Anda di halaman 1dari 17

“KEWIRAUSAHAAN KOPERASI”

“Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Kelompok Dari Mata


Kuliah Koperasi Syariah Dan UMKM”

Disusun Oleh :

NURHAYATI
(90500120056)
Email: nurhayati4401@gmail.com

Dosen Pengampuh :
Dra. Hj. Nuraeni Gani. MM.

PRODI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa melimpahkan rahmat dan

hidayahnya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktivitas

sehari-hari. Kami juga panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan kehadiratnya makalah

ini dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

dan kepada Ibu Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM. selaku dosen pengajar disela-sela rutinitasnya

namun tetap meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk, dorongan, saran dan arahan

sejak rencana pembuatan hingga selesainya penulisan makalah ini.

Kami menyadari tentang keterbatasan kemampuan dan pemahaman kami tentang

materi Kewirausahaan Koperasi ini menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan

penjabaran yang lebih dalam tentang makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua

pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

GOWA , Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
“KEWIRAUSAHAAN KOPERASI” ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................................4

A. Latar Belakang ..............................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................5

C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................................7

1. Pengertian Kewirausahaan .........................................................................................................7

2. Ruang Lingkup Dari Kewirausahaan Koperasi ....................................................................7

3. Cara Mengelola Keunggulan Komperatif ...............................................................................9

4. Keunggulan Kompetitif Dalam Koperasi ............................................................................. 11

5. Kinerja Usaha Dalam Koperasi .............................................................................................. 12

BAB III PENUTUP ................................................................................................................................. 15

A. Kesimpulan .................................................................................................................................. 15

B. Saran ............................................................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 17

iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan

memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya, dan masyarakat padaumumnya serta ikut

membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang

maju, adil, dan makmur. Koperasi merupakan Badan Usaha yang didirikan dengan asas

kekeluargaan dan memiliki tujuan mensejahterakan masyarakat pada umumnya dan

kesejahteraan anggota pada khususnya. Seiring dengan berdirinya koperasi, memberikan

dampak positif terhadap perekonomian di dunia, termasuk di Indonesia. Bahkan ketika terjadi

krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1998, koperasi ikut mengambil bagian untuk tetap

menjadi Badan Usaha yang mmpertahankan eksistensi tujuannya bagi masyarakat tanpa

tenggelam oleh krisis moneter yang melanda Indonesia. Sebagai negara berkembang,

Indonesia memiliki banyak koperasi yang tersebar hampir di seluruh bagian Indonesia, yang

semuanya tersebar di berbagai daerah. Karena adanya koperasi yang turut serta menyokong

perputaran roda perekonomian negara tanpa bertujuan menarik keuntungan dari anggotanya

maupun masyarakat, tak heran apabila koperasi inilah yang banyak dipilih dan digunakan

oleh masyarakat untuk mendukung kegiatan ekonomi di Indonesia. Koperasi memiliki

kendala dan resiko yang lebih kecil, disbanding dengan bentuk badan usaha lainnya yang

berkecenderungan untuk mencari laba. Jadi banyak dikembangkan sebagai kekuatan ekonomi

rakyat yang mudah tetapi dapat menjadi pondasi yang kuat dalam pembangunan. Seiring

berjalannya waktu, di era globalisasi ini persaingan dalam perekonomian makin ketat,

sehingga diperlukan jiwa – jiwa wirausaha dalam pembangunan koperasi agar tetap lestari
4
dan utuh.

Melihat perkembangan zaman sperti sekarang ini bahwasanya ekonomi dinegara ini

sangat pesat oleh sebab itu makalah yang kami buat dengan tema atau judul kewirausahaan

koperasi sangat tepat bagi perkembangan zaman sekarang. Karena suatu bangsa

yang memiliki kelompok wirausaha yang besar akan lebih mudah untuk maju dan lebih tahan

terhadap gangguan krisis.

Dalam wirausaha koperasi tesebut dalam kerjanya memakai sikap mental, dalam

berusaha secara koperatif serta mengambilprakarsa inovatif serta keberanian menagmbil

resiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya

kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka

pemasalahan yang dibahas dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan dan kewirausahaan koperasi?

