Anda di halaman 1dari 10

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Koperasi

“Permodalan Koperasi”
DOSEN PENGAMPUH:
Minullah,S.E.,M.M

DI SUSUN OLEH:
Sherly Septian Diana Purba 201813186
Auliyah Annisa Ramadhanti 201813078

FAKULTAS EKONOMI (MANAJEMEN)


UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO
TAHUN 2021-2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah mengenai Permodalan
Koperasi. Tujuan penyusunan makalah ini ialah untuk melengkapi tugas mata kuliah
Manajemen Koperasi. Serta memberikan wawasan dan realita kepada pembaca mengenai
Manajemen Koperasi.
Kami berharap semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan
pengetahuan bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Situbondo, 04 April 2021

Penyusun
Kelompok III

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4

1.3 Tujuan penulisan..............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5

2.1 Pengertian Permodalan Koperasi.....................................................................................5

2.2 Sumber-sumber Modal Koperasi......................................................................................5

1. Moda Dasar.....................................................................................................................5

2. Modal Sendiri.................................................................................................................5

3. Modal Pinjaman..............................................................................................................6

2.3 Masalah Dalam Permodalan Koperasi.............................................................................7

2.4 Cara Mengatasi Masalah Permodalan Koperasi...............................................................8

BAB III PENUTUP..................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9

3.2 Saran.................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi dalam melaksanakan aktivitas usaha dan sebagai Badan Usaha sangat
ditentukan terhadap besar kecilnya modal yang digunakan. Sejak munculnya UU Koperasi
no. 79 Tahun 1958, no. 12 Tahun 1967 dan sekarang UU Perkoperasian no. 25 Tahun 1992
simpanan koperasi adalah merupakan modal. Kalangan masyarakat awam pengertian modal
koperasi dipersamakan dengan simpanan, sedangkan simpanan koperasi hanya meliputi
Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib.  Sebelum UU seperti tersebut diatas yaitu UU tahun
1915, 1927, 1933 dan 1949 tidak mengatur tentang permodalan koperasi dan bidang usaha
lainnya, namun hanya mengatur masalah pengertian dan identitas koperasi, aspek
kelembagaan, dan pengesahan oleh pemerintah. Sedangkan aspek usaha atau bila koperasi
menjalankan aktivitas usaha mempedomani hukum sipil yang berlaku pada saat itu. Maka
dengan demikian istilah yang digunakan untuk modal koperasi adalah andil atau saham, sama
dengan yang digunakan oleh perusahaan pada umumnya. Ada yang berpandangan bahwa
istilah simpanan merupakan ciri khas koperasi Indonesia. Akan tetapi kekhasan tersebut tidak
akan ada gunanya jika tidak memiliki keunggulan dibanding yang lain. Namun justru
sebaliknya kekhasan bisa menempatkan koperasi menjadi eksklusif yang susah berkompetisi
atau bahkan tersisih dalam kancah dunia usaha. Tidak ada bahwa rumusan ICA Cooperative
Identity Statement (ICIS ; 1995) menempatkan koperasi dalam posisi eksklusif. Koperasi
harus berani tampil dalam lingkungan dunia usaha memperjuangkan ekonomi anggota yang
berdampingan dengan dunia usaha lainnya. Baru mulai tahun 1992 ditegaskan bahwa
perbedaan pengertian status modal koperasi, yaitu modal sendiri dengan modal pinjaman.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan permodalan koperasi ?
2. Apa saja sumber-sumber modal koperasi ?
3. Apa yang menjadi masalah dalam permodalan koperasi ?
4. Bagaimana cara mengatasi masalah permodalan koperasi ?
1.3 Tujuan penulisan
Untuk mengetahui sumber-sumber permodalan koperasi dan apa saja masalah
bagaimana cara mengatasi masalah dalam permodalan koperasi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Permodalan Koperasi


Modal koperasi adalah sejumlah dana yang akan digunakan untuk melakukan
kegiatan-kegiatan atau usaha-usaha dalam koperasi. Modal koperasi ini bisa berasal dari
modal sendiri maupun pinjaman anggota ataupun lembaga, maupun surat-surat hutang.

2.2 Sumber-sumber Modal Koperasi


1. Modal Dasar
Tujuan utama mendirikan sebuah organisasi koperasi adalah untuk
mengakumulasikan potensi keuangan para pendiri dan anggotanya yang meskipun
pada awalnya berjumlah kecil tetapi tetap ada.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri terdiri dari :
a. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke
dalam kas koperasi oleh para pendiri atau anggota koperasi pada saat
masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat ditarik kembali oleh
anggota koperasi tersebut selama yang bersangkutan masih tercatat
menjadi anggota koperasi.
b. Simpanan Wajib
Konsekwensi dari simpanan ini adalah harus dilakukan oleh semua
anggota koperasi yang dapat disesuaikan besar kecilnya dengan tujuan
usaha koperasi dan kebutuhan dana yang hendak dikumpulkan, arena itu
akumulasi simpanan wajib para anggota harus diarahkan mencapai jumlah
tertentu agar dapat menunjang kebutuhan dana yang akan digunakan
menjalankan usaha koperasi.
c. Dana Cadangan
Dana cadangan ialah sejumlah uang yang diperoleh dari sebagian hasil
usaha yang tidak dibagikan kepad anggoya; tujuannya adalah untuk

