Farmasi 2018 AC
Ratih Efriyanti 11181020000014
Yusroh Umami 11181020000016
Indah Setyawati 11181020000020
Ana Wulandari 11181020000039
Diah Chrisant Bethary 11181020000041
Nurul Lailatul Jannah 11181020000044
Pengertian Sholat Sunnah
Gerhana
Matahari Gerhana Bulan
(Kusuf) (Khusuf)
SHALAT GERHANA
• Shalat sunnah Kusuf atau Khusuf dilakukan ketika • Niat Shalat gerhana matahari
terjadi gerhana matahari atau bulan.
• Gerhana matahari maupun bulan merupakan
tanda keagungan Allah sebagai pencipta alam
• Niat shalat gerhana bulan
• Peristiwa manusia menyadarkan manusia untuk
meningat Tuhan penciptanya dengan
memperbanyak takbir, dzikir, tobat
• Shalat gerhana termasuk shalat sunnah mu’akad
• Hadis Nabi Muhammad SAW
Shalat Tahajud
• Shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam;
sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak
terbatas
• Waktu melaksanakannya sesudah shalat isya sampai terbit
fajar
• Disebut shalat tahajud dengan syarat harus dilakukan
sesudah bangun tidur malam, sekalipun hanya sebentar
Pembagian waktu malam :
1. 1/3 pertama, yaitu pukul 19.00-22.00. Ini
merupakan saat utama,
2. 1/3 kedua, yaitu pukul 22.00-01.00. ini
merupakan saat yang lebih utama,
3. 1/3 ketiga, yaitu antara pukul 01.00-masuknya
waktu Shubuh. Ini adalah saat yang paling
utama.
Keistimewaannya :
sholat sunnah satu-satunya
yang perintahnya langsung
disebutkan dalam Al Qur’an
disertai dengan keutamaannya
• Abu Dzar Al Ghifari radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rajinlah mengerjakan sholat tahajud di kegelapan malam untuk
menghadapi sepi dan gelapnya di alam kubur.”
• Sa’id bin Musayyab rahimahullah mengatakan, “Sungguh orang yang bangun malam lalu menunaikan sholat tahajud, Allah
akan memberikan kepadanya wajah yang berseri hingga dicintai oleh setiap muslim.”
• Menjelang wafat, Amir bin Qais menangis. Ketika ditanya apa sebabnya, ia menjawab: “Aku menangis bukan karena takut
mati dan bukan karena tamak terhadap dunia. Aku menangis karena merasa kurang puasa dan sholat malam.”
Shalat Dhuha
• Islam menganjurkan umatnya untuk melaksanakan ibadah sunnah seperti shalat dhuha. Hal tersebut
merupakan cara meningkatkan amal ibadah dan cara meningkatkan akhlak manusia
• Shalat sunnah Dhuha dikerjakan ketika matahari sedang naik sepenggalah, 20 menit setelah
matahari terbit sampai 15 menit sebelum masuk waktu dhuhur, kira-kira antara jam 7 sampai
sebelum jam 12 siang; sedikitnya dikerjakan dua rakaat dan sebanyak-banyaknya 12 rakaat dengan
tiap dua rakaat satu salam
• Cara melaksanakan shalat sunnah Dhuha sama dengan shalat fardhu dalam setiap gerakan dan
bacaannya, hanya niatnya yang berbeda
Shalat Istikharah
• Shalat sunnah dua rakaat untuk memohon sesuatu di antara dua atau
lebih dari yang lebih baik dan lebih cocok sehingga hatinya mantap dan
tidak bimbang di kemudian hari. Misalnya memilih jodoh atau pekerjaan
• Waktu mengerjakannya boleh di siang hari atau malam hari, tetapi lebih
baik dikerjakan di malam hari
• Cara melaksanakan shalat sunnah Istikharah sama dengan shalat fardhu
dalam setiap gerakannya, hanya niat dan beberapa bacaannya yang
berbeda
Shalat awwabin adalah shalat dhuha yang dilaksanakan pada waktu yang paling afdhal yaitu
ketika matahari telah menyengat sekitar satu atau dua jam sebelum dhuhur. Adapun kata
awwabin ( )أ َ َّوابِّيْنmerupakan bentuk plural dari kata awwab ( )أ َ َّوابyang memiliki arti seorang
yang banyak kembali kepada Allah dengan taubat dan dzikir mengingatnya.
Keutamaannya dan waktu mengerjakan
Ketika telah kita ketahui bahwa shalat awwabin adalah shalat dhuha
yang dilaksanakan pada waktu yang paling utama, maka kita akan
bawakan beberapa tentang keutamaan shalat dhuha ini.
• Seorang yang telah shalat dua rakaat dhuha maka ia telah
bersedekah sejumlah ruas tulang yang ada pada tubuhnya Shalat awwabin merupakan shalat
• dhuha yang dilaksanakan ketika panas
allah akan menjaga seorang yang shalat empat rakaat dhuha dari
berbagai mara bahaya diakhir hari tersebut matahari telah terasa panas. Syaikh Bin
•
Baz memberikan penjelasan bahwa
Seorang yang selalu melaksanakan shalat ini merupakan seorang
yang memiliki predikat awwabin
waktu tersebut sekitar satu atau dua
jam sebelum waktu dhuhur tiba.
/
Niat dan tata cara mengerjakannya
Mengerjakan shalat sunnah awwabin boleh 2 rakaat , 4 rakaat , 6 rakaat, 8 rakaat, dan 12 rakaat.
Niatnya :
1. Shalat dua rakaat dengan membaca niat seperti diatas.
Niat Shalat Sunah Awwabin
ُ ص ِلِّى
سنَّةً األ َ َّوابِينَ َر َكعَتَي ِْن ِهللِ تَعَالَى َ ُا
Pada waktu hendak meninggalkan rumah atau berangkat, kita mengambil air wudhu lalu berpakaian,
kemudian melaksanakan shalat safar sebanyak dua rakaat.
Sesudah memberi salam membaca ayat kursi dan surah Al-Quraish sebanyak satu kali dengan meniatkan
menjadi pemelihara diri kita sendiri bersama rombongan dan orang yang ditinggalkan serta menyerahkan
diri, keluarga dan harta benda kepada Allah SWT, kemudian membaca doa.
Shalat sunnah rawatib
Niat
Apabila dikerjakan sebelum shalat fardu, maka ditambahkan kata qabliyatan sebelum kata
lillaahi ta’ala. Apabila dikerjakan sesudah shalat fardu, maka ditambahkan kata ba’diyatan
sebelum kata lillaahi ta’ala. Sebagai contoh, berikut adalah niat shalat sunnah rawatib
sebelum subuh :
Tarawih adalah bentuk jamak dari tarwihah, secara bahasa artinya istirahat sekali.
Dinamakan demikian karena biasanya dahulu para sahabat ketika shalat tarawih mereka
memanjangkan berdiri, rukuk dan sujudnya. Maka ketika sudah mengerjakan empat rakaat,
mereka istirahat, kemudian mengerjakan empat rakaat lagi, kemudian istirahat, kemudian
mengerjakan tiga rakaat. Secara istilah tarawih artinya qiyam Ramadhan, atau shalat di
malam hari Ramadhan.
Keutamaannya :
1. Shalat tarawih merupakan sebab mendapatkan ampunan dosa-dosa yang telah lalu
2. Orang yang tarawih berjamaah bersama imam sampai selesai, dicatat baginya shalat
semalam suntuk
3. Orang yang rutin mengerjakan shalat tarawih, jika wafat maka dicatat sebagai shiddiqin
dan syuhada
Shalat sunnah tarawih
Sholat witir adalah sholat sunnah yang dikerjakan setelah sholat isya sampai menjelang
subuh dengan rekaat yang ganjil. Sholat ini dikerjakan untuk mengganjili sholat-sholat yang
genap pada akhir malam. Karena rekaatnya yang ganjil sholat witir dikerjakan sebagai akhir
dari sholat yang rekaatnya genap.
