Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MANDIRI

HIKMAH SHALAT SAFAR DALAM


BEPERGIAN
Tugas ini disusun dalam rangka untuk Memenuhi salah satu
Tugas perbaikan nilai pada Mata Kuliah

Oleh
ELSYA AYU
NPM. 12210231
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI S.I PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM MAARIF (IAIM) NU


METRO LAMPUNG

2016
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur yang kami panjatkan kehadirat Allah SWT,


yang telah memberikan hidayah untuk berpikir sehingga dapat
melaksanakan tugas untuk pembuatan makalah pada mata kuliah.
Dalam penulisan makalah ini penulis bermaksud untuk
memenuhi tugas yang diberikan Dosen. Dan dalam penulisan ini
kami tulis dalam bentuk sederhana sekali mengingat keterbatasan
yang ada pada diri penulis sehingga semua yang ditulis masih
sangat jauh dari sempurna.
Atas jasanya semoga Allah SWT memberikan imbalan dan
tertulisnya makalah ini dapat bermanfaat dan kami minta maaf
sebelumnya kepada Dosen, apabila ini masih belum mencapai
sempurna kami sangat berharap atas

kritik dan saran-sarannya

yang sifatnya membangun tentunya.

Metro, Februari 2016

PENULIS

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................

KATA PENGANTAR................................................................

ii

DAFTAR ISI...........................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................

BAB IV PENUTUP .................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

Perjalanan, merupakan salah satu kegiatan yang tidak


dapat dielakkan dalam kehidupan manusia, apa lagi pada jaman
modern ini. Perjalanan selalu membutuhkan tenaga dan menyita
waktu kita, entah itu banyak atau sedikit. Meski dengan
berkembangnya teknologi transportasi, jarak tempuh perjalanan
tidak selalu berbanding lurus dengan waktu yang dibutuhkan,
karena ada faktor lain yang sangat menentukan, yaitu alat
transportasi

yang

dipergunakan.

Demi sebuah perjalanan, banyak hal dan kadang kewajiban yang


dengan terpaksa meski kita tinggalkan atau pun kita tunda.
Namun ada kewajiban-kewajiban yang tidak boleh kita tinggalkan
meski dengan alasan perjalanan. Salah satunya adalah kewajiban
terhadap sang khalik, yaitu Sholat 5 waktu. Dalam Islam sudah
ditentukan aturan-aturan yang sangat mempermudah bagi para
musafir. Sholat yang dilaksanakan dalam perjalanan biasa
disebut

sholatus

safar.

Islam adalah agama Allah SWT yang banyak memberikan


kemudahan

kepada

para

pemeluknya

didalam

melakukan

berbagai ibadah dan amal sholehnyaIslam juga dibangun dengan


lima pilar. Salah satu pilarnya adalah shalat. Karenanya shalat
merupakan tiang agama. Ketika seorang meninggalkan shalat ia
disebut

penghancur

agama

tetapi

sebalikya

ketika

ia

melaksanakan shalat dengan sebaik-baiknya maka ia disebut


sebagai penegak agama. Karenanya, seorang muslim tidak boleh
meninggalkan shalat walau bagaimanapun juga tak terkecuali
dalam bepergian.Seperti halnya seorang yang tidak memiliki air
untuk berwudhu maka ia diperbolehkan bertayammum, begitu

pula dengan sholat yang dapat dilakukan dengan cara dijama


(dirangkap) maupun diqoshor (dipotong).1

1 Ahmad Yaman, Panduan Lengkap Sholat Menurut Empat Madzhab, Jakarta: Pustaka AlKaustar. 2005. Hlm 283

BAB II
PEMBAHASAN

Shalat safar adalah shalat yang dilakukan seseorang ketika


melakukan perjalanan (musafir). Melakukan perjalanan yang
dimaksud

adalah

berpergian

meninggalkan

tempat

tinggal.Adapun ketentuan jarak, lama dan kondisinya berbedabeda terkait dengan kondisi seseorang tersebut.2
1. Shalat Jama
Menurut

bahasa

shalat

jama'

artinya

shalat

yang

dikumpulkan. Sedangkan menurut syariat Islam ialah dua shalat


fardhu yang dikerjakan dalam satu waktu karena ada sebabsebab tertentu.
a. Shalat yang Boleh Dijama'
Shalat yang boleh dijama' adalah shalat zhuhur dengan
shalat ashar, dan shalat maghrib dengan shalat isya.
b. Shalat jama' ada dua macam, yakni
1. Jama' Taqdim yaitu shalat zhuhur dan shalat ashar
dikerjakan pada

waktu zhuhur, atau shalat maghrib

dengan shalat isya dikerjakan pada waktu maghrib.


2. Jama' Ta'khir yaitu shalat zhuhur dan shalat ashar
dikerjakan pada waktu ashar atau shalat maghrib
dan isya dikerjakan pada waktu isya.
Hukum melaksanakan shalat jama' adalah mubah (boleh)
bagi orang yang dalam perjalanan dan mencukupi syaratsyaratnya. Dalam sebuah hadits dinyatakan : Dari Muadz bin
Jabal : "Bahwa Rasulullah SAW pada saat perang Tabuk, apabila
beliau

berangkat

sebelum

tergelincir

matahari

beliau

mengakhirkan shalat zhuhur sehingga beliau kumpulkan dengan


2 Muhammad Baghir al-Habsy, FIKIH PRAKTIS :MENURUT AL QURAN, AS-SUNNAH DAN
PEDAPAT

PARA ULAMA. Bandung: Mizan Media utama. 2002. Hlm 208

ashar (beliau sholat zhuhur dan azhar pada waktu ashar). Jika
beliau

berangkat

sesudah

tergelincir

matahari

beliau

melaksanakan sholat zhuhur dan ashar sekaligus kemudian


beliau berjalan. Jika beliau berangkat sebelum maghrib beliau
mengakhirkan sholat maghrib sehingga beliau mengerjakan
sholat maghrib dan isya, dan jika beliau berangkat sesudah
waktu maghrib beliau mengerjakan sholat isya dan beliau sholat
isya beserta maghrib." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Turmudzi)
c. Cara Melaksanakan Jama' Taqdim
Shalat zhuhur dan ashar dilakukan pada waktu
zhuhur.

Mula-mula mengerjakan

shalat

zhuhur

rakaat (pada waktu itu berniat melaksanakan shalat


ashar

pada

waktu

zhuhur).

Setelah

selesai mengerjakan shalat zhuhur kemudian iqomah


dan langsung mengerjakan shalar ashar 4 rakaat.
Shalat maghrib dan isya dilakukan pada waktu
maghrib. Mula-mula mengerjakan shalat maghrib 3
rakaat (pada waktu itu berniat melaksanakan shalat
isya

pada

waktu

maghrib).

Setelah

selesai

mengerjakan shalat maghrib kemudian iqomah dan


d.

langsung mengerjakan shalar isya 4 rakaat.


Cara Melaksanakan Jama' Takhir
1. Shalat zhuhur dan ashar dilakukan
waktuashar.

Ketika

masihdalam

waktu

pada
zhuhur

berniat bahwa shalat zhuhur akan dilaksanakan


pada waktu ashar. Setelah masuk waktu ashar ia
mengerjakan shalat

zhuhur 4 rakaat, setelah

selesai dilanjutkan dengan iqomah dan langsung


mengerjakan shalat ashar 4 rakaat.
2. Shalat maghrib dan isya dilakukan pada waktu
isya. Ketika masih dalam waktu maghrib berniat
bahwa shalat maghrib akan dilaksanakan pada

waktu

isya.

Setelah

masuk

waktu

isya

ia

mengerjakan sholat maghrib tiga rakaat, setelah


selesai dilanjutkan dengan iqomah dan langsung
mengerjakan shalat isya 4 rakaat.
e. Syarat Sholat Jama,
1.
Berniat jama, pada waktu melaksanakan sholat yang
2.

pertama
Berturut-turut

karena

kedunya

seolah-olah

satu

sholat yang yang tidak boleh diselingi oleh sholat


3.

lain.
Dikerjakan sesuai dengan urutan sholat, misalnya
sholat dhuhur dan ashar, maka sholat dhuhur dahulu

lalu sholat ashar walaupun jama takhir.3


2. Sholat Qoshor
Sholat Qhosor menurut bahasa ialah shola yang diringkas,
yaitu meringkas sholat yang jumlahnya 4 rakaat menjadi 2
rakaat. Dalam hal ini sholat yang dapat diringkas adalah
Dhuhur, Ashar dan Isya.
a.

Syarat Sholat Qhosor


1. Bepergian tidak untuk maksiat
2. Shalat yang diqashar itu empat rekaat
3. Tidak bermakmum kepada orang

yang

tidak

mengqashar
b.

Cara mngerjakan shalat qashar


1. Shalat Qashar jama taqdim yaitu meringkas dan
mengumpulkan shalat yang kedua dalam waktu
shalat yang pertama, misal: shalat dhuhur dan ashar
dikerjakan dalam waktu shalat dhuhur.
2. Shalat Qashar jama takhir yaitu meringkas dan
mengumpulkan shalat yang pertama dalam waktu

3 Abdul Aziz Muhammad Azzam. FIQIH IBADAH. Abdul Aziz sayyed Hawwas.
Jakarta: amzah. 2009. Hlm 288

salat yang kedua, misal: shalat dhuhur dan ashar


dikerjakan dalam waktu shalat ashar.
3. Hukum Sholat Jama dan Qhosor
Menurut mazhab Syafi'i hukum shalat jama' dan qashar
adalah jaiz
boleh), bahkan lebih baik bagi orang yang dalam perjalanan dan
telah mencukupi syarat-syaratnya. Allah SWT berfirman yang
Artinya Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka
tidaklah Mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu
takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang
kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. An-Nisaa : 101).
Dari Yala bin Umayyah bahwasannya ia bertanya kepada Umar
Ibnul Khaththab radhiallahu anhu tentang ayat ini seraya
berkata: Jika kamu takut diserang orang-orang kafir, padahal
manusia

telah

aman?.

Sahabat

Umar

radhiallahu

anhu

menjawab: Aku sempat heran seperti keherananmu itu lalu


akupun bertanya kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam
tentang hal itu dan beliau menjawab:(Qashar itu) adalah
sedekah dari Allah kepadamu, maka terimalah sedekah Allah
tersebut.

(HR.

Muslim

dan

Abu

Dawud

dll).

Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata: Allah menentukan


shalat melalui lisan Nabimu Shalallahu Alaihi Wassalam empat
rakaat apabila hadhar (mukim) dan dua rakaat apabila safar.
(HR.

Muslim,

Ibnu

Majah,

Abu

Dawud

dll).

Dari Umar radhiallahu anhu berkata:Shalat safar (musafir)


adalah dua rakaat, shalat Jumat adalah dua rakaat dan shalat
Ied adalah dua rakaat. (HR.Ibnu Majah dan An Nasai dll
dengan

sanad

Dan Allah Taala telah berfirman :

dengan

shahih).

Sesungguhnya telah ada

pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu. (QS al
Ahzaab:21) (HR. Bukhari dan Muslim)

Berkata Anas bin Malik radhiallahu anhu : Kami pergi


bersama

Rasulullah

Shalallahu

Alaihi

Wassalam

dari

kota

Madinah ke kota Makkah, maka beliaupun shalat dua-dua


(qashar) sampai kami kembali ke kota Madinah. (HR. Bukhari
dan Muslim).
4. Syarat

Shalat

Jama'

dan

Shalat

Qashar
1. Perjalanan yang dilakukan bukan untuk maksiat (terlarang),
seperti pergi untuk berjudi dan sebagainya.
2. Perjalanan tersebut berjarak 89 km atau tepatnya 88, 704
km.4
5. Hikmah
1. Kita dapat mengerjakan sholat wajib dengan ringkas ketika
2.
3.
4.
5.

bepergian
jauh sesuai dengan ketentuan.
Mengefisien atau menghemat waktu
Tidak punya tanggungan sholat
Mengikuti sunah rosul.5
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP

Dari paparan di atas dapat difahami bahwa salat Qashar


dibolehkan dalam bepergian atau safar , hukumnya mubah.
Seorang musafir mendapat keringanan untuk melakukan shalat
ini

baik

dengan

qashar

maupun

jama.

Adapun hal lainnya yakni menjama, para ulama berbeda


pandangan kapan bolehnya seseorang melakukan jama. Sampai
pada kesimpulan terutama mazhab Hambali yang membolehkan
4 Kamal, Abu malik bin As-Sayyid Salim. 2006. Shahih Fikih Sunnah. Jakarta Renika Cipta), hal.
57

5 Ar-Rahbawi , Abdul qodir. 2008. Salat Empat Madzhab. Bogor : PT Pustaka Litera AntarNusa,
hal. 579

alasan di luar hal yang disepakati yakni: jama karena bepergian,


jama

di

Arafah

dan

Muzdalifah

dan

karena

hujan.

Demikian pula dengan seorang dokter bedah yang melakukan


operasi dan ia sulit meninggalkan kegiatan operasinya, maka
dalam keadaan ini dibolehkan menjama baik taqdim maupun
takhir.
Prinsipnya selagi manusia mempunyai kesempatan untuk
melakukan
manusia

shalat

untuk

maupun wanita

dan

segera

tidak

menjadi

melaksanakan

darurat,
shalat

selayaknya

baik

laki-laki

DAFTAR PUSTAKA

Ar-Rahbawi , Abdul qodir. 2008. Salat Empat Madzhab. Bogor :


PT Pustaka Litera AntarNusa
Kamal, Abu malik bin As-Sayyid Salim. 2006. Shahih Fikih
Sunnah. Jakarta :
Abdul Aziz Muhammad Azzam. FIQIH IBADAH. Abdul Aziz sayyed
Hawwas. Jakarta: amzah. 2009. Hlm 288
Muhammad Baghir al-Habsy, FIKIH PRAKTIS :MENURUT AL
QURAN, AS-SUNNAH DAN PEDAPAT

PARA ULAMA.

Bandung: Mizan Media utama. 2002. Hlm 208


Ahmad Yaman, Panduan Lengkap Sholat Menurut Empat
Madzhab, Jakarta: Pustaka Al-Kaustar. 2005. Hlm 283

Anda mungkin juga menyukai