PENDAHULUAN
Jual beli adalah suatu kegiatan yang sering dilakukan bahkan dibutuhkan
oleh masyarakat dan tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari suatu
disebut dengan barter dan pada zaman sebelum Nabi Muhammad Saw.belum ada
aturan atau hukum yang mengatur terkait dengan transaksi muamalah atau jual
beli.
Pengertian Jual beli dapat dipahami secara istilah Fiqh disebut dengan al-
Bai` yang menurut etimologi memiliki arti menjual atau mengganti. Sedangkan
secara terminologi jual beli artinya adalah pertukaran harta dengan harta atas
saling dasar melakukan atau dapat diartikan sebagai, “memindahkan milik dengan
dengan cara transparan agar tidak ada kecurigaan antara penjual dan pembeli.
Maksudnya adalah jual beli yang dilakukan itu harus jelas barang yang diperjual
belikan.Baik itu dari segi bentuk, jumlah, ukuran, warna, berat, dan lain
sebagainya. Transaksi jual beli ini dijelaskan dalam Al-Qur`an surat Al-Baqarah
ayat 275:
1
Abdul Rahman Ghazali, Fiqh Muamalah, (Kencana: Prenada Media Group, 2012), 67.
ون اَّل اَمَك ي َ ُق و ُم ٱذَّل ِ ي ي َ َت َخ َّب ُط ُه ٱ َّلش ۡي َطٰ ُن ِم َن ٱلۡ َم ِّۚس َذٰكِل َ ِب َأهَّن ُ ۡم قَ الُ ٓو ْا ن َّ َم ا ٱلۡ َب ۡي ُع ِمثۡ ُل ٱ ّ ِلرب َ ٰو ْا ۗ َوَأ َح َّل ٱهَّلل ُ ٱلۡ َب ۡي َع ٱذَّل ِ ين ي ۡألُك ُ ٱ
َ ون ّ ِلرب َ ٰو ْا اَل ي َ ُقو ُم
َ َ َ
ِإ ِإ
٢٧٥ ة ِّمن َّر ِب ّ ِهۦ فَٱنهَت َ ٰى فَهَل ُۥ َما َسلَ َف َوَأ ۡم ُر ُه ٓۥ ِإىَل ٱهَّلل ِۖ َو َم ۡن عَا َد فَُأ ْولَٰ ِٓئ َك َأحۡص َٰ ُب ٱلنَّ ِۖار مُه ۡ ِفهيَا َخٰ دِل ُ َونٞ َو َح َّر َم ٱ ّ ِلرب َ ٰو ْاۚ فَ َمن َجٓا َء ُهۥ َم ۡو ِع َظ
gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka
Orang yang melakukan kegiatan jual beli akan melewati jalan penuh liku
merampas hak-hak milik orang lain, melainkan dilakukan secara timbal balik
bagi jasa yang telah ia terima dari penjual. Dalam keuntungan yang diperoleh,
2
Mardani, Ayat-Ayat dan Hadis Ekonomi Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 13
tidak hanya dimaksudkan untuk kebutuhan konsumtifnya saja tetapi keuntungan
Berdasarkan keterangan ayat di atas, bahwa jual beli yang dianjurkan (halal)
oleh Alah SWT. Adalah jual beli yang dilakukan atas dasar suka sama suka tanpa
ada paksaan dari pihak lain dan memindahkan hak milik dengan ganti yang
dibenarkan yaitu alat tukar yang diakui dalam lalu lintas perdagangan, serta
beli. Jual beli yang dapat berkah dari Allah adalah jual beli yang dilakukan
(ع َم ُل
َ ب ؟ قاَ َل ِ ُّ صلَى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَ َم ُسِئ َل
ُ َأي الْ َك ْسب أطْي َّ ُف َعةَ بْ ِن َرافِ ْع َر ِضي اهللُ َعْنه
َ ْ َأن نَيِب َ َع ْن ِر
َ
الر ُج ِل بِيَ ِد ِه َو ُك ُّل َبْي ِع َمْب ُر ْو ٍر) رواه البزار وصححه احلكم
َّ
“ Diriwayatkan dari Rifa`i r.a bahwa Nabi Saw ditanya tentang usaha yang
paling baik? Beliau menjawab: “ Yaitu usaha dengan tangan sendiri dan semua
jual beli yang halal”. (HR. Al-Bazar dan dinilai shahih oleh A-Hakim).4
3
Syarifuddin Prawiranegara, Ekonomi dan Keuangan : Makna Ekonomi Islam,(Jakarta:
Haji Masagung, 1988), 113
4
H. Abu Bakar Muhammad, Terjemahan Subulussalam III, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1995),
14
sumpah palsu dan penipuan. Hikmah adanya syari`at jual beli tersebut adalah
bahwa kebutuhan manusia tergantung dengan apa yang ada pada tangan orang
lain.
