Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Keterampilan literasi yang baik akan berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan
berpikir setiap individu. Kemampuan literasi akan membantu setiap individu untuk memahami
informasi dengan bijak dan teliti dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sejalan dengan pernyataan
UNESCO yang menjelaskan bahwa kemampuan literasi merupakan hak setiap individu dan
merupakan dasar untuk belajar sepanjang hayat. Selain itu kegiatan literasi berperan penting dalam
dunia pendidikan untuk memiliki wawasan pengetahuan yang luas. Namun pada kenyataannya
masyarakat di Indonesia masih belum memiliki kesadaran akan pentingnya kegiatan literasi.
Pemerintah berupaya untuk mendorong peningkatan minat baca dan kegiatan literasi dengan
digalakkannya program Gerakan Literasi Madrasah (Gelem). Cakupan dari program ini adalah
warga madrasah dari MI hingga MTs dan MA. Program ini mengarahkan warga madrasah untuk
mampu mengakses, memilih, dan memanfaatkan informasi secara tepat guna dalam kehidupan
sehari-hari. Sehingga peserta didik mempunyai pemahaman untuk menyaring setiap informasi yang
diterima dan menggunakannya dengan tepat. Dengan demikian kasus-kasus hoaks yang marak
beredar dapat diminimalisir. Program Gerakan Literasi Madrasah (Gelem) berlandaskan dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti. Salah satu tujuan dari Permendikbud tersebut adalah menjadikan pendidikan sebagai
gerakan yang melibatkan seluruh komponen yang berkaitan dengan penyampaian informasi kepada
peserta didik sebagai bentuk gerakan literasi. Dengan keterlibatan dan pembiasaan seluruh
komponen lembaga dalam pelaksanaan Gelem ini, akan membentuk individu sebagai pebelajar
sepanjang hayat.
MTs Unggulan Nuris menyambut gerakan literasi ini dengan antusias, salah satunya adalah
menyusun Program Literasi Madrasah

B.     Dasar Pelaksanaan


1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003

2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan
Budi Pekerti;

3. Program kerja Kepala MTs Unggulan Nuris Jember Tahun Pelajaran 2020/2021;

C.    Tujuan Kegiatan


Tujuan umum gerakan literasi madrasah yaitu untuk menumbuhkembangkan budi pekerti
peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi madrasah yang diwujudkan dalam Gerakan
Literasi Madrasah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Selain itu adapula tujuan
khusus gerakan literasi madrasah diantaranya yaitu:
1. Menumbuh kembangkan budaya literasi di sekolah.
2. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
3. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga
sekolah mampu mengelola pengetahuan.
4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan
mewadahi berbagai strategi membaca.

D. PRINSIP-PRINSIP LITERASI MADRASAH


Menurut Beers (2009), adapun prinsip-prinsip yang perlu ditekankan dalam praktik gerakan
literasi madrasah, diantaranya yaitu:

1. Perkembangan literasi berjalan sesuai tahap perkembangan yang dapat diprediksi. Tahap
perkembangan anak dalam belajar membaca dan menulis saling beririsan antar tahap
perkembangan. Memahami tahap perkembangan literasi peserta didik membantu sekolah untuk
memilih strategi pembiasaan dan pembelajaran literasi yang tepat sesuai kebutuhan
perkembangan mereka.
2. Program literasi yang baik bersifat berimbang. Sekolah yang menerapkan program literasi
berimbang menyadari bahwa setiap peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda. Untuk itu,
strategi membaca dan jenis teks yang dibaca perlu divariasi dan disesuaikan dengan jenjang
pendidikan. Program literasi yang bermakna bisa dilakukan dengan memanfaatkan bahan
bacaan kaya ragam teks.
3. Program literasi terintegrasi dengan kurikulum. Pembiasaan dan pembelajaran literasi di sekolah
merupakan tanggung jawab semua guru di semua mata pelajaran karena pembelajaran mata
pelajaran apapun memerlukan bahasa, terutama membaca dan menulis.
4. Kegiatan membaca dan menulis dilakukan kapanpun. Contoh kegiatan literasi yang bermakna
misalnya: menulis surat kepada presiden atau membaca untuk ibu.
5. Kegiatan literasi mengembangkan budaya lisan. Kelas berbasis literasi yang kuat diharapkan
memunculkan berbagai kegiatan lisan berupa diskusi mengenai buku selama pembelajaran di
kelas. Kegiatan diskusi ini juga perlu membuka kemungkinan untuk perbedaan pendapat agar
kemampuan berpikir kritis bisa diasah. Peserta didik perlu belajar untuk menyampaikan
perasaan dan pendapatnya, saling mendengarkan, dan menghormati perbedaan pandangan.
6. Kegiatan literasi perlu mengembangkan kesadaran terhadap keberagaman. Warga sekolah perlu
menghargai perbedaan melalui kegiatan literasi di sekolah. Bahan bacaan untuk peserta didik
perlu merefleksikan kekayaan budaya Indonesia agar mereka bisa terpajan pada pengalaman
multikultural.
BAB II

