Anda di halaman 1dari 5

Khutbah Jumat

Tentang Hisab

Khutbah Pertama

َ ‫ت َأعْ َمالِ َنا َمنْ َي ْه ِد ِه هللاُ َفالَ مُضِ ّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد‬
‫ِي‬ ِ ‫شر ُْو ِر َأ ْنفُسِ َنا َو َس ّيَئ ا‬
ُ ْ‫هلل مِن‬ ِ ‫هلل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ َو َنع ُْو ُذ ِبا‬
ِ ِ َ‫ِإنّ ْال َحمْد‬
‫َل ُه َأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِإل َه ِإالّ هللاُ َوَأ ْش َه ُد َأنّ م َُح ّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬

‫ْن َو َسلَّ َم َتسْ لِ ْيمًا َك ِثيْرً ا‬ َ ‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َع َلى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َو َمنْ َس‬
ِ ‫ار َع َلى َن ْه ِج ِه ال َق ِوي ِْم َودَ َعا ِإ َلى الص َِّراطِ المُسْ َت ِقي ِْم ِإ َلى َي ْو ِم ال ِّدي‬ َ

‫ َوَأ َر َنا البَاطِ َل بَاطِ الً َوارْ ُز ْق َنا اجْ ِت َنا َب ُه‬،ُ‫اعه‬ َ ‫ َوَأ َر َنا‬،ً‫ َو ِز ْد َنا عِ ْلما‬،‫ َوا ْن َف َع َنا ِب َما َعلَّمْ َت َنا‬،‫اللّ ُه َّم َعلِّمْ َنا َما َي ْن َف ُع َنا‬
َ ‫الح َّق َح ّقا ً َوارْ ُز ْق َنا ا ِّت َب‬

Amma ba’du …

Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …

Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, kami meminta tolong kepada-Nya, kami memohon
ampun kepada-Nya, dan kami meminta perlindungan kepada Allah dari kejelekan diri kami
dan kejelekan amal kami. Siapa yang Allah beri petunjuk maka tidak ada yang dapat
menyesatkannya. Dan siapa yang sesat, maka tidak ada yang dapat memberi petunjuk
kepadanya.

Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya.

Semoga shalawat Allah tercurah pada beliau, pada keluarganya, pada sahabatnya, dan
pada setiap orang yang mengikuti jalan beliau yang lurus dan yang mengajak pada shirathal
mustaqim hingga hari kiamat, semoga keselamatan yang banyak.

Ya Allah, ajarkanlah kepada kami ilmu yang bermanfaat, dan berilah manfaat pada apa yang
Engkau ajarkan pada kami. Tunjukkanlah bahwa kebenaran itu benar, dan berilah kami
kemudahan untuk mengikutinya. Dan tunjukkanlah kebatilan itu batil, dan mudahkanlah kami
untuk menjauhinya.

Dan tak lupa pula khatib selalu ingatkan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah
sebagaimana firman-Nya,

َ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُو ُتنَّ ِإاَّل َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم‬
‫ُون‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa


kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam.” (QS. Ali Imran: 102)

Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …

Hari kiamat itu suatu yang pasti. Setiap kita akan bertanggungjawab pada Allah. Setiap kita
punya catatan amal dan akan menerima catatan amal tersebut. Ada yang menerima dengan
tangan kanannya, ada yang menerima dengan tangan kirinya, ada yang menerima dari
belakang punggungnya.

Allah Ta’ala berfirman,

ْ‫َفَأمَّا َمنْ ُأوت َِي ِك َتا َب ُه ِب َيمِي ِن ِه َف َيقُو ُل َهاُؤ ُم ا ْق َرءُوا ِك َت ِاب َيه‬

“Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia
berkata: “Ambillah, bacalah kitabku (ini).” (QS. Al-Haqqah: 19)

َ ‫َوَأمَّا َمنْ ُأوت َِي ِك َتا َب ُه ِبشِ َمالِ ِه َف َيقُو ُل َيا َل ْي َتنِي َل ْم ُأ‬
ْ‫وت ِك َت ِاب َيه‬

“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata:
“Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).” (QS. Al-Haqqah:
25)

Karena sibuk memikirkan catatan amal kita, kita tak bisa lagi memikirkan bagaimana
keadaan orang-orang terdekat kita.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia ketika itu mengingat neraka, lantas ia menangis.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya saat itu, “Apa yang membuatmu
menangis?” ‘Aisyah menjawab, “Aku mengingat neraka lantas aku menangis. Apakah kalian
akan mengingat keluarga kalian pada hari kiamat?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab,

) ْ‫ب ِحي َْن ُي َقا ُل ( َهآُؤ ُم ا ْق َرُؤ ْوا ِك َت ِاب َيه‬ ِ ‫ان َح َّتى َيعْ َل َم َأ َيخِفُّ ِمي َْزا ُن ُه َأ ْو َي ْثقُ ُل َوعِ ْندَ ال ِك َتا‬
ِ ‫َأمَّا فِي َثالَ َث ِة َم َواطِ َن َفالَ َي ْذ ُك ُر َأ َح ٌد َأ َح ًدا عِ ْندَ ال ِمي َْز‬
‫َح َّتى َيعْ َل َم َأي َْن َي َق ُع ِك َتا ُب ُه َأفِي َي ِم ْي ِن ِه َأ ْم فِي شِ َمالِ ِه َأ ْم مِنْ َو َرا ِء َظه ِْر ِه َوعِ ْندَ الص َِّراطِ ِإ َذا وُ ضِ َع َبي َْن َظه َْري َج َه َّن َم‬

“Ada tiga keadaan seseorang tidak akan mengingat siapa pun (pada hari kiamat):

(1) ketika di sisi mizan (timbangan), sampai seseorang mengetahui timbangannya ringan
ataukah berat;

(2) ketika berada pada sisi kitab (catatan amal) ketika dikatakan ‘Ambillah, bacalah kitabku
(ini)’ sampai ia mengetahui apakah catatannya diambil dari sisi kanan, ataukah sisi kiri, atau
dari belakang punggungnya;

(3) ketika berada di shirath (jembatan) yang dibentangkan di atas Jahannam.” (HR. Abu
Daud, no. 4755; Tirmidzi, no. 2235. Hadits ini disahihkan oleh Syaikh Al-Albani).

Semua amal manusia telah dicatat, tidak ada yang samar sedikit pun, manusia sendiri yang
melupakan catatannya. Dalam ayat disebutkan,

َ ْ‫َي ْو َم َيب َْع ُث ُه ُم هَّللا ُ َجمِيعًا َف ُي َن ِّبُئ ُه ْم ِب َما َع ِملُوا ۚ َأح‬


‫صاهُ هَّللا ُ َو َنسُوهُ ۚ َوهَّللا ُ َع َل ٰى ُك ِّل َشيْ ٍء َش ِهي ٌد‬

“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka
apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu,
padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.” (QS.
Al-Mujadilah: 6)

Amal kita yang baik dan buruk akan dicatat begitu rinci sebagaimana disebutkan dalam
firman Allah Ta’ala,

َ ْ‫ير ًة ِإاَّل َأح‬


‫صا َها َو َو َج ُدوا َما‬ َ ‫ِير ًة َواَل َك ِب‬
َ ‫صغ‬ ِ ‫ال َه َذا ْال ِك َتا‬
َ ‫ب اَل ي َُغا ِد ُر‬ َ ُ‫ِين ِممَّا فِي ِه َو َيقُول‬
ِ ‫ون َيا َو ْي َل َت َنا َم‬ َ ‫ِين ُم ْش ِفق‬ َ ‫َووُ ضِ َع ْال ِك َتابُ َف َت َرى ْالمُجْ ِرم‬
َ ‫َع ِملُوا َحاضِ رً ا َواَل َي ْظلِ ُم َرب‬
‫ُّك َأ َح ًدا‬

“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap
apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini
yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat
semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu
tidak menganiaya seorang juapun.” (QS. Al-Kahfi: 49).

Dalam Tafsir Al-Jalalain (hlm. 310) disebutkan, “Diletakkan kitab setiap orang beriman di sisi
kanannya dan orang kafir di sisi kirinya. Orang-orang kafir akhirnya melihat dan merasa
ketakutan terhadap apa yang tertulis dalam kitab catatan amal tersebut. Ketika mereka
melihat dosa-dosa mereka, mereka berkata, “Celakalah kami.” Kitab apakah ini yang tidak
meninggalkan catatan dosa yang kecil maupun yang besar, semuanya benar-benar
tercatat? Mereka pun dapati bahwa semuanya tercatat dalam kitab tersebut. Allah tidak
memberi hukuman kepada mereka yang penuh dosa secara zalim. Untuk orang-orang
beriman pun tak mungkin dikurangi pahala mereka.”

Sampai rintihan sakit pun dicatat malaikat.

Imam Ahmad rahimahullah pernah didatangi oleh seseorang dan beliau dalam keadaan
sakit. Kemudian beliau merintih kala itu. Lalu ada yang berkata kepadanya (yaitu Thowus,
seorang tabi’in yang terkenal), “Sesungguhnya rintihan sakit juga dicatat (oleh malaikat).”
Setelah mendengar nasehat itu, Imam Ahmad langsung diam, dan beliau tidak merintih lagi.
Beliau takut jika merintih sakit, rintihannya tersebut akan dicatat oleh malaikat.

Allah Ta’ala berfirman,

ُ ‫َما َي ْلف‬
‫ِظ مِنْ َق ْو ٍل ِإاَّل َلدَ ْي ِه َر ِقيبٌ َعتِي ٌد‬

“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas
yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 18)

Kalau seperti itu catatan amal kita, marilah kita mengoreksi diri agar amal kita menjadi
bagus.Marilah kita melakukan muhasabah terlebih dahulu.

Pertama:

Masihkah kita berbuat syirik kepada Allah, sedangkan syirik adalah dosa besar yang amat
besar dan tidak Allah maafkan jika dibawa mati.

Kedua:
‫‪Marilah kita koreksi amalan yang diwajibkan pada kita, apa kita sudah perhatikan ataukah‬‬
‫‪malah sering meninggalkan, seperti mengerjakan shalat lima waktu, merutinkan shalat‬‬
‫‪berjamaah di masjid bagi laki-laki, menutup aurat bagi wanita muslimah (termasuk istri dan‬‬
‫‪putri-putri kita).‬‬

‫‪Ketiga:‬‬

‫‪Hal haram masih dilakukan ataukah tidak, seperti wanita (istri) buka-bukaan aurat,‬‬
‫‪melakukan dosa besar (seperti mabuk, berjudi, berzina), hingga durhaka pada orang tua.‬‬

‫‪Keempat:‬‬

‫‪Mengoreksi diri apakah masih tersibukkan dengan hal-hal mubah yang sia-sia seperti‬‬
‫‪banyak menonton TV, main games, dan semacamnya. Namun hal mubah bisa dihukumi‬‬
‫‪haram kalau berisi maksiat atau melalaikan dari kewajiban.‬‬

‫… ‪Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah‬‬

‫‪Demikian khutbah pertama ini. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah.‬‬

‫اِئر المُسْ لِ ِمي َْن ِإ َّن ُه ه َُو َ‬


‫الس ِم ْي ُع َ‬
‫العلِ ْي ُم‬ ‫َأقُ ْو ُل َق ْولِي َه َذا َواسْ َت ْغ ِف ُر َ‬
‫هللا لِي َو َل ُك ْم َول َِس ِ‬

‫‪Baca Juga: Syarhus Sunnah: Catatan Amal dan Lamanya Sehari pada Hari Kiamat‬‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َع َلى َأ ْش َرافِ اَأل ْن ِب َيا ِء َوالمرْ َسلِي َْن َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو َ‬
‫صحْ ِب ِه َأجْ َم ِعي َْن‬ ‫الحمْ ُد ِ‬
‫هلل َربِّ َ‬
‫العال ِمي َْن َوال َّ‬ ‫َ‬

‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجااًل َكثِيرً ا َون َِسا ًء َوا َّتقُوا هَّللا َ الَّذِي َت َسا َءلُ َ‬
‫ون ِب ِه‬ ‫َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخ َل َق ُك ْم مِنْ َن ْف ٍ‬
‫س َواحِدَ ٍة َو َخ َل َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب َّ‬
‫ان َع َل ْي ُك ْم َرقِيبًا‬‫َواَأْلرْ َحا َم ِإنَّ هَّللا َ َك َ‬

‫اع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‬ ‫لى ال َّن ِبىْ َيا َ ُّي َهاالَّ ِذي َْن آ َم ُن ْو َ‬
‫اصلُّ ْو َ‬ ‫ُصلُّ ْو َن َع َ‬
‫هللا َو َمالَِئ َك َت ُه ي َ‬
‫اِنَّ َ‬

‫اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬


‫آل م َُح َّم ٍد‬ ‫ْت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬
‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪َ .‬و َب ِ‬ ‫صلَّي َ‬ ‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ ‫َّ‬
‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إن َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ت َعلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلى ِ‬ ‫ْ‬
‫ارك َ‬ ‫َك َما َب َ‬

‫ت ِإ َّن َ‬
‫ك َس ِم ْي ٌع َق ِريْبٌ ُم ِجيْبُ الدَّعْ َو ِة‬ ‫ت اَألحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َواَأل َ‬
‫مْوا ِ‬ ‫اغفِرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َوالمسْ لِ َما ِ‬
‫ت َوالمْؤ ِم ِني َْن َوالمْؤ ِم َنا ِ‬ ‫الل ُه َّم ْ‬

