Anda di halaman 1dari 14

ASPEK PERMODALAN KOPERASI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah


Koperasi Syariah dan UMKM
Dosen Pengampu : Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM.

Disusun oleh :

Ayu puspitasari
90500120093

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya kita
dapat menyelesaian Makalah ASPEK PERMODALAN KOPERASI. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Koperasi Syariah dan UMKM dengan dosen pengampu Ibu Dra. Hj.
Nuraeni Gani, MM.

Saya berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca. Semoga Makalah ini
dapat menambah ilmu dan pengetahuan kita mengenai bank syariah. Saya menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan
saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Makassar, 25 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang................................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 6
A. Pengertian Modal Dalam Koperasi ................................................................................................ 6
B. Macam-Macam Modal Dalam Koperasi ....................................................................................... 7
C. Sumber-Sumber Permodalan ......................................................................................................... 9
D. SKIM Kredit Program ..................................................................................................................10
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................12
A. Kesimpulan .....................................................................................................................................12
B. Saran ...............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi dalam melaksanakan aktivitas usaha dan sebagai Badan Usaha
sangatditentukan terhadap besar kecilnya modal yang digunakan. Sejak munculnya UU
Koperasi no. 79 Tahun 1958, no. 12 Tahun 1967 dan sekarang UU Perkoperasian no.25
Tahun 1992 simpanan koperasi adalah merupakan modal. Kalangan masyarakatawam
pengertian modal koperasi dipersamakan dengan simpanan, sedangkan simpanan
koperasi hanya meliputi Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib. Sebelum UU seperti
tersebut di atas yaitu UU tahun 1915, 1927, 1933 dan 1949 tidak mengatur tentang
permodalan koperasi dan bidang usaha lainnya, namun hanya mengatur masalah
pengertian dan identitas koperasi, aspek kelembagaan, dan pengesahan oleh pemerintah.
Sedangkan aspek usaha atau bila koperasi menjalankan aktivitas usaha mempedomani
hukum sipil yang berlaku pada saat itu. Maka dengan demikian istilah yang digunakan
untuk modal koperasi adalah andil atau saham, sama dengan yang digunakan oleh
perusahaan pada umumnya. Ada yang berpandangan bahwa istilah simpanan merupakan
ciri khas koperasi Indonesia. Akan tetapi kekhasan tersebut tidak akan ada gunanya jika
tidak memiliki keunggulan dibanding yang lain. Namun justru sebaliknya kekhasan bisa
menempatkan koperasi menjadi eksklusif yang susah berkompetisi atau bahkan tersisih
dalam kancah dunia usaha. Tidak ada bahwa rumusan ICA CooperativeIdentity
Statement ( ICIS ; 1995 ) menempatkan koperasi dalam posisi eksklusif. Koperasi harus
berani tampil dalam lingkungan dunia usaha memperjuangkan ekonomi anggota yang
berdampingan dengan dunia usaha lainnya. Baru mulai tahun1992 ditegaskan bahwa
perbedaan pengertian status modal koperasi, yaitu modal sendiri dengan modal pinjaman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari modal dalam koperasi?
2. Apa saja macam-macam modal dalam koperasi?
3. Apa saja sumber sumber dari permodalan?
4. Apa itu SKIM kredit program?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian modal dalam koperasi.
2. Mengetahui macam-macam modal dalam koperasi.
3. Mengetahui sumber-sumber permodalan koperasi.
4. Mengetahui SKIM kredit program.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Modal Dalam Koperasi


Modal dalam arti sempit adalah sejumlah dana atau sejumlah nilai uang yang
dipergunakan dalam membelanjai semua keperluan usaha. Sedangkan dalam arti luas
modal adalah semua peralatan yang berupa uang atau barang yang diperlukan untuk
menjalankan usaha lebih lanjut. Menurut Prof. Meij dalam bukunya Bambang Riyanto
(2000 :18) “pengertian modal adalah kolektivitas dari barang-barang modal yang terdapat
dalam neraca sebelah debet, sedangkan yang dimaksud dengan barang-barang modal
ialah semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi
produktifnya untuk membentuk pendapatan.” Dari rumusan modal diatas dapat kita
simpulkan bahwa modal merupakan semua kekayaan baik berupa uang, harta tetap
maupun tidak tetap yang dapat dinilai dengan uang serta dapat digunakan untuk
menjalankan kegiatan usaha.

Bagi organisasi koperasi pengertian modal adalah seperti pada pasal 41 ayat 1 UU
No.25 Th 1992 tentang perkoperasian, bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri
dan modal pinjaman. Pengertian modal koperasi menurut pasal tersebut adalah pengertian
modal ditinjau dari kedudukan atau statusnya, modal sendiri merupakan modal yang
menanggung resiko kerugian sedangkan modal pinjaman juga merupakan modal yang
ikut menanggung resiko kerugian. Agar permodalan koperasi kuat, maka modal sendiri
komposisinya harus lebih besar dari modal pinjaman. Keberhasilan koperasi didalam
melaksanakan perannya sebagai badan usaha sangat tergantung pada kemampuan
koperasi menghimpun dan menanamkan modalnya dengan cara pemupukan berbagai
sumber keuntungan dan banyaknya jumlah anggota. Modal dari anggota bersumber dari
simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah. Hal ini tercermin bahwa
koperasi sebagai badan usaha yang ingin mendorong diri sendiri dengan kekuatan sendiri.

