Anda di halaman 1dari 18

Tugas Kelompok Dosen Pengampu

Ekonomi Koperasi Naskah S.Pd,.M.Pd.E

MAKALAH
KEWIRAUSAHAAN KOPERASI DAN HASIL OBSERVASI KUD KOPERASI
PRODUSEN MAKARTI BUANA JAYA BERSAMA

Oleh:
FADIA RAHMA (12110621382)
HALIM SETYADI (12110614984)
HALIMATU SYAKDIAH (12110621617)
SITI ZAHRATUL HASANAH (12110621733)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1444 H/2023

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt, yang telah memberikan kita semua
karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sekaligus laporan
observasi ini, dan terus menimba ilmu di UIN SUSKA RIAU.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Ekonomi
Koperasi. Adapun tujuan dari penulisan makalah sekaligus laporan observasi ini adalah untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang di pelajari, agar kami
semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa, dan negara. Tidak lupa pula kami
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Naskah, S.Pd,.M.Pd.E. yang telah membimbing kami
dalam pembuatan makalah ini.
Dengan tersusun nya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap perbaikan, kritik dan saran
yang sifatnya membangun, apabila terdapat kesalahan pada penyusunan makalah ini. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, untuk itu kami selaku penulis
mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahtullahi Wabarakatuh.

Pekanbaru, 9 September 2023

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................2
C. TUJUAN MASALAH..............................................................................................................3

BAB II KAJIAN TEORI...............................................................................................................4


A. PENGERTIAN KEWIRAKOPERASIAN............................................................................4
B. COMPETITIVE ADVENTAGES..........................................................................................5
C. FUNGSI KEWIRAKOPERASIAN........................................................................................7
D. TIPE KEWIRAKOPERASIAN.............................................................................................8

BAB III PENYAJIAN HASIL OBSERVASI..............................................................................9


A. SEJARAH SINGKAT KUD MAKARTI BUANA JAYA....................................................9
B. VISI, MISI, TUJUAN DAN KARAKTERISTIK KUD MAKARTI BUANA JAYA......10
C. STRUKTUR KUD MAKARTI BUANA JAYA..................................................................12

BAB IV PENUTUP......................................................................................................................14
A. KESIMPULAN......................................................................................................................14
B. SARAN....................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
koperasi dipandang dari sudut organisasi ekonomi adalah suatu organisasi bisnis yang
para pemilik/anggotanya adalah juga pelanggan utama perusahaan tersebut. Kriteria identitas
koperasi akan merupakan dalil/prinsip identitas yang membedakan unit usaha koperasi dari
unit usaha lainnya. Perkoperasian di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 25
Tahun 1992 yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, dan bertujuan memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur. Secara definitif seorang wirausaha termasuk wirausaha koperasi adalah orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya dan mengambil
tindakan yang tepat guna memastikan sukses.1
Para wirausaha koperasi adalah orang yang mempunyai sikap mental positif yang
berorientasi pada tindakan dan mempunyai motivasi tinggi dalam mengambil risiko pada saat
mengejar tujuannya. Tetapi mereka juga orang-orang yang cermat dan penuh perhitungan
dalam mengambil keputusan tentang sesuatu yang hendak dikerjakan, Setiap mengambil
keputusan tidak didasarkan pada metode coba-coba, melainkan dipelajari setiap peluang
bisnis dengan mengumpulkan informasiinformasi yang berharga bagi keputusan yang hendak
dibuat. Tugas utama wirausaha koperasi adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya
berusaha mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan
bersama. Bertindak inovatif tidak hanya dilakukan pada saat memulai usaha tetapi juga pada
saat usaha itu berjalan, bahkan pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran. Pada saat
memulai usaha agar koperasi dapat tumbuh dengan cepat dan menghasilkan. Kemudian pada
saat usaha koperasi berjalan, agar koperasi paling tidak dapat mempertahankan eksistensi
usaha koperasi yang sudah berjalan dengan lancar. Perihal yang lebih penting adalah
tindakan inovatif pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran (stagnasi). Pada saat itu
1
Gede Arnawa, MANAJEMEN KOPERASI MENUJU KEWIRAUSAHAAN KOPERASI. Widya Amerta Jurnal
Manajemen Fak. Ekonomi, Vol. 1 No. 1. 2014. Hal. 3-9