5
memupuk modal sendiri yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila
koperasi membutuhkan dana secara mendadak atau menutup kerugian
dalam usaha.
d. Hibah
Hibah adalah bantuan, sumbangan atau pemberian cuma-cuma yang
tida mengharapkan pengembalian atau pembalasan dalam bentuk apapun.
Siapa pun dapat memberikan hibah kepada koperasi dalam bentuk apapun
sepanjang memiliki pengertian seperti itu; untuk menghindarkan koperasi
menjadi tergantung dengan pemberi hibah sehingga dapat mengganggu
prinsip-prisnsip dan asas koperasi.
3. Modal Pinjaman
Modal pinjaman terdiri dari :
a. Pinjaman dari Anggota
Koperasi juga bisa mengumpulkan modal pinjaman dari anggota yaitu
dalam bentuk simpanan sukarela dan simpanan khusus.
 Simpanan sukarela adalah uang titipan dari anggota koperasi yang
sewaktu-waktu dapat diambil sesuai dengan waktu perjanjian yang
sudah diatur dalam anggaran rumah tangga.
 Simpanan khusus adalah pinjaman dari anggota yang digunakan
untuk membiayai kebutuhan tertentu. Tujuannya imbalan jasa dan
tata cara pengembaliannya diatur dalam peraturan khusus.
b. Pinjaman dari Koperasi Lain
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh
sesama badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang
kebutuhan modal. Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam
lingkup yang luas atau dalam lingkup yang sempit; tergantung dari
kebutuhan modal yang diperlukan.
c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha
koperasi mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan
kepada koperasi sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari negara-
negara yang bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat
khususnya usaha koperasi.

6
d. Obligasi dan Surat Utang
Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau
surat utang kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari
masyarakat umum diluar anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk
menjual obligasi dan surat utang tersebut diatur dalam ketentuan otoritas
pasar modal yang ada.
e. Sumber Keuangan Lain
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari
dana yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.
f. Modal Penyertaan
Modal pernyataan berasal dari masyarakat dan atau pemerintah. Modal
penyertaan disebut juga sebagai modal pinjaman yang harus menanggung
resiko yang diperlukan.
 Modal penyertaan dari pemerintah
Modal penyertaan dari pemerintah dalam hal ini termasuk BUMN
yang memberikan bantuan kepada Koperasi yang berpotensi.
Pemerintah bisa melibatkan wakilnya untuk mengelola unit usaha
yang bersangkutan. Setelah usaha Koperasi ini berjalan lancar
maka modal penyertaan bisa ditarik kembali.
 Modal Penyertaan bukan dari Pemerintah
Modal yang bukan dari pemerintah bisa berasal dari perorangan
atau lembaga swasta. Modal penyertaan adalah suatu usaha yang
ditempuh Koperasi guna memperkuat modal yang ikut
menanggung resiko dalam mengembangkan usaha. Penempatan
modal diatur dengan perjanjian antara Koperasi dengan penanam
modal.

2.3 Masalah Dalam Permodalan Koperasi


Kekurangan dana/modal dalam koperasi merupakan masalah yang sangat umum di
perkoperasian di Indonesia. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :

7
1. Kelemahan dalam pembentukkan modal sendiri
2. Kelemahan dalam menarik sumber modal dari luar organisasi
3. Karena kurangnya inisiatif dan upaya sendiri dalam meningkatkan permodalan

2.4 Cara Mengatasi Masalah Permodalan Koperasi


Cara mengatasi dari masalah permodalan koperasi seperti diatas adalah :
1. Dengan cara meningkatkan perkembangan usaha koperasi, dan meningkatkan SHU
sebesar mungkin.
2. Mensosialisasikan koperasi & membuat citra yang baik tentang koperasi, agar
masyarakat percaya dan bisa ikut berpartisipasi dalam memajukan perkembangan
koperasi.
3. Meningkatkan kinerja / SDM pengurus koperasi, agar lebih kreatif dan inovatif dalam
meningkatkan permodalan koperasinya. Karena  saat ini masih banyak yang
ketergantungan pada subsidi atau sokongan permodalan yang berasal dari pemerintah.

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Modal sebagai mana kita ketahui adalah merupakan salah satu faktor produksi, tetapi
hingga sekarang diantara para ahli ekonomi sendiri belum terdapat kesamaan pendapat
tentang apa yang di sebut dengan modal itu dan tampaknya dalam sejarahnya, pengertian dari
modal itu berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu. Menurut klasik, modal diartikan
sebagai hasil produksi yang di gunakan untuk memprodusir lebih lanjut. Dalam
perkembangannya pengertian modal mengarah pada sifat non-physical, dalam arti modal di
tekankan kepada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang
terkandung dalam barang modal.

3.2 Saran
Melalui pembuatan Makalah ini, maka penulis mengharapkan agar perkembangan
usaha koperasi dapat ditingkatkan lagi dan pengurus koperasi dapat lebih kreatif dan inovatif
dalam meningkatkan permodalan koperasinya agar permodalan koperasi bisa berjalan dengan
lancar dan lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/11-sumber-modal-koperasi-uu-25-tahun-
1992/

10

Anda mungkin juga menyukai