OLEH:
SITI HADIJAH (1501035079)
NADYA YUNITA NURMAULIDA (1501035099)
NADYA QUAMILA (1501035100)
NURUL HIFNI IMANSYAH (1501035151)
ERINA SASMITHA (1501035153)
Akuntansi S-1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mulawarman
Samarinda
2016
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
hidayatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk Struktur Perekonomian
Indonesia dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan kami juga berterima
kasih kepada Bapak Juliansyah selaku Dosen mata kuliah Perekonomian Indonesia yang telah
memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai buku besar dan buku pembantu serta cara mempostingnya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa ada banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen
mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik lagi ke
depannya.
Tim Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................... 2
Daftar Isi...................................................................................................................... 3
BAB I
a. Latar Belakang Masalah........................................................................................ 4
b. Rumusan Masalah................................................................................................... 4
c. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 4
BAB II
a. Pengertian Struktur Ekonomi................................................................................. 5
b. Macam Struktur Ekonomi....................................................................................... 6
c. Struktur Ekonomi Dilihat dari Berbagai Tinjauan.................................................. 6
d. Faktor yang Menyebabkan Perubahan Struktur Ekonomi...................................... 9
e. Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia................................................................ 10
BAB III
a. Kesimpulan
b. Saran
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan struktur ekonomi?
2. Apa saja macam-macam struktur ekonomi?
3. Bagaimana struktur ekonomi dilihat dari berbagai tinjauan?
4. Apa saja faktor yang menentukan terjadinya perubahan struktur ekonomi?
5. Bagaimana perubahan struktur perekonomian Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan struktur ekonomi.
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam struktur ekonomi.
3. Untuk mengetahui bagaimana struktur ekonomi dilihat dari berbagai tinjauan.
4. Untuk mengetahui apa saja faktor yang menentukan terjadinya perubahan struktur
ekonomi.
5. Untuk mengetahui bagaimana perubahan struktur perekonomian Indonesia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
B. Macam Struktur Ekonomi
Dikenal dua macam struktur ekonomi, yaitu:
1. Struktur agraris, adalah struktur ekonomi didominasi oleh sektor pertanian.
Sektor pertanian menjadi sumber mata pencaharian sebagian terbesar
penduduknya. Pada umumnya negara-negara berkembang (developing
countries) termasuk Indonesia disebut negara agraris dan negara-negara yang
termasuk negara-negara belum berkembang (under developed countries) yang
pertaniannya masih sangat tradisional dikategorikan negara agraris tradisional.
2. Industri, dimana struktur ekonomi didominasi oleh sektor industri. Sebagian
terbesar produk domestik disumbangkan dan laju pertumbuhan ekonomi yang
tinggal disumbangkan oleh sektor industri. Negara-negara amerika Serikat,
Jerman, Inggris, Perancis, Italy, Jepang dan Kanada yang termasuk negara
industri maju, negara-negara Eropa dan negara-negara lainnya termasuk
negara industri.
6
Boeke seorang ekonom Belanda mengatakan bahwa perekonomian
Indonesia berstruktur dualistis. Sebab dari segi penyerapan tenaga kerja dan
sumber kehidupan rakyat (53,69%), sedangkan sektor industri pengolahan
hanya menyerap 10,51% tenaga kerja.
2. Tinjauan keruangan
Pergeseran sturktur ekopnomi secara makro-sektoral senada dengan
pergeserannya dengan keruanngan, ditinjau dari sudut pandang keruangan,
struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur
perkotaan. Hal ioni dapat kita lihat dan kita rasakan sejak Pelita I hingga era
reformasi sekarang ini. Kemajuan perekonomian di kota-kota jauh lebih besar
dibandingkan dengan di pedesaan., hal ini disebabkan pembangunan industri-
industri pengolahan di daerah perkotaan dan juga makin berkembangnya
sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi.
Dengan demikian jumlah penduduk yang tinggal di kawasan pedesaan
menjadi lebih sedikit, hal ini bukan semata-mata karena perpindahan pendudik
dari pedesaan ke kota untuk bekerja di pabrik-pabrik tetapi juga karena mekar
dan berkembangnya kota-kota khusunya di pulau Jawa sehingga terjadi
penumoukan penduduk disini. Disamping itu juga kehidupan masyarakat
sehari-hari semakin modern yang tercermin dari perilaku konsumtif
masyarakat dan juga penerapan teknologi modern untuk proses produksi oleh
perusahaan-perusahaan.
7
secara eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan
swasta untuk berperan lebih besar dlam perekonomian nasional.
Struktur ekonomi ini arahnya untuk sementara adalah ke perekonomian
yang berstruktur borjuis, dan belum mengarah ke struktur perekonomian yang
egaliter, karena baru kalangan pemodal dan usahawan kuatlah yang dapat
dengan cepat menanggapi undangan dari pemerintah tersebut. Maka akibatnya
terjadi ekonomi konglomerasi dimana hanya beberapa orang pemodal kuat
yang mengendalikan sektor-sektor ekonomi di Indonesia, yang dampaknya
kita rasakan sekarang yaitu ambruknya perekonomian Indonesia karena tidak
terkendalinya investasi-investasi yang dananya berupa pinjaman dari luar
negeri.