iv
wirausaha koperasi diperlukan agar koperasi berada pada siklus hidup yang baru. Wirausaha
koperasi harus mempunyai keberanian mengambil risiko. Karena dunia penuh dengan
ketidakpastian, sehingga hal-hal yang diharapkan kadang-kadang tidak sesuai dengan
kenyataan yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu dalam menghadapi situasi semacam itu
diperlukan seorang wirausaha yang mempunyai kemampuan mengambil risiko. Tentu saja
pengambilan risiko ini dilakukan dengan perhitungan-perhitungan yang cermat. Kegiatan
wirausaha koperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, yaitu anggota
sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan. Kepentingan anggota harus diutamakan
agar anggota mau berpartisipasi aktif terhadap koperasi. Karena itu wirausaha koperasi
bertugas meningkatkan pelayanan dengan jalan menyediakan berbagai kebutuhan
anggotanya.2
Tujuan utama setiap wirausaha koperasi adalah memenuhi kebutuhan nyata anggota
koperasi dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Tugas seorang wirausaha koperasi
sebenamya cukup berat karena banyak pihak yang berkepentingan di lingkungan koperasi,
seperti anggota, perusahaan koperasi, karyawan, masyarakat di sekitarnya, dan lain-lain.
Seorang wirausaha koperasi terkadang dihadapkan pada masalah konflik kepentingan di
antara masing-masing pihak. Bila ia lebih mementingkan usaha koperasi, otomatis ia harus
berorientasi di pasar eksternal dan hal ini berarti mengurangi nilai pelayanan terhadap
anggota. Sebaliknya bila orientasinya di pasar internal dengan mengutamakan kepentingan
anggota, maka yang menjadi korban adalah pertumbuhan koperasi

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang kami dapat adalah:
1. Apa pengertian dari Kewirakoperasian?
2. Apa competitive adventages pada koperasi?
3. Bagaimana fungsi kewirakoperasian?
4. Bagimana tipe kewirakoperasian?

2
Ibid, Hal. 9-11

v
C. TUJUAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan masalah yang kami dapat adalah:
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari kewirakoperasian
2. Untuk mengetahui apa competitive dari kewirakoperasian
3. Untuk mengetahui bagaimana fungsi kewirakoperasian
4. Untuk mengetahui bagaimana tipe kewirakoperasian.

vi
BAB II
KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN KEWIRAKOPERASIAN
Kewirausaha koperasian merupakan suatu sikap yang positif dalam melakukan usaha
yang dilakukan secara kooperatif dengan mengambil prakarsa inovatif yang dilakukan
dengan adanya keberanian mengambil resiko dan bisa berpegang teguh pada prinsip
indentitas koperasi yang dapat mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta terjadinya
peningkatan kesejahteraan bersama. Dari pengertian yang sudah dijelaskan, terdapat pula
unsur yang terkandung dari definisi kewirausaha koperasian yang harus diperhatikan,
diantaranya:
1. Kewirausahaan koperasi adalah sikap positif yang dilakukan secara kooperatif dengan
cara berusaha yang artinya orang yang melaksanakan kewira koperasian serta mempunyai
keinginan untuk dapat mewujudkan organisasi koperasi, baik itu usaha koperasi maupun
anggotanya. Usaha itu dilakukan dalam setiap kegiatan koperasi yang mementingkan
kebutuhan anggotanya.
2. Tugas utama wirausaha koperasi merupakan mengambil prakarsa inovatif yang artinya
berusaha untuk bisa mencari atau menemukan dan juga memanfaatkan peluang demi
kepentingan bersama dan bertindak secara inovatif yang dilakukan pada saat memulai
usaha namun usaha itu berjalan. Yang paling penting adalah tindakan dari inovatif pada
saat usaha koperasi tersebut berada dalam kemunduran dan pada saat itu Wirakoperasi
diperlukan agar koperasi pada siklus hidup baru.
3. Wirakoperasi juga mempunyai suatu keberanian dalam mengambil resiko, sebab dunia
ini penuh dengan ketidakpastian, artinya hal-hal yang diharapkan kadang tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan yang terjadi dilapangan, maka dari itu untuk menghadapi
situasi seperti ini perlu diperlukan seorang wirausaha yang mempunyai kemampuan
dalam mengambil resiko tentu dalam pengambilan risiko ini dilakukan dengan
perhitungan perhitungan yang cermat.
4. Kegiatan juga harus berpegang teguh pada adanya suatu prinsip identitas koperasi yaitu
pada anggota yang memiliki sekaligus pelanggan. Kepentingan anggota juga harus

