Tujuan Pembelajaran
a. Memahami kegunaan dan keterbatasan laporan posisi keuangan.
b. Menjelaskan elemen dan pengklasifikasian dalam laporan posisi keuangan.
c. Menyusun laporan posisi keuangan.
d. Menjelaskan tujuan dan kegunaan laporan arus kas.
e. Menjelaskan informasi yang terkandung dalam laporan arus kas.
f. Mengetahui dasar-dasar menyusun laporan arus kas.
g. Menjelaskan informasi tambahan terkait laporan posisi keuangan dan laporan arus kas.
d. Beberapa pengukuran nilai untuk beberapa unsur di laporan posisi keuangan melibatkan
pertimbangan dan estimasi, misalnya penentuan masa manfaat asset tetap dan estimasi
kewajiban garansi.
4. Elemen laporan posisi keuangan, terdiri atas:
a. Asset
Asset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas.
b. Liabilitas
Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaian diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi.
c. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikuurangi semua liabilitas.
5. Klasifikasi dalam Laporan Posisi Keuangan
a. Asset Lancar dan Tidak Lancar
Menurut PSAK 1 (Revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan, entitas mengklasifikasikan
asset sebagai asset lancar, jika
1) Asset diharapkan dapat direalisasikan, atau terjual, atau digunakan dalam siklus
operasi normal;
2) Asset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan;
3) Asset yang diharapkan akan terealisasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode
pelaporan; atau
4) Berupa kas atau setara kas, kecuali yang dibatasi pertukaran atau penggunaannya
untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode
pelaporan.
Asset yang tidak termasuk kategori di atas, diklasifikasikan sebagai asset tidak lancar.
Contoh asset lancar antara lain kas, piutang, persediaan, investasi jangka pendek, dan
biaya dibayar dimuka. Pengklasifikasian terpisah antara asset lancar dengan asset tidak
lancar akan menunjukkan bagaimana suatu asset difungsikan dalam entitas.
Asset tidak lancar adalah asset yang tidak memenuhi definisi asset lancar. Asset tidak
lancar terdiri dari:
1) Investasi jangka panjang, biasanya mencakup beberapa bentuk, seperti obligasi dan
saham, atau dalam bentuk dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu (sinking fund).
2) Asset tetap, adalah asset berwujud yang digunakan dalam operasi entitas, misalnya
tanah, bangunan, mesin dan perlengkapan.
3) Asset tak berwujud, merupakan asset tanpa wujud fisik yang bukan berbentuk
instrument keuangan. Contoh asset tak berwujud adalah hak paten, hak cipta,
franchise dan goodwill.
4) Asset lain yang bersifat tidak lancar, misalnya piutang jangka panjang dan biaya
dibayar dimuka jangka panjang.
b. Liabilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek menurut PSAK 1
(Revisi 2013), jika:
1) Liabilitas diharapkan akan diselesaikan dalam siklus operasi normalnya;
2) Liabilitas yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan (misalnya instrument derivatif);
3) Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan
setelah periode pelaporan; atau
4) Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama
sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang usaha 427.000
Pinjaman jangka pendek 274.000
Bagian pinjaman jangka 188.000
panjang
Utang pajak 112.000
Provisi 10.000
Total Liabilitas Jangka Pendek 1.011.000
Liabilitas Jangka Panjang
Pinjaman jangka panjang 1.706.000
Pajak tangguhan 1.214.000
Liabilitas jangka panjang 1.000.000
lainnya
Total Liabilitas Jangka Panjang 3.920.000
TOTAL LIABILITAS 4.931.000
EKUITAS
Modal saham 3.002.000
Saldo laba 388.000
Komponen ekuitas lainnya 67.000
TOTAL EKUITAS 3.457.000
Pengungkapan juga dapat disajikan pada laporan posisi keuangan (atau di laporan
perubahan ekuitas atau catatan atas laporan keuangan) misalnya informasi mengenai jenis
saham, yaitu jumlah saham modal dasar dan jumlah saham yang diterbitkan dan disetor
penuh, dan nilai nominal saham.
b. Aktivitas investasi, adalah aktivitas berupa perolehan dan pelepasan asset jangka panjang
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
c. Aktivitas pendanaan, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas.
Beberapa contoh klasifikasi penerimaan kas dan pembayaran kas menurut aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.
Aktivitas Operasi
Arus kas masuk dari Penjualan barang dan jasa, penerimaan royalty atau komisi,
pendapatan bunga (dapat juga termasuk aktivitas investasi), dan
dividen yang diterima (dapat juga termasuk di aktivitas investasi).
Arus kas keluar untuk Pembayaran pemasok, pegawai, pajak, dan bunga pinjaman (dapat juga
masuk di aktivitas pendanaan)
Aktivitas Investasi
Arus kas masuk dari Penjualan asset teap, penjualan asset tak berwujud, penjualan saham
atau instrument utang entitas lain, penerimaan dari pembayaran
pinjaman yang diberikan kepada entitas lain.
