Disusun oleh :
Ayu puspitasari
90500120093
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya kita
dapat menyelesaian Makalah ASPEK PERMODALAN KOPERASI. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Koperasi Syariah dan UMKM dengan dosen pengampu Ibu Dra. Hj.
Nuraeni Gani, MM.
Saya berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca. Semoga Makalah ini
dapat menambah ilmu dan pengetahuan kita mengenai bank syariah. Saya menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan
saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari modal dalam koperasi?
2. Apa saja macam-macam modal dalam koperasi?
3. Apa saja sumber sumber dari permodalan?
4. Apa itu SKIM kredit program?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian modal dalam koperasi.
2. Mengetahui macam-macam modal dalam koperasi.
3. Mengetahui sumber-sumber permodalan koperasi.
4. Mengetahui SKIM kredit program.
BAB II
PEMBAHASAN
Bagi organisasi koperasi pengertian modal adalah seperti pada pasal 41 ayat 1 UU
No.25 Th 1992 tentang perkoperasian, bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri
dan modal pinjaman. Pengertian modal koperasi menurut pasal tersebut adalah pengertian
modal ditinjau dari kedudukan atau statusnya, modal sendiri merupakan modal yang
menanggung resiko kerugian sedangkan modal pinjaman juga merupakan modal yang
ikut menanggung resiko kerugian. Agar permodalan koperasi kuat, maka modal sendiri
komposisinya harus lebih besar dari modal pinjaman. Keberhasilan koperasi didalam
melaksanakan perannya sebagai badan usaha sangat tergantung pada kemampuan
koperasi menghimpun dan menanamkan modalnya dengan cara pemupukan berbagai
sumber keuntungan dan banyaknya jumlah anggota. Modal dari anggota bersumber dari
simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah. Hal ini tercermin bahwa
koperasi sebagai badan usaha yang ingin mendorong diri sendiri dengan kekuatan sendiri.
Modal kerja selalu dibutuhkan selama usaha berjalan. Modal kerja akan berputar
terus menerus di dalam perusahaan. Pengeluaran modal kerja untuk pembelian persediaan
barang dagangan, gaji pegawai dan lain-lainnya akan kembali menjadi uang kas melalui
hasil penjualan dan dipergunakan lagi untuk biaya operasional koperasi.
- Simpanan pokok
- Simpanan wajib
- Dana cadangan
- Hibah
- Anggota
- Koperasi lainnya dan atau anggotanya
- Bank dan lembaga keuangan lainnya
- Sumber lain yang sah
- Simpanan pokok
- Simpanan wajib
- Simpanan sukarela
Simpanan pokok adalah jumlah nilai uang tertentu yang sama banyaknya yang
harus disetorkan pada waktu masuk menjadi anggota. Simpanan wajib adalah jumlah
simpanan tertentu yang harus dibayar oleh anggota dalam waktu dan kesempatan tertentu,
misalnya tiap bulan. Simpanan sukarela merupakan suatu jumlah tertentu yang
diserahkan oleh anggota bukan anggota terhadap koperasi atas kehendak sendiri sebagai
simpanan.
Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota koperasi. Simpanan wajib dapat diambil kembali dengan cara-cara yang
diatur lebih lanjut dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan keputusan rapat
anggota. Simpanan sukarela dapat diambil kembali setiap saat.
Terhadap modal yang ditanam (dalam bentuk simpanan tersebut di atas) dapat
diberikan jasa modal yang jumlahnya terbatas pada tingkat bunga yang ditetapkan oleh
rapat anggota.
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil
usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian
koperasi bila diperlukan.
C. Sumber-Sumber Permodalan
Pada umumnya modal koperasi berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman,
hal ini ditegaskan lagi dalam UU No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pada pasal 41
ayat 1 menyatakan bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
Dalam Pasal 41 Ayat (2), disebutkan modal sendiri bersumber dari simpanan pokok,
simpanan wajib, dana cadangan, hibah. Sedangkan modal pinjaman berasal dari anggota,
koperasi lainnya dan/atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan
obligasi dan hutang lainnya, serta sumber lain yang sah.