vii
diutamakan agar anggota tersebut mampu untuk bisa berpartisipasi terhadap koperasi,
sebab Wirakoperasi ini bertugas untuk meningkatkan pelayanan dengan jalan
menyediakan berbagai kebutuhan dari anggotanya.
5. Kebutuhan utama setiap wirakoperasi merupakan memenuhi kebutuhan nyata dari
anggota koperasi dan juga meningkatkan kesejahteraan bersama. Tugas Wirakoperasi ini
sebenarnya cukup berat, sebab banyak pihak yang berkepentingan dilingkungan koperasi
yang mengakibatkan anggota perusahaan koperasi, karyawan maupun masyarakat
disekitarnya dan lain-lain.
6. Wirausaha koperasi ini berasal dari birokrat yang pada umumnya tidak mempunyai
kebebasan untuk bertindak, sebab kadang-kadang membawa misi tertentu dari
pemerintah atau kegiatannya itu terikat pada ketentuan yang berlaku. Yang paling
menentukan perkembangan koperasi secara makro adalah para katalis dan juga kendati
insentif yang dinikmati mereka relatif kecil. terlepas dari itu semua wirausaha koperasi
mempunyai suatu kewajiban moral untuk bisa meningkatkan pertumbuhan koperasi
dengan cara menjalankan tugas agar koperasi mempunyai suatu keunggulan dibanding
pesaingnya. Bila koperasi mempunyai keunggulan, maka koperasi itu sendiri akan jauh
lebih mampu untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan meningkatkan
pertumbuhan koperasi itu sendiri dan mencapai keberhasilan yang ditentukan oleh
kombinasi antara kemampuan, kemauan, dan juga kebebasan dalam bertindak para
wirausaha koperasi itu sendiri.3

B. COMPETITIVE ADVENTAGES
Menurut Porter (1999) untuk menganalisis karakteristik persaingan yang dihadapi antara
lain: 1) Jumlah perusahaan dalam industri, bila hanya ada satu perusahaan dalam industri,
maka secara teoris perusahaan yang bersangkutan bebas menetapkan harganya seberapa pun.
Akan tetapi, sebaliknya bila industri terdiri dari banyak perusahaan, maka persaingan harga
terjadi bila produk yang dihasilkan tidak terdiferensiasi. Hanya pemimpin industri yang
leluasa menentukan perubahan harga; 2) Ukuran relatif setiap anggota dalam industri, bila
perusahaan mempunyai pangsa pasar yang besar, maka perusahaan yang bersangkutan dapat
memegang inisiatif perubahaan harga. Bila pangsa pasarnya kecil, maka harga menjadi

3
Uus Manzilatusifa, Jurnal Pendidikan dan Budaya, Wirausaha Koperasi Dapat Menemukan Keunggulan
Koperasi, Vol. 4 No. 2, 2006. Hal. 51-53

