Anda di halaman 1dari 28

Oleh :

Joko purwanto

22.0501.0003
PENGERTIAN SHALAT SUNNAH
 Sunnah : sesuatu yang dianjurkan untuk dikerjakan,
artinya apabila dikerjakan mendapat pahala, jika tidak
dikerjakan tidak mendapat dosa.
 Sholat Sunnah : ibadah yang terdiri atas perkataan dan
perbuatan yang dimulai dari takbir dan diakhiri
dengan salam serta memenuhi beberapa syarat yang
ditentukan yang apabila dikerjakan mendapat pahala,
jika tidak dikerjakan tidak mendapat dosa.
PEMBAGIAN SHALAT SUNNAH

Dilaksanakan secara
Dilaksanakan
munfarid (sendiri-
berjama’ah
sendiri)

• Shalat Rawatib
• Shalat Tahajjud
• Shalat Tahiyyatul-Masjid
• Shalat ‘Id / Hari raya
• Shalat Dhuha
• Shalat Tarawih
• Shalat Witir
• Shalat Istisqa’ (Memohon
• Shalat Istikharah
hujan)
• Shalat Tasbih
• Shalat dua gerhana (Kusufain)
• Shalat Taubat
• Shalat Hajat
• Dll
1. SHALAT DHUHA
 Shalat dhuha adalah shalat sunnah dua rakaat atau lebih yang
dilakukan pada waktu dhuha, yaitu kira-kira matahari naik
sepenggalah sampai tergelincir matahari.
 Jumlah rakaat shalat dhuha paling sedikit 2 rakaat,
sedangkan paling banyak menurut sebagian ulama adalah
tidak terbatas.
 Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa paling banyak 12
rakaat, sesuai hadist nabi berikut :
‘Dari Annas, Nabi SAW. Berkata : “barang siapa
Shalat Dhuha dua belas rakaat, Allah akan membuat baginya
istana disurga.”’ (HR Tirmidzi dan Ibnu Majjah)
HADIST TENTANG KEUTAMAAN SHALAT
DHUHA
 Dari Abu Hurairah RA, dia berkata :
, ‫ ﻮﺻﻼﺓ ﺍﻠﺿﺤﻰ‬, ‫ ﺻﻮﻢ ﺜﻼﺜﺔ ﺃﻴﺎﻢ ﻤﻦ ﻜﻝ ﺸﻬﺮ‬: ‫ﺍﻮﺼﺎﻨﻲ ﺨﻠﻴﻠﻲ ﺑﺜﻼﺚ ﻻ ﺍﺪﻋﻬﻦ ﺤﺗﻰ ﺃﻤﻮﺕ‬
‫ﻮﻨﻮﻢ ﻋﻟﻰ ﻮﺘﺮ‬
“ Kekasihku (Rasulullah saw) telah berwasiat kepadaku tentang tiga
perkara agar jangan aku tinggalkan hingga mati : puasa tiga hari setiap
bulan, shalat dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah melakukan shalat
witir” (HR. Bukhari dan Muslim)
 Dari Abu Dzar RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda :

“Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap


pagi: Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap
tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar bil ma’ruf
adalah sedekah, nahi ‘anil munkar adalah sedekah. Semua itu dapat
terpenuhi dengan shalat dua rakaat yang dilakukan di waktu dhuha.”
(HR. Muslim)
CARA MELAKSANAKAN SHALAT
DHUHA :
1. Niat shalat dhuha:
“ushalli sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillahi
ta’aalaa”
2. Bacaan dan gerakan shalatnya sama seperti shalat
fadhu.
Bacaan surah pada rakaat pertama ialah Asy-Syamsu
dan pada rakaat kedua ialah Adh-Dhuha.
3. Salam dan doa.
2. SHALAT TAHAJJUD
 Shalat yang dikerjakan pada waktu malam dengan
syarat dilakukan sesudah bangun dari tidur malam,
sekalipun tidur itu hanya sebentar. Apabila
dikerjakan tanpa tidur sebelumnya, maka
shalatnya termasuk shalat sunnah saja seperti
witir, dsb.
 Shalat tahajjud dilaksanakan sedikitnya dua rakaat
dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.
 Pembagian waktu shalat tahajjud :
1. Sepertiga pertama (saat utama) : kira-kira dari jam 19.00 sampai
dengan jam 22.00 .