Dalam mengerjakan shalat witir, boleh dilaksanakan dua rakaat-dua rakaat sesudah itu
diakhiri dengan satu rakaat, kemudian masing-masing satu tasyahud dan satu kali salam.
Boleh pula dikerjakan keseluruhan rakaat sekaligus dengan satu kali salam.
Waktu pelaksanaan sholat witir adalah setelah sholat isya sampai sebelum subuh dengan
rekaat ganjil atau mengganjili solat sunah lainnya seperti sholat tarawih yang dikerjakan
pada bulan ramadhan dan sholat tahajut yang dikerjakan pada akhir pertigaan malam.
Shalat sunnah witir
Keutamaannya :
1. Amal yaumiyah Rasulullah
2. Allah mencintai witir
3. Amalan ahli Al-Qur’an
4. Sangat ditekankan Rasulullah
5. Diwasiatkan dikerjakan setiap hari
6. Mendekatkan diri kepada Allah
7. Mencegah dari perbuatan maksiat
8. Dikabulkannya doa
9. Dikabulkannya setiap permintaan
10. Diampuninya dosa di masa lalu
Artinya : “Dan apabila kamu berada di tengah-
Shalat Khauf tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak
mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka
• Shalat khauf adalah shalat yang dilaksanakan hendaklah segolongan dari mereka berdiri
dalam keadaan bahaya atau takut (suasana (shalat) besertamu dan menyandang senjata,
perang) karena bimbang akan diserang musuh. kemudian apabila mereka (yang shalat
besertamu) sujud (telah menyempurnakan
• Selain itu shalat khauf juga dilaksanakan karena serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari
kebakaran dan sebagainya baik dalam belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan
perjalanan atau mukim (di suatu tempat). hendaklah datang golongan yang kedua yang
• Shalat khauf merupakan bentuk shalat bagi belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah
orang-orang yang memiliki udzur Syar’i, yang mereka denganmu, dan hendaklah mereka
mana gerakan, jumlah rokaat dan tata caranya bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-
berbeda dengan shalat pada umumnya. orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap
senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka
• Shalat dalam keadaan bahaya dilakukan menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak
diwaktu perang melawan musuh dan segala ada dosa atasmu meletakkan senjata-
bentuk perang yang tidak haram seperti senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu
pertempuran melawan pemberontak atau kesusahan karena hujan atau karena kamu
orang orang yang melawan pemerintahan yang memang sakit, dan siap-siagalah kamu.
sah atau melawan perampok, penjahat dan Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab
teroris yang semuanya dibolehkan dalam Islam, yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.”.
sesuai dengan firman Allah QS. An-Nisa : 102.
Kondisi Diperbolehkannya Shalat Khauf Batalnya Shalat Khauf
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengakhirkan shalat ‘Idul Fitri dan
mempercepat pelaksanaan shalat ‘Idul Adha. Ibnu ‘Umar yang sangat dikenal
mencontoh ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah keluar menuju
lapangan kecuali hingga matahari meninggi.”
Tujuannya mengapa Shalat ‘Idul Adha dilakukan lebih awal yaitu agar umat
dapat sesegera mungkin menyembelih hewan Qurbannya. Sedangkan
waktu melaksanakan Shalat ‘Idul Fitri agak diundur agar umat dapat
memiliki kesempatan untuk menunaikan zakat fitri.
• Kedua shalat ini hanya memilki jumlah rakaat sebanyak 2 rakaat. Dengan
niat yang berlafadz seperti berikut :
“Saya berniat shalat sunnah idul fitri dua rakaat sebagai imam/ma’mum
karena Allah ta’ala”
Dan…
• Tata Cara Pelaksanaannya, yaitu :
1. Takbiratul ihram
2. Bertakbir zawa-id / bertakbir tambahan sebanyak tujuh kali sebelum
membaca Surat Al-Fatihah. Pada sela diantara takbir-takbir zawa-id tersebut
hendaknya membaca dzikir memuji Allah SWT.
3. Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan membaca surat
lain. Berdasarkan Sunnah Nabi SAW. surat lain yang dibacakan yaitu surat
Qaaf pada rakaat pertama dan juga surat Al-Qomar pada rakaat kedua.
Namun boleh juga diganti dengan surat Al-’Ala pada rakaat pertama dan
surat Al-Ghosiyah pada rakaat kedua.
4. Setelah membaca surat, kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan
shalat seperti biasa.
5. Setelah bangkit kembali dari sujud dan bertakbir pada rakaat kedua, lakukan
takbir zawa-id kembali sebanyak lima kali.
6. Sama seperti rakaat pertama yaitu diantara takbir-takbir zawa-id hendaklah
membaca dzikir memuji Allah SWT. sebelum membaca surat Al-Fatihah.
7. Setelah membaca surat maka dilanjutkan dengan gerakan shalat biasa
kembali sampai salam.
Shalat Taubah
• Shalat Taubah atau shalat taubatan nasuha adalah shalat sunnah yang
dilakukan untuk memohon ampun kepada Allah SWT. dengan
sungguh-sungguh atas segala dosa dan kesalahan yang pernah
diperbuat. Dengan begitu seharusnya orang-orang yang telah
melaksanakan sholat taubah ini mereka dengan sungguh-sungguh
akan memperbaiki kehidupan kedepannya dan menjauhi segala yang
dilarang oleh Allah SWT.
• Sejatinya taubat itu tidaklah boleh untuk ditunda melainkan lebih baik
untuk disegerakan, maka dari itu shalat taubat ini dapat dilakukan kapan
saja baik pagi atau malam asalkan dengan niat yang sungguh-sungguh
untuk bertaubat.
• Namun sebagian ulama mengatakan bahwa waktu pelaksanaan shalat
taubat yang utama adalah pada 2/3 malam atau selama shalat tahajjud
dilaksanakan.
• Shalat taubah ini termasuk shalat nafilah yang berarti tidak disyariatkan
untuk dilaksanakan secara berjamaah bahkan lebih baik jika dilakukan
secara sendirian.
• Shalat ini dilakukan dua rakaat dengan sekali salam. Boleh dilakukan dua
rakaat, empat rakaat atau enam rakaat.
• Dengan begitu niat shalat taubah ini berlafadz seperti :
• Setelah itu lakukan gerakan shalat seperti biasa dan dilanjutkan dengan
memohon ampun setelah melakukan salam terakhir.
• Setelah melaksanakan shalat taubah, kita dianjurkan untuk memperbanyak istighfar kepada
Allah SWT.
• Bacaan istighfar yang diucapkan yaitu :
• Dan setelah itu dilanjutkan dengan membaca doa memohon ampun seperti yang Rasulullah
SAW. ajarkan, yaitu :
ALLAHUMMA ANTA ROBBII LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KHOLAQTANII WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA
‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHO’TU. A’UDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHONA’TU, ABUU-U LAKA
BINI’MATIKA ‘ALAYYA, WA ABUU-U BI DZANBII, FAGHFIRLII FAINNAHUUA LAA YAGHFIRUDZ
DZUNUUBA ILLA ANTA
" Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau
yang menciptakanku, sedang aku adalah hambamu dan aku di atas ikatan janjimu dan akan
menjalankannya dengan semampuku. Aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang
telah aku perbuat, aku mengakuimu atas nikmatmu terhadap diriku dan aku mengakui
dosaku padamu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa
kecuali Engkau."