viii
pengikut; 3) Diferensiasi produk, bila perusahaan berpeluang melakukan diferensiasi dalam
industrinya, maka perusahaan tersebut dapat mengendalikan penetapan harganya bahkan
sekali pun perusahaan-perusahaan kecil dan banyak pesaing dalam industri; 4) Kemudahan
untuk memasuki industri yang bersangkutan, bila suatu industri mudah untuk memasuki,
maka perusahaan yang ada sulit mempengaruhi atau mengendalikan harga. Bila ada
hambatan masuk pasar (barier to market entry), maka perusahaan yang sudah ada dalam
industri tersebut dapat mengendalikan harga.4
Lebih lanjut menurut Porter (2011), untuk mencapai keunggulan bersaing terutama di
pasar bebas, maka berbagai macam usaha ditempuh oleh perusahaan-perusahaan. Salah satu
strategi yang terkenal digunakan dewasa ini strategi kompetitif (competitive strategy).
Strategi kompetitif dapat dibedakan dalam banyak cara termasuk tingkat yang mana
perusahaan mesti menekankan pada tiga hal utama yaitu: „innovation‟, „quality
improvement‟, dan cost reduction‟. Selanjutnya hubungan kompetensi dan komitmen yang
dikenal dengan intellectual capital dan fungsi manajemen keanggotaan serta partisipasi
anggota terhadap keunggulan bersaing pada koperasi dapat disusun dalam suatu paradigm
penelitian seperti pada Gambar 2.1.

4
Dwi Gemina, dkk. KEUNGGULAN BERSAING KOPERASI BERKAITAN DENGAN PENERAPAN
INTELLECTUAL CAPITAL, MANAJEMEN KEANGGOTAAN DAN PARTISIPASI ANGGOTA. JURNAL
MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, Vol. 15, No. 2. 2013. Hal. 194.

ix
C. FUNGSI KEWIRAKOPERASIAN
Fungsi utama dari wirausaha koperasi adalah suatu fungsi yang memiliki inisiatif atau
inovatif dalam mencari dan juga mendapatkan serta menggunakan peluang yang ada untuk
bisa melakukan kebutuhan bersama. Tindakan imajinatif ini tidak hanya dilaksanakan pada
saat membuka bisnis, tetapi juga ketika bisnis tersebut masih berlangsung dan ketika
perjuangan kolektif mengalami kekurangan. Dan untuk bisa memandu jalan aktivitas dari
para kewirakoperasi, maka wajib diketahui terlebih dahulu fungsi yang perlu dilakukan oleh
pengusaha koperasi tersebut, adapun fungsi kewira koperasi antara lain:
1. Kewirakoperasian rutin dan dipandu pada aktivitas kebiasaan perjuangan, contohnya
seperti pembuatan manajemen dan juga penjualan.
2. Kewirakoperasi arbitrase, dekrit yang didapat serta dituntun yang bertentangan, dan disini
tugas Wirakoperasi adalah untuk mencari kemungkinan dalam mendapatkan suatu
keuntungan dari dua ketimpangan tersebut, contohnya jika harga dari suatu input di pasar
A lebih rendah daripada di pasar B biaya koperasi tentunya harus bisa memilih cara
alternatif untuk bisa mendapatkan input dari pasar A.
3. Kewirakoperasian inovatif merupakan mencari dan juga menggunakan maupun
mendapatkan sesuatu yang baru .

Dapat kita simpulkan bahwa inti dari fungsi kewirakoperasian itu dapat meliputi dalam
hal mencari dan juga mempraktikkan suatu peluang-peluang baru dibidang ekonomi. fitur ini
disebut juga fitur imajinatif yang dapat dikatakan dalam hal konten dan struktur fitur
imajinatif ini dapat dijelaskan pada beragam bidang aktivitas yang tanya seperti memahami
laba atau faedah dari gabungan-gabungan baru, dapat mempertimbangkan laba termasuk dari
gabungan baru tersebut, pendanaan, teknologi persiapan dan juga adanya pendirian kawasan
tempat pembuatan, pelaksanaan edukasi dan juga bimbingan pekerjaan dan juga terdapat
kesepakatan menggunakan pemerintah atau lembaga formal berkuasa dan adanya
perundingan dengan menyuplai serta konsumen.

