Anda di halaman 1dari 5

MACAM-MACAM SHOLAT

A. SHOLAT FARDU / SHALAT WAJIB


a. Salat Subuh (dua rakaat)
b. Salat Maghrib (tiga rakaat)
c. Salat Zhuhur, Ashar, Isya (empat rakaat)

B. SHOLAT SUNNAH

Salat sunat merupakan salat yang dianjurkan untuk dikerjakan, artinya apabila dikerjakan
mendapatkan pahala, namun bila ditinggalkan tidak mendapatkan siksa (tidak berdosa).

1. Salat Sunat Rawatib


Salat sunat rawatib adalah salat yang dikerjakan menyertai salat fardu, baik sebelum atau
sesudahnya. Salat Sunnah rawatib merupakan salat Sunnah yang selalu dikerjakan oleh
rasulullah SAW. Adapun hokum melaksanakannya ada yang sunah muakad, adapula
yang sunah ghairu muakad. Salat Sunnah rawatib yang muakad ada 10, masing-masing
adalah sebagai berikut :
a. Dua rakaat sebelum dhuhur
b. Dua rakaat sesudah dhuhur
c. Dua rakaat sesudah maghrib
d. Dua rakaat sesudah isya
e. Dua rakaat sebelum subuh

Dalil : sebuah hadist nabi Muhammad SAW yang artinya :

“dari ibnu umar r.a. katanya, “saya hafal dari nabi SAW. Sepuluh rakaat yaitu : dua rakaat
sebelum dhuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah maghrib di rumahnya, dua rakaat
sesudah isya di rumahnya dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. Bukhari dan Muslim)1

1
Drs. Slamet Abidin dkk, Fiqih Ibadah, ( Bandung, CV. PUSTAKA MULIA 1998 ), hlm.67-68
Sedangkan salat Sunnah ghairu muakad adalah sebagai berikut :

a. Dua rakaat sebelum dhuhur, dengan yang muakad jadi empat.


b. Dua rakaat sesudah dhuhur, dengan yang muakad jadi empat.
c. Dua rakaat sebelum asar.
d. Dua rakaat sebelum maghrib.
e. Dua rakaat sebelum isya

2. Solat Sunnah gerhana


Salat ini dilakukan apabila terjadi gerhana, baik gerhana bulan maupun gerhana matahari.
Salat gerhana bulan dinamakan salat khusuf, sedangkan salat gerhana matahari
dinamakan salat kusuf. Hukumnya adalah sunah muakad dan boleh dilaksanakan secara
munfarid, namun yang lebih utama dengan berjamaah. Apabila dilaksanakan dengan
berjamaah, maka disunahkan berkhotbah sesudah salat.
3. Salat istisqa
Salat istisqa yaitu salat yang dilakukan untuk memohon kepada Allah SWT agar
diturunkan hujan disaat terjadinya kekeringan tanah atau musim kemarau yang panjang.
Sebelum melaksanakan salat, dianjurkan kepada jamaah untuk bertobat dan berpuasa
empat hari berturut-turut.
4. Salat dhuha
Salat dhuha adalah salat sunah dua rakaat yang dilaksanakan pada waktu dhuha, yaitu
kira-kira matahari telah naik sepenggalah sampai-sampai tergelincir matahari. Dalam
melaksanakan shalat dhuha disunahkan mengundurkannya sampai matahari agak tinggi
dan panas cukup terik.
Jumlah rakaat solat dhuha paling sedikit dua rakaat, sedangkan paling banyak menurut
sebagian ulama tidak ada batasannya seperti pendapat golongan syafi’i.2

