Anda di halaman 1dari 3

MACAM-MACAM SHALAT SUNNAH

Shalat sunnah adalah ibadah yang dilakukan di luar shalat wajib. Shalat ini apabila dikerjakan
mendapat pahala, namun apabila ditinggalkan tidak berdosa. Shalat sunnah dibagi menjadi 2
macam, yakni shalat sunnah rawatib dan shalat sunnah ghairu rawatib.

A. Shalat sunnah rawatib

adalah shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardhu. Waktu mengerjakannya
sebelum atau sesudah shalat wajib lima waktu. Shalat yang dilakukan sebelum shalat fardhu
disebut shalat sunnah qobliyah. Sedangkan setelah shalat fardhu yakni shalat sunnah
ba’diyah. Macam shalat sunnah rawatib ada dua:

Pertama, shalat sunnah muakkad yakni shalat sunnah yang dikukuhkan untuk dikerjakan.
Jumlah rakaat, secara keseluruhan ada 10 atau 12 rakaat:

a) 2 Rakaat sebelum shalat zuhur dan 2 Rakaat sesudah shalat zuhur


b) 2 Rakaat sesudah shalat maghrib Niat shalat sunnah rawatib setelah shalat maghrib:
c) 2 Rakaat sesudah shalat isya
d) 2 Rakaat sebelum shalat subuh

Kedua, Shalat sunnah ghairu muakkadah yaitu shalat sunnah yang tidak dikukuhkan untuk
dikerjakan. Jumlah rakaat seluruhnya yakni 10 rakaat:

a) 2 Rakaat sebelum zuhur


b) 2 Rakaat sesudah zuhur
c) 4 Rakaat sebelum ashar
d) 2 Rakaat sebelum maghrib

Shalat sunnah muakkad dan ghairu muakkad ini dikerjakan:

 Tidak berjamaah.
 Jika empat rakaat, tiap dua rakaat satu salam.
 Tanpa azan dan iqamat
 Diutamakan tempat shalat sunnah berpindah dari tempat shalat fardhu.
 Bacaan tidak dikeraskan.

B. Shalat Sunnah Ghairu Rawatib

Shalat ghairu rawatib yakni shalat sunnah yang terikat oleh waktu. Macam-macam shalat
sunnah ini antara lain:

1. Shalat Sunnah Wudhu, shalat sunnah wudhu yakni shalat sunnah yang ditunaikan setelah
melakukan wudhu. Jumlah rakaat ini yakni 2.
2. Shalat Dhuha, shalat sunnah ini dikerjakan pada waktu matahari naik kira-kira
sepenggalah sampai matahari agak tinggi dan agak kepanasan. Kira-kira pukul 07.00-
11.00). Jumlah rakaat boleh 2, 4, 6, dan paling banyak 12 rakaat.

3. Shalat Tahiyatul Masjid, shalat tahiyatul masjid adalah shalat sunnah dua rakaat. Shalat
ini dilakukan pada saat masuk masjid sebelum duduk.

4. Shalat Istikharah, sehari-hari kita dihadapkan sering dihadapkan pada pilihan yang harus
kita putuskan. Untuk mendapatkan kemantapan putusan kita disunnahkan shalat
istikharah dua rakaat. Setelah shalat istikharah hendaklah membaca tahmid dan sholawat
Nabi SAW. Shalat istikharah adalah shalat sunnah yang dilakukan untuk mengambil
keputusan.

5. Shalat Istisqa’, shalat istisqa’ adalah shalat sunnah yang ditunaikan untuk memohon
kepada Allah agar diturunkan air hujan. Hal ini karena kekurangan air akibat kemarau
panjang.

6. Qiyamul Lail ( Shalat Tahajud, Tarawih, dan Witir ), bangun malam ( qiyamul lail )
untuk menunaikan shalat malam adalah satu-satunya shalat sunnah yang diperintahkan
langsung dalam Al Quran. Shalat ini merupakan shalat terbaik sesudah shalat wajib.
Shalat malam disebut shalat tahajud karena sebelumnya didahului dengan tidur. Disebut
shalat tarawih karena ditunaikan pada malam bulan Ramadhan. Disebut witir karena
jumlah rakaatnya ganjil. Semua shalat qiyamul lail dilakukan pada malam hari. Jumlah
rakaat shalat tahajud ada 11 rakaat, pengerjaannya bisa 2 rakaat, 4 rakaat, kemudian
shalat witir 3 rakaat.

7. Shalat Hari Raya ( ‘Ied ), Shalat Hari Raya dalam Islam ada dua yakni shalat ‘Iedul Fitri
pada 1 Syawal tahun Hijriah dan Shalat ‘Iedul Adha 10 Zulhijjah tahun Hijriah. Hukum
kedua shalat ini yakni sunnah muakkad.

Beberapa kaifiat shalat Hari Raya:

 Shalat hari raya dilakukan sebelum khotbah -Jumlah rakaat shalat dua rakaat. Tujuh
kali takbir pada rakaat pertama dan lima kali takbir pada rakaat kedua.
 Tidak ada azan dan iqomat pada shalat Hari Raya. Yang ada hanya ajakan shalat
jamaah. -Waktu Shalat Idul Fitri sekitar pukul 06.00-07.00 pagi. Sedangkan shalat
Idul Adha sekitar pukul 06.00-06.30 pagi.
 Dianjurkan dilakukan di tanah lapang. Namun jika lagi pandemi corona, shalat
dilakukan di rumah.
 Khotbah hari raya dilakukan sesudah shalat. Khotbah tanpa duduk di antara dua
khotbah seperti khotbah hari Jumat.

8. Shalat Sunnah Gerhana, Shalat sunah gerhana dikerjakan saat terjadi gerhana bulan
maupun gerhana matahari. Jumlah rakaatnya adalah dua rakaat.
9. Shalat Sunnah Safar, Shalat sunnah safar dilakukan ketika seseorang akan menunaikan
bepergian atau ketika datang bepergian. Jumlah rakaat yakni dua rakaat.

10. Shalat Sunnah Mutlak, Macam-macam shalat sunnah lainnya yakni shalat sunnah mutlak.
Shalat sunnah mutlak yaki shalat sunnah yang tidak ditentukan waktunya. Jumlah rakaat
tidak ditentukan, dua rakaat atau lebih.

Waktu yang dilarang shalat yakni sesudah shalat subuh hingga terbit matahari, sesudah
ashar hingga terbenam matahari dan tengah hari.

Anda mungkin juga menyukai