2. Apa ruang lingkup dari kewirausahaan koperasi?

3. Bagaimana mengelola keunggulan komperatif?

4. Apa saja yang menjadi keunggulan kompetitif dalam koperasi?

5. Bagaimana kinerja usaha dalam koperasi?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang akan dicapai pada makalah ini berdasarkan rumusan masalah di
atas yaitu:

5
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kewirausahaan dan kewirausahaan
koperasi.

2. Untuk mengetahui ruang lingkup dari kewirausahaan koperasi.

3. Untuk mengetahui cara mengelola keunggulan komperatif koperasi.

4. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi keunggulan kompetitif dalam koperasi.

5. Untuk mengetahui kinerja usaha dalam koperasi.

6
BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur,yang

dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad

pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor yang

memimpin proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep

Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan

memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru

atau mengolah bahan baku baru.

Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam

berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan

di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan

inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.

Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan

berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk

menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya, kewirausahaan

adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan

inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif. (Arisena, 2017)

2. Ruang Lingkup Dari Kewirausahaan Koperasi

Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara

koperatif dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan

berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya


7
kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama.

Kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara

koperatif. Ini berarti wirausaha koperasi (orang yang melaksanakan kewirausahaan

koperasi) harus mempunyai keinginan untuk memajukan organisasi koperasi, baik itu usaha

koperasi maupun usaha anggotanya. Usaha itu harus dilakukan secara koperatif dalam arti

setiap kegiatan usaha koperasi harus mementingkan kebutuhan anggotanya. Tugas utama

wirausaha koperasi adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha mencari,

menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama. Bertindak

inovatif tidak hanya dilakukan pada saat memulai usaha tetapi juga pada saat usaha itu

berjalan, bahkan pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran. Pada saat memulai

usaha agar koperasi dapat tumbuh dengan cepat dan menghasilkan. Kemudian pada saat

usaha koperasi berjalan, agar koperasi paling tidak dapat mempertahankan eksistensi usaha

koperasi yang sudah berjalan dengan lancar. Perihal yang lebih penting adalah tindakan

inovatif pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran (stagnasi). Pada saat itu

wirausaha koperasi diperlukan agar koperasi berada pada siklus hidup yang baru. Wirausaha

koperasi harus mempunyai keberanian mengambil risiko.(Arnawa, 2014)

Kegiatan wirausaha koperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi,

yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan. Kepentingan anggota harus

diutamakan agar anggota mau berpartisipasi aktif terhadap koperasi. Karena itu wirausaha

koperasi bertugas meningkatkan pelayanan dengan jalan menyediakan berbagai kebutuhan

anggotanya.(Arnawa, 2014)

Ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha koperasi yaitu: wirausaha

anggota yang tangguh, wirausaha koperasi dan tim manajemen yang berkualitas serta

8
peluang pasar yang prima. Ketiga faktor tersebut saling berinteraksi untuk memberikan

penguatan dalam menyikapi keadaan lingkungan yang dinamis dan mengandung resiko.(H.

Abdul Rasul, 2020)

3. Cara Mengelola Keunggulan Komperatif

Keunggulan komparatif ini oleh Ricardo dan Viner disebabkan oleh adanya perbedaan

dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi seperti: sumber daya alam, modal,

tenagakerja dan kemampuan dalam penguasaan teknologi. Melalui spesialisasi sesuai

dengan keungggulan komparatifnya, maka jumlah produksi yang dihasilkan bisa jauh lebih

besar dengan biaya yang lebih murah dan pada akhirnya bisa mencapai skala ekonomi yang

diharapkan.

Untuk mewujudkan hal tersebut maka suatu negara harus memanfaatkanvkeunggulan

komperatif guna meraih peluang dan mengurangi atau meniadakan kendala yang timbul

sebagai konsekuensi logisnya. Keunggulan komparatif yang harus dimiliki suatu organisasi

untuk dapat memenangkan dan memperoleh manfaat antara lain

1) Jumlah tenaga kerja yang relatif banyak.

2) Sumber daya alam yang melimpah.

3) Sumber modal yang besar.

