Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN MATERI KULIAH

PEREKONOMIAN INDONESIA

Oleh : Kelompok 3

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

 Ni Putu Ana Martini (20192413001)


 Ni Kadek Ayu Wirastuti (20192413005)

FAKULTAS BISNIS DAN SOSIAL HUMANIORA


UNIVERSITAS TRIATMA MULYA
TAHUN AJARAN
2022/2023
STRUKTUR EKONOMI INDONESIA

1. Pengertian Struktur Ekonomi


Struktur Ekonomi pada dasarnya merupakan penjabaran ataupun implementasi
dari sistem ekonomi yang ada dengan tujuan untuk meningkatkan maupun
mewujudkan kesejahteraan masyarakat suatu Negara melalui pembangunan ekonomi
dan pertumbuhan pendapatan nasional,maka hal tersebut akan membawa perubahan
mendasar dalam struktur perekonomian yang dimiliki oleh suatu Negara.

2. Sudut Tinjauan Struktur Ekonomi suatu Negara


Struktur perekonomian yang dimiliki oleh suatu Negara setidaknya dapat
dilihat dari empat macam sudut tinjauan,yaitu :
1) Tinjauan Makro-Sektoral
Berdasarkan tinjauan tersebut, maka dapat di klasifikasikan struktur
perekonomian menjadi tiga yaitu :
a. Struktur ekonomi agraris (agricultural)
b. Struktur ekonomi industrial (industrial)
c. Struktur ekonomi niaga (commercial)
2) Tinjauan Keruangan
Menurut pendekatan atau tinjauan dari aspek keruangan,maka struktur
perekonomian suatu Negara dapat di klasifikasikan menjadi :
a. Struktur ekonomi kedesaan (tradisional)
b. Struktur ekonomi kekotaan (modern)
3) Tinjauan Penyelenggaraan Kenegaraan
Apabila dilihat dari aspek penyelenggaraan kenegaraan,maka struktur
ekonomi suatu Negara dapat di klasifikasikan menjadi :
a. Struktur ekonomi etatis
b. Struktur ekonomi egalatis
c. Struktur ekonomi borjuis
4) Tinjauan Birokrasi Pengambilan Keputusan
Berdasarkan aspek birokrasi pengambilan keputusan,maka struktur ekonomi
suatu Negara dapat di klasifikasikan menjadi :
a. Struktur ekonomi sentralistis
b. Struktur ekonomi desentralistis
3. Kondisi Perekonomian Indonesia ditinjau dari empat sudut tinjauan Struktur
Perekonomian Suatu Negara secara umum
 Tinjauan Makro-Sektoral
Indonesia merupakan Negara agraris yang memiliki pengaruh
cukup besar terhadap kondisi perekonomian Negara secara umum.Hal
ini disebabkan karena sebagian wilayah Negara Indonesia adalah lahan
pertanian yang subur,hampir ¾ bagian dari total seluruh luas Indonesia
secara keseluruhan. Sehingga mata pencaharian penduduknya sebagian
besar terpusat pada sektor pertanian / agriculture. Khususnya mereka
yang tinggal di wilayah pedesaan. Hasil produktivitas dari sector
pertanaian atau agriculture tersebut mampu menyumbangkan
pendapatan/pemasukan keuangan Negara dalam jumlah yang cukup
besar. Dengan demikian kehidupan perekonomian penduduk dapat
dikatakan masuk pada tahap kemakmuran atau sejahtera.
Namun disisi lain,masih terdapat permasalahan yang harus
dihadapi oleh pemerintah maupun masyarakat Indonesia.
Permasalahan tersebut terkonsentrasi pada membengkaknya