2. Sepertiga kedua (saat yang lebih utama) : kira-kira dari jam 22.00
sampai dengan jam 01.00.

3. Sepertiga ketiga (saat yang paling utama) : kira-kira dari jam 01.00
sampai dengan masuknya waktu shubuh.

Demikianlah menurut hadist Rasulullah SAW :


“Perintah Allah turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga yang
akhir dari waktu malam, lalu berseru : Adakah orang-orang yang
memohon (berdoa), pasti akan Ku kabulkan, adakah orang yang
meminta, pasti akan Ku beri dan adakah yang mengharap/ memohon
ampunan, pasti akan Ku ampuni baginya. Sampai tiba waktu shubuh.”
FADHILAH SHALAT TAHAJJUD
 Dari Bilal bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Selalulah kalian melakukan shalat malam, karena shalat malam
adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, dan
sesungguhnya shalat malam mendekatkan kepada Allah, serta
menghalangi dari dosa, menghapus kesalahan, dan menolak
penyakit dari badan.” (HR. Tirmidzi)
 “dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajjud (sebagai
suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu
mengangkatmu ke tempat yang terpuji” (QS. Al-Isra : 79)
 Dari ‘Aisyah bahwasanya Nabi SAW bersabda :
“tidaklah seorang yang membiasakan diri shalat malam kemudian
tertidur (di malam harinya), kecuali Allah akan menulis pahala
shalatnya untuknya dan tidurnya sebagai shadaqoh” (HR. Ahmad)
CARA MELAKSANAKAN SHALAT
TAHAJJUD
1. Niat shalat tahajjud
“ushalli sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillahi ta’aalaa.
2. Bacaan dan gerakan shalatnya sama seperti shalat
fadhu.
3. Salam dan doa.
3. SHALAT SUNNAH TASBIH
 Shalat sunnah tasbih ialah shalat yang sebagaimana diajarkan oleh
Rasulullah kepada mamaknya Sayyidina Abbas ibn Abdul Muthalib.
 Shalat ini dianjurkan untuk mengamalkannya, kalau bisa tiap-tiap
malam, kalau tidak bisa maka sekali seminggu, kalau juga tak
sanggup dapat juga dilakukan setahun sekali, dan kalau tidak bisa
setidak-tidaknya sekali seumur hidup.
1. Kalau dikerjakan pada siang hari, hendaklah dikerjakan 4 rakaat dengan
satu salam.
2. Kalau dikerjakan pada malam hari, hendaklah 4 rakaan dijadikan dua
salam.
 Shalat ini disebut shalat tasbih karena di dalamnya dibacakan tsbih
dalam 4 rakaat berjumlah 300 tasbih.
CARA MELAKSANAKAN SHALAT SUNNAH
TASBIH
1. Berdiri menghadap kiblat, lantas ucapkan niat. (Ushalli sunnatat-tasbiihi
rak’ataini lillaahi ta’alaa)
2. Selesai membaca doa iftitah lalu membaca surah Al-Fatihah, lalu membaca
surah mana saja yang dihafal. Kemudian sebelum rukuk membaca “tasbih” 15
kali, yaitu (Subhaanallahi wal-hamdu lillahi wa laa ilaaha illallahu wallaahu
akbar wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil-’aliyyil-’azhiim.)
3. Kemudian rukuk, dan setelah membaca bacaan rukuk kemudian membaca tasbih
10 kali, kemudia i’tidal
4. Setelah i’tidal, lantas membaca tasbih 10 kali, lalu sujud
5. Di waktu sujud, sehabis tasbih sujud kemudian membaca tasbih 10 kali, lalu
duduk diantara dua sujud
6. Setelah membaca doa duduk diantara dua sujud, kemudian membaca tasbih 10
kali, lalu sujud kedua
7. Pada sujud kedua setelah selesai membaca tasbih sujud, kemudian membaca
tasbih 10 kali, lantas sebelum berdiri ke rakaat kedua, hendaknya ‘duduk
istirahah’ sambil membaca tasbih 10 kali.
