Anda di halaman 1dari 3

*Indah dan Mulianya Memberi Maaf*

Oleh. Ust Ridwanulloh

*A. Makna Memberi Maaf atau Ta'rif al-'Afwu (Memaafkan)*

*1. Akar Kata al-'Afwu dan Maghfiroh*

Kata yang terangkai dari huruf ‘ain, fa, dan wau memiliki arti ‘melepaskan sesuatu’. Jadi, disebut
Allah Maha Pemaaf, Al ‘Afwu, karena Allah meninggalkan hukuman untuk hamba-hamba-Nya.
Rangkaian tiga huruf ini juga memiliki arti ‘terhapus tanpa bekas’, jadi disebut Allah Maha
Pemaaf, Al ‘Afwu, karena menghapus jejak-jejak dosa hamba-Nya hingga tak terlihat lagi jejak-
jejak dosa itu, seperti pohon yang dicabut sampai ke akar-akarnya.

Imam Al Ghazali menerangkan bahwa Al ‘Afwu (Allah Yang Maha Pemaaf) lebih tinggi dari Al
Ghofur (Allah Yang Maha Pengampun). ‘Ghafur’ secara bahasa artinya ‘menutupi’. Sesuatu yang
ditutupi sebenarnya masih ada, hanya saja tertutupi sehingga tidak nampak. Tetapi kalau Allah
memaafkan, maka itu seperti dihapus dari asalnya ada menjadi tiada. Dan, Allah memaafkan
tidak menunggu seorang hamba-Nya meminta maaf, kalau Allah menghendaki untuk
memaafkannya maka termaafkanlah ia.

Menurut Quraish Shihab, ia mengatakan: menjelaskan: Kata maaf berasal dari bahasa Al-Quran
alafwu yang berarti “menghapus”, yaitu yang memaafkan menghapus bekas-bekas luka di
hatinya. Bukanlah memaafkan namanya, apabila masih ada tersisa bekas luka itu didalam hati,
bila masih ada dendam yang membara.

*2. Makna al-‘Afuw Secara Bahasa*

Ibnu Faris menjelaskan bahwa asal kata nama ini menunjukkan dua makna, salah satunya
adalah meninggalkan sesuatu.

Ibnul Atsir berkata, “Nama Allah “al-‘Afuw” adalah fa’uul dari kata al-‘afwu (memaafkan) yang
berarti memaafkan perbuatan dosa dan tidak menghukumnya, asal maknanya: menghapus dan
menghilangkan.

Al-Fairuz Abadi berkata, “al-‘Afwu adalah pemaafan dan pengampunan Allah Ta’ala atas (dosa-
dosa) makhluk-Nya, serta tidak memberikan siksaan kepada orang yang pantas
(mendapatkannya).

*B. Perintah Allah, Jadilah Kalian Termasuk Orang yang Senantiasa Memberi Maaf*

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan di dalam ayat:


َ ‫ﻫِﻠﻴ‬
‫ﻦ‬ ِ ‫ﺞٰـ‬
َ ‫ﻦ ٱۡﻟ‬
ِ ‫ﻋ‬
َ ‫ض‬
ۡ ‫ﻋِﺮ‬
ۡ ‫ف َوَأ‬
ِ ‫ﺧِﺬ ٱۡﻟَﻌۡﻔَﻮ َوۡأُﻣۡﺮ ِﺑﭑۡﻟُﻌۡﺮ‬
ُ

Artinya: ”Jadilah engkau pemaaf dan serulah (manusia) mengerjakan yang ma’ruf (baik) dan
berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (Q.S. Al-A’raf [7]: 199).

Ketika turun ayat tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun bertanya kepada
Malaikat Jibril, ”Apakah maksud ayat ini, wahai Jibril?” Jibril menjawab, ”Sesungguhnya Allah
menyuruhmu memaafkan orang yang telah menzalimimu, dan bersilaturahim terhadap orang
yang memutuskan hubungan denganmu.”

Menanggapi ayat tersebut, Ibnu Jarir berkata, ”Allah menyuruh Nabi-Nya supaya menganjurkan
segala kebaikan, amal, dan ketaatan. Di samping itu, juga agar menanggung tantangan orang-
orang yang tidak memahami hukum Allah dengan penuh kesabaran dan lapang dada.

*C. Keutamaan Memberi Maaf Terhadap Orang Lain*

Allah menyebut keutamaan memaafkan yang mana memiliki pengaruh dan manfaat besar yaitu:

*1. Mendapati ampunan Allah*

Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman:

ٌ ‫ﺣﻴ‬
‫ﻢ‬ ِ ‫ﻏُﻔﻮٌ۬ر َّر‬
َ ‫ۗ َوٱﻟَّﻠُﻪ‬ ۡ ‫ن َأن َﻳۡﻐِﻔَﺮ ٱﻟَّﻠُﻪ َﻟُﻜ‬
‫ﻢ‬ َ ‫ﺤُّﺒﻮ‬
ِ ‫ۗ َأَﻟﺎ ُﺗ‬ ‫ﺤٓﻮْا‬
ُ ‫ﺼَﻔ‬
ۡ ‫َوۡﻟَﻴۡﻌُﻔﻮْا َوۡﻟَﻴ‬...

Artinya: “... Dan hendaklah mereka mema’afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin
bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S.
An Nuur [24]: 22).

*2. Termasuk Orang yang Allah Muliakan*

Seperti dalam sebuah ayat Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

‫ﻋۡﺰِم ٱۡﻟُﺄُﻣﻮِر‬
َ ‫ﻦ‬
ۡ ‫ﻚ َﻟِﻤ‬
َ ‫ن َذٲِﻟ‬
َّ ‫ﻏَﻔَﺮ ِإ‬
َ ‫ﺻَﺒَﺮ َو‬
َ ‫َوَﻟَﻤﻦ‬

Artinya: “Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk
perbuatan yang mulia.” (Q.S. Asysyura [42]: 43).

*3. Allah akan Menambah Kemuliaan pada Diri Seseorang*

Di dalam hadits disebutkan :

‫ﺣٌﺪ ِﻟَّﻠِﻪ ِإَّﻟﺎ َرَﻓَﻌُﻪ اﻟَّﻠُﻪ‬


َ ‫ﺿَﻊ َأ‬
َ ‫ﻋًّﺰا َوَﻣﺎ َﺗَﻮا‬
ِ ‫ﻋْﺒًﺪا ِﺑَﻌْﻔٍﻮ ِإَّﻟﺎ‬
َ ‫ل َوَﻣﺎ َزاَد اﻟَّﻠُﻪ‬
ٍ ‫ﻦ َﻣا‬
ْ ‫ﺻَﺪَﻗٌﺔ ِﻣ‬
َ ‫ﺖ‬
ْ ‫ﺼ‬
َ ‫َﻣﺎ َﻧَﻘ‬

Artinya: “Tidaklah sedekah itu akan mengurangi harta. Tidak pula ada orang yang memberi maaf
kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang
merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (H.R. Muslim
dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
*4. Memaafkan Termasuk kepada Prilaku Akhlak Mulia*

Islam mengajak manusia untuk saling memaafkan. Dan memberikan posisi tinggi bagi pemberi
maaf. Kerana sifat pemaaf merupakan sebahagian dari akhlak yang sangat luhur, yang harus di
ikuti bagi seorang Muslim yang bertakwa.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Maka barang siapa yang memaafkan dan
berbuat baik, maka pahalanya atas tanggungan Allah.” (Qs. Asy-Syura : 40).

Dari Uqbah bin Amir, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Wahai
Uqbah, bagaimana jika ku beritahukan kepadamu tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat
yang paling utama? Hendaklah engkau menyambung hubungan persaudaraan dengan orang
yang memutuskan hubungan denganmu, hendaklah engkau memberi orang yang tidak mahu
memberimu dan maafkanlah orang yang telah menzalimimu.” (HR. Ahmad, Al-Hakim dan Al-
Baghawy).

*5. Akan Memperoleh Keberuntungan yang Besar*

ٌ ‫ﺣِﻤْﻴ‬
‫ﻢ‬ َ ‫ﻲ‬
ٌّ ‫ﻋَﺪاَوٌة َﻛَﺎَّﻧٗﻪ َوِﻟ‬
َ ‫ﻚ َوَﺑْﻴَﻨٗﻪ‬
َ ‫ي َﺑْﻴَﻨ‬
ْ ‫ﻦ َﻓِﺎَذا اَّﻟِﺬ‬
ُ ‫ﺴ‬
َ ‫ﺣ‬
ْ ‫ﻲ َا‬
َ ‫ﻫ‬
ِ ‫ﻲ‬
ْ ‫ِۗاْدَﻓْﻊ ِﺑاَّﻟِﺘ‬ ‫ﺴِّﻴَﺌُﺔ‬
َّ ‫ﺴَﻨُﺔ َوَﻟﺎ اﻟ‬
َ ‫ﺤ‬
َ ‫ﺴَﺘِﻮى اْﻟ‬
ْ ‫َوَﻟﺎ َﺗ‬

Tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik
sehingga orang yang memusuhimu akan seperti teman setia

Dilanjut dengan ayat berikutnya alfusilat ayat 35

ٍ ‫ﻈْﻴ‬
‫ﻢ‬ ِ ‫ﻋ‬
َ ‫ﻆ‬
ٍّ ‫ﺣ‬
َ ‫ﺻَﺒُﺮْوۚا َوَﻣﺎ ُﻳَﻠّٰﻘﯩَﻬٓﺎ ِاَّﻟﺎ ُذْو‬
َ ‫ﻦ‬
َ ‫َوَﻣﺎ ُﻳَﻠّٰﻘﯩَﻬٓﺎ ِاَّﻟﺎ اَّﻟِﺬْﻳ‬

Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar
dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang
besar.

artinya :

Dan ketahuilah bahwa sifat-sifat yang baik itu, yakni membalas keburukan dengan kebaikan,
tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sudah terbiasa bersikap sabar dan
juga tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang
besar serta mempunyai hati yang bersih.

Anda mungkin juga menyukai