Arus kas keluar untuk Pembelian asset, pembelian asset tak berwujud, pembelian investasi
saham atau instrument utang entitas lain, pengeluaran untuk
pemberian pinjaman kepada entitas lain.
Aktivitas Pendanaan
Arus kas masuk dari Menerbitkan saham, menerbitkan instrument utang
Arus kas keluar untuk Membeli kembali saham (saham treasuri), membayar utang atau
pinjaman, membayar dividen kepada pemegang saham (dapat juga
masuk di aktivitas operasi)
5. PSAK 2 (Revisi 2009): Laporan Arus kas, tidak mensyaratkan bagaimana bunga dan dividen
yang diterima atau dibayarkan seharusnya diklasifikasi. Arus kas bunga dan dividen yang
diterima dan dibayarkan masing-masing diungkapkan secara terpisah. Masing-masing
diklasifikasikan secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi atau
pendanaan. PSAK 2 (Revisi 2009): Laporan Arus kas, mengatur bahwa arus kas yang
berkaitan dengan pajak penghasilan diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan
sebagai arus kas dari aktivitas operasi, kecuali dapat secara spesifik diidentifikasi sebagai
aktifitas pendanaan atau investasi.
6. Penyusunan Laporan Arus Kas
a. Arus kas dari aktivitas operasi, dapat disajikan dengan dua metode, yaitu:
1) Metode langsung, menyajikan kelompok utama penerimaan kas bruto (gross) dan
pembayaran kas bruto; atau
2) Metode tidak langsung, dimulai dengan laba rugi periode berjalan dan menyesuaikan
laba rugi tersebut dengan transaksi non kas, akrual, dan tangguhan dari pos yang
penghasilan atau pengeluaran dalam aktivitas investasi dan pendanaan.
b. Arus kas dari aktivitas investasi, relevan bagi investor karena informasi perubahan asset-
aset jangka panjang memberikan informasi tentang kapasitas operasi dan potensi laba
yang dihasilkan dan arus kas masa depan.
c. Arus kas dari aktivitas pendanaan, untuk mengetahui informasi tentang perubahan
struktur modal entitas.
7. Pengungkapan Laporan Arus Kas
Menurut PSAK 2 (Revisi 2009) bahwa transaksi investasi dan pendanaan yang tidak
memerlukan penggunaan kas dan setara kas, tidak termasuk dalam laporan arus kas.
Transaksi tersebut contohnya adalah perolehan asset secara kredit atau melalui sewa
pembiayaan, akuisisi suatu entitas melalui penerbitan saham, dan konversi utang menjadi
modal.
Suatu transaksi meskipun mempengaruhi struktur asset serta modal entitas tetapi tidak
mempengaruhi arus kas periode berjalan, tidak dimasukkan ke dalam laporan arus kas. Hal
ini konsisten dengan tujuan laporan arus kas yaitu melaporkan transaksi yang berpengaruh
terhadap arus kas periode berjalan. Transaksi tersebut diungkapkan pada bagian lain dalam
laporan keuangan sehingga memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas
investasi dan pendanaan tersebut.
Latihan Soal
1. Dalam menyusun laporan arus kas, dari transaksi berikut manakah yang akan dianggap
sebagai kegiatan investasi….
a. Peralatan dijual pada nilai buku b. Penjualan barang dagangan secara
kredit
c. Pembayaran dividen tunai d. Penerbitan utang obligasi dengan
diskonto
2. Manakah jenis informasi tambahan yang harus diungkapkan pada catatan atas laporan
keuangan untuk suatu pos dan jumlah yang disajikan dalam laporan posisi keuangan?
a. Liabilitas kontinjensi b. Kebijakan keuangan
c. Isi perjanjian kontrak penjualan d. Penjualan asset tetap yang bernilai
buku nol
3. Cakupan arus kas dari aktivitas pendanaan sering digunakan untuk menilai….
a. Dividen b. Likuiditas
c. Fleksibilitas keuangan d. Sovabilitas
4. Berikut adalah yang termasuk pos minimum yang harus ada di Laporan Posisi Keuangan,
kecuali:
a. Asset biolojik b. Persediaan
c. Kas dan setara kas d. Asset tetap
5. PT. Oase memiliki utang bank yang akan jatuh tempo 6 bulan mendatang, PT. Oase memiliki
opsi untuk melakukan pendanaan kembali atas pembayaran utang tersebut sampai 2 tahun
mendatang. PT. Oase berencana untuk mengambil opsi untuk melakukan pendanaan kembali
tersebut. Pada bagian apa dalam Laporan Posisi Keuangan seharusnya utang tersebut
disajikan?
a. Liabilitas jangka pendek b. Asset lancer
c. Liabilitas jangka panjang d. Asset tidak lancar