perekonomian Indonesia,dimana perekonomian yang terpusat pada
sektor pertanian sudah tidak mampu lagi untuk memberikan
sumbangan pendapatan Negara secara optimal. Hal ini dibuktikan
dengan adanya Import beras dari luar negeri,terutama dari Negara
Thailand. Sebagai Negara agraris seharusnya Indonesia tidak
melakukan import beras dari Negara tetangga,namun inilah yang
terjadi. Indonesia masih bergantung pada Negara lain, padahal jika
dibandingkan dengan Negara lain,sumber daya alam yang dimiliki oleh
Indonesia lebih banyak jumlahnya dan kualitasnya pun jauh lebih baik.
Tetapi faktor sumber daya manusia yang tidak memadai
menjadikan mereka terlalu bergantung pada orang lain atau Negara
lain. Mereka selalu mengkonsumsi prodak-prodak buatan Negara lain
yang pada akhirnya memunculkan budaya konsumerisme.
Padahal,dengan adanya sumber daya alam yang melimpah tersebut
Indonesia mampu menjadi Negara maju,namun adanya faktor sumber
daya manusia yang kurang memadai menjadikan mereka tidak mampu
memanfaatkan kondisi kekayaan alam yang ada. Kondisi
perekonomian Indonesia terpusat pada sektor agraris atau
pertanian,namun di lain sisi masih mengandalkan import beras dari
Negara tetangga.
Untuk sektor industri,perkembangan perekonomian Indonesia
lebih maju selangkah dari sektor pertanian. Banyaknya industry yang
berdiri di kota-kota besar ternyata mampu menyumbangkan
pendapatan Negara yang lebih banyak apabila dibandingkan dengan
sektor pertanian yang merupakan pondasi utama mata pencaharian
penduduk Indonesia dan tulang punggung ekonomi Negara Indonesia
itu sendiri. Meskipun sektor industri bukan pondasi utama mata
pencaharian penduduk Indonesia dan bukan pula sumber
perekonomian yang utama,namun sektor industri menjadi penyumbang
utama pendapatan Negara dengan jumlah cukup besar. Apabila
dikaitkan dengan adanya import beras dari Negara tetangga,maka
terlihat jelas bahwa Negara Indonesia masih bergantung pada Negara
lain,walaupun Indonesia sebagai Negara agraris yang harusnya mampu
menghasilkan bahan pangan bagi penduduknya sendiri,namun
beberapa faktor menyebabkan adanya import tersebut. Dan sektor
industri mengambil alih perekonomian yang tadinya terpusat pada
sector pertanian atau agraris.
Untuk sektor niaga, di Negara Indonesia belum terlalu
berpengaruh,karena masih sedikit atau jarang sekali penduduk yang
menggantungkan ekonominya pada struktur keniagaan
tersebut.Dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa struktur
perekonomian Indonesia berdasarkan tinjauan Makro Sektoral masih
bersifat dualistis. Ini terjadi karena sumber utama mata pencaharian
masyarakat atau penduduk berpusat pada kegiatan pertanian atau
agraris,namun penyumbang utama pendapatan Negara adalah sektor
industri. Struktur perekonomian Indonesia baru bergeser dari struktur
ekonomi agraris ke struktur ekonomi industri,pendapat ini sesuai
dengan tesis yang dilakukan oleh Bouke,seorang ekonom dari Belanda.