2
Ibid., hlm. 69-76
5. Salat sunah lainnya
a. Salat sunah mutlak
Salat sunah mutlak yaitu salat sunah yang dilakukan samata-mata untuk beribadah
kepada Allah SWT., tidak tertentu waktunya, sehingga boleh dikerjakan kapan saja asal
tidak dikerjakan pada waktu-waktu terlarang untuk salat. Adapun jumlah rakaatnya tidak
terbatas sesuai dengan yang dikehendaki.
b. Salat sunah wudu
Salat sunah wudu adalah salat sunah dua rakaat, yang dilakukan setelah selesai wudu.
c. Salat sunah tobat
Salat tobat adalah salat Sunnah dua rakaat untuk memohon ampun kepada Allah atas
dosa yang telah dilakukan. Cara melaksanakannya sama dengan melaksanakan salat
biasa, sedangkan waktunya tidak ditentukan.
d. Salat sunah tasbih
Sala sunah tasbih adalah salat sunah dua rakaat yang dilakukan dengan maksud memuji
kepada allah, dengan memperbanyak membaca tasbih, tahmid, dan tahlil.
Adapun cara mengerjakannya adalah sebagai berikut :
1. Niat, dilanjutkan dengan takbiratul ihram ;
2. Membaca doa iftitah ;
3. Membaca surat al-fatihah dilanjutkan dengan surat lainnya, kemudian membaca
tasbih sebanyak 15 kali ;
4. Ruku’ dengan mambaca tasbih 10 kali ;
5. I’tidal dengan membaca tasbih 10 kali ;
6. Sujud dengan membaca tasbih 10 kali ;
7. Duduk antara dua sujud dengan membaca doa, dilanjutkan dengan membaca tasbih
10 kali
8. Sujud diteruskan dengan mambaca tasbih 10 kali, lalu duduk lagi; ( duduk ini
dinamakan duduk istirahat sambal membaca tasbih 10 kali )
9. Kemudian berdiri untuk rakaat kedua dengan cara seperti rakaat pertama.3

3
Ibid., hlm. 77-80
6. Salat sunah malam (salatul lail)
a. Salat tarawih
Salat tarawih adalah salat yang dilakukan pada malam bulan Ramadhan setelah salat
isya. Melaksanakan salat tarawih hukumnya sunah bagi laki-laki dan perempuan.
Salat tarawih boleh dilaksanakan sendiri, namun yang lebih baik adalah dengan cara
berjamaah di masjid atau mushala. Dalam prakteknya, salat tarawih dilaksanakan
bersamaan dengan salat witir, artinya setelah selesai salat tarawih kemudian diakhiri
dengan salat witir (salat ganjil).
b. Salat witir
Salat witir adalah salat sunah yang dilakukan dengan jumlah rakaat ganjil. Hukum
melaksanakannya adalah sunah muakad yang ianjurkan oleh rasulullah SAW. Para
ulama sepakat bahwa waktu melaksanakan salat sunah witir adalah sesudah isya
hingga fajar.
C. SALAT KHAUF DAN SALAT JUMAT
1. Salat Khauf
Salat Khauf adalah salat yang dilakukan karena takut menghadapi musuh atau karena
kebakaran dan sebagainya, baik di perjalanan maupun mukim (di suatu tempat).
2. Salat Jumat
a. Pengertian dan Hukum Salat Jumat
Salat jumat adalah salat dua rakaat yang dilakukan setelah khotbah dan dilakukan
setelah tergelincirnya matahari. Salat jumat wajib hukumnya bagi orang islam,
laki-laki, baligh, merdeka, berakal dan mukmin serta kuasa melaksanakannya juga
tidak ada uzur yang membolehkannya meninggalkannya.4

4
Ibid., hlm. 80-106
D. SALAT JAMA’ DAN SALAT QASAR
1. Salat Jama’
Salat Jama’ adalah melaksanakan dua salat dalam satu waktu dari salat yang dapat
dijama’, yakni salat zuhur dengan ashar, dan maghrib dengan isya. Menjama’ dua
salat ketika bepergian pada salah satu itu menurut sebagian besar ulama hukumnya
boleh.
2. Salat Qasar
Qasar artinya meringkas atau memendekkan. Sedangkan yang dimaksud dengan salat
qasar adalah melaksanakan salat empat rakaat yang diringkas menjadi dua.
Sedangkan salat yang boleh diringkas adalah salat zuhur, ashar, dan isya, sedangkan
maghrib dan subuh tidak boleh diqasar.5

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN SHALAT


1. Berhadas
2. Terkena najis yang tidak dimaafkan
3. Berkata-kata dengan sengaja walaupun dengan satu huruf yang memberikan pengertian
4. Terbuka auratnya
5. Mengubah niat, misalnya ingin memutuskan sholat
6. Makan atau minum meskipun sedikit
7. Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan sekali yang bersangatan /
keterlaluan.
8. Membelakangi kiblat
9. Menambah rukun yang berupa perbuatan
10. Tertawa terbahak-bahak
11. Mendahului imamnya dua rukun
12. murtad6

5
Ibid., hlm. 128-136.
6
Nahdlatululama.id/blog/2017/10/01/hal-hal-yang-membatalkan-shalat/

Anda mungkin juga menyukai