4) Kemampuan dan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi yang tinggi

5) Letak geografis yang cukup strategis.

6) Potensi pasar domestic/ dalam negeri yang cukup besar.

7) Jumlah pengusaha kecil, menengah dan koperasi yang besar.

9
8) Sektor agrobisnis yang mengandalkan lahan produktif yang luas.

Cara mengelola keunggulan tersebut, maka yang paling utama yang harus

diperhatikan yaitu dayakerja manusia. Dimana dayakerja tersebut ditentukan oleh empat

faktor berikut: (1) kemampuan manusia memanfaatkan dan mengelola alam mencakup

kemampuan manusia dalam bekerja yang tidak dapat digantikan oleh dayakerja yang lain;

(2) kemampuan mengelola (managemen) dalam menggunakan sumberdaya yang

dikuasainya; (3) kemampuan menguasai modal, finansial, dan sumberdaya alam; dan (4)

kemampuan menciptakan dan menggunakan teknologi. (SAPTANA, 2009)

Keempat keunggulan dayakerja manusia tersebut secara bersama-sama akan menentukan

dalam menciptakan kombinasi alokasi sumberdaya yang efisien dengan kemampuan

managerial yang dimiliki dalam menggunakan tenaga kerja manusia secara produkstif,

penggunaan modal yang tepat sehingga menghasilkan produk dengan biaya yang murah,

dan teknologi yang tepat tepat guna. Keempat unsur ini disingkat menjadi M3T (manusia,

modal, manajemen, dan teknologi).

Sedangkan pada lingkup nasional, suatu sektor dapat dikategorikan sebagai sektor

unggulan apabila sektor di wilayah tertentu mampu bersaing dengan sektor yang sama yang

dihasilkan oleh wilayah lain, baik di pasar nasional ataupun domestik. Penentuan sektor

unggulan menjadi hal yang penting sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah sesuai

era otonomi daerah saat ini, di mana daerah memiliki kesempatan dan kewenangan untuk

membuat kebijakan yang sesuai dengan potensi daerah demi mempercepat pembangunan

ekonomi daerah untuk peningkatan kemakmuran masyarakat. (Sasongko et al., 2017)

Menurut ( Rachbini dalam Sasongko et al., 2017) ada empat syarat agar suatu sektor

tertentu menjadi sektor prioritas, antara lain: 1 Sektor tersebut harus menghasilkan produk
10
yang mempunyai permintaan yang cukup besar, sehingga laju pertumbuhan berkembang

cepat akibat dari efek permintaan tersebut; 2 Karena ada perubahan teknologi yang teradopsi

secara kreatif, maka fungsi produksi baru bergeser dengan pengembangan kapasitas yang

lebih luas; 3 Harus terjadi peningkatan investasi kembali dari hasilhasil produksi sektor yang

menjadi prioritas tersebut, baik swasta maupun pemerintah; 4 Sektor tersebut harus

berkembang, sehingga mampu memberi pengaruh terhadap sektor-sektor lainnya.

4. Keunggulan Kompetitif Dalam Koperasi

Competitive advantages atau bisa diartikan sebagai keunggulan kompetitif dalam

berkompetisi dan mempertahankan produk atau jasa yang memberikan keunikan dengan

harga yang murah yang mampu berbeda dari pesaing sehingga kompetitor susah untuk

menirunya.

Keunggulan kompetitif berperan sebagai kunci untuk memenangkan dan

mempertahankan pelanggan di seluruh area. Dalam hal koperasi keunggulan kompetitif

dapat diartikan sebagai suatu sikap untuk memahami kebutuhan – kebutuhan dari pelanggan

(anggota) koperasi dan merupakan proses pembelian yang lebih baik dari pelanggan dan

memberikan value yang lebih besar melalui harga yang lebih rendah atau keuntungan yang

lain.

Keunggulan kompetitif bisa dimaknai dengan kemampuan mengembangkan strategi

untuk menciptakan gerakan kompetitif yang bertujuan memberdayakan anggota melalui

pengembangan kreativitas. Sehingga keunggulan kompetitif bisa diberi nama

pengembangan koperasi kreatif guna memberi pelayanan bagi anggota dengan cara:

1) Mengelola koperasi yang berbeda dengan koperasi lainya, yang memiliki ciri khusus

11
sebagai koperasi pegawai ri;

2) Mengukir posisi pasar sendiri dengan masuk pertama atau kategori tertentu;

3) Melibatkan pengembangan khas untuk menarik pelanggan dan menghasilkan

keunggulan kompetitif.

