Anda di halaman 1dari 5

AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD

LAPORAN KEUANGAN LPD

Dosen Pengampu : I Made Marsa Arsana, SE., MMA., Ak. CA

Oleh:

Ni Putu Ana Martini 20192413001

Ni Kadek Ayu Wirastuti 20192413005

FAKULTAS BISNIS DAN PARIWISATA


UNIVERSITAS TRIATMA MULYA
TAHUN AJARAN
2021/2022
LAPORAN KEUANGAN LPD

Laporan Keuangan yang terdiri atas Laporan Posisi Keuangan, LabaRugi, Arus Kas, Catatan
atas Laporan Keuangan dan Chart of Account yang menyusun laporan keuangan tersebut.

A. KERANGKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN STANDAR LEMBAGA


PERKREDITAN DESA (LPD)
Kerangka penyusunan standar Laporan Keuangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dibuat untuk
mempermudah orang-orang di bagian akuntansi dalam meyusun laporan keuangan. Berikut ini
merupakan contoh bagan Laporan Keuangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) :

Gambar 2.5 Bagan Laporan Keuangan Lembaga PerkreditanDesa (LPD)

B. MODEL LAPORAN POSISI KEUANGAN


Laporan Posisi Keuangan atau Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta
modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Jadi tujuan Laporan Posisi Keuangan adalah
untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan dalam kasus ini Lembaga Perkreditan Desa
(LPD), pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku-buku di tutup dan di tentukan sisanya
pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga Laporan Posisi Keuangan sering disebut
dengan Balance Sheet. Laporan Posisi Keuangan terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang, dan
modal.
1. Aktiva Lancar (Current Asset)
Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva-aktiva lain yang diharapkan akan direalisasi menjadi
uang kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus usaha perusahaan yang normal atau
dalam waktu satu tahun. Berikut merupakan kategori aktiva lancar, yaitu :
1) Kas.
Uang tunai yang disimpan di brankas atau di kantor, ataupun simpanan bank, yang
berbentuk tabungan atau simpanan lain yang dapat diambil setiap saat.
2) Antar Bank Aktiva :
a. Tabungan.
Simpanan uang yang berasal dari pendapatan yang tidak dibelanjakan dan
bisa dilakukan oleh perorangan maupun instansi tertentu. Tabungan ini bisa
diambil kapan saja tanpa terikat oleh waktu.
b. Deposito.
Simpanan pada bank yang berbentuk deposito yang dapat diambil padawaktu
tertentu, misalnya 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan.
3) Pinjaman yang meliputi :
a. Pinjaman yang diberikan.
Suatu jenis utang yang dapat melibatkan semua jenis benda
berwujud.Walaupun biasanya lebih sering diidentikkan dengan pinjaman
moniter.
b. Cadangan Piutang Ragu-ragu.
Piutang yang disanksikan atau diragukan penerimanya karena kegagalan usaha
atau memang merupakan suatu kesengajaan debitur tidak membayarnya.
2. Aktiva Tetap (Fixed Asset)
Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu lama. Aset tersebut
digunakan dalam kegiatan normal perusahaan serta mempunyai nilai material, misalnya Tanah,
Gedung/Bangunan, Mesin-mesin, Kendaraan, dan Peralatan. Aktiva tetap ini meliputi:
1) Aktiva Tetap dan Inventaris:
a. Harga Perolehan.
Jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh barang
atau jasa. Jumlah ini pada saat terjadinya transaksi akan dicatat sebagai aktiva.
b. Akumulasi Penyusutan.
Bagian dari biaya perolehan aktiva tetap yang dialokasikan ke penyusutan
sejak aktiva tetap tersebut diperoleh.
2) Rupa-rupa Aktiva.
Aktiva lain-lain adalah aktiva yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam aktiva lancar, aktiva jangka panjang, aktiva tetap berwujud,
dan aktiva tetap tidak berwujud.
3. Utang
Pengorbanan manfaat ekonomis yang akan timbul di masa yang akan datang, yang
disebabkan oleh kewajiban-kewajiban disaat sekarang dari suatu badan usaha yang akan
dipenuhi dengan mentransfer aktiva atau memberikan jasa kepada badan usaha lain di masa
yang akan datang, sebagai akibat dari transaksi-transaksi yangsudah lalu.
A. Simpanan Berjangka
Simpanan dari pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara
pihak ketiga dan bank yang bersangkutan.

B. Pinjaman yang diterima


Dana yang diterima dari pihak lain dengan kewajiban pembayaran
kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.

C. Rupa-rupa Passiva
Pos neraca bank disisi passiva yang juga berfungsi sebagai tempat
penampungan kewajiban-kewajiban bank dengan ukuran tertentu
dianggap tidak dapat dimasukkan ke dalam pos-pos passiva lainnnya.

D. Modal Dasar
Modal dasar merupakan seluruh nilai nominal saham Perseroan yang
disebut dalam Anggaran Dasar. Modal dasar pada prinsipnya
merupakan total jumlah saham yang dapat diterbitkan oleh
Perseroan.

E. Cadangan Umum
Cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba ditahan atau dari laba
bersih setelah dikurangi pajak, mendapat persetujuan rapat umum
pemegang saham atau rapat anggota sesuai dengan ketentuan
pendirian atau anggaran dasar setiap bank.

F. Laba/Rugi
Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi
sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha,
dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan
usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan
(revenue) atau investasi pemilik.
Rugi adalah jumlah pengeluaranatau biayayang lebih besar
dibandingkan dengan pendapatan yang diterima, dalam asuransidapat
pula diartikan sebagai besarnya pembayaranyang harus diberikan
oleh penanggung kepada tertanggung atas terjadinya hal yang
diasuransikan.

Anda mungkin juga menyukai