MACAM-MACAM MUAMALAH
1. JUAL-BELI
Di dalam agama Islam sudah memiliki hukum dan aturan tentang jual beli atau
kegiatan tukar menukar barang yang bertujuan untuk dimiliki selamanya. Kegiatan
jual beli telah dihalalkan dan riba termasuk haram. Namun dalam kegiatan jual beli,
terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi agar terhindari dari dosa yaitu :
Transaksi yang dilakukan bukan karena orang lain dan harus dilakukan
atas dasar kehendak sendiri.
Berakal sehat.
Baik penjual dan pembeli keduanya sudah harus sama-sama memiliki
akal, baligh, dan lainnya.
2. HUTANG-PIUTANG
Hutang piutang merupakan kegiatan atau aktivitas di mana pihak yang
memberikan pinjaman atau pemberi hutang akan menyerahkan harta atau benda
kepada orang atau peminjam atau penghutang namun dengan catatan bahwa pihak
peminjam harus mengembalikannya dalam jangka waktu tertenu sesuai dengan
perjanjian. Rukun hutang piutang yaitu :
3. SEWA-MENYEWA
Dari Jabir Ibnu Abdullah Radliyallaahu ‘anhu bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallaahu
‘alaihi wa Sallam bersabda di Mekkah pada tahun penaklukan kota itu: “Sesungguhnya Allah
melarang jual-beli minuman keras, bangkai, babi dan berhala.” Ada orang bertanya: Wahai
Rasulullah, bagaimana pendapat baginda tentang lemak bangkai karena ia digunakan untuk
mengecat perahu, meminyaki kulit dan orang-orang menggunakannya untuk menyalakan
lampu?. Beliau bersabda: “Tidak, ia haram.” Kemudian setelah itu Rasulullah Shallallaahu
‘alaihi wa Sallam bersabda: “Allah melaknat orang-orang Yahudi, karena ketika Allah
mengharamkan atas mereka (jual-beli) lemak bangkai mereka memprosesnya dan
menjualnya, lalu mereka memakan hasilnya.” Muttafaq Alaihi – Bulughul Maram No. 801
ِ ( ِإ َذا اِ ْختَلَفَ اَ ْل ُمتَبَايِ َع:ُُول هَّللَا ِ صلى هللا عليه وسلم يَقُول
ان َ ْت َرس ُ َس ِمع:ال َ َع َْن اِب ِْن َم ْسعُو ٍد رضي هللا عنه ق
َّحهُ اَ ْل َحا ِك ُم
َ صحَ َو,ُ َر َواهُ اَ ْلخَ ْم َسة ) ان
ِ فَ ْالقَوْ ُل َما يَقُو ُل َربُّ اَلس ِّْل َع ِة َأوْ يَتَتَا َر َك,ٌْس بَ ْينَهُ َما بَيِّنَة
َ لَي
Ibnu Mas’ud Radliyallaahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa
Sallam bersabda: “Apabila dua orang yang berjual beli berselisih, sedang di antara mereka
tidak ada keterangan yang jelas, maka perkataan yang benar ialah apa yang dikatakan oleh
pemilik barang atau mereka membatalkan transaksi.” Riwayat Imam yang Lima. Hadits
shahih menurut Hakim.” – Bulughul Maram No. 802
HADITS TENTANG KHIYAR
ُّ فَ ُكل, ( ِإ َذا تَبَايَ َع اَل َّر ُجاَل ِن:ال َ َ قI ع َْن َرسُو ِل هَّللَا ِ صلى هللا عليه وسلم,-ض َي هَّللَا ُ َع ْنهُ َما ِ َر- َوع َْن اِب ِْن ُع َم َر
Iخَر فَتَبَايَ َعا آْلَ َأ
َ فَِإ ْن خَ ي ََّر َح ُدهُ َما ا,خَر آْلَ َأ َأ ً
َ وْ يُ َخيِّ ُر َح ُدهُ َما ا, َو َكانَا َج ِميعاIار َما ل ْم يَتَفَ َّرقَا َ ِ ََوا ِح ٍد ِم ْنهُ َما بِ ْال ِخي
ٌ َ ُمتَّف ) ب اَ ْلبَ ْي ُع
ق َ اح ٌد ِم ْنهُ َما اَ ْلبَ ْي َع فَقَ ْد َو َج ْ َولَ ْم يَ ْتر, بَ ْع َد َأ ْن تَبَايَ َعاI َوِإ ْن تَفَ َّرقَا,ُب اَ ْلبَ ْيع
ِ ُك َو َ ك فَقَ َد َو َج َ َِعلَى َذل
َواللَّ ْفظُ لِ ُم ْسلِ ٍم,َعلَ ْي ِه
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda: “Apabila dua orang melakukan jual-beli, maka masing-masing orang mempunyai
hak khiyar (memilih antara membatalkan atau meneruskan jual-beli) selama mereka belum
berpisah dan masih bersama; atau selama salah seorang di antara keduanya tidak menentukan
khiyar pada yang lain, lalu mereka berjual-beli atas dasar itu, maka jadilah jual-beli itu. Jika
mereka berpisah setelah melakukan jual-beli dan masing-masing orang tidak mengurungkan
jual-beli, maka jadilah jual-beli itu.” Muttafaq Alaihi. Dan lafadznya menurut riwayat
Muslim.” – Bulughul Maram No. 847
َ َ َوق, َو َشا ِه َد ْي ِه,ُ َو َكاتِبَه,ُ َو ُمو ِكلَه, ( لَ َعنَ َرسُو ُل هَّللَا ِ صلى هللا عليه وسلم آ ِك َل اَلرِّ بَا:ع َْن َجابِ ٍر رضي هللا عنه قَا َل
) هُ ْم َس َوا ٌء:ال
َر َواهُ ُم ْسلِ ٌم
َ َد رضي هللا عنه ع َْن اَلنَّبِ ِّي صلى هللا عليه وسلم قIٍ َوع َْن َع ْب ِد هَّللَا ِ ْب ِن َم ْسعُو
( اَل ِّربَا ثَاَل ثَةٌ َو َس ْبعُونَ بَابًا:ال
,ًَصرا
َ اج ْه ُم ْختَ َر َواهُ اِبْنُ َم ) َوِإ َّن َأرْ بَى اَل ِّربَا ِعرْ ضُ اَل َّرج ُِل اَ ْل ُم ْسلِ ِم,َُأ ْي َس ُرهَا ِم ْث ُل َأ ْن يَ ْن ِك َح اَل َّر ُج ُل ُأ َّمه
ُص َّح َحهَ َو ْال َحا ِك ُم بِتَ َما ِم ِه َو
Dari Abdullah Ibnu Mas’ud Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda: “Riba itu mempunyai 73 pintu, yang paling ringan ialah seperti seorang laki-laki
menikahi ibunya dan riba yang paling berat ialah merusak kehormatan seorang muslim.”
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dengan ringkas dan Hakim dengan lengkap, dan menurutnya
hadits itu shahih.” – Bulughul Maram No. 852
Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa
Sallam bersabda: “Janganlah menjual emas dengan emas kecuali yang sama sebanding dan
jangan menambah sebagian atas yang lain; janganlah menjual perak dengan perak kecuali
yang sama sebanding dan jangan menambah sebagian atas yang lain, dan janganlah menjual
perak yang tidak tampak dengan yang tampak.” Muttafaq Alaihi. – Bulughul Maram No. 853
KESIMPULAN:
Muamalah adalah hubungan antar manusia, hubungan sosial, atau hablum minannas. Dalam
syariat Islam hubungan antar manusia tidak dirinci jenisnya, tetapi diserahkan kepada
manusia mengenai bentuknya yang terdiri dari jual-beli, utang-piutang, dan sewa-menyewa.
KELOMPOK 5:
1. PUJI RAHAYU
2. ZAIYINI RIMADONI