Sebuah pola pikir merupakan sumber keunggulan kompetitif karena sebuah tindakan

adalah sesuatu yang dihasilkan dari fokus, seperti tindakan yang diambil ketika seseorang

bersemangat mengejar peluang. Setelah mengidentifikasi sebuah peluang, maka yang harus

dilakukan selanjutnya yaitu bertindak untuk mengembangkan kemampuan dasar yang

kemudian akan menjadi dasar dari kompetensi inti perusahaan dalam menciptakan sebuah

keunggulan kompetitif. Proses mengidentifikasi peluang dari kewirausahaan tidak cukup

dalam menciptakan kekayaan maksimal atau bahkan untuk bertahan hidup dari waktu ke

waktu. Pemanfaatan untuk sebuah peluang, perusahaan harus mengembangkan semua

kemampuan yang berharga, langka, sulit ditiru, dan tidak dapat disubstitusikan oleh

beberapa competitor. Ketika kemampuan memenuhi empat kriteria tersebut, perusahaan

memiliki satu atau lebih keunggulan kompetitif untuk memanfaatkan peluang-peluang yang

diidentifikasi. Tanpa keunggulan kompetitif kesuksesan perusahaan hanya akan bertahan

sementara.(Bilgies, 2017)

5. Kinerja Usaha Dalam Koperasi

Menurut kamus besar bahasa indonesia kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu atau

yang dilakukan. Sedangkan kinerja menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sesuatu

yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja. Jika definisi yang

merujuk pada kamus besar bahasa Indonesia menyatakan demikian, dan dipadukan dengan

12
koperasi, maka bisa ditarik kesimpulan, bahwa kinerja koperasi adalah kegiatan melakukan

sesuatu yang berkaitan dengan usaha koperasi, artinya hal hal yang menjadi tujuan koperasi,

merupakan sesuatu yang dikerja dan diusahakan, sampai tujuan dan usaha untuk

mencapainya bisa terwujud. Jadi kinerja merupakan proses yang harus dilakukan secara

berpola dan terstruktur, sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat mengefisienkan serta

memaksimalkan proses untuk sampai ke tujuan yang ingin dicapai.(Sasongko et al., 2017)

Indikator dalam kinerja koperasi

Budaya serta pegangan untuk menjalankan, mengembangkan, dan memajukan

organisasi berbeda beda, tetapi seyogyanya, setiap organisasi harus memiliki pegangan yang

menjadi pedoman untuk kinerja dan dinamika yang lebih baik, berikut adalah indikator yang

seharusnya dimiliki oleh setiap organisasi khususnya dalam hal ini, koperasi;

1) Mengukur kinerja koperasi ada pada penerapan prinsip koperasi

Prinsip Koperasi itu harus diterapkan secara konsisten, karena akan menjadi pembeda

antara koperasi dengan badan usaha non koperasi. Tolak ukur penilaian koperasi yang

sesungguhnya, dilihat dari penerapan prinsip koperasi yang konsisten. Jika sebuah

koperasi tidak mampu menyelenggarakan prinsip koperasi secara konsisten, makan

pseudo cooperative akan muncul. Secara administrasi memang akan terlihat seperti

koperasi, tapi dalam kenyataan dan prakteknya, isinya bukan merupakan koperasi yang

sesungguhnya.

2) Terdapat pada kesamaan kepentingan usaha atau ekonomi anggota

Koperasi itu didirikan oleh sekelompok orang yang memiliki aktivitas usaha atau

kepentingan ekonomi, bukan orang yang tidak jelas kepentingan ekonominya. Sehingga

jika ada koperasi yang dibentuk oleh orang-orang tanpa kepentingan ekonomi yang

jelas, maka perlu dipertanyakan kinerja koperasi tersebut.