Dari fungsi tersebut kewirakoperasi tentunya harus bisa menjalankan semuanya secara
efisien, sehingga pengusaha koperasi dapat mengatur proses anabolik yang mendapatkan
hasil dari penciptaan gabungan baru tersebut. pengusaha koperasi tidak hanya melakukan

x
semua fungsi, namun mereka juga memiliki tanggung jawab utama untuk bisa melakukan
semua fungsi ini harus bisa untuk dimengerti, sebab seorang kewirakoperasi atau pengusaha
ini memiliki keahlian yang ada batasnya dan juga diperhadapkan oleh suatu aturan-aturan
yang ada di lingkupnya yang harus dipatuhi, yang berakibatkan memerlukan orang yang
dapat membantu untuk bisa menghasilkan berita dan juga menjadi pendorong ide-idenya.5

D. TIPE KEWIRAKOPERASIAN
1. Kewirausahaan anggota. Tipe ini menunjukkan bahwa anggota dapat menjadi pemilik
koperasi wirausaha jika menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk
pengembangan koperasi.
2. Kewirausahaan Manajer. Tipe ini menggambarkan manajer sebagai seseorang yang
diharapkan dapat meningkatkan keuntungan koperasi, tetapi sebenarnya dibatasi oleh
kebebasan bertindak yang terbatas. Tipe ini menggambarkan manajer sebagai seseorang
yang diharapkan dapat meningkatkan keuntungan koperasi, tetapi sebenarnya dibatasi
oleh kebebasan bertindak yang terbatas.
3. Bisnis Birokrasi. Model ini menjelaskan bahwa birokrat yang secara tidak langsung
terlibat dalam perkembangan gerakan koperasi dibatasi oleh aturan perusahaan, sehingga
intervensi mereka tidak serta merta sukarela sesuai dengan keinginan koperasi.
4. Kewirausahaan Katalitik. Orang ini menjelaskan bahwa katalisator yang bertanggung
jawab atas perkembangan koperasi tidak memiliki hubungan langsung dengan koperasi,
tetapi tidak terikat oleh aturan organisasi.6

5
Inanna dan Rahmatullah, Kewirausahaan Koperasi, Penerbit: Tahta Media Group, 2023. Hal. 10-11
6
Ibid. Hal. 7

xi
BAB III

PENYAJIAN HASIL OBSERVASI

A. SEJARAH SINGKAT KUD MAKARTI BUANA JAYA

Perkebunan kijang kencana terletak pada desa kijang jaya , kecamatan tapung hilir,
kabupaten kampar, provinsi riau. Dan ia bergerak dibidang usaha komoditi kelapa sawit.
Sebagai perusahaan mitra kebun plasma warga didekat wilayah kecamatan Tapung hilir yang
memimpin 8 koperasi, salah satunya yaitu koperasi makarti buana jaya yang terletak di desa
kijang jaya. Koperasi makarti buana jaya dan beberapa unit koperasi lainnya dibuka pada
tahun 1991 oleh PT buana Wira lestari. Namun pada tahun 2001 nama PT buana Wira lestari
berubah menjadi PT global agronusa indonesia. Setelah 3 bulan berjalan kemudian berubah
lagi menjadi PT Buana wira lestari mas, setelah banyaknya perubahan nama dari PT Buana
wira lestari mas, dan pada tahun 2001 nama PT Buana wira lestari mas ditetapkan hingga
sekarang perusahaan ini dibawah perusahaan Sinarmas group.

Perkebunan Kijang Kencana luas areal 8.147,79 ha terdiri dari 8 ( Delapan ) Divisi. PT.
Buana Wiralestari terletak dan berbatasan dengan:

1) Sebelah Utara : Ladang Masyarakat Desa Sekijang


2) Sebelah Selatan : Ladang Masyarakat Desa Sekijang
3) Sebelah Barat : Kebun Kijang Estate Desa Kijang Makmur
4) Sebelah Timur : Kebun Rama Bakti Desa Beringin Lestari Perkebunan Kijang Kencana
sejak tahun 1998 telah live SAP,yang bertujuan untuk mempermudah pekerjaan atau
kegiatan administrasi dan lebih menekankan pada pengawasan dalam melakukan
pekerjaan. Sesuai dengan perkembangan kemajuan SAP (System Application and
Product), pada bulan Februari 2006 system disempurnakan lagi menjadi SAP (System
Application and Product) revisit yang dilakukan oleh pihak manajemen Jakarta.

