Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fina Silfiani

NIM : 20200102101

1. Sebutkan dan jelaskan struktur ekonomi sebuah negara yang dapat di lihat
berdasarkan pada 4(empat) macam sudut tinjauan/aspek.
Jawab :
Struktur ekonomi sebuah negara dapat dilihat dari berbagai sudut tinjauan.
Dalam hal ini, struktur ekonomi dapat dilihat berdasarkan empat macam tinjauan
yaitu:
1. tinjauan makro-sektoral
2. tinjauan keruangan
3. tinjauan penyelengaraan kenegaraan
4. tinjauan birokrasi pengambilan keputusan

Dua tinjauan yang disebut pertama merupakan tinjauan murni sedangkan dua tinjauan
yang lain termasuk pada tinjauan politik.

1. Tinjauan makro-sektoral
Berdasarkan tinjauan makro-sektoral sebuah perekonomian dapat berstuktur agraris
dan industri, tergantung pada sektor produksi apa yang yang menjadi tulang punggung
perekonomian tersebut.
Atas dasar ini, maka struktur ekonomi dapat dibagi menjadi :
a. Agraris (Agricultural)
b. Industri (Industrial)
c. Niaga (Commercial)
Dilihat secara makro-sektoral, maka perekonomian Indonesia adalah termasuk “dualistis
(Agraris dan Industri), karena sumber mata pencaharian utama penduduk
masih di sektor pertanian dan industri khususnya industri pengolahan.

Bila dilihat secara makro-sektoral perekonomian di Indonesia hingga tahun 1990


masih bersifat agraris kini mulai berstuktur industri. Hal ini disebabkan karena
sumbangan sektor pertanian dalam pembentukan PDB yang pada tahun 1969 masih
46,9% menjadi hanya tinggal 17,6% pada tahun 1993. dilain pihak peranan sektor
industri meningkat dari 8,3% menjadi 21,1% pada waktu yang sama. Serta kenaikan
pada sektor-sektor lainnya sehingga hanya sektor pertanian saja yang mengalami
penurunan peran.namun hal penting yang harus kita catat bahwasanya penurunan
sektor pertanian tadi bukanlah cerminan kemunduran absolut sektor itu karena sector
pertanian tersebut hanya menurun secara relatif.

Keindustrian struktur ekonomi di Indonesia sesungguhnya masih belum sejati, masih


sangat dini ke industriannya baru berdasarkan pada kotribusi sektoral dalam
membentuk PDB atau pendapatan nasional. Karena keindustrian di Indonesia masih
belum didukung oleh kontribusi sektoral dalam menyerap tenaga kerja atau angkatan
kerja. Apabila kontribusi sektoral dalam menyumbang pendapatan dan dalam
menyerap tenaga kerja ini dihadapkan pada perbandingan, maka struktur ekonomi di
Indonesia secara makro-sektoral ternyata masih bersifat dualistis. Mengapa? karena
dari segi penyerapan tenaga kerja, sektor pertanian sampai saat ini masih menjadi
sektor utama kehidupan rakyat.

2. Tinjauan keruangan
Struktur perekonomian di Indonesia dapat juga ditinjau dari segi keruangan (spasial),
dalam hal ini tinjauan secara keruangan (spasial) dapat di bedakan menjadi dua
tinjauan yaitu berstruktur kedesaan/tradisional dan berstruktur kekotaan/moderen. Hal
ini bergantung pada apakah wilayah pedesaan dengan tekhnologinya yang tradisional
yang mewarnai perekonomian tersebut, ataukah wilayah perkotaan yang sudah relatif
moderen yang mewarnainya.
a. kedesaan adalah bila tradisionalisasi dan pertumbuhan ekonomi di desa lebih
berkembang dan mewarnai perekonomian (Tradisional).
b. perkotaan adalah bila kemajuan dan pertumbuhan ekonomi lebih berkembang di
daerah pekotaan (Industri/Teknologi Modern).

Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral ini senada dengan pergeserannya


secara spasial. Bila dilihat secara spasial, perekonomian telah bergeser dari semula
berstruktur pedesaan/tradisional menjadi kini berstruktur kekotaan/moderen. Hal ini
bukan saja dapat dilihat akan tetapi juga dapat kita rasakan sehari-hari. Kemajuan
perekonomian di kota-kota jauh lebih pesat daripada di desa.

Porsi penduduk yang tinggal di kawasan pedesaan menjadi lebih sedikit bukan
semata-mata karena urbanisasi, akan tetapi juga karena mekar dan berkembangnya
kota-kota. Kehidupan sehari-hari yang semakin moderen tercermin tidak hanya dari
perilaku konsumsi masyarakat, tetapi juga dari tekhnologi produksi yang diterapkan
oleh perusahaan-perusahaan. Dari yang semula masih dikerjakan secara manual oleh
manusia tetapi sekarang sudah banyak perusahaan yang menggunakan tenaga masin.