Pada era revormasi ini struktur ekonomi Indonesia diarahkana pada
strruktur ekonomi egaliter dimana seluruh penggerak roda perekonomian
dilibatkan dalam membangun perekonomian Indonesia. Misalnya dengan
memperkuat peran usaha-usaha koperasi, pengusaha mikro, kecil; dan
menengah karena mereka dianggap pelaku-pelaku ekonomi yang tahan
menghadapai krisis ekonomi, dan dianggap sebagai pelaku-pelaku ekonomi
yang mampu menjadi penyangga perekonomian Indonesia.
8
merdeka stengah abad dan menuju era globalisasi namun budaya ini masih sulit
untuk ditngalkan, dan bahkan cenderung dipertahankan.
Struktur perekonomian yang etatis dan sentralistis berkaitan erat.
Pemerintah Pusat menganggap bahwa Pemerintah Daerah belum cukup mampu
untuk diserahi tugas untuk melaksanakan pembangunan ekonomi. Argumentasi
yang sering dijadikan legitimasi adalah karena sebagai negara sedang
berkembang yang barau mulai melakukan proses pembangunan. Sehingga
dalam kondisi yang demikian diperlukan peran sekaligus dukungan pemerintah
sebagai agen pembangunan, sehingga menjadikannya etatis, dan sekaligus
dibutuhkan pemerintahan yang kuat. Namun demikian sejak awal
pembangunan jangka panjang tahap kedua (PJP II) struktur perekonomian yang
etatis dan sentralistis tersebut secara berangsur mulai berkurang kadarnya.
Keinginan untuk melakukan desentralisasi dan demokratisasi ekonomi
makin besar. Perubahan rezim pemerintahan dari orde baru ke rezim
pemerintahan era reformasi telah membawa angin segar bagi pemerintahan di
daerah untuk melaksanakan pembangunan ekonomi. Hal ini seiring dengan
mulai diberlakukannya UU Nomor 22 tahun 1999 dan telah diubah menjadi UU
Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah maka terjadi perubahan
struktur perekonomian yang etatis menjadi egaliter, yang tadinya sentralistis
menjadi desentralistis.
9
Struktur perkonomian adalah komposisi peranan masing-masing sektor dalam
perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor
primer, sekunder, dan tersier. Pembangunan ekonomi jangka panjang dengan
pertumbuhan PDB akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur ekonomi,
dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama ke ekonomi modern yang
didominasi oleh sektor-sektor nonprimer sebagai motor utama penggerak pertumbuhan
ekonomi.
Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya
secara keuangan (spasial). Ditinjau dari sudut pandang keuangan (spasial), struktur
perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan modern.
Struktur perekonomian indoensia sejak awal orde baru hingga pertengahan dasa warsa
1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD
sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia.
Baru mulai pertengahan dasa warsa 1990-an peran pemerintah dalam
perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan
melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar
dalam perekonomian nasional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Struktur Perekonomian adalah suatu bagian-bagian yang ada dalam suatu Negara
yang berfunsi untuk mengatur rumah tangga Negara tersebut.
2. Macam struktur ekonomi terbagi menjadi dua yaitu struktur agraris dan struktur
industri. Struktur agraris, adalah struktur ekonomi didominasi oleh sektor
pertanian, sektor menjadi sumber mata pencaharian sebagian terbesar
penduduknya. Sedangkan struktur industri adalah struktur ekonomi yang
didominasi oleh sektor industri karena sebagian besar produk domestik
10
disumbangkan dan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggal disumbangkan oleh
sektor industri.
3. Struktur ekonomi dapat dilihat dari 4 macam tinjauan yaitu Tinjauan Makro
Sektoral, Tinjauan Keruangan, Tinjauan Penyelenggaran Kenegaraan, dan
Tinjauan Birokrasi Pengambilan Keputusan.
4. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perubahan struktur ekonomi salah
satunya adalah produktivitas tenaga kerja per sektor secara keseluruhan.
5. Struktur perekonomian Indonesia mengalami banyak perubahan mulai dari orde
lama hingga saat ini. Dimana pada saat orde baru sampai pertengahan 1980-an
struktur ekonomi Indonesia menganut sistem etatis yaitu pemerintah dan negara
memiliki peran yang sangat penting terhadap perekonomian namun sistem ini
tidak lagi digunakan sejak masuk pertengahan 1990-an.
B. Saran
Untuk mendukung keberhasilan suatu pembangunan ekonomi, suatu negara
sebaiknya mengelola dengan baik sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber
daya modal, serta keahlian atau kewirausahaan dan teknologi di negaranya. Sumber
daya manusia sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi melalui jumlah
dan kualitas penduduk. Dengan memiliki modal, sumber-sumber ekonomi yang
potensial dapat diubah menjadi sumber daya ekonomi rill. Dan dengan memiliki
kemampuan mengkoordinasi faktor produksi, pengetahuan, dan teknologi serta
mengombinasikan faktor-faktor produksi sangat membantu usaha peningkatan
produksi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/5478002/Transformasi_Struktural_Perekonomian_Indonesia
http://www.academia.edu/11882236/STRUKTUR_EKONOMI_INDONESIA-Mutia_Farida_Hudaya
https://prezi.com/njyphajgq13_/pertumbuhan-ekonomi-dan-perubahan-struktur-ekonomi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2194028-pengertian-pembangunan-
ekonomi-tujuan-pembangunan/
11