Modal koperasi berdasarkan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 BAB VII pasal
41 terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri bersumber dari :
1. Simpanan Pokok. Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang
wajib dibayar oleh masing-masing anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi
anggota koperasi. Simpanan pokok ini tidak bisa
diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
2. Simpanan Wajib. Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang tidak harus sama
banyaknya yang wajib dibayar oleh masing-masing anggota kepada koperasi setiap
periode tertentu. Simpanan wajib juga tidak bisa diambil selama yang bersangkutan
masih menjadi anggota.
3. Dana Cadangan. Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diambil dari penyisihan
sisa hasil usaha dan dicadangkan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
4. Hibah. Hibah adalah sejumlah uang atau barang dengan nilai tertentu yang
disumbangkan oleh pihak ketiga kepada koperasi tanpa ada suatu ikatan atau kewajiban
untuk mengembalikannya.
1. Anggota.
Skim kredit atau skim pembiayaan telah dijalankan oleh beberapa perbankan yang
sebagai bentuk dukungan dari program pemerintah terkait penyediaan kredit untuk
UMKM. Salah satu skim kredt yang paling populer yaitu kredit usaha rakyat (KUR).
Fungsi dan tujuan KUR yaitu untuk menggerakkan perekonomian nasional sehingga
dapat menyerap tenaga kerja dan memberantas kemiskinan. Beberapa bank yang
menjalankan skim kredit misalnya seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank
Mandiri Tbk (BMR), dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI).
Pada dasarnya, skim kredit merupakan program yang dikeluarkan oleh pemerintah
untuk mendukung penyaluran kredit kepada UMKM atau small medium enterprise. Ada
berbagai jenis pembiayaan UMKM yang diluncurkan pemerintah untuk berbagai sektor
usaha, seperti pertanian, perkebunan, kelautan, dan ketahanan pangan. Dalam hal skim
kredit, pemerintah memiliki peran dalam penyediaan dana APBN untuk subsidi bunga,
sedangkan eksekusi kredit tetap dilakukan sepenuhnya oleh bank yang ditunjuk
pemerintah.
- Memberikan akses pembiayaan yang mudah dan cepat kepada pelaku UMKM.
- Menawarkan bunga kredit yang lebih rendah.
- Memberantas rentenir yang populer karena menetapkan bunga sangat tinggi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bagi organisasi koperasi pengertian modal adalah seperti pada pasal 41 ayat 1 UU
No.25 Th 1992 tentang perkoperasian, bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri
dan modal pinjaman. Pengertian modal koperasi menurut pasal tersebut adalah pengertian
modal ditinjau dari kedudukan atau statusnya, modal sendiri merupakan modal yang
menanggung resiko kerugian sedangkan modal pinjaman juga merupakan modal yang
ikut menanggung resiko kerugian. Agar permodalan koperasi kuat, maka modal sendiri
komposisinya harus lebih besar dari modal pinjaman. Keberhasilan koperasi didalam
melaksanakan perannya sebagai badan usaha sangat tergantung pada kemampuan
koperasi menghimpun dan menanamkan modalnya dengan cara pemupukan berbagai
sumber keuntungan dan banyaknya jumlah anggota. Modal dari anggota bersumber dari
simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah. Hal ini tercermin bahwa
koperasi sebagai badan usaha yang ingin mendorong diri sendiri dengan kekuatan sendiri.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan inspirasi
dari para pembaca dalam hal membantu menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir
kalinya penulis berharap agar dengan hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah
perubahan khususnya dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyanti, A. N., & Kirnawi. (t.thn.). Analisis Perkembangan Modal dan Pendapatan Usaha
Koperasi dalam Rangka Meningkatkan Sisa Hasil Usaha di KPRI Harapan Mojokerto.
Arifin, Z., & Hisyam, F. (2015). Peran Modal dalam Keberhasilan Usaha Koperasi Teratai
Mandiri Kelapa Dua Depok. Jurnal Sosio e-Kons, 7(2), 153-169.
Modal Koperasi. (2016, April 15). Diambil kembali dari penabulu cooperative:
http://penabulucooperative.org/modal-koperasi/
Pasca, Y. D. (2021). Pengaruh Jumlah Anggota, Simpanan, Pinjaman dan Modal Kerja Terhadap
SHU Pada Koperasi KPRI Mitra Kabupaten Majalengka. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,
8(2), 322-332.
SKIM Kredit. (t.thn.). Diambil kembali dari invesnesia: https://www.invesnesia.com/skim-kredit/