 Tinjauan Keruangan
Kondisi perekonomian Indonesia apabila dilihat dari aspek
keruangan saat ini sedang berada pada tahap peralihan,yaitu dari sektor
keruangan pedesaan (tradisional) ke tahap kekotaan (modern). Hal ini
disebabkan dari adanya peralatan/teknologi yang digunakan untuk
melakukan kegiatan produksi. Perkembangan zaman telah membawa
banyak perubahan,baik untuk sektor ekonomi maupun sosial budaya
masyarakatnya. Perubahan yang paling mendasar terlihat pada sektor
perekonomian,yaitu semakin berkembangnya peralatan produksi yang
modern,lebih canggih dan penggunaannya pun lebih mudah serta hasil
produksi yang dihasilkan juga jumlahnya lebih banyak,jika
dibandingkan dengan peralatan/teknologi tradisional.
Sektor perekonomian masyarakat yang berada di wilayah
pedesaan biasanya menggunakan peralatan/teknologi produksi yang
lebih tradisional,missal untuk kegiatan pertanian. Meskipun sebagian
dari mereka ada yang sudah mulai menggunakan peralatan/teknologi
modern untuk menunjang aktivitas pertaniannya,karena sudah mulai
menerima perubahan dari luar yang sifatnya positif,yaitu munculnya
peralatan/teknologi modern yang memberikan kemudahan bagi para
pelaku ekonomi untuk mempermudah proses produksi,tetapi tetap ada
dari mereka yang tidak mau menggunakan peralatan/teknologi modern
untuk menunjang aktifitas perekonomiannya dengan alasan berpegang
teguh pada adat.
Di wilayah perkotaan,semua kegiatan produksi ekonominya
sudah menggunakan peralatan/teknologi modern,yaitu mesin-mesin
canggih dengan kualitas kerja yang efektif. Peralatan/teknologi yang
modern ini sangat membantu aktifitas produksi,sehingga jumlah
produksi yang dihasilkan melebihi kapasitas maksimum apabila
dibandingkan dengan proses produksi yang menggunakan
peralatan/teknologi tradisional. Sektor industri di perkotaan lebih
banyak menggunakan peralatan/teknologi modern berupa tekhnologi
mesin karena dalam melakukan proses produksi dapat diselesaikan
dengan waktu singkat,pengerjaannya pun dapat disesuaikan dengan
kebutuhan,serta hasil yang diperoleh dari proses produksi tersebut
maksimal. Dengan demikian pendapatan yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan juga banyak. Pendapatan Negara Indonesia yang paling
utama merupakan sumbangan dari sektor perindustrian. Meskipun
Indonesia Negara berkembang yang pondasi utama mata
pencahariannya berpusat pada sektor pertanian,namun sektor industri
menjadi penyumbang utama pendapatan Negara secara keseluruhan.
Faktor ini dapat disebabkan karena penggunaan
peralatan/teknologi yang digunakan dalam proses produksi sektor
agraris lebih tradisional sehingga menyebabkan produktivitasnya
kurang baik dan pendapatan yang diperoleh tidak sebanding dengan
pendapatan yang diperoleh oleh perekonomian pada sektor
industri,karena dalam perekonomian sektor industri,tekhnologi yang
digunakan sudah modern yaitu menggunakan mesin-mesin produksi
yang canggih,sehingga produktivitas yang dihasilkan jumlahnya
maksimal,pendapatan yang diperoleh juga banyak,inilah yang
menjadikan perekonomian Indonesia meningkat,terutama pendapatan
negaranya. Ditinjau dari aspek keruangan,maka struktur perekonomian
Indonesia berada pada keruangan perkotaan,dengan alasan kegiatan
perekonomian masyarakat secara umum sudah menggunakan
peralatan/teknologi modern,khusunya untuk sektor industri yang
merupakan penyumbang utama pendapatan Negara.
Hal lain yang menjadi penyebab pergeseran struktur
perekonomian dari pedesaan/tradisional ke struktur perekonomian
perkotaan yaitu sejak adanya Pelita 1 sampai era reformasi sekarang
ini. Kemajuan perekonomian di wilayah perkotaan jauh lebih maju jika
dibandingkan dengan wilayah pedesan. Pembangunan industri di kota
kota besar semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman
yang banyak membawa dampak perubahan,sarana dan prasarana yang
lengkap juga berpengaruh,serta transportsi dan komunikasi yang
mudah untuk di akses. Dengan demikian jumlah penduduk yang ada di
wilayah pedesaan menjadi berkurang atau jumlahnya lebih sedikit,hal
tersebut bukan semata-mata karena perpindahan penduduk dari desa ke
kota untuk bekerja sebagai buruh pabrik di kota-kota besar,tetapi
dikarenakan juga oleh mekar dan berkembangnya kota,khususnya di
wilayah jawa yang pada akhirnya mengakibatkan menumpuknya
penduduk di wilayah kota. Selain itu,kehidupan masyarakat yang
modern dengan pola hidup yang konsumtif juga menjadi salah satu
faktor yang berpengaruh terhadap pergeseran struktur perekonomian
Negara Indonesia ini,penerapan teknologi modern oleh pabrik-pabrik
ataupun industri juga dikarenakan faktor konsumtifnya para konsumen
sehingga mereka banyak memproduksi barang-barang yang instant dan
dapat dikonsumsi dari segala macam kalangan masyarakat.

