Disusun Oleh :
NURHAYATI
(90500120056)
Email: nurhayati4401@gmail.com
Dosen Pengampuh :
Dra. Hj. Nuraeni Gani. MM.
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktivitas
sehari-hari. Kami juga panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan kehadiratnya makalah
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
dan kepada Ibu Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM. selaku dosen pengajar disela-sela rutinitasnya
namun tetap meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk, dorongan, saran dan arahan
materi Kewirausahaan Koperasi ini menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan
penjabaran yang lebih dalam tentang makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
“KEWIRAUSAHAAN KOPERASI” ..................................................................................................... i
A. Kesimpulan .................................................................................................................................. 15
B. Saran ............................................................................................................................................. 16
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya, dan masyarakat padaumumnya serta ikut
maju, adil, dan makmur. Koperasi merupakan Badan Usaha yang didirikan dengan asas
dampak positif terhadap perekonomian di dunia, termasuk di Indonesia. Bahkan ketika terjadi
krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1998, koperasi ikut mengambil bagian untuk tetap
menjadi Badan Usaha yang mmpertahankan eksistensi tujuannya bagi masyarakat tanpa
tenggelam oleh krisis moneter yang melanda Indonesia. Sebagai negara berkembang,
Indonesia memiliki banyak koperasi yang tersebar hampir di seluruh bagian Indonesia, yang
semuanya tersebar di berbagai daerah. Karena adanya koperasi yang turut serta menyokong
perputaran roda perekonomian negara tanpa bertujuan menarik keuntungan dari anggotanya
maupun masyarakat, tak heran apabila koperasi inilah yang banyak dipilih dan digunakan
kendala dan resiko yang lebih kecil, disbanding dengan bentuk badan usaha lainnya yang
berkecenderungan untuk mencari laba. Jadi banyak dikembangkan sebagai kekuatan ekonomi
rakyat yang mudah tetapi dapat menjadi pondasi yang kuat dalam pembangunan. Seiring
berjalannya waktu, di era globalisasi ini persaingan dalam perekonomian makin ketat,
sehingga diperlukan jiwa – jiwa wirausaha dalam pembangunan koperasi agar tetap lestari
4
dan utuh.
Melihat perkembangan zaman sperti sekarang ini bahwasanya ekonomi dinegara ini
sangat pesat oleh sebab itu makalah yang kami buat dengan tema atau judul kewirausahaan
koperasi sangat tepat bagi perkembangan zaman sekarang. Karena suatu bangsa
yang memiliki kelompok wirausaha yang besar akan lebih mudah untuk maju dan lebih tahan
Dalam wirausaha koperasi tesebut dalam kerjanya memakai sikap mental, dalam
resiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang akan dicapai pada makalah ini berdasarkan rumusan masalah di
atas yaitu:
5
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kewirausahaan dan kewirausahaan
koperasi.
4. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi keunggulan kompetitif dalam koperasi.
6
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Kewirausahaan
dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad
memimpin proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep
Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam
berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan
di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan
berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan
Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara
koperatif dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan
koperasi) harus mempunyai keinginan untuk memajukan organisasi koperasi, baik itu usaha
koperasi maupun usaha anggotanya. Usaha itu harus dilakukan secara koperatif dalam arti
setiap kegiatan usaha koperasi harus mementingkan kebutuhan anggotanya. Tugas utama
menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama. Bertindak
inovatif tidak hanya dilakukan pada saat memulai usaha tetapi juga pada saat usaha itu
berjalan, bahkan pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran. Pada saat memulai
usaha agar koperasi dapat tumbuh dengan cepat dan menghasilkan. Kemudian pada saat
usaha koperasi berjalan, agar koperasi paling tidak dapat mempertahankan eksistensi usaha
koperasi yang sudah berjalan dengan lancar. Perihal yang lebih penting adalah tindakan
inovatif pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran (stagnasi). Pada saat itu
wirausaha koperasi diperlukan agar koperasi berada pada siklus hidup yang baru. Wirausaha
Kegiatan wirausaha koperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi,
yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan. Kepentingan anggota harus
diutamakan agar anggota mau berpartisipasi aktif terhadap koperasi. Karena itu wirausaha
anggotanya.(Arnawa, 2014)
Ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha koperasi yaitu: wirausaha
anggota yang tangguh, wirausaha koperasi dan tim manajemen yang berkualitas serta
8
peluang pasar yang prima. Ketiga faktor tersebut saling berinteraksi untuk memberikan
penguatan dalam menyikapi keadaan lingkungan yang dinamis dan mengandung resiko.(H.
