tentu hal ini, para konsumen akan dapat
melakukan suatu protes karena tidak dijelaskan diawal.
3. Pelanggaran Kejujuran
Suatu perusahaan dapat dikatakan akan melakukan pelanggaran terhadap
sebuah kejujuran apabila mereka tidak memberikan harga yang sejujurnya
kepada para konsumen serta kualitas-kualitas dari barang yang
ditawarkannya.
4. Pelanggaran Empati
Perusahaan tidak akan merespon keterlamabatan seorang klien bisnis yang
memiliki suatu halangan seperti sakit dan bahkan pihak dari suatu
perusahaan pun juga mengancam orang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai