LANDASAN TEORI
A. Pembiayaan
1. Pengertian Pembiayaan
dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip syari’ah. Dimana
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
1
Ismail, Perbankan Syari’ah, (Jakarta: Kencana, 2013), hal. 105.
2
Ascarya, Akad & roduk Bank Syariah, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008),
hal.122
10
11
(trust). Dan tersebut harus digunakan dengan benar, adil dan harus disertai
bagi kedua pihak.3 Allah berfirman dalam surat An-Nisa: 29 yang berbunyi
sebagai berikut:
ل إِٓاَّل ۡ َ ۡ َ
ِ ِ منُوا ْ اَل ت َ أكُلُوٓا ْ أ ۡموَٰلَكُم ب َ ۡينَكُم ب ِ ٱل بَٰط
َ ين ءَا َ ِيَٰٓأيُّهَا ٱلَّذ
َ َ
ُۚۡس ك ُ م َ منك ُ مۡۚ َواَل ت َ ۡقتُل ُ وٓا ْ أنف
ِّ ج َرةً عَن ت َ َرا ٖض َٰ ِ ن تَ أن تَكُو
٢٩ ما ٗ حيِ ن بِك ُ مۡ َر َ ه كَاَ َّ ن ٱلل
َّ ِ إ
Artinya: “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan Yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang Berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. dan
janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhpnya Allah Maha
Penyayang Kepadamu.” (An- Nisa’: 29).4
tagihan,yang diberikan atas dasar kepercayaan, hal ini yang diberikan benar-
a. Al Qur’an
َ
ٰلربَو
ِّ م ٱ َ َه ۡٱلب َ ۡيعَ و
َ ح َّر ُ َّ ل ٱلل
َّ ح
َ وَأ
Artinya: “....Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
b. Al-Hadits
c. Ijma’
murabahah. jual beli adalah salah satu jalan untuk mendapatkan secara
6
Ibid, hal. 4-5
7
Departemen Agama RI, Op. Cit., hal. 43
8
Hussein Bahreisj, Kumpulan Hadits-hadits, (Surabaya: CV Karya Utama, t.t), hal. 12
13
memenuhi kebutuhannya.
3. Tujuan Pembiayaan
berupa keuntungan yang diraih dari bagi hasil yang diperoleh dari usaha
b. Safety, kemanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-
4. Fungsi Pembiayaan
9
Veithzal Rivai dan Andria Permata Op. Cit., hal. 5
10
Ibid., hal. 5
11
Ibid., hal. 6
14
5. Unsur Pembiayaan
B. Modal Usaha
12
Ibid., hal. 7-9
13
Ibid., hal. 5
15
dalam Listyawan Ardi Nugraha “modal usaha adalah uang yang dipakai
sebuah bisnis. Namun perlu dipahami bahwa uang dalam sebuah usaha
2. Macam-macam Modal
a. Modal Sendiri
14
Listyawan Ardi Nugraha, Pengaruh Modal Usaha, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2011), hal. 9
15
Amirullah dan Imam Harjanto, Pengantar Bisnis, (Malang: Graha Ilmu, 2005), hal. 7
16
Bambang Riyanto, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2010), hal. 10
16
modal sendiri adalah modal yang diperleh dari pemilik usaha itu
c. Modal Patungan
modal satu orang teman atau beberapa orang (yang berperan sebagai
C. Jaminan
1. Pengertian Jaminan
agunan tambahan.20
Al-Qur’an
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai)
20
Ibid, hlm. 663
21
Ibid, hlm. 663
20
Baqarah: 283)22
Al-Hadits
عن عائشة رضى اهلل عنه أن النىب صلى اهلل عليه وسلم أشرتى طعا
ْ
ور هنه در عامن حد يد,مامن يهو دو إىل أجل
Aisyah Radhiyallahu ‘Anha berkata: “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa
Menurut mazhab Hanafi, rukun kafalah itu hanya satu, yaitu ijab dan
qabul. Sedangkan menurut ulama yang lainnya, rukun dan syarat kafalah adalah
sebagai berikut :
22
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV. J-ART, 2005,
hlm.6
21
dikembalikan pada masa yang akan datang. Bisa 1 minggu 1 bulan bahkan
beberapa tahun. Oleh karena itu dalam pemberian kredit selalu terkandung
23
Institut Bankir Indonesia, Konsep, Produk dan Implementasi Operasional Bank
Syari’ah, (Jakarta : Djambatan, t.th.), h. 262
24
Thomas Suyatno, Dasar-dasar Perkreditan. (Jakarta: Gramedia Pustaka, 1998), hal. 12
25
Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain. (Jakarta :
Salemba Empat, 2006), hal. 114
26
Malayu Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan. (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), hal. 76
22
resiko, yaitu resiko bagi pemberi kredit bahwa uang atau barang yang telah
lingkup kredit maka kontra prestasi yang akan diterima kreditur berupa
sejumlah nilai ekonomi tertentu yang dapat berupa uang, barang, dan
nilai uang.
kredit atau antara kreditur dan debitor. Mereka menarik keuntungan dan
masa mendatang.
dari arti kredit sebenarnya adalah kepercayaan, suatu unsur yang harus
suatu kredit terkandung dua aspek, yaitu aspek ekonomis dan aspek
dan kewajiban.
Persoalan agunan ini berkaitan dengan ketentuan pasal 1131 dan 1132
berutang, baik yang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang sudah ada
maupun yang baru akan ada dikemudian hari, menjadi tanggungan untuk
terlebih dahulu apa yang menjadi jaminan atau agunan dari kredit yang
agunan biasanya adalah BPKB dari kendaraan tersebut. Buat pihak bank
dengan ditentukan dari awal tentang apa yang menjadi jaminan terhadap
eksekusi bila terjadi wanprestasi karena sudah tertentu apa yang menjadi
agunannya.
dari awal apa yang menjadi agunannya, maka berdasarkan pasal 1131 dan