 Tinjauan Penyelenggaraan Kenegaraan


Berdasarkan aspek penyelenggaraan kenegaraan,struktur
ekonomi suatu Negara dapat dibedakan menjadi tiga yaitu struktur
perekonomian egaliter,etatis atau borjuis. Predikat ini ditentukan dari
kalangan manakah yang paling banyak menguasai perekonomian
Negara tersebut,atau pihak mana yang menjadi pemeran utama dalam
kegiatan perekonomian yang bersangkutan,dari kalangan
pemerintah,kalangan rakyat/swasta atau kalangan pemodal asing
(kapitalis). Struktur perekonomian Indonesia dalam tinjauan
penyelenggaraan kenegaraan dapat dilihat dari system ekonomi yang
dianut oleh Negara,yaitu system ekonomi campuran. Dimana kegiatan
perekonomian yang ada dijalankan oleh pihak pemerintah dan juga
pihak asing,atau saling berdampingan dalam pelaksanaannya.
Dalam hal ini pemerintah dan pihak asing saling berinteraksi
dalam memecahkan masalah ekonomi Negara. Pemerintah juga
memiliki campur tangan yang lebih dalam menstabilkan ekonomi yang
ada. Dilihat dari sistem ekonomi campuran yang dianut oleh Negara
Indonesia,maka struktur ekonomi Indonesia berdasarkan aspek
penyelenggaraan kenegaraan,bersifat campuran atau setiap elemen
memiliki pengaruh,yang artinya kegiatan perekonomian masih berada
dalam kompleks pemerintah/Negara,kompleks masyarakat dan juga
kompleks swastaasing yang menanamkan modalnya di perusahaan-
perusahaan Indonesia.
Sejak awal orde baru hingga pertengahan dasawarsa
1980an,struktur perekonomian Indonesia adalah struktur ekonomi
etatis,dimana pemerintah/Negara dengan BUMN dan BUMD sebagai
kepanjangan tangannya,merupakan pelaku utama perekonomian
Indonesia. Baru pada saat pertengahan dasawarsa 1990-an peran
pemerintah/Negara dalam perekonomian secara berangsur mulai
dikurangi,hal ini secara eksplisit dituangkan dalam GBHN 1988/1989
yang megundang kalangan swasta uttuk berperan lebih besar dalam
perekonomian Indonesia. Struktur ekonomi ini lebih diarahkan untuk
perekonomian yang berstrktur borjuis.dan belum mengarah ke struktur
ekonomi yang egaliter. Dikarenakan baru dari kalangan pemodal dan
usahawan kuatlah yang dapat dengan cepat menaggapi hal tersebut.
Sehingga mengakibatkan terjadinya ekonomi konglomerasi,dimana
saat ini masih dapat dirasakan dampaknya,yaitu ambruknya
perekonomian Indonesia karena tidak terkendalinya investasi-investasi
yang dananya merupakan pinajaman dari luar negeri.
Sekarang Negara Indonesia berada pada era reformasi,dimana
struktur perekonomiannya diarahkan pada struktur ekonomi
egaliter,dimana seluruh penggerak roda perekonomian dilibatkan
dalam membangun perekonomian nasional. Misal dengan memperkuat
peran usaha-usaha koperasi,pengusaha mikro kecil dan
menengah,karena mereka dianggap sebagai pelaku ekonomi yang
mampu menjadi penyangga perekonomian Negara selain dari pihak
pemerintah ataupun pihak swasta asing. Sehingga setiap elemen
memiliki peran yang sama dalam pembangunan perekonomian
Negara,sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

 Tinjauan Birokrasi Pengambilan Keputusan


Struktur ekonomi suatu Negara juga dapat dilihat dari segi
birokrasi pengambilan keputusan yang dilakukan. Jika dilihat dari
tinjauan ini,maka struktur ekonomi suatu Negara dapat dibedakan
menjadi dua,yaitu struktur ekonomi yang terpusat (sentralisasi) dan
struktur ekonomi desentralisasi.
Selama pembangunan ekonomi jangka panjang yang pertama
diadakan di Indonesia,struktur ekonomi Indonesia ditinjau dari aspek
birokrasi pengambilan keputusan merupakan struktur sentralistis.
Dimana pembuatan keputusan lebih banyak dilakukan oleh pemerintah
pusat. Pemerintah daerah,masyarakat atau mereka yang tidak memiliki
akses ke pemeintah pusat. Cenderung sebagai pelaksana saja,dan
dalam pembuatan perencanaan hanya sebagai pendengar saja. Struktur
sentralistis ini terpelihara dengan baik selama orde baru. Pemerintah
pusat menganggap bahwa pemerintah daerah belum cukup mampu
diserahi tugas,yaitu dalam hal pembangunan ekonominya. Dan
munculnya argument yang sering dijadikan legitimasi yaitu,karena
Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang,maka sangat
dibutuhkan peran pemerintah pusat yang dominan. Inilah yang
menyebabkan struktur perekonomian Indonesia pada saat itu adalah
sentralistis.
Seiring berkembangnya waktu dan perubahan kekuasaan,maka
struktur sentralistis ini mulai berkurang kadarnya. Keinginan utnuk
melakukan desentralisasi dan juga demokrasi ekonomi dari berbagai
pihak semakin besar. Adanya perubahan rezim dari pemerintahan orde
baru ke era reformasi telah membawa anginsegar bagi pemerintah di
daerah untuk melaksanakan pembangunan ekonomi. Hal ini sesuai
dengan peraturan pemerintah pada UU No. 22 tahun 1999 yang
kemudian diubah menjadi UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah
daerah,maka terjadi perubahan struktur perekonomian yang etatis
menjadi egaliter dan struktur ekonomi sentralistis menjadi struktur
ekonomi desentralistis.
Dengan demikian,struktur perekonomian Indonesia ditinjau
dari aspek penyelenggaraan kenegaraan merupakan struktur ekonomi
desentralistis,dimana pemerintah daerah juga memiliki wewenang
untuk mengadakan pembangunan ekonomi di wilayahnya masing-
masing sesuai dengan peraturan pemerintah UU No.32 tahun 2004.
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/43685117/STRUKTUR_PEREKONOMIAN_INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai