Anda di halaman 1dari 4

SHALAT JAMAK DAN QASAR

1. Pengertian Shalat Jamak dan Qasar


Secara bahasa, jamak artinya mengumpulkan, sedangkan menurut istilah syariat Islam,
shalat Jamak adalah mengumpulkan dua shalat fardu yang dilakukan secara berurutan dalam
satu waktu. Misalnya, pada pukul 13.00 Ahmad melaksanakan shalat Dhuhur, kemudian
setelah salam langsung mengerjakan shalat Asar.
Shalat Jamak merupakan keringanan yang diperbolehkan, kecuali menjamak shalat
Dhuhur dan shalat Asar di Arafah dan menjamak shalat Maghrib dengan shalat Isya pada
malam hari di Muzdalifah. Menjamak shalat di kedua tempat tersebut merupakan ketetapan
baku yang tidak memiliki pilihan lain (wajib). Hal itu didasarkan pada sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Muslim yang menyatakan bahwa Rasulullah saw. mengerjakan shalat
Dhuhur dan shalat Asar di Arafah dengan satu adzan dan dua ikamah. Ketika beliau tiba di
Muzdalifah, beliau mengerjakan shalat Maghrib dan shalat Isya dengan satu adzan dan dua
iqamah.
Adapun hukum melaksanakan shalat Jamak adalah mubah (boleh) bagi orang yang dalam
perjalanan dan mencukupi syarat-syaratnya
2. Macam-Macam Shalat Jamak
Shalat Jamak dibagi menjadi dua macam, yaitu shalat Jamak Takdim dan shalat Jamak
Takhir.
a. Shalat Jamak Takdim adalah mengerjakan shalat Dhuhur dan shalat Asar pada awal
waktu shalat Dhuhur atau mengerjakan shalat Maghrib dan shalat Isya pada awal waktu
shalat Isya.
b. Shalat Jamak Takhir adalah shalat Dhuhur dan shalatAsar dikerjakan pada waktu
shalatAsar atau shalat Maghrib dan shalat Isya dikerjakan pada waktu shalat Isya.
3. Shalat yang Boleh Dijamak dan Diqasar
Adapun shalat yang boleh diqasar adalah shalat yang jumlah rakaatnya empat. Dengan
demikian. shalat maghrib dan Subuh tidak boleh diqasar. Shalat Maghrib dan Subuh tetap
dilakukan tiga rakaat dan dua rakaat.
4. Syarat Shalat Jamak dan Qasar
a. Sebagai Musafir atau Sedang Bepergian
b. Dalam Keadaan Tertentu, seperti Turun Hujan Lebat
c. Keadaan Sakit
d. Ada Keperluan Penting Lainnya
Syarat sah mengqasar shalat adalah sebagai berikut.
1) Shalat Qasar boleh dilakukan bagi mereka yang dalam perjalanan sebagaimana
2) Jarak perjalanan adalah jarak yang membolehkan qasar (80,6 Km)
3) Perjalanan yang dilakukan bukan unruk maksiat.
5. Praktik Shalat Jamak, Qasar, dan Jamak Qasar
a. Shalat Jamak
Shalat Jamak dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu shalat Jamak Takdim dan
shalat Jamak Takhir.
Cara Melaksanakan Shalat Jamak Takdim
1. Shalat Dhuhur dan shalat Asar dikerjakan pada waktu shalat Dhuhur. Mula-mula kita
mengerjakan shalat Dhuhur empat rakaat. Pada saat itu juga, kita berniat akan
melaksanakan shalat Asar pada waktu shalat Dhuhur. Setelah mengerjakan shalat
Dhuhur, kita membaca ikamah, diteruskan mengerjakan shalat Asar empat rakaat.
2. Shalat Maghrib dan shalat Isya dikerjakan pada waktu shalat Maghrib. Mula-mula kita
mengerjakan shalat Maghrib tiga rakaat. Pada saat itu juga, kita berniat akan
melaksanakan shalat Isya pada waktu shalat Maghrib. Setelah selesai mengerjakan shalat
Maghrib, kita menyerukan ikamah, lalu mengerjakan shalat Isya sebanyak empat rakaat.
b. Cara Melaksanakan Shalat Jamak Takhir
1. Shalat Dhuhur dan shalat Asar dikerjakan pada waktu shalat Asar.
Ketika masih dalam waktu shalat Dhuhur, kita berniat bahwa shalat Dhuhur akan
dikerjakan pada waktu shalat Asar. Setelah masuk waktu shalat Asar, kita
mengerjakan shalat Dhuhur sebanyak empatrakaat. Selesai shalat Dhuhur, kita
menyerukan ikamah dan langsung mengerjakan shalat Asar.
2. Shalat Maghrib dan shalat Isya dikerjakan pada waktu shalat Isya.
Ketika masih dalam waktu shalat Maghrib, kita berniat mengerjakan shalat Maghrib
pada waktu shalat Isya (Jamak Takhir). Setelah masuk waktu shalat Isya, kita
mengerjakan shalat Maghrib tiga rakaat, kemudian menyerukan ikamah dan terus
mengerjakan shalat Isya empat rakaat.
Dalam menjamak shalat, baik shalat Jamak Takdim maupun shalat Jamak Takhir,
di antara kedua shalat tersebut tidak boleh disela dengan zikir karena shalat tersebut
seakan-akan satu shalat.

Shalat Qashar

Shalat Qashar adalah meringkas bilangan rakaatdalam shalat fardu, dari empat rakaat
diringkas menjadi dua rakaat. Oleh karena itu, shalat fardu yang jumlah rakaatnya kurang dari
empat rakaat tidak boleh diqasar, seperti shalat Maghrib dan shalat Subuh.

a. Jika yang diqashar shalat Dhuhur, caranya adalah berniat untuk mengerjakan shalat Zuhut
dengan qasar. Bacaan dan gerakannya seperti shalat Dhuhur, yang berbeda hanya niat.
b. Jika yang diqasar shalat Asar, caranya seperti mengqasar shalat Dhuhur, yang berbeda
hanya niat.
c. Jika yang diqasar shalat Isya, cara mengerjakannya pun sama seperti mengqasar shalat
Dhuhur, baik bacaannya maupun gerakannya, yang berbeda hanya niat.

Shalat Jamak Qashar


Shalat Jamak Qashar adalah dua shalat fardu yang dikerjakan secara berurutan dalam satu
waktu dan jumlah rakaatnya diringkas. Apabila dikerjakan pada waktu shalat yang awal, disebut
shalat Jamak Qashar Takdim. Apabila dikerjakan pada waktu shalat yang akhir, disebut shalat
Jamak Qashar Takhir.

a. Shalat Jamak Takdim dengan Qashar


1. Shalat Dhuhur dan Asar
Cara mengerjakannya, yaitu shalat Dhuhur dua rakaat kemudian dilanjutkan shalat Asar
dua rakaat. Shalat Dhuhur dan Asar ini dikerjakan pada waktu dhuhur. Bacaan dari
gerakannya seperti shalat Dhuhur dan Asar, yang berbeda hanya niatnya.
2. Shalat Maghrib dan Isya
Cara mengerjakannya, yaitu shalat Maghrib dahulu tiga rakaat, kemudian dilanjutkan
shalat Isya dua rakaat. Salam Maghrib dan Isya ini dikerjakan pada waktu maghrib.
Bacaan dan gerakannya seperti shalat Maghrib dan Isya yang biasa kita terjakan, yang
berbeda hanya niatnya.
b. Shalat Jamak Takhir dengan Qashar
Shalat Jamak Takhir dengan qasar adalah shalat Dhuhur dan Asar. Cara mengerjakannya
adalah shalat Dhuhur dahulu dua rakaat, kemudian dilanjutkan shalatAsar dua rakaat.
Shalat Dhuhur danAsar ini dikerjakan pada waktu asar. Gerakan dan bacaannya seperti
shalat Dhuhur dan Asar yang biasa kita kerjakan, yang berbeda hanya niatnya.

Pengertian shalat jum’at


Shalat jum’at adalah shalat dua rakaat yang dilaksanakan sesudah khutbah waktu zuhur
pada hari jum’at. Hukum melaksanakan shalat jum’at adalah fardhu ain bagi setiap muslim laki-
laki dewasa,. Merdeka dan penduduk tetap (mukim) dan bukan musafir. Allah SWT berfirman
dalam surat Al-Jumu’ah ayat 9 yang artinya “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk
menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah
jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui”.
Syarat dan Rukun Shalat Jum’at
Syarat wajib shalat jum’at yaitu :
1. Islam
2. Baligh (dewasa), tidak wajib shalat wajib bagi anak-anak
3. Sehat akal
4. Laki-laki, perempuan tidak wajib
5. Sehat badan, tidak wajib bagi orang yang sakit
6. Bermukim (tidak sedang berpergian), musafir tidak wajib

Syarat sah shalat jum’at yaitu :


1. Dilaksanakan ditempat-tempat yang sudah tetap
2. Dilaksanakan secara berjamaah
3. Dilaksanakan pada waktu shalat zuhur
4. Shalat jum’at diawali dengan dua khutbah

Rukun shalat jum’at yaitu :


1. Khatib (lazimnya sekaligus imam)
2. Jamaah jum’at
3. Dua khutbah dan duduk diantara keduanya
4. Shalat dua rakaat (shalat jum’at) dengan berjamaah

Syarat rukun khutbah jum’at


1. Khatib harus suci dari hadas dan najis
2. Khatib harus menutup aurat
3. Khutbah dimulai setelah masuk waktu zuhur
4. Khutbah dilakukan dengan berdiri (jika mampu)
5. Khatib duduk sejenak antara dua khutbah
6. Suara khatib terdengar oleh jamaah

Anda mungkin juga menyukai