Kata jual beli ini diungkapkan secara umum bagi masing-masing pihakyang
pengertian lebih dari satu (musytarak).5 Adapun pengertian jual beli secara
lughawi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan saling tukar (pertukaran) dan kata
lain al-bai` (jual) dan asy-syira (beli) dipergunakan dalam pengertian yang sama. 6
Secara syar`i jual beli adalah saling menukarkan harta dengan harta dengan cara
tertentu. Adapun secara syar`i jual beli dilakukan dengan banyak cara atau sistem
yang dilakukan oleh orang yang berakad. Dalam hukum Islam jual beli itu dapat
Setiap transaksi jual beli yang dilakukan akan mempunyai dampak, baik itu
dampak negatif maupun positif karena keberagaman cara dalam melakukan jual
Kec.Koto Balingka Kab. Pasaman Barat, dimana jika seseorang nelayan akan
menjual ikan khususnya para nelayan yang diberikan jarring oleh toke ikan dia
harus menjual semua hasil tangkapan ikannya kepada toke ikan dan harga
terkadang ditentukan oleh toke ikan terkadang tidak sesuai antara harga dan hasil
tangkapan nelayan dan jika hasil tangkapan yang diadapat pada hari itu tidak
dijual kepada toke ikan maka jarring tersebut diambil lagi oleh toke ikan.
5
Ibid., 12
6
Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah 12, (Bandung: PT. Al. Ma`rif, 1987), 44
Berdasarkan uraian diatas jual beli ikan bersyarat yang ada di desa Sikabau
Kec. Koto Balingka seakan tidak sesuai dengan jual beli yang semestinya dimana
toke ikan hasil mengambil keuntungan dari hasil jerih payah nelayan untuk
sebuah kasus yang ada di desa Sikabau Kec.Koto Balingka Kab.Pasaman Barat.
petani, dan diaantara keduanya, nelayan merupakan salah satu mata pencarian
utama masyarakat desa Sikabau, untuk menjadi seorang nelayan tentunya harus
memiliki suatu peralatan untuk kebutuhan dilaut dalam hal menangkap ikan
yang kurang mampu unuk memiliki peralatan tersebut, seperti ada jaring/jala tidak
ada perahu, ada perahu tidak ada mesin atau jala/jarng, karna setiapmasyarakat
yang ada di jorong sikabau tidak semuanya hidupnya berkecukupan, ada yang
bergantung hidupnya pada hasil laut, dengan keadaan tersebut ada seorang yang
membeli ikan yang sering disebut di desa Sikabau Toke Ikan, dengan demikian
masyarakat yang kurang mampu dalam hal perlengkapan sering merasa resah dan
susah untuk pergi melaut dikarenakan perlengkapan tersebut, dengan hal demikian
melaut.
Dalam prakteknya toke tersebut memberikan jaring kepada salah seorang
nelayan yang membutuhkan jaring tersebut sebut saja namanya Robi, dimana
bapak robi diberikan jaring oleh toke ikan dan dalam akad pemberian jaring
tersebut tidak jelas karenatoke ikan hanya memberikan jaring begitu saja dengan
perkatan”ambillah jaring ini dan kelola lah jaring agar kamu bisa pergi melaut”
setelah bapak robi mengambil jaring itu dan jaring tersebut dibawa pergi melaut
oleh bapak robi setelah pulang melaut bapak robi dihampiri oleh toke ikan dan
membeli semua hasil tangkapan ikan bapak robi, setelah diberikan ikan nya
kepada toke, hasil tangkapan dengan harga yang diberikan toke kepada bapak robi
tidak sebanding, dimana hasil tangkapan bapak robi banyak ikan yang relative
mahal harga nya dipasar, tetapi harga yang diberikan toke kepada bapak robi
justru lebih murah diperkirakan harga ikan tersebut dipasar Rp 30.000 perkilonya,
akan tetapi harga yang diberikan toke sekitar Rp 22.000 perkilonya, seakan akan
toke tersebut memberikan harga sesuka hatinya tanpa memikirkan jerih payah
bapak robi melaut, tentu hal ini tidak sesuai dengan jual beli yg biasanya, dimana
Kalau dilihat dari uraian diatas yang terjadi di Jorong Sikabau, Kec.Koto
lebihlanjut dan menuangkan lebih luas dalam sebuah karya ilmiah dengan judul
Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Jual Beli Ikan Bersyarat (Studi Kasus Di
B. Rumusan Masalah
Agar terarahnya penulisan karya ilmiah ini dan mencapai apa yang dituju
2. Bagaimana Pandangan Hukum Islam terhadap Praktik Jual Beli Ikan di Jorong
1. Tujuan penelitian
2. Kegunaan penelitian
Djambek Bukittinggi.
D. Penjelasan Judul
Jual Beli :Secara etimologi terdiri dari dua suku kata yaitu ”jual dan
dikembalikan).7
Penjualan ikan : Sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk
Jorong Sikabau :Yaitu nama Kejorongan tempat terjadinya Jual beli Ikan
Dari penjelasan judul di atas, dapat diketahui bahwa maksud judul tersebut
E. Tinjauan Pustaka
dilakukan seputar masalah yang akan diteliti sehingga terlihat jelas bahwa kajian
yang dilakukan tidak merupakan pengulangan atau duplikasi dari kajian atau
7
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Edisi 2, Cetakan 3, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), 1108
8
Rahmat Syafe`i, Fiqh Muamalah, 74
Sejauh ini penulis sudah menemukan penelitian mengenai Jual Beli Ikan
Jual Beli Toke terhadap Nelayan. Dan hal ini berbeda dengan penelitian yang kan
penulis teliti terkait Jual Beli Ikan Bersyarat terhadap perbedaan Jual Beli yang
diberikan toke kepada nelayan ditinjau menurut hukum islam pada saat sekarang
ini.
Hukum Islam Hukum Islam Terhadap Jual Beli Bersyarat Pupuk Kimia Pada
Islam terhadap jual beli bersyarat pupuk kimia pada petani tebu di desa mlagen
tinjauan fiqh muamalah terhadap jual beli ikan bersyarat di Jorong Sikabau,
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis penelitian
Barat. Dalam pembahasan skripsi ini digunakan metode deskriptif yang bersifat
2. Informan Data
anggota tim penelitian, walaupun hanya bersifat informal. Sebagai anggota tim
tentang nilai-nilai, sikap, bangunan, proses dan kebudayaan yang menjadi latar
penelitian setempat. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah
muamalah terhadap jual beli ikan bersyarat di Jorong Sikabau, Kecamatan Koto
tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap
pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk varian naratif.
Berdasarkan sifat atau bentuk dari peneliti ini, maka data-data yang telah
dalam ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan penelitian ini dan dikaitkan
metode analisanya adalah dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian ditarik
6. Lokasi penelitian
Lokasi atau daerah penelitian yang akan penulis teliti adalah di nagari
Barat.
G. Sistematika Penulisan
Untuk lebih jelas dan terarahnya skripsi ini, maka penulis membuat outline,
menampakkan titik berat yang berbeda, namun pada satu kesatuan yang
borkolerasi.
Bab II landasan teori tentang pemahaman dasar mengenai jual beli menurut
hukum Islam, yang berisikan berupa pengertian dari jual beli, dasar-dasar hukum
dalam jual beli, rukun dan syarat-syarat jual beli, macam-macam dari jual beli,
bentuk-bentuk jual beli, syarat dalam jual beli, hikmah jual beli.
Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Pelaksanaan Jual beil Ikan
dan Tinjauan Fiqh Muamalah terhadap Jual beli Ikan bersyarat di Nagari Sikabau