Keunggulan komparatif ini oleh Ricardo dan Viner disebabkan oleh adanya perbedaan
dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi seperti: sumber daya alam, modal,
dengan keungggulan komparatifnya, maka jumlah produksi yang dihasilkan bisa jauh lebih
besar dengan biaya yang lebih murah dan pada akhirnya bisa mencapai skala ekonomi yang
diharapkan.
komperatif guna meraih peluang dan mengurangi atau meniadakan kendala yang timbul
sebagai konsekuensi logisnya. Keunggulan komparatif yang harus dimiliki suatu organisasi
9
8) Sektor agrobisnis yang mengandalkan lahan produktif yang luas.
Cara mengelola keunggulan tersebut, maka yang paling utama yang harus
diperhatikan yaitu dayakerja manusia. Dimana dayakerja tersebut ditentukan oleh empat
faktor berikut: (1) kemampuan manusia memanfaatkan dan mengelola alam mencakup
kemampuan manusia dalam bekerja yang tidak dapat digantikan oleh dayakerja yang lain;
dikuasainya; (3) kemampuan menguasai modal, finansial, dan sumberdaya alam; dan (4)
managerial yang dimiliki dalam menggunakan tenaga kerja manusia secara produkstif,
penggunaan modal yang tepat sehingga menghasilkan produk dengan biaya yang murah,
dan teknologi yang tepat tepat guna. Keempat unsur ini disingkat menjadi M3T (manusia,
Sedangkan pada lingkup nasional, suatu sektor dapat dikategorikan sebagai sektor
unggulan apabila sektor di wilayah tertentu mampu bersaing dengan sektor yang sama yang
dihasilkan oleh wilayah lain, baik di pasar nasional ataupun domestik. Penentuan sektor
unggulan menjadi hal yang penting sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah sesuai
era otonomi daerah saat ini, di mana daerah memiliki kesempatan dan kewenangan untuk
membuat kebijakan yang sesuai dengan potensi daerah demi mempercepat pembangunan
Menurut ( Rachbini dalam Sasongko et al., 2017) ada empat syarat agar suatu sektor
tertentu menjadi sektor prioritas, antara lain: 1 Sektor tersebut harus menghasilkan produk
10
yang mempunyai permintaan yang cukup besar, sehingga laju pertumbuhan berkembang
cepat akibat dari efek permintaan tersebut; 2 Karena ada perubahan teknologi yang teradopsi
secara kreatif, maka fungsi produksi baru bergeser dengan pengembangan kapasitas yang
lebih luas; 3 Harus terjadi peningkatan investasi kembali dari hasilhasil produksi sektor yang
menjadi prioritas tersebut, baik swasta maupun pemerintah; 4 Sektor tersebut harus
berkompetisi dan mempertahankan produk atau jasa yang memberikan keunikan dengan
harga yang murah yang mampu berbeda dari pesaing sehingga kompetitor susah untuk
menirunya.
dapat diartikan sebagai suatu sikap untuk memahami kebutuhan – kebutuhan dari pelanggan
(anggota) koperasi dan merupakan proses pembelian yang lebih baik dari pelanggan dan
memberikan value yang lebih besar melalui harga yang lebih rendah atau keuntungan yang
lain.
pengembangan koperasi kreatif guna memberi pelayanan bagi anggota dengan cara:
1) Mengelola koperasi yang berbeda dengan koperasi lainya, yang memiliki ciri khusus
11
sebagai koperasi pegawai ri;
2) Mengukir posisi pasar sendiri dengan masuk pertama atau kategori tertentu;
keunggulan kompetitif.