Demikian kita laksanakan pada rakaat pertama yang apabila dihitung seluruh bacaan
4. SHALAT SUNNAH TAUBAT
 Shalat taubat adalah shalat yang disunnahkan dilakukan
setelah seseorang melakukan dosa atau merasa berbuat
dosa, lalu bertaubat kepada Allah SWT.
HADIST TENTANG SHALAT SUNNAH
TAUBAT
 “Setiap orang yang berbuat dosa, kemudian segera bergerak dan
berwudhu, kemudian shalat lalu memohon ampunan kepada
Allah, pasti Allah akan memberikan ampunan baginya. Setelah
itu dibacanya ayat ini (QS. 3 : 135-136)
 “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan
keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu
memohon ampun atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat
mengampuni dosa-dosa selain Allah ? Dan mereka tidak
meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui .
Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan
surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka
kekal di dalamnya.’” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i, Ibnu Majah
dan Baihaqi)
CARA MELAKSANAKAN SHALAT SUNNAH
TAUBAT
1. Niat shalat taubat
“ushalli sunnatat-taubati rak’ataini lillahi
ta’aalaa.
2. Bacaan dan gerakan shalatnya sama seperti
shalat fadhu. Jumlah rakaatnya 2, 4, sampai 6
rakaat.
3. Salam dan doa.
5. SHALAT TARAWIH
 Shalat tarawih adalah shalat malam yang dikerjakan pada
bulan Ramadhan sehabis shalat isya. Hukumnya sunnah
muakkad boleh dikerjakan sendiri atau berjama’ah.
 Dalam prakteknya, shalat tarawih dilaksanakan bersamaan
dengan shalat witir.
Mengenai bilangan rakaat shalat tarawih, ada beberapa
pendapat :
1. Jumlah rakaat shalat tarawih sebanyak (8 rakaat 4 kali salam)
atau (8 rakaat 2 kali salam) ditambah witir 3 rakaat. Biasanya
dikerjakan dengan surah yang panjang.
2. Jumlah rakaat shalat tarawih sebanyak 20 rakaat 10 kali
salam ditambah witir 3 rakaat. Dikerjakan dengan surah yang
HADIST TENTANG SHALAT
TARAWIH
 Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW
bersabda : “ barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan
(yakni shalat malam pada bulan Ramadhan) karena
iman dan mengharap pahala dan ridho Allah, maka
dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
CARA MELAKSANAKAN SHALAT
TARAWIH
1. Niat shalat tarawih
“ushalli sunnatat-tarawihi rak’ataini
(ma’muman/imaaman) lillahi ta’aalaa.
2. Dilaksanakan (8 rakaat 4 kali salam) :Surah
yang dibaca sesudah Al-Fatihah pada tiap-tiap
rakaat boleh yang mana saja, sedangkan pada
rakaat kedua diutamakan membaca Al-Ikhlas.
3. Salam dan doa.
6. SHALAT WITIR
 Shalat witir adalah hukumnya sunnah, yakni shalat sunnah yang
sangat diutamakan. Dalam hadist dinyatakan :
‫ﻴﺎ ﺍﻫﻞ ﺍﻟﻗﺮﺁﻦ ﺍﻮﺘﺮﻮﺍ ﻔﺎﻦ ﷲ ﻮﺘﺮ ﻴﺤﺐ ﺍﻟﻮﺘﺮ‬
“Hai para ahli Al-Qur’an, kerjakanlah shalat witir, sebab Tuhan
itu Tunggal (Esa). Dia suka kepada bilangan witir (ganjil).” (HR.
Abu Dawud)
 Waktunya sesudah shalat isya sampai terbitnya fajar, dan
biasanya shalat witir itu dirangkai dengan shalat tarawih.
 Bilangan rakaatnya 1 rakaat, atau 3, 5, 7, 9, dan 11. jumlah 11 itu
telah cukup dan inilah yang dikerjakan oleh Rasulullah,
sebagaimana dinyatakan oleh Aisyah RA, yang artinya :
“Tidaklah pernah Nabi SAW shalat malam (witir) melebihi dari
NIAT SHALAT WITIR
 2 rakaat
‫ﺍﺼﻟﻰ ﺴﻧﺔ ﺭﻜﻌﺘﻴﻦ ﻤﻦ ﺍﻟﻮﺘﺭ ﷲ ﺘﻌﺎﻟﻰ‬
“Ushalii sunnatan rak’ataini minal-witri lillahi
ta’alaa”.
 1 rakaat

