Alhamdulillah, tiada kata yang cukup untuk mengungkapkan rasa syukur kita atas semua
karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada hambanya, karna dari nikmat dan karunia-
Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah berjudul “ Syafaat” Mata Kuliah Hadits Maudu’i
dengan lancar.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
Mata Kuliah Hadits Maudu’i. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Syafaat.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia di dunia merupakan sebuah proses menuju pada kehidupan
berikutnya, yaitu kehidupan di alam akhirat setelah manusia mengalami kematian dan
dibangkitkan dari kematiannya. Dalam menjalani kehidupan, manusia terkadang dihadapkan
pada pilihan antara melakukan amal yang baik dan jahat. Apabila seseorang melakukan
amalan yang baik, maka ia akan dijanjikan surga oleh Allah SWT. Sementara bagi yang
melakukan amal kejahatan, maka ia akan dihalaukan pada siksaan dengan masuk neraka.
Setiap mukmin yang pernah melakukan kebaikan meskipun sedikit, maka ia dapat
berkemungkinan akan diberikan bantuan di akhirat, baik dengan pertolongan dari Rasulullah
saw., Ṣaddiqin, ulama, orang-orang salih ataupun dari kasih sayang serta karunia Allah atas
inisiatif Allah sendiri, sejauh manusia yang akan mendapatkan bantuan itu tidak
menyekutukan Allah (syirik).1 Sebagaimana firman allah SWT:
اعةً َسيَِّئةً يَّ ُك ْن لَّهٗ كِ ْف ٌل ِّمْن َها ۗ َو َكا َن ال ٰلّهُ َع ٰلى ُك ِّل ِ
ٌ اعةً َح َسنَةً يَّ ُك ْن لَّهُ نَصْي
َ ب ِّمْن َها ۚ َو َم ْن يَّ ْش َف ْع َش َف َ َم ْن يَّ ْش َف ْع َش َف
)85( َش ْي ٍء ُّم ِقْيتًا
"Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik, niscaya ia akan memperoleh
bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi syafa'at yang buruk, niscaya ia
akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”.2
Atas dasar tersebut, maka hendaknya kita kaum muslimin mempelajari lebih
mendalam apa saja jalan yang harus ditempuh dalam melakukan kebaikan guna
mempersiapkan bekal sebelum berangkat menuju alam akhirat nanti.
1
Benny Afwadzi, “Tinjauan Semiotika Atas Pemahaman Hadith Dalam Kitab Fath Albari Karya Ibn Hajar
Al‘Asqalani,” Al-A’raf : Jurnal Pemikiran Islam Dan Filsafat 17, no. 1 (June 30, 2020)
2
https://tafsirweb.com/1617-surat-an-nisa-ayat-85.html Diakses 26 Desember 2022
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang syafaat?
2. Bagaimanakah maksud hadits Nabi Muhammad SAW tentang syafaat?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui hadits Nabi Muhammad SAW tentang syafaat.
2. Mengetahui maksud hadits Nabi Muhammad SAW tentang syafaat.
PEMBAHASAN
A. Hadits
3
Imam Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari No. 5568 ( Maktabah Az zaen) 2010
ُ َأن َز ْو َج بَ ِر َيرةَ َكا َن َع ْب ًدا يُ َق
ُال لَه ٍ َّاب َح َّدثَنَا َخالِ ٌد َع ْن ِع ْك ِر َمةَ َع ْن ابْ ِن َعب
َّ اس ِ َأخبرنَا َع ْب ُد الْو َّه
َ َ َ ْ َح َّدثَنَا حُمَ َّم ٌد
صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َ يل َعلَى حِلْيَتِ ِه َف َق
َ ُّ ال النَّيِب
ِ ِ ُ ُيث َكَأيِّن َأنْظُُر ِإلَْي ِه يَط
ُ وف َخ ْل َف َها َي ْبكي َو ُد ُموعُهُ تَس ٌ ُِمغ
B. Kosa kata
الترجمة املفردات
Menengahi - َش َف َع يَ ْش َف ُع
Memberitahu ِّث
ُ حُيَد-َّث َ َحد
Datang يَاْيِت-ت
َ َا
4
Imam Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari No.4875 (Maktabah Az zaen )2010
C. Penjelasan
Syafa’at ialah memohon ampun dihapuskan dosa dan kesalahan seseorang. Orang
yang diterima syafa’atnya dinamai Musyaffa’ dan menerima syafa’at disebut musyaffi.
Sedang Istisyfa’, adalah meminta kepada seseorang agar memberi syafa’at kepadanya
atau memohonkan kepada yang berwajib agar kesalahannya diampuni. Allah memberikan
syafa’at-Nya kepada manusia melalui para malaikat, para Nabi, dan orang mukmin yang
tingkat rohaninya tinggi (Wali)5.
Ada tiga macam Syafa’at, yaitu:
1.) Syafaat Takwiniyah, berkaitan dengan kesaksian ilmiah filosofis tentang adanya
sistem alam semesta yang ditegakkan atas dasar sisilah sebab akibat (Kausalitas),
tidak berdiri sendiri pada dzatnya, tidak berdiri sendiri dalam illat (sebab) dan
pengaruh yang dimilikinya.
2.) Syafa’at Qiyadiyyah (Syafa’at berupa bimbingan), syafa’at ini berupa
kepemimpinan para nabi, para wali, para imam dan kitab suci yang berfungsi
sebagai syafa’at untuk mencegah manusia masuk kedalam kemaksiatan dan
azabnya.
3.) Syafa’at Musthalahah, adalah sampainya rahmat dan magfiroh Allah swt kepada
hamba-hambanya. Magfiroh dan ampunan bisa diperoleh melalui jalan dan
sebab-sebab.6
1. Hadits Pertama
5
Harun Nasution dkk, Ensiklopedia Islam Indonesia, (Jakarta: Djambatan,1992).
6
Ja’far Subhari, Maafahim al-Qur’an: al-Syafa’ah, Terj. Ahsin Muhammad tentang dibenarkannya syafaat dalam
Islam: menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992).
Permintaan ini secara umum namun dikhususkan kepada sebuah pertolongan yang
diridai dan diizinkan dalam syariat oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Hadis ini mengajak kepada semua mukmin untuk saling memberi bantuan dalam
bentuk syafaat agar terhidar dari segala bentuk kesulitan dari mukmin yang lain dan
juga hadis ini sebagai penjelas terhadap ayat 85 surah an-Nisa, yaitu memberi bantuaan
kepada sesama mukmin di dunia, maka akan mendapat syafaat di akhirat.
Hadits ini mengajak untuk selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan orang
muslim baik kebutuhan tersebut terpenuhi atau tidak7.
2. Hadits ke Dua
Barirah adalah budak yang di merdekakan ‘Aisyah R.a yang berada di bawah
perlindungan suaminya ,mughits.Mughits sangat mencintainya,tetapi barirah
sebaliknya’ia sangat membencinya.Lalu Rasulullah SAW membantu mughits dengan
menganjurkan Barirah rujuk lagi kepadanya.Setelah meminta penafsiran kata kata
Rasulullah SAW dan telah jelas baginya bahwa beliau tidak menyuruhnya dengan
sebuah perintah yang tidak boleh di tentangnya, bahkan ucapan Rasulullah SAW itu
hanya permintaan untuk memilih saja, maka dia lebih memilih dirinya sendiri, sedang
Rasulullah SAW tidak mengecam juga tidak mencelanya. Jika budak wanita telah
merdeka sepenuhnya, sedangkan dia berada di bawah kekuasaan suaminya yang juga
budak, maka budak wanita itu mempunyai hak pilih untuk membatalkan
pernikahan.Syafat itu bukan termasuk perintah, tetapi ia hanya sebatas perantara suatu
amal kebaikan dan sebagai penghubung kepada pemenuhan kebutuhan orang
muslim.Diperbolehkan menolak anjuran seorang pemberi syafaat, dan tidak ada celaaan
bagi yang menolak maupun yang memberi syafaat.8
7
Al Hilal, Syaikh Salim Bin ‘Ied, Syarah Riyadhus Shalihin Penerjemah, Bamuallim, Geis Abad,(Pustaka Imam
Asy-syafi’i)hlm 117
8
Al Hilal, Syaikh Salim Bin ‘Ied, Syarah Riyadhus Shalihin Penerjemah, Bamuallim, Geis Abad,(Pustaka Imam
Asy-syafi’i)hlm 118
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dikemukakan bahasan di atas dapat dikemukakan beberapa hal berikut. Kata
syafaat di dalam Hadis menunjukkan kepada makna bahwa syafaat itu adalah pertolongan
langsung dari Rasulullah, Malaikat, orang-orang mukmin di dunia dan di akhirat untuk
mendapatkan kebaikan atau menolak keburukan. Dianjurkan untuk selalu berusaha untuk
memenuhi kebutuhan orang mukmin meskipun kebutuhan itu akhirnya terpenuhi atau tidak.
Budak wanita yang telah merdeka, tapi ia masih di dalam kekuasaan suaminya yang juga
budak, maka wanita itu mempunyai hak untuk membatalkan pernikahan.
B. Saran
Kita sebagai umat muslim dan mu’min seharusnya berbuat kebajikan sebanyak-
banyaknya tanpa memandang remeh perbuatan lain guna memperbanyak bekal dan
memperberat timbangan amal pada saat hari penghitungan nanti.
Demikianlah makalah yang dapat saya buat yang tentunya masih terdapat banyak
kesalahan dikarenakan kurangnya pengetahuan saya. Semoga bermanfaat dan dapat
menambah khasanah keilmuan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Benny Afwadzi, “Tinjauan Semiotika Atas Pemahaman Hadith Dalam Kitab Fath Albari Karya
Ibn Hajar Al‘Asqalani,” Al-A’raf : Jurnal Pemikiran Islam Dan Filsafat 17, no. 1 (June 30,
2020)
Al Hilal, Syaikh Salim Bin ‘Ied, Syarah Riyadhus Shalihin Penerjemah, Bamuallim, Geis Abad,
(Pustaka Imam Asy-syafi’i)hlm 117
Al Hilal, Syaikh Salim Bin ‘Ied, Syarah Riyadhus Shalihin Penerjemah, Bamuallim, Geis Abad,
(Pustaka Imam Asy-syafi’i)hlm 118
MAKALAH
PERANTARA UNTUK MENOLONG ORANG LAIN
(Studi Analisis Bab Syafaat Dalam Kitab Riyadh Al-Shalihin)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadits Maudhu’i
Dosen Pengampu: Dr. Mohammad Fattah, MA
Oleh:
M Iqbal Baidawi
NIMKO : 20210006049