Sebuah pola pikir merupakan sumber keunggulan kompetitif karena sebuah tindakan
adalah sesuatu yang dihasilkan dari fokus, seperti tindakan yang diambil ketika seseorang
bersemangat mengejar peluang. Setelah mengidentifikasi sebuah peluang, maka yang harus
kemudian akan menjadi dasar dari kompetensi inti perusahaan dalam menciptakan sebuah
dalam menciptakan kekayaan maksimal atau bahkan untuk bertahan hidup dari waktu ke
kemampuan yang berharga, langka, sulit ditiru, dan tidak dapat disubstitusikan oleh
memiliki satu atau lebih keunggulan kompetitif untuk memanfaatkan peluang-peluang yang
sementara.(Bilgies, 2017)
Menurut kamus besar bahasa indonesia kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu atau
yang dilakukan. Sedangkan kinerja menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sesuatu
yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja. Jika definisi yang
merujuk pada kamus besar bahasa Indonesia menyatakan demikian, dan dipadukan dengan
12
koperasi, maka bisa ditarik kesimpulan, bahwa kinerja koperasi adalah kegiatan melakukan
sesuatu yang berkaitan dengan usaha koperasi, artinya hal hal yang menjadi tujuan koperasi,
merupakan sesuatu yang dikerja dan diusahakan, sampai tujuan dan usaha untuk
mencapainya bisa terwujud. Jadi kinerja merupakan proses yang harus dilakukan secara
berpola dan terstruktur, sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat mengefisienkan serta
memaksimalkan proses untuk sampai ke tujuan yang ingin dicapai.(Sasongko et al., 2017)
organisasi berbeda beda, tetapi seyogyanya, setiap organisasi harus memiliki pegangan yang
menjadi pedoman untuk kinerja dan dinamika yang lebih baik, berikut adalah indikator yang
seharusnya dimiliki oleh setiap organisasi khususnya dalam hal ini, koperasi;
Prinsip Koperasi itu harus diterapkan secara konsisten, karena akan menjadi pembeda
antara koperasi dengan badan usaha non koperasi. Tolak ukur penilaian koperasi yang
sesungguhnya, dilihat dari penerapan prinsip koperasi yang konsisten. Jika sebuah
pseudo cooperative akan muncul. Secara administrasi memang akan terlihat seperti
koperasi, tapi dalam kenyataan dan prakteknya, isinya bukan merupakan koperasi yang
sesungguhnya.
Koperasi itu didirikan oleh sekelompok orang yang memiliki aktivitas usaha atau
kepentingan ekonomi, bukan orang yang tidak jelas kepentingan ekonominya. Sehingga
jika ada koperasi yang dibentuk oleh orang-orang tanpa kepentingan ekonomi yang
Isu sentral koperasi berada pada komitmen anggota, yang pada dasarnya merupakan
penjabaran dari trilogi koperasi yaitu, dimiliki, digunakan, dan dikontrol oleh anggota.
Untuk implementasinya sendiri bisa di ukur ketika anggota menjalankan kewajiban dan
haknya secara benar, baik dengan kontribusi secara finansial maupun non finansial.
Sehingga rasa tidak memiliki dan tidak mau menggunakan jasa koperasi serta
membiarkan koperasi merupakan salah satu bukti tidak adanya komitmen yang dimiliki
oleh anggota.
4) Pelayanan
Dimana hubungan usaha koperasi kepada anggotanya bersifat pelayanan bukan hanya
bersifat transaksi jual beli biasa. Besarnya balas jasa usaha anggota ke koperasi menjadi
penentu selisih hasil usaha yang dikembalikan ke anggota. Maka lebih lanjutnya
kemampuan usaha para anggota itu bergantung dengan kemampuan pelayanan yang
5) Kerjasama
Kerjasama diperlukan oleh semua pihak baik dari pihak pendiri,pengurus, hingga
mencapai tujuan bersama merupakan poin yang sangat penting. Sementara jika terdapat
individu yang lebih mementingkan kemanfaatan pribadai saja, itu sangatlah tidak cocok
14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam
berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan
di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara
koperatif dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan
Keunggulan komparatif ini oleh Ricardo dan Viner disebabkan oleh adanya perbedaan
dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi seperti: sumber daya alam, modal,
dengan keungggulan komparatifnya, maka jumlah produksi yang dihasilkan bisa jauh lebih
besar dengan biaya yang lebih murah dan pada akhirnya bisa mencapai skala ekonomi yang
diharapkan.
berkompetisi dan mempertahankan produk atau jasa yang memberikan keunikan dengan
harga yang murah yang mampu berbeda dari pesaing sehingga kompetitor susah untuk
menirunya.
Bahwa kinerja koperasi adalah kegiatan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan
usaha koperasi, artinya hal hal yang menjadi tujuan koperasi, merupakan sesuatu yang
15
dikerja dan diusahakan, sampai tujuan dan usaha untuk mencapainya bisa terwujud. Jadi
kinerja merupakan proses yang harus dilakukan secara berpola dan terstruktur, sesuai
B. Saran
Terima kasih atas antusiasme dari pembaca yang sudi menelah isi makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis
banyak berharap para pembaca sudi memberikan saran kritik konstruktif kepada penulis
16
DAFTAR PUSTAKA
H. Abdul Rasul. (2020). Pengembangan Kewirausahaan Melalui Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah. 268–274.
Sasongko, A. T., Yeti Lis Purnamadewi, & Sri Mulatsih. (2017). Analisis Keunggulan
Komparatif Dan Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Koperasi Di Pulau Jawa. Jurnal
17