B. VISI, MISI, TUJUAN DAN KARAKTERISTIK KUD MAKARTI BUANA JAYA

xii
1. Visi
Menjadikan KUD Makarti Buana Jaya dan jaringannya sebagai salah satu pelaku
ekonomi yang taat azas dan terpercaya dalam perekonomian nasional dan perekonomian
didesa sekijang.
2. Misi
Menciptakan keterkaitan usaha dengan Anggota

C. PERTANYAAN
1. Bagaimana kewirakoprasian di KUD makarti buana jaya bersama
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan kepada bapak hermawan selaku
sekretaris di kud makarti buana jaya bersama” bahwasanya kud ini memiliki tiga kegiatan
yaitu:
a) Kewirakoperi yang rutin ini mencakup prouksi, pemasaran, keuangan serta
administrasi dan tugas dari kegiatan ini meluruskan dan mengendalikan suatu kegiatn
agar berjalan sesuai dengan program yang ditetapkan oleh KUD Makarti Buana Jaya
Bersama.
b) Kewirakoperasian arbitrage, tugas dari kegiatan ini kud akan mencari sebuah peluang
yang menguntungkan dari 2 kondisi yang berbeda.
c) Kewirakoperasian inovatif, tugas yang dilakukan oleh KUD Makarti Buana Jaya terus
berusaha mencari, dan memanfaatkan peluang yang diperoleh oleh KUD tersebut.”

KUD Makarti Buana Jaya mempunyai tugas yaitu menciptakan keunggulan bersaing
koperasi dibanding dengan organisasi pesaing lainnya. Keunggulan dari Koperasi Makarti
Buana Jaya, antara lain:

a) Mendudukkan koperasi sebagai penguasa yang kuat dipasar


b) Kemampuan dalam mereduksi biaya transaksi
c) Kemanfaatan interlinkage market
d) Kemanfaatan trust capital
e) Pengendalian ketidakpastian
f) Penciptaan inovasi
g) Pembangunan manfaat partisipasi masyarakat

xiii
h) Menciptakan kesejahteraan anggota
2. Bagaimana fungsi kewirakoprasian di kud makarti buana jaya ?

Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di kud makarti buana jaya bersama
kepada bapak soldiantowo selaku bendahara ia mengatakan bahwa” fungsi dari
kewirakoprasian di kud makarti buana jaya bersama yaitu:

a) Kewirakeoprasian rutin, dimana kegiatan rutin koprasi ini misalnya seperti produksi,
keuangan, ataupun administrasi fungsi kewirakeoprasi ini hanya berjalan sesuai
dengan program yang telah di tetapkan, seperti berhubungan dengan namanya koreksi
dan evaluasi, dan juga wirakoprasi memeiliki informasi sumber daya tujuan maupun
resiko yang akan di hadapi.
b) Kewirakeoprasian arbitrage, yang artinya keputusan yang di ambil dari dua kondisi
yang berbeda tetapi mempunyai peluang yang menguntungkan.
c) Kewirakeoprasian inovatif maksudnya adalah wirakoprasi yang merasa tidak selalu
puas dengan suatu keadaan yang ada dengan selalu menemukan,mencari,dan
memanfaatkan peluang yang didapatkan.
3. Bagaimana competitive advantages pada koprasi di kud makarti buana jaya bersama?

Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di kud makarti buana jaya bersama ibuk
dita wulanti” ia mengatakan bahwasanya competitive advantages atau keunggulan
bersaing yang ada di kud makarti buana jaya bersama adalah dengan memperoleh suatu
strategi aset yang di dapatkan dari reputation (nama baik) dan juga adanya inovasi yaitu
penemuan proses baru yang dapat menurunkan biaya produksi, penggunaan teknologi
baru yang jauh efisien, mendapatkan dukungan dari pemerintah setempat, dan
keunggulan dari kud makarti buana jaya bersama bersifat terbuka dan sukarela kemudian
siapa yang ingin menjadi anggota koprasi bisa di lakukan tanpa harus memandang setatus
sosia, pendidikan atau latar belakang lainya dan amggota juga mendapatkan suatu
bimbingan dari kud koprasi makarti buana jaya bersama utuk kemajuan sendiri.