3. Tinjauan penyelenggaraan kekuasaan


Apabila ditinjau dari penyelenggaraan kekuasaa (politik) akan terdapat beberapa
struktur perekonomian diantaranya etatis, egaliter, atau borjuis;
a. etetis adalah struktur perekonomian dimana pemerintah yang berperan sebagai
pelaku utama dalam perekonomian
b. egaliter adalah struktur perekonomian dimana rakyatlah yang berperan lebih
banyak dalam suatu perekonomian
c. borjuis adalah struktur perekonomian dimana kalangan pemodal dan usahawan
yang berperan lebih banyak dalam suatu perekonomian

Struktur ini bergantung pada siapa atau kalangan mana yang menjadi pemeran utama
dalam perekononomian yang bersangkutan, apakah pemerintah/negara, ataukah rakyat
kebanyakan, akaukah kalangan pemodal dan usahawan (kapitalis).
Bila dilhat secara politik, sejak awal orde baru hingga pertengahan dasawarsa 1980-an
perekonomian Indonesia berstruktur etatis. Pemerintah atau Negara, dengan BUMN-
BUMN dan BUMD-BUMD sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah merupakan
pelaku utama dari perekonomian di Indonesia.

Baru mulai pada pertengahan dasawarsa kemarin peran pemerintah dalam


perekonomian mulai berangsur-angsur berkurang, sesudah pemerintah melalui GBHN
1983 / pelita IV,pemerintah mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar
dalam perekonomian nasional, yang mengarah pada system perekonomian yang
berstruktur borjuis, belum mengarah pada struktur perekonomian yang bersifat
egaliter karena baru hanya kalangan pemodal dan usahawan saja yang mampu
menanggapi undangan pemerintah tersebut.

4. Tinjauan birokrasi dalam pengambilan keputusan


Bila didasarkan pada tinjauan birokrasi pengambilan keputusan dapat dibedakan
antara struktur ekonomi sentralistis dan yang berstruktur desentralistik
a. sentralistis adalah bila pengambilan keputusan lebih banyak di tetapkan oleh
pemerintah pusat atau kalangan atas pemerintah
b. desentralistis adalah pengambilan keputusan bukan hanya pemerintah saja yang
menetapkan tetapi masyarakat mulai ambil bagian dalam hal ini

2. Jelaskan peran dan posisi ekonomi Indonesia di dunia


Jawab :

Indonesia adalah satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota G-20 (atau
Kelompok 20). Negara-negara dalam kelompok ini terdiri dari 19 negara dan ditambah
dengan Uni Eropa; menguasai 75% perdagangan dunia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil setiap tahunnya telah menempatkan negara
ini menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Keberhasilan Indonesia menjadi economy
global power tersebut tak lepas dari modal pembangunan yang dimiliki Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang memiliki modal pembangunan sangat lengkap, mulai
dari sumber daya alam (SDA) yang melimpah, sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas, iklim demokrasi yang stabil, dan letak geografis yang strategis.

Berdasarkan survei 600 CEO dari PWC (2014) mengungkap bahwa Indonesia menjadi
tujuan investasi ke-3 setelah Cina dan Amerika Serikat di antara negara-negara anggota
APEC. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan Indonesia akan
menjadi negara dengan kekuatan ekonomi ketujuh terbesar dunia pada 2030.

Diperkirakan oleh para ahli ekonomi bahwa kedepannya perekonomian


Indonesia terus berkembang dan menjadi kekuatan ekonomi yang baru di Dunia
setelah negara China dan India .
3. Apa yang kalian ketahui tentang Perekonomian Indonesia.
Jawab :

Indonesia adalah negara yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi; potensi yang mulai
diperhatikan dunia internasional. Indonesia - ekonomi terbesar di Asia Tenggara -
memiliki sejumlah karakteristik yang menempatkan negara ini dalam posisi yang bagus
untuk mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. Selain itu, dalam beberapa tahun
terakhir ada dukungan kuat dari pemerintah pusat untuk mengekang ketergantungan
Indonesia pada ekspor komoditas (mentah), sekaligus meningkatkan peran industri
manufaktur dalam perekonomian. Pembangunan infrastruktur juga merupakan tujuan
utama pemerintah, dan yang perlu menyebabkan efek multiplier dalam perekonomian.

Indonesia adalah ekonomi pasar di mana perusahaan milik negara (BUMN) dan kelompok
usaha swasta besar (konglomerat) memainkan peran penting. Ada ratusan kelompok
swasta yang terdiversifikasi yang berbisnis di Indonesia (namun mereka merupakan
sebagian kecil dari jumlah total perusahaan yang aktif di Indonesia). Bersama dengan para
BUMN mereka mendominasi perekonomian domestik. Ini juga berarti bahwa kekayaan
terkonsentrasi di bagian atas masyarakat (dan biasanya ada kaitan erat antara elit korporat
dan elite politik di negara ini).

Usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia, yang bersama-sama berkontribusi 99


persen dari jumlah total perusahaan yang aktif di Indonesia, tidak kalah pentingnya.
Mereka menyumbang sekitar 60 persen dari PDB Indonesia dan menciptakan lapangan
kerja untuk hampir 108 juta orang Indonesia. Ini berarti bahwa usaha mikro, kecil dan
menengah merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.

Saat ini Dampak dari adanya virus corona di dunia bahkan di Indonesia sangat
memperngaruhi perekonomian Indonesia. Pasalnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati kembali memberi sinyal pertumbuhan ekonomi akan minus pada kuartal III
mendatang. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan mengalami kontraksi sebanyak
dua kali berturut-turut lantaran pada kuartal II yang lalu, kinerja perekonomian RI telah
mencatatkan kontraksi hingga minus 5,23 persen. Dengan demikian, RI bakal masuk ke
definisi resesi secara teknis. Sri Mulyani mengatakan, perekonomian pada kuartal III
mendatang bakal minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.

Anda mungkin juga menyukai