Modal kerja selalu dibutuhkan selama usaha berjalan. Modal kerja akan berputar
terus menerus di dalam perusahaan. Pengeluaran modal kerja untuk pembelian persediaan
barang dagangan, gaji pegawai dan lain-lainnya akan kembali menjadi uang kas melalui
hasil penjualan dan dipergunakan lagi untuk biaya operasional koperasi.

B. Macam-Macam Modal Dalam Koperasi


Modal koperasi terdiri dari modal sendiri da n modal pinjaman. Modal sendiri dapat
berasal dari:

- Simpanan pokok
- Simpanan wajib
- Dana cadangan
- Hibah

Modal pinjaman dapat berasal dari:

- Anggota
- Koperasi lainnya dan atau anggotanya
- Bank dan lembaga keuangan lainnya
- Sumber lain yang sah

Modal koperasi yang berasal dari penyetoran anggota dapat berbentuk:

- Simpanan pokok
- Simpanan wajib
- Simpanan sukarela

Simpanan pokok adalah jumlah nilai uang tertentu yang sama banyaknya yang
harus disetorkan pada waktu masuk menjadi anggota. Simpanan wajib adalah jumlah
simpanan tertentu yang harus dibayar oleh anggota dalam waktu dan kesempatan tertentu,
misalnya tiap bulan. Simpanan sukarela merupakan suatu jumlah tertentu yang
diserahkan oleh anggota bukan anggota terhadap koperasi atas kehendak sendiri sebagai
simpanan.

Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota koperasi. Simpanan wajib dapat diambil kembali dengan cara-cara yang
diatur lebih lanjut dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan keputusan rapat
anggota. Simpanan sukarela dapat diambil kembali setiap saat.

Terhadap modal yang ditanam (dalam bentuk simpanan tersebut di atas) dapat
diberikan jasa modal yang jumlahnya terbatas pada tingkat bunga yang ditetapkan oleh
rapat anggota.

Perbedaan yang menyolok antara simpanan pokok dalam perkumpulan koperasi


dan saham/sero dalam perseroan terbatas adalah sebagai berikut:

✓ Saham/sero (Perseroan Terbatas)


o Besarnya tergantung kepada besarnya modal pertama/dasar. Setelah modal
pertama ditentukan, baru dibagi-bagi dalam sejumlah saham.
o Saham dijual kepada siapa saja yang mau dan mampu membelinya dan
pembeli inilah yang menjadi anggota persero.
o Dapat diperjualbelikan dan oleh karenanya selalu pindah tangan.
o Bila berhenti sebagai anggota saham dapat dijual kepada orang lain.
o Menentukan hak suara dalam rapat anggota
o Menentukan bagian keuntungan (dividen).

✓ Simpanan Pokok Koperasi


o Besarnya menurut keputusan rapat anggota mengikat kekuatan anggota
masing-masing.
o Siapa yang akan menjadi anggota dipilih lebih dahulu, baru diwajibkan
membayar simpanan pokok.
o Tidak dapat diperjualbelikan dan oleh karenanya tetap tinggal dalam tangan
anggota semula
o Bila berhenti sebagai putusan rapat anggota dapat diminta kembali dari
perkumpulan
o Tidak menentukan hak suara dalam rapat anggota
o Tidak menentukan bagian keuntungan.
Simpanan sukarela yaitu suatu jumlah tertentu dalam nilai uang yang diserahkan
oleh anggota atau bukan anggota kepada koperasi atas kehendak sendiri sebagai
simpanan.

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil
usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian
koperasi bila diperlukan.

Untuk mengembangkan usahanya koperasi dapat menggunakan modal pinjaman


dengan memperhatikan kelayakan dan kelangsungan usahanya. Pinjaman yang
diperlukan dari anggota termasuk calon anggota yang memenuhi syarat. Pinjaman dari
koperasi lainnya dan atau anggotanya didasari dengan perjanjian kerja sama antar
koperasi. Pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya dilakukan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan


berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sumber lainnya
yang sah adalah pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan tidak melalui penawaran
secara umum.

C. Sumber-Sumber Permodalan
Pada umumnya modal koperasi berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman,
hal ini ditegaskan lagi dalam UU No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pada pasal 41
ayat 1 menyatakan bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
Dalam Pasal 41 Ayat (2), disebutkan modal sendiri bersumber dari simpanan pokok,
simpanan wajib, dana cadangan, hibah. Sedangkan modal pinjaman berasal dari anggota,
koperasi lainnya dan/atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan
obligasi dan hutang lainnya, serta sumber lain yang sah.

Modal koperasi berdasarkan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 BAB VII pasal
41 terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri bersumber dari :

1. Simpanan Pokok. Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang
wajib dibayar oleh masing-masing anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi
anggota koperasi. Simpanan pokok ini tidak bisa
diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

2. Simpanan Wajib. Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang tidak harus sama
banyaknya yang wajib dibayar oleh masing-masing anggota kepada koperasi setiap
periode tertentu. Simpanan wajib juga tidak bisa diambil selama yang bersangkutan
masih menjadi anggota.