‫ﺍﺼﻟﻰ ﺴﻧﺔ ﺍﻟﻮﺘﺭ ﷲ ﺘﻌﺎﻟﻰ‬


“Ushalii sunnatal-witri rak’atan lillahi ta’alaa”.
7. SHALAT DUA GERHANA
(KUSUFAIN)
 Kusufain adalah shalat karena gerhana bulan
(Khusuf) dan gerhana matahari (Kusuf).
 Waktu melaksanakan shalat gerhana matahari
yaitu dari timbul gerhana sampai matahari
kembali sebagaimana biasanya. Begitupun shalat
gerhana bulan.
 Bisa dikerjakan secara munfarid, namun yang
lebih utama dengan berjama’ah. Apabila
dikerjakan berjama’ah maka khutbah dilakukan
setelah shalat gerhana.
HADIST TENTANG SHALAT GERHANA
 “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah
tanda dari tanda-tanda Allah SWT. Keduanya tidak
menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau
kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka
lakukanlah shalat dan berdoalah hingga selesai
fenomena itu” (HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
 “Ketika matahari mengalami gerhana di zaman
Rasulullah SAW, orang-orang dipanggil shalat
dengan lafaz : As-shalatu jamiah.” (HR. Bukhari)
CARA MELAKSANAKAN SHALAT GERHANA
 Pertama : shalat dua rakaat sebagaimana shalat biasa.
 Kedua :
 Shalat 2 rakaat dengan 4 kali rukuk, 4 kali sujud, yakni pada rakaat
pertama sesudah rukuk dan i’tidal membaca surah Al-Fatihah lagi,
kemudian rukuk sekali lagi dan i’tidal lagi, kemudian sujud
sebagaimana biasanya.
 Pada rakaat kedua juga dilakukan seperti pada rakaat yang pertama.
Dengan demikian shalat gerhana itu semuanya ada 4 rukuk, 4 Al-
Fatihah, dan 4 sujud.
 Bacaan Al-Fatihah dan surah dalam shalat gerhana bulan
dinyaringkan, sedang dalam gerhana matahari tidak dinyaringkan.
Dalam membaca surah pada tiap rakaatnya disunnahkan membaca
surah yang panjang.
 Jika shalat gerhana itu dikerjakan seperti shalat biasa 2 rakaat
dengan 2 rukuk, maka tidak ada halangan, yakni cukup sah pula.
NIAT SHALAT GERHANA
 Gerhana Bulan
‫ﺍﺼﻟﻰ ﺴﻧﺔ ﺍﻟﺧﺴﻮﻒ ﺭﻜﻌﺘﻴﻦ ﷲ ﺘﻌﺎﻟﻰ‬
Ushallii sunnatal-khusuufi rak’ataini lillahi ta’aalaa.
 Gerhana Matahari

‫ﺍﺼﻟﻰ ﺴﻧﺔ ﺍﻟﻜﺴﻮﻒ ﺭﻜﻌﺘﻴﻦ ﷲ ﺘﻌﺎﻟﻰ‬


Ushallii sunnatal-kusuufi rak’ataini lillahi ta’aalaa.
8. SHALAT ISTISQA’
(MEMOHON HUJAN)
 Shalat istisqa’ adalah shalat sunnah untuk
memohon hujan dan disunnahkan bagi orang
yang muqim atau musafir dikala sangat
menghajatkan air karena tidak ada hujan
karena musim kemarau yang panjang.
 Sebelum melaksanakan shalat, dianjurkan
kepada jamaah untuk bertaubat dan berpuasa
4 hari berturut-turut.
HADIST TENTANG SHALAT
ISTISQA’
 “maka aku katakan kepada mereka: “Mohonlah
ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia
adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula didalamnya) untukmu
sungai-sungai.”” (QS. Nuh : 10-12)
CARA MELAKSANAKAN SHALAT
ISTISQA’
1. 3 hari sebelum shalat, imam memerintahkan kaumnya
agar berpuasa 3 hari, dan menganjurkan beramal baik.
2. Di hari ke 4, semua penduduk diperintahkan keluar
rumah beserta hewan ternaknya ke tanah lapang untuk
melakukan shalat istisqa’ dengan pakaian sederhana dan
memperbanyak membaca istighfar.
3. Setelah salam, khatib membacakan 2 khutbah. Khutbah
pertama dimulai dengan membaca istighfar 9 kali, dan
yang kedua membaca istighfar 7 kali.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai