Oleh: Ganjar
Baca Juga
Menjaga Amanah
Kerugian bagi Pendendam
ْك َل ُه َ ْن ُكلِّ ِه َو َك َفى ِباهَّلل ِ َش ِهي ًْدا َأ ْش َه ُد َأنْ الَِإل َه ِإالَّهَّللا ُ َوحْ َدهُ الَ َش ِريِ ْن ْال َح ِّق لِي ُْظ ِه َرهُ َعلَى ال ِّدي ِ لحمْ ُد هَّلِل ِ الَّذِيْ َأرْ َس َل َرس ُْولَ ُه ِب ْال ُه َدى َو ِدي َ ْا
ْ ْ ُ ُأ هَّللا َأ َأ َأ
َف َيا عِ َبا َد ِ ْوصِ ْيك ْم َو َنفسِ يْ ِب َتق َوى: مَّا َبعْ ُد،ص ِّل َعلَى م َُح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو صْ َح ِاب ِه جْ َم ِعي َْن َ وَأش َه ُد نَّ م َُحم ًَّدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْول ُه الل ُه َّم
َّ ُ َأ ْ
َ ُّ َو َقا َل ال َّن ِبي، َيآَأ ُّي َها الَّ ِذي َْن َءا َم ُن ْوا ا َّتقُ ْوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َوالَ َتم ُْو ُتنَّ ِإالَّ َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم ُْو َن:هَّللا ِ َو َقا َل هَّللا ُ َت َعالَى فِيْ ِك َت ِاب ِه ْال َك ِري ِْم
ُ صلَّى هَّللا
اس ِب ُخلُ ٍق َح َس ٍنَ ت َوَأ ْت ِب ِع ال َّس ِّيَئ َة ْال َح َس َن َة َتمْ ُح َها َو َخال ِِق ال َّن َ ِا َّت ِق هَّللا َ َحي ُْث َما ُك ْن:َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
Juga shalawat beserta salam mari kita haturkan kepada uswah hasanah kita Nabi Muhammad
saw. Semoga kita bisa meneladani kemulian akhlaknya.
Tak lupa, lewat mimbar Jumat ini, khatib mengajak kepada diri pribadi dan para jamaah untuk
senantisa menjaga iman dan taqwa, sebab keduanya sering kali naik turun. Ya muqallib al-qulub
stabbit quluubana ‘alaa dinika. Lalu mengapa kita perlu menjaga iman dan taqwa? Sebab Allah
SwT berfirman :
ِإنَّ َأ ۡك َر َم ُكمۡ عِ ن َد ٱهَّلل ِ َأ ۡت َق ٰى ُك ۡۚم
Bukan berarti Islam melarang untuk bicara, melainkan berbicaralah dengan baik dan sopan serta
sperlunya.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan
yang benar. (QS Al-Ahzab ayat 70). Termasuk perkataan yang benar sebagaimana tafsir
Kementerian Agama RI adalah benar dan tepat sasaran. Sedang beberapa tafsir lain menjelaskan
bahawa perkataan benar itu adalah berkata lembut dan santun, mengandung nasehat dan
maslahat.
Dalam sebuah riwayat Rasulullah bersabda, “Sungguh ada seorang hamba berbicara dengan
satu kata yang mengundang keridhaan Allah, meskipun dia tidak terlalu memperhatikannya;
namun dengan sebab satu kalimat itu Allah menaikkan beberapa derajatnya. Dan sungguh ada
seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang mengundang kemurkaan Allah, sementara
dia tidak memperhatikannya; dengan sebab satu kalimat itu dia terjungkal di dalam neraka
Jahannam”. (H.R Bukhari 6478).
Maka layaknya sebilah pisau, mulut atau lisan juga memiliki dua sisi yang saling bertolak
belakang. Di tangan seorang koki atau juru masak, sebilah pisau yang tajam akan membantu
menghasilkan hidangan yang lezat. Sebaliknya, di tangan sorang perampok, pisau tersebut bisa
melukai orang lain bahkan bisa menghilangkan nyawa seseorang.