13
3) Komitmen anggota koperasi

Isu sentral koperasi berada pada komitmen anggota, yang pada dasarnya merupakan

penjabaran dari trilogi koperasi yaitu, dimiliki, digunakan, dan dikontrol oleh anggota.

Untuk implementasinya sendiri bisa di ukur ketika anggota menjalankan kewajiban dan

haknya secara benar, baik dengan kontribusi secara finansial maupun non finansial.

Sehingga rasa tidak memiliki dan tidak mau menggunakan jasa koperasi serta

membiarkan koperasi merupakan salah satu bukti tidak adanya komitmen yang dimiliki

oleh anggota.

4) Pelayanan

Dimana hubungan usaha koperasi kepada anggotanya bersifat pelayanan bukan hanya

bersifat transaksi jual beli biasa. Besarnya balas jasa usaha anggota ke koperasi menjadi

penentu selisih hasil usaha yang dikembalikan ke anggota. Maka lebih lanjutnya

kemampuan usaha para anggota itu bergantung dengan kemampuan pelayanan yang

diberikan pihak koperasi kepada anggotanya.

5) Kerjasama

Kerjasama diperlukan oleh semua pihak baik dari pihak pendiri,pengurus, hingga

anggota-anggotanya. Kesedian dan kemauan setiap individu untuk bekerjasama dalam

mencapai tujuan bersama merupakan poin yang sangat penting. Sementara jika terdapat

individu yang lebih mementingkan kemanfaatan pribadai saja, itu sangatlah tidak cocok

untuk bergabung dalam koperasi

14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan

Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam

berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan

di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan

inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.

Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara

koperatif dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan

berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya

kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama.

Keunggulan komparatif ini oleh Ricardo dan Viner disebabkan oleh adanya perbedaan

dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi seperti: sumber daya alam, modal,

tenagakerja dan kemampuan dalam penguasaan teknologi. Melalui spesialisasi sesuai

dengan keungggulan komparatifnya, maka jumlah produksi yang dihasilkan bisa jauh lebih

besar dengan biaya yang lebih murah dan pada akhirnya bisa mencapai skala ekonomi yang

diharapkan.

Competitive advantages atau bisa diartikan sebagai keunggulan kompetitif dalam

berkompetisi dan mempertahankan produk atau jasa yang memberikan keunikan dengan

harga yang murah yang mampu berbeda dari pesaing sehingga kompetitor susah untuk

menirunya.

Bahwa kinerja koperasi adalah kegiatan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan

usaha koperasi, artinya hal hal yang menjadi tujuan koperasi, merupakan sesuatu yang

15
dikerja dan diusahakan, sampai tujuan dan usaha untuk mencapainya bisa terwujud. Jadi

kinerja merupakan proses yang harus dilakukan secara berpola dan terstruktur, sesuai

dengan kebutuhan sehingga dapat mengefisienkan serta memaksimalkan proses untuk

sampai ke tujuan yang ingin dicapai.

B. Saran

Terima kasih atas antusiasme dari pembaca yang sudi menelah isi makalah ini,

tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan

kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis

banyak berharap para pembaca sudi memberikan saran kritik konstruktif kepada penulis

demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Arisena, G. M. K. (2017). Diktat Kewirausahaan. Journal of Chemical Information and

Modeling, 53(9), 1689–1699.

Arnawa, G. (2014). Manajemen Koperasi Menuju Kewirausahaan Koperasi. Widya Amerta

Jurnal Manajemen, 1(1), 1–12.

Bilgies, A. F. (2017). Keunggulan Kompetitif Yang Dalam Menciptakan Inovasi Untuk

Kewirausahaan Strategis. AN-NISBAH, 03(02), 322–340.

H. Abdul Rasul. (2020). Pengembangan Kewirausahaan Melalui Koperasi Usaha Kecil dan

Menengah. 268–274.

SAPTANA. (2009). Keunggulan Komparatif-Kompetitif dan Strategi Kemitraan.

Sasongko, A. T., Yeti Lis Purnamadewi, & Sri Mulatsih. (2017). Analisis Keunggulan

Komparatif Dan Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Koperasi Di Pulau Jawa. Jurnal

Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan, 6(2), 90–106.

17

Anda mungkin juga menyukai