3. Dana Cadangan. Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diambil dari penyisihan
sisa hasil usaha dan dicadangkan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

4. Hibah. Hibah adalah sejumlah uang atau barang dengan nilai tertentu yang
disumbangkan oleh pihak ketiga kepada koperasi tanpa ada suatu ikatan atau kewajiban
untuk mengembalikannya.

Modal pinjaman atau modal luar bersumber dari :

1. Anggota.

2. Koperasi lainnya dan atau anggotanya

3. Bank dan lembaga keuangan lainnya.

4. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya.

5. Sumber lain yang sah.

D. SKIM Kredit Program


Definisi skim kredit adalah jenis pembiayaan bank yang disalurkan khusus untuk
sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sederhananya, skim kredit adalah
pembiayaan/kredit UMKM. Kredit UMKM adalah pembiayaan bank untuk debitur usaha
mikro, kecil dan menengah yang telah memenuhi kriteria usaha Mikro, Kecil dan
Menengah sebagaimana yang diatur di dalam UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM.
Yang dimaksud dengan UMKM adalah usaha produktif yang memenuhi syarat dan
kriteria usaha dengan batasan tertentu, kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan.

Skim kredit atau skim pembiayaan telah dijalankan oleh beberapa perbankan yang
sebagai bentuk dukungan dari program pemerintah terkait penyediaan kredit untuk
UMKM. Salah satu skim kredt yang paling populer yaitu kredit usaha rakyat (KUR).
Fungsi dan tujuan KUR yaitu untuk menggerakkan perekonomian nasional sehingga
dapat menyerap tenaga kerja dan memberantas kemiskinan. Beberapa bank yang
menjalankan skim kredit misalnya seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank
Mandiri Tbk (BMR), dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI).

Fungsi Skim Kredit

Pada dasarnya, skim kredit merupakan program yang dikeluarkan oleh pemerintah
untuk mendukung penyaluran kredit kepada UMKM atau small medium enterprise. Ada
berbagai jenis pembiayaan UMKM yang diluncurkan pemerintah untuk berbagai sektor
usaha, seperti pertanian, perkebunan, kelautan, dan ketahanan pangan. Dalam hal skim
kredit, pemerintah memiliki peran dalam penyediaan dana APBN untuk subsidi bunga,
sedangkan eksekusi kredit tetap dilakukan sepenuhnya oleh bank yang ditunjuk
pemerintah.

Berikut beberapa tujuan dan fungsi skim kredit.

- Memberikan akses pembiayaan yang mudah dan cepat kepada pelaku UMKM.
- Menawarkan bunga kredit yang lebih rendah.
- Memberantas rentenir yang populer karena menetapkan bunga sangat tinggi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bagi organisasi koperasi pengertian modal adalah seperti pada pasal 41 ayat 1 UU
No.25 Th 1992 tentang perkoperasian, bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri
dan modal pinjaman. Pengertian modal koperasi menurut pasal tersebut adalah pengertian
modal ditinjau dari kedudukan atau statusnya, modal sendiri merupakan modal yang
menanggung resiko kerugian sedangkan modal pinjaman juga merupakan modal yang
ikut menanggung resiko kerugian. Agar permodalan koperasi kuat, maka modal sendiri
komposisinya harus lebih besar dari modal pinjaman. Keberhasilan koperasi didalam
melaksanakan perannya sebagai badan usaha sangat tergantung pada kemampuan
koperasi menghimpun dan menanamkan modalnya dengan cara pemupukan berbagai
sumber keuntungan dan banyaknya jumlah anggota. Modal dari anggota bersumber dari
simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah. Hal ini tercermin bahwa
koperasi sebagai badan usaha yang ingin mendorong diri sendiri dengan kekuatan sendiri.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan inspirasi
dari para pembaca dalam hal membantu menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir
kalinya penulis berharap agar dengan hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah
perubahan khususnya dunia pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Apriyanti, A. N., & Kirnawi. (t.thn.). Analisis Perkembangan Modal dan Pendapatan Usaha
Koperasi dalam Rangka Meningkatkan Sisa Hasil Usaha di KPRI Harapan Mojokerto.
Arifin, Z., & Hisyam, F. (2015). Peran Modal dalam Keberhasilan Usaha Koperasi Teratai
Mandiri Kelapa Dua Depok. Jurnal Sosio e-Kons, 7(2), 153-169.
Modal Koperasi. (2016, April 15). Diambil kembali dari penabulu cooperative:
http://penabulucooperative.org/modal-koperasi/
Pasca, Y. D. (2021). Pengaruh Jumlah Anggota, Simpanan, Pinjaman dan Modal Kerja Terhadap
SHU Pada Koperasi KPRI Mitra Kabupaten Majalengka. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,
8(2), 322-332.
SKIM Kredit. (t.thn.). Diambil kembali dari invesnesia: https://www.invesnesia.com/skim-kredit/

Anda mungkin juga menyukai