PROGRAM LITERASI

A. TAHAP PELAKSANAAN GERAKAN LITERASI MADRASAH

Pelaksanaan Gerakan Literasi Madrasah memiliki tiga tahapan yaitu, pembiasaan,


pengembangan, dan pembelajaran.

1. Pembiasaan, penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca (Permendikbud No.
23 Tahun 2015). Tujuan kegiatan literasi di tahap pembiasaan, diantaranya yaitu:
a. Meningkatkan rasa cinta baca di luar jam pelajaran
b. Meningkatkan kemampuan memahami bacaan
c. Meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik
d. Menumbuh kembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan
2. Pengembangan, meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku
pengayaan. Tujuan kegiatan Literasi di Tahap Pengembangan, diantaranya yaitu:
a. Mengasah kemampuan peserta didik dalam menanggapi buku pengayaan secara lisan dan
tulisan
b. Membangun interaksi antar peserta didik dan antara peserta didik dengan guru tentang buku
yang dibaca
c. Mengasah kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, analitis, kreatif, dan inovatif
d. Mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan antara buku yang dibaca dengan
diri sendiri dan lingkungan sekitarnya
3. Pembelajaran, meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran dengan
menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran. Tujuan kegiatan
literasi di tahap pembelajaran, diantaranya yaitu:
a. Mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman
pribadi sehingga terbentuk pribadi pembelajar sepanjang hayat
b. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
c. Mengolah dan mengelola kemampuan komunikasi secara kreatif (verbal, tulisan, visual,
digital) melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan dan buku pelajaran.
Contoh Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
No. Komponen
Pembiasaan Pengembangan Pembelajaran

1. Literasi Membaca 15 Mendiskusikan Menuliskan analisis


Dasar menit sebelum bacaan terhadap bacaan
kegiatan belajar
setiap hari

2. Literasi Per- Mencari bahan Menggunakan Mencantumkan


pustakaan pustaka yang perpustakaan daftar pustaka dalam
diminati untuk sebagai sumber laporan tugas/
kegiatan membaca informasi dalam praktik setiap mata
15 menit diskusi tentang pelajaran
bacaan
3. Literasi Membaca berita Mendiskusikan Membuat komunitas
Media dari media cetak/ berita dari media pembelajaran untuk
daring dalam cetak/daring diskusi dan berbagi
kegiatan membaca informasi terkait
15 menit pemahaman mata
pelajaran antar
teman, guru, dan
antarsekolah
4. Literasi Membaca buku Memberikan Setiap mata pelajaran
Teknologi elektronik komentar memanfaatkan
terhadap buku teknologi (komputasi,
elektronik searching, dan
share) dalam
mengolah, menyaji,
melaporkan hasil
kegiatan/ laporan
5. Literasi Membaca film atau Mendiskusikan Menggunakan
Visual iklan pendek film atau iklan aplikasi video/film
pendek dalam menyaji dan
melaporkan kegiatan
hasil praktik/diskusi/
observasi melalui
website sekolah,
youtube, dll.

Gerakan Literasi Madrasah Kegiatan Pembiasaan


A. 15 menit Membaca
1. 5 menit baca ayat/surat Alquran. (One Day One Ayat)
2. Satu hari satu hadis (One Day One Hadits)
3. Lingkar Pagi (Morning Circle)
4. Jurnal Pagi (Morning Smart)
5. Bacaan Berkarakter
6. Membaca Buku Nonpelajaran
B. Menata Lingkungan Kaya Teks
1. Mengubah Kelas Menjadi Lingkungan Kaya Teks
2. Pengadaan Buku-Buku Nonpelajaran
3. Perpustakaan yang Nyaman
4. Sudut Baca/Gerobak baca
5. Cafe Baca
6. Gubuk Literasi
7. Majalah Dinding
8. Poster–poster Kampanye Membaca Menulis
9. Papan Kosakata
10. Penyediaan koleksi teks cetak, digital, visual yang mudah diakses oleh warga madrasah
 Gerakan Literasi Madrasah Kegiatan Pengembangan
1. Menulis komentar pada jurnal harian baca
2. Mengungkapkan kembali apa yang telah dibaca atau pengalaman dalam bentuk lisan maupun
tulisan
3. Pengembangan kosakata dengan satu hari 4 kata 4 bahasa
4. Frayer Model
5. Penghargaan Terhadap Literasi
6. Pengembangan Literasi Digital dan Teknologi Menggunakan Internet
7. Melibatkan Peserta Didik dalam Pengelolaan Perpustakaan (Pustakawan hebat)
8. Mengumpulkan Karya-Karya Guru dan Peserta Didik berupa majalah, buku, dll.
Gerakan Literasi Madrasah Kegiatan Pembelajaran
1. Integrasi literasi dalam perencanaan pembelajaran
2. Integrasi literasi dalam proses pembelajaran
3. Integrasi literasi dalam penilaian pembelajaran

B. MADRASAH MENULIS (MANIS)

  Tujuan kegiatan Madrasah Menulis adalah untuk membudayakan menulis bagi guru,
pegawai, dan peserta didik untuk menghasilkan produk tulisan sesuai dengan jenjang dan
kemampuannya. Kegiatan Madrasah Menulis (MANIS) meliputi:
1. Guru Menulis (Gelis)
2. Peserta Didik/Siswa Menulis (Sulis)
3. Kepala Madrasah Menulis (Kamis)
 Karya tulis yang dimaksud bisa berupa:
1. Menulis Buku Berjenjang
2. Menulis Esai Praktik Pembelajaran yang Baik (Best Practices Pembelajaran)
3. Laporan Ilmiah Praktik Terbaik Pembelajaran (Best Practice Laporan Ilmiah )
4. Laporan Hasil Penelitian
5. Menulis Buku Populer
6. Artikel Ilmiah (Jurnal)
7. Artikel Ilmiah Populer (Opini/Esai)
8. Modul/Diktat
9. Karya Terjemahan
 Pendampingan peserta didik untuk menghasilkan karya literasi bisa berupa antara lain:
1. Cerita pendek
2. Puisi
3. Novel
4. Komik
5. Cerita Bergambar
6. Reportase
7. Poster
8. Video Motion
9. Karya Ilmiah Remaja (KIR)
10. Resensi
 program pembudayaan menulis bagi kepala, Karya tulisnya dapat berupa:
• Laporan Hasil Penelitian Tindakan Madrasah (PTM),
• Buku Populer,
• Artikel Ilmiah (Jurnal),
• Artikel Ilmiah Populer (Opini/Esai),
• Karya Terjemahan, dll.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Gerakan Literasi Madrasah adalah usaha komprehensif untuk menjadikan madrasah sebagai
masyarakat pembelajar yang dilakukan semua pihak baik pemerintah, guru, peserta didik, maupun
orang tua wali. Maka butuh kerjasama seluruh warga madrasah agar gerakan literasi madrasah ini
dapat berjalan dengan sukses.

Jember, 15 Juli 2020

Kepala Madrasah

Hasanatul Khalidiyah, M.Pd.I

LAPOR
AN
MGMP
KOORD
INATO

Anda mungkin juga menyukai