‫ت ال ُّد ْن َيا‬ ‫ك َوم َِن ْال َيق ِ‬


‫ِين َما ُت َهوِّ نُ ِب ِه َع َل ْي َنا مُصِ ي َبا ِ‬ ‫ِك َما ُت َبلِّ ُغ َنا ِب ِه َج َّن َت َ‬ ‫يك َومِنْ َط َ‬
‫اعت َ‬ ‫ِك َما َيحُو ُل َب ْي َن َنا َو َبي َْن َم َعاصِ َ‬ ‫اللَّ ُه َّم ا ْقسِ ْم َل َنا مِنْ َخ ْش َيت َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْأ‬
‫ث ِم َّنا َواجْ َع ْل ث َر َنا َع َلى َمنْ ظ َل َم َنا َوانصُرْ َنا َع َلى َمنْ َعادَ ا َنا َوالَ َتجْ َع ْل‬ ‫َ‬ ‫ار َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫ُ‬ ‫َو َم ِّتعْ َنا ِبَأسْ مَاعِ َنا َوَأب َ‬
‫ار َنا َوقوَّ ِت َنا َما حْ َي ْي َت َنا َواجْ َعل ُه ال َو ِ‬ ‫ْص ِ‬
‫مُصِ ي َب َت َنا فِى دِي ِن َنا َوالَ َتجْ َع ِل ال ُّد ْن َيا َأ ْك َب َر َه ِّم َنا َوالَ َم ْب َل َغ عِ ْل ِم َنا َوالَ ُت َسلِّ ْط َع َل ْي َنا َمنْ الَ َيرْ َح ُم َنا‬

‫ك َأ ْن َ‬
‫ت ْال َوهَّابُ‬ ‫َر َّب َنا اَل ُت ِز ْغ قُلُو َب َنا َبعْ دَ ِإ ْذ َهدَ ْي َت َنا َو َهبْ َل َنا مِنْ َل ُد ْن َ‬
‫ك َرحْ َم ًة ِإ َّن َ‬

‫الع َف َ‬
‫اف َوال ِغ َنى‬ ‫اللَّ ُه َّم ِإ َّنا َنسْ َألُ َ‬
‫ك الهُدَ ى َوال ُّت َقى َو َ‬

‫ِك َوَأ ْغ ِن َنا ِب َفضْ ل َِك َعمَّنْ سِ َو َ‬


‫اك‬ ‫اللَّ ُه َّم ْ‬
‫اك ِف َنا ِب َحالَل َِك َعنْ َح َرام َ‬
‫ُأل‬
‫ُور ُكلِّ َها َوَأ ِجرْ َنا مِنْ خ ِْز ِ‬
‫ى ال ُّد ْن َيا َو َع َذا ِ‬
‫ب اآلخ َِر ِة‬ ‫َأ‬
‫اللَّ ُه َّم حْ سِ نْ َعا ِق َب َت َنا فِى ا م ِ‬

‫صاَل ُح ْاِإلسْ اَل ِم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن اَللَّ ُه َّم َأ ْبع ِْد َع ْن ُه ْم ِب َطا َن َة الس ُّْو ِء َو ْال ُم ْفسِ ِدي َْن َو َقرِّ بْ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َأصْ لِحْ وُ اَل َة ُأم ُْو ِر َنا‪ ،‬اَللَّ ُه َّم َو ِّف ْق ُه ْم لِ َما ِف ْي ِه َ‬
‫صاَل ُح ُه ْم َو َ‬
‫ِإ َلي ِْه ْم َأهْ َل ْال َخي ِْر َوال َّناصِ ِحي َْن َيا َربَّ ْال َعا َل ِمي َْن‬

‫َر َّب َنا َهبْ َل َنا مِنْ َأ ْز َوا ِج َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا قُرَّ َة َأعْ ي ٍُن َواجْ َع ْل َنا ل ِْل ُم َّتق َ‬
‫ِين ِإ َمامًا‬

‫َر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآْل خ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب ال َّن ِ‬
‫ار‬

‫ان ِإ َلى َي ْو ِم ال ّديْن‬ ‫صلَّى هللاُ َع َلى َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو َ‬
‫صحْ ِب ِه و َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإحْ َس ٍ‬ ‫َو َ‬

‫َوآ ِخ ُر دَ عْ َوا َنا َأ ِن ْال َحمْ ُد هلل َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن‬

Anda mungkin juga menyukai