4. Bagaimana tipe kewirakeoprasian kud makarti buana jaya bersama?

Berdasarkan hasil yang kami lakukan di kud makarti buana jaya bersama” bahwasanya
tipe kewirakeoprasian itu juga dapat dikatakan sebagai model atau corak yang

xiv
diantaranya adalah adanya:

a) Kewirakeoprasian anggota
b) Kewirakeoprasian manager
c) Kewirakeoprasian birokrat
d) Kewirakeoprasian katulis

C. STRUKTUR KUD MAKARTI BUANA JAYA

NAMA ANGGOTA KOPERASI JABATAN DI KOPERASI

SUKARDJI KETUA

AJI HERMAWAN SEKRETARIS

SOLDIANTOWO BENDAHARA

PUTRI LESTARI PERKREDITAN SIMPAN PINJAM

SITI NASFIRAH SARANA PRODUKSI


M. SUNI
BAYU SEPTIANO
DITA WULANTI ADMINISTRASI / PERLENGKAPAN
ALI
YULIANA WARSEDA
SUSTIYSNTO
ATUH
NAHYU SWALAYAN
PUPUT
DINA
H. SIMANG KEL TANI JAYA BUANA

NASIB KEL TANI JAYA BAKTI

SOBIRIN KEL TANI SINAR HARAPAN

I. SUSENI KEL TANI SAWIT PERMAI

ANANG GRIONO KEL TANI MILIK BERSAMA

xv
SOLDIANTOWO KEL TANI SRI REZEKI

ANI HIDAYATULLAH KEL TANI BIBIT UNGGUL

SUHENDRI KEL TANI SAWIT INDAH

AGUS SYMONO KEL TANI MEKAR SARI

SUTIMIN KEL TANI HIDUP BARU

ENDANG KEL TANI TUNAS HARAPAN

GUNAWAN KEL TANI SUDAHA

HERLAMBANG KEL TANI SUMBER MAKMUR

CINTOKO KEL TANI HAMPARAN REZKI

PAIDI KEL TANI HARAPAN MAKMUR

AFRIZAL KEL TANI HARAPAN MAJU

MULYONO KEL TANI HARAPAN JAYA

DINDIN R. KEL TANI HARAPAN SENTOSA

EDI KARPONO KEL TANI HARAPAN MULIA

SUHARYANTO KEL TANI HARAPAN ABADI

SUPARSYAH KEL TANI TAPUNG INDAH

BAB III
PENUTUP

xvi
A. Kesimpulan
Kesimpulan: Berdasarkan analisis terhadap kantor KUD Koperasi Produsen Makarti
Buana Jaya Bersama, dapat disimpulkan bahwa operasionalnya telah memberikan kontribusi
positif terhadap perkembangan koperasi. Faktor-faktor seperti manajemen yang efisien dan
keterlibatan anggota aktif turut berperan dalam kesuksesan ini.

B. Saran
Saran: Meskipun kinerja kantor KUD tergolong baik, beberapa saran dapat diajukan
untuk meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan jangka panjang. Pertama, perkuat pelatihan
anggota dalam manajemen keuangan dan pemasaran produk agar mereka dapat lebih
mandiri. Kedua, implementasikan teknologi informasi guna mempermudah administrasi dan
pelaporan. Terakhir, tingkatkan transparansi dan keterlibatan anggota melalui pertemuan
rutin dan komunikasi yang efektif. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kantor KUD
dapat terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi anggotanya.

xvii
DAFTAR PUSTAKA

Inanna dan Rahmatullah, 2023. Kewirausahaan Koperasi, Penerbit: Tahta Media Group.
Dwi Gemina, dkk. 2013, KEUNGGULAN BERSAING KOPERASI BERKAITAN DENGAN
PENERAPAN INTELLECTUAL CAPITAL, MANAJEMEN KEANGGOTAAN DAN
PARTISIPASI ANGGOTA. JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN. Vol.
15, No. 2.
Uus Manzilatusifa, 2006. Jurnal Pendidikan dan Budaya, Wirausaha Koperasi Dapat
Menemukan Keunggulan Koperasi, Vol. 4 No. 2.
Gede Arnawa, 2014. MANAJEMEN KOPERASI MENUJU KEWIRAUSAHAAN KOPERASI,
Widya Amerta Jurnal Manajemen Fak. Ekonomi, Vol. 1 No. 1.

xviii

Anda mungkin juga menyukai