Dari Abu Umamah Al-Bahili berkata, telah bersabda Rasulullah `, “Aku menjamin sebuah
rumah di surga bagian bawah bagi siapa yang meninggalkan perdebatan sekalipun dia
benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di surga bagian tengah bagi siapa yang meninggalkan
kebohongan sekalipun sedang bergurau. Dan aku menjamin sebuah rumah di surga bagian
atasnya bagi siapa yang mulia akhlaknya.” (H.R. Abu Dawud)
Kaitannya dengan hadist di atas, bahwa kita umat muslim adalah umat mayoritas di Indonesia.
Lalu mengapa Indonesia memiliki pedikat sebagai netizen terbising (negatif) di dunia? Mari
kembali kita renungkan hikmah di balik adanya dua mata, dua telinga, dua tangan dan kaki,
sedang mulut hanya satu.
َ ُون َكب َُر َم ۡق ًتا عِ ن َد ٱهَّلل ِ َأن َتقُولُو ْا َما اَل َت ۡف َعل
ون َ ُون َما اَل َت ۡف َعل َ ٰ َٓيَأ ُّي َها ٱلَّذ
َ ُِين َءا َم ُنو ْا لِ َم َتقُول
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu
kerjakan. (QS As-Saff ayat 2-3)
Pada ayat lain : “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok
kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka
(yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan
lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang
mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling
memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang
buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-
orang yang zalim.” (QS Al-Hujurat ayat 11).
Jamaah yang berbahagia
Melalui uraian ini, khatib ingin menegaskan bahwa termasuk ciri utama orang beriman dan
bertaqwa ialah sedikit bicara banyak bekerja, Talk Less Do More. Tidak asal jago kritik, tapi
juga aktif menghadirkan solusi. Tidak menunggu teman maupun orang lain, melainkan dirinya
sendirilah yang menggerakkan orang lain dan teman-temanya untuk berbuat dan memberi solusi.
Mari memulai untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain walau itu kecil dan terlihat
remeh. Sebab itu lebih baik dari pada berkata besar tapi hanya sekedar perkataan tanpa tindakan.
آن ْال َعظِ ي ِْم َو َن َف َعنِيْ َوِإيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه م َِن ْاَأل َيا ِ
ت َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َو َت َق َّب َل ِم ِّنيْ َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َو ُت ُه ِإ َّن ُه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم ك هَّللا ُ لِيْ َولَ ُك ْم فِيْ ْالقُرْ ِ
ار َ
َب َ
ت َخ ْي ُر الرَّ ا ِح ِمي َْن اغفِرْ َوارْ َح ْم َوَأ ْن َ
َوقُ ْل رَّ بِّ ْ
Khutbah Kedua
ْك لَ ُه وَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُحم ًَّدا َع ْب ُد ُهْنَ ،أ ْش َه ُد َأنْ الَِإل َه ِإالَّهَّللا ُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري َ ُأ
لحمْ ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْنَ ،و ِب ِه َنسْ َت ِعيْنُ َعلَى م ُْو ِر ال ُّد ْن َيا َوال ِّدي ِ
ْا َ
ُأ
ص ِّل َعلَى م َُح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َأجْ َم ِعي َْنَ ،أمَّا َبعْ ُدَ :ف َيا عِ َبا َد هَّللا ِ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى هَّللا ِ َو َقا َل هَّللا ُ َت َعالَى فِيْ َو َرس ُْولُ ُه اللَّ ُه َّم َ
ِك َت ِاب ِه ْال َك ِري ِْمَ :يآَأ ُّي َها ال ِذي َْن َءا َمن ْوا اتق ْوا َ َحق تقا ِت ِه َوال تم ُْوتنَّ ِإال َو نت ْم مُسْ لِم ُْو َن
ُ ْ َأ َّ ُ َ َ َ ُ َّ هَّللا ُ َّ ُ َّ
ص ِّل َعلَى م َُح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َأجْ َم ِعي َْن
لحمْ ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن ،اللَّ ُه َّم َ
ْ .ا َ
َ .ر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي ْاَألخ َِر ِة َح َس َن ًة َوقِ َنا َع َذ َ
اب ال َّن ِ
ار
ك َربِّ ْالع َِّز ِة َعمَّا يَصِ فُ ْو َن َو َسالَ ٌم َعلَى ْالمُرْ َسلِي َْن َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن
ان َر ِّب َ
ُسب َْح َ