2) Aset tetap
Aset tetap merupakan aset yang bersifat tahan lama dan digunakan dalam
operasi reguler perusahaan. Aset tetap terdiri dari:
Properti fisik seperti tanah, bangunan, mesin, furnitur, peralatan, dan
sumber daya alam seperti kebun, hutan, mineral
Kecuali tanah, dimana sebagian besar aset tersebut dapat disusutkan
(seperti: gedung, peralatan).
3) Aset tidak berwujud
Aset yang tidak memiliki wujud fisik dan bukan merupakan instrumen
keuangan seperti hak paten, hak cipta, waralaba, goodwill, merek dagang.
Aset tak berwujud diamortisasi selama masa manfaatnya yang terbatas.
Secara periodik umur aset tak berwujud dinilai berdasarkan penurunan nilai
yang terjadi.
4) Aset lain yang bersifat tidak lancar
Aset lain yang dapat dicatat dalam laporan posisi keuangan, meliputi:
beban dibayar di muka – jangka panjang
piutang tidak lancar
aset dalam dana khusus
properti yang dimiliki untuk dijual
kas atau sekuritas yang dibatasi
2. Liabilitas
Liabilitas merupakan kewajiban entitas usaha pada masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu. Penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan adanya arus keluar
dari sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi. Adapun klasifikasi dari
liabilitas adalah:
a. Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban yang diperkirakan secara memadai
akan dilunasi melalui penggunaan aset lancar atau penciptaan kewajiban lancar
lainnya. Menurut PSAK 1 (revisi 2009), yang diklasifikasikan sebagai liabilitas
jangka pendek jika:
liabilitas akan diselesaikan dalam siklus operasi normalnya
dimiliki untuk diperdagangkan
jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah pelaporan
entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas
selama sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan
Klasifikasi liabilitas jangka pendek:
1) Utang yang berasal dari akuisisi barang dan jasa, seperti utang usaha, utang
gaji, utang pajak, dan lain-lain.
2) Penagihan yang diterima di muka sebelum barang atau jasa diberikan.
3) Kewajiban lainnya yang pelunasannya akan dilakukan dalam siklus operasi,
seperti obligasi jangka panjang yang harus dibayarkan pada periode berjalan,
kewajiban jangka pendek dari pembelian peralatan.
b. Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban yang diperkirakan secara memadai
tidak akan dilunasi dalam siklus operasi normal. Klasifikasinya:
1) Liabilitas dari pembiayaan, seperti penerbitan obligasi, utang sewa guna
usaha, utang bank jangka panjang.
2) Liabilitas dari kegiatan operasional, seperti kewajiban dana pensiun,
kewajiban pajak yang ditangguhkan.
3) Liabilitas yang bergantung pada terjadi atau tidaknya peristiwa di masa
depan, seperti provisi untuk kewajiban garansi.
3. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua liabilitas.
Klasifikasi dari ekuitas, antara lain:
a. Saham biasa dan saham preferen, diungkapkan mengenai nilai pari (nominal),
otorisasi, diterbitkan, dan jumlah beredarnya.
b. Premium saham, yaitu kelebihan jumlah yang dibayarkan di atas nilai pari atau
yang ditetapkan, biasanya disajikan satu jumlah untuk saham biasa dan saham
preferen.
c. Laba ditahan, yaitu laba perusahaan yang tidak didistribusikan.
d. Saham treasury, yaitu jumlah saham yang dibeli kembali oleh perusahaan yang
disajikan sebagai pengurang dari ekuitas.
Bentuk laporanadalah dengan menyajikan aset, liabilitas, dan ekuitas secara berurutan
dari atas ke bawah.
Kieso, D. E., Weygant, J. J., & Warfield, T. D. 2002. Akuntansi Intermediate. Jakarta:
Erlangga