Sholat Sunnah
Berjama’ah
dan Munfarid
Kelompok 2 : 1)Farrel Aszriel Putra R. (13)
Di antara sekian banyak shalat sunnah, ada yang ditekankan untuk dikerjakan dengan berjamaah, ada yang
dikerjakan secara munfarid (sendirian), dan ada yang bisadikerjakan secara berjamaah ataupun munfarid.
Shalat Sunnah Berjma’ah
Shalat Sunnah yang dilaksanakan secara berjama’ah antara lain :
a) Shalat Idul fitri
b) Shalat Idul adha
c) Shalat Kusuf (gerhana matahari)
d) Shalat khusuf (gerhana bulan)
e) Shalat Istisqa (meminta hujan)
Shalat Idul Fitri
Adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri pada setiap tanggal 1 Syawal setelah
kita melaksanakan puasa ramadhan satu bulan lamanya. Hukum melakukan shalat Idul Fitri adalah Sunnah
mu’akkad (sangat dianjurkan)
“Id” artinya kembali, yaitu dengan hari raya Idul Fitri ini kita kembali dihalalkan makan dan minum di siang hari
Setelah shalat Idul Fitri para jema’ah dianjurkan untuk bersalaman untuk saling memafkan lahir dan batin.
Tata cara pelaksanaan shalat hari Idul Fitri
1) Imam memimpin pelaksanaan shalat Idul Fitri diawali dengan niat dalam niat yang ikhlas di dalam hati.
2) Pada rakaat pertama sesudah membaca do’a iftitah bertakbir sambal mengangkat tangan sebnayak tujuh kali.
3) Setelah takbir tujuh kali dan membaca tasbih tersebut dilanjutkan dengan membaca surah al-Fatihah dan
membaca satu surah dalam al-Qur’an. Namun, diutamakan surah Qaf atau urah al-A’la
4) Pada rakaat kedua, setelah takbir berdiri kemudian membaca takbir lima kali sambal mengangkat tangan dan di
antara setiap takbir disunnahkan membaca tasbih. Setelah itu membaca surah al-Fatihah dan surah pilihan.
Surah yang dibaca diutamakan surah al-Qamar atau al-Gasyiyah
5) Shalat Idul Fitri ditutup dengan salam. Setelah itu khatib mengumandangkan khutbah dua kali. Khutbah yang
pertama dibuka dengan takbir Sembilan kali dan khutbah yang kedua dibuka dengan takbir tujuh kali. Ada pula
yang melaksanakan khutbah hanya satu kali.
Shalat Idul Adha
Adalah shalat yang dilaksanakan pada hari raya Qurban. Shalat ini dilaksanakan pada pagi hari tanggal
10 Zulhijjah bertepatan dengan pelaksanaan rangkaian ibadah haji di tanak suci.
Hampir semua ketentuan dan tata cara shalat Idul Adha sama dengan Shalat Idul Fitri. Baik
menyangkut waktu pelaksanaannya, hukumnya, dan tata caranya. Yang berbeda hanya pada niatnya.
Shalat Kusuf
Adalah yang dilaksanakan ketika terjadi gerhana matahari. Hukum melaksanakan shalat ini adalah
sunnah muakkad.
Berniat untuk shalat kusuf (shalat gerhana matahari). Niat shalat harus dilakukan dengan ikhlas dalam
hati. Setelah selesai shalat, imam atau khatib berdiri menyampaikan khutbah dengan pesan yang
intinya gerhana adalah salah satu kejadian yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT.
Shalat Khusuf
Adalah shalat sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi peristiwa gerhana bulan. Hukum melaksanakan
shalat ini adalah sunnah muakkad.
Adapun tata cara pelaksanaanya, hampir sama dengan pelaksanaan shalat kusuf namun yang
membedakan hanya pada niatnya saja.
Shalat Istisqa
Adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan untuk memohon diturunkannya hujan.
Adapun tata cara pelaksanaan shalat istisqa sebagai berikut :
1) Setelah semua bersiap untuk shalat, muadzin tidak perlu mengumandangkan adzan maupun
iqamah, cukup dengan seruan “Mari shalat berjamaah”
2) Shalat sunnah dilaksanakan seperti shalat Sunnah lainnya. Setelah membaca surah al-Fatihah
dilanjutkan dengan membaca surah-surah yang panjang.
3) Setelah salam, khatib mebaca dua khutbah. Pada khutbah yang pertama dimulai dengan
membaca istighfar Sembilan kali dan yang kedua dimulai dengan membaca istighfar tujuh kali.
Shalat Sunnah Munfarid
Adalah shalat yang dilaksanakan secara individu atau sendiri.
Shalat sunnah yang dilakukan secra munfarid antara lain :
a) Shalat Rawatib
b) Shalat Tahiyyatul Masjid
c) Shalat Istikharah
Shalat Rawatib
Rawatib berasal dari kata ratibah, yang artinyatetap, menyertai, atau terus menerus. Ditinjau dari segi
hukumnya, shalat rawatib terbagi menjadi dua macam, yaitu : shalat rawatib mu’akkadah (shalat
rawatib yang sangat dianjurkan) dan shalat rawatib gairu mu’akkad ( shalat rawatib yang cukup
dianjurkan untuk dikerjakan)
Jika ditinjau dari segi pelaksanaanya, shalat rawatib ini terbagi menjadi dua yaitu :
1) Qabliyyah (dikerjakan sebelum shalat fardhu)
2) Ba’diyyah (dikerjakan setelah shalat fardhu)
Tata cara pelaksanaan shalat
rawatib
1) Niat menurut waktunya
2) Dikerjakan tidak didahului dengan adzan dan iqamah
3) Dilakukan secara munfarid (sendirian)
4) Bila lebih dari dua rakaat gunakan satu salam setiap dua rakaat
5) Membaca dengan suara yang tidak dinyaringkan
6) Shalat dikerjakan dengan posisi berdiri. Jika tidak mampu boleh duduk
7) Sebaiknya berpindah sedikit dari tempat shalat fardhu tetapi tetap menghadap kiblat
Shalat Tahiyyatul Masjid
Adalah shalat sunnah yang dilaksanakan untuk menghormati masjid.
Adapun tata cara pelaksanaannya sebagai berikut :
1) Berniat shalat tahiyyatul masjid
2) Setelah berniat dilanjutkan dengan takbiratul ihram, membaca doa iftitah, surah al-Fatihah, dan
seterusnya sampai salam
Shalat istikharah
Adalah shalat dengan maksud memohon petunjuk dari Allah SWT. Waktu yang terbaik dalam melaksanakan shalat istikharah
adalah saat mulai pertengahan malam yang akhir, sebagaimana waktu shalat tahajjud
Shalat istikharah hukumnya Sunnah mu’akkadah bagi muslim yang sedang kebingungan untuk menentukan pilihan. Adapun
tata cara pelaksanaanya sebgai berikut :
1) Bangun pada waktu pertengahan malan dan berwudhu
2) Melaksanakan shalat istikharah dengan diawali niat. Niat shalat harus dilakukan dengan ikhlas dalam hati
3) Pada rakaat pertama setelah membaca surah al-Fatihah kemudian membaca surah al-Kafirun, boleh lebih dari satu kali
yakni tiga, tujuh, dan sepuluh kali
4) Pada rakaat kedua stelah membaca surah al-Fatihah kemudian membaca surah al-Ikhlas. boleh lebih dari satu kali
5) Setelah shalat dua rakaat, dilanjutkan dengan membaca doa istikharah
Shalat Sunnah Berjamaah
atau Munfarid
Beberapa shalat sunnah berikut ini boleh dilaksanakan secara berjama’ah ataupun munfarid. Adapun
shalat sunnah yang dimaksud adalah :
a) Shalat Tarawih
b) Shalat Witir
c) Shalat Dhuha
d) Shalat Tahajjud
e) Shalat Tasbih
Shalat Tarawih
Adalah shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam bulan Ramadan. Hukum melaksanakannya
adalah sunnah mu’akkadah. Shalat tarawih dilaksanakan setelah shalat isya’ sampai waktu fajar. Shalat
tarawih dapat dilakukan delapan, dua puluh, atau tiga puluh rakaat.
Ketika hendak melaksanakan shalat tarawih diawali dengan niat yang ikhlas dalam hati.
Shalat Witir
Adalah shalat yang dilaksanakan dengan rakaat yang jumlahnya ganjil (satu, tiga, tujuh hingga sebelas
rakaat). Hukum melaksanakannya adalah sunnah mu’akkadah. Adapun waktu shalat witir adalah
sesudah shalat isya’ sampai menjelang fajar shalat subuh.
Ketika hendak melaksanakan shalat witir, maka mulailah dengan niat yang ikhlas dalam hati.
Shalat Dhuha
Adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu matahari sudak naik setinggi sekitar satu tombak
(sekitar pukul 07.00 atau matahari setinggi sekitar tujuh hasta) hingga menjelang dzuhur.
Kita dapat melaksanakan shalat dhuha sebamyak 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat. Tata cara
pelaksanaannya sama dengan cara melaksanakan sahalat pada umumnya. Mulailah shalat dengan niat
yang tulus dalam hati.
Shalat Tahajjud
Adalah shalat sunnah mu’akkadah yang dilaksanakan pada sebagian waktu di malam hari. Shalat
tahajjud adalah bagian giyamullail (shalat malam) yang langsung diperintahkan oleh Allah SWT.
Keutamaan-keutamaan shalat tahajjud :
• Dapat membentuk karakter/kepribadian orang saleh
• Sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Untuk mencapai kebahgiaan dunia dan akhirat
• Dapat mencegah diri dari perbuatan dosa
Tata cara pelaksanaan shalat tahajjud
1) Dilaksanakan pada waktu setelah shalat isya’ sampai dengan fajar sidiq (menjelang waktu subuh)
dan setelah tidur.
2) Jumlah rakaatnya paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak dibatasi
3) Dapat dilaksanakan munfarid maupun berjamaah
4) Lebih utama setiap dua rakaat salam
Shalat Tasbih
Adalah shalat sunnah yang dilaksanakan dengan memperbanyak membaca tasbih. Shalat tasbih ini
merupakan sunnah khusus dengan membaca tasbih sebanyak 300 kali di dalam shalat.
Tata cara pelaksanaan shalat tasbih terdiri dari dua macam cara, yaitu :
1. Jika dilaksanakan di malam hari, jumlah rakaatnya empat dengan dua salam
2. Jika dilaksanakan di siang hari, jumlah rakaatnya empat dengan sekali salam
Hikmah Melaksanakan Shalat Sunnah