FIQH 1
“SALAT SUNNAH DAN MACAM-MACAMNYA”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Fiqh 1
Dosen pengampu : Imam Anas Hadi, M.Pd.I
Nama kelompok :
1. Nur Zumrotus S (111-14-055)
2. Aminatun Chasanah (111-14-057)
3. Ardhi Suryaningtyas (111-14-058)
BAB II
PEMBAHASAN
3
boleh dilaksanakan seara munfarid, namun yang lebih utama dengan berjamaah. Apabila
dilaksanakan dengan berjamaah, maka disunnahkan berkhotbah sesudah salat.
Tata cara dalam melaksanakan salat gerhana adalah sebagai berikut :
a. Sekurang-kurangnya dua rakaat
b. Niat, dilanjutkan dengan takbiratul ihram (setiap rakaat terdiri dari dua ruku’)
c. Membaca Fatihah, rukuk pertama, berdiri kembali, dan membaca Fatihah
d. Dilanjutkan rukuk kedua, i’tidal, lalu sujud dua kali. Ini terhitung satu rakaat.
e. Lalu dilanjutkan rakaat kedua sama seperti rakaat pertama
f. Dilanjutkan dengan duduk serta membaca tasyahud dan diakhiri dengan salam
Sesudah salat gerhana disunnahkan berkhotbah memberi nasihat kepada umum tentang
apa-apa yang menjadi kepentingan pada waktu itu, menyuruh mereka tobat (menyesal) dari
segala pekerjaan yang salah, serta menyuruh kepada amal kebaikan, seperti bersedekah, bedoa
(meminta apa yang diingini), dan meminta ampun dari segala dosa.
3. Salat Istisqa’
Salat Istisqa’ yaitu salat yang dilakukan unutk memohon kepada Allah SWT. Agar
diturunkan hujan disaat terjadinya kekeringan tanah atau musm kemarau yang panjang.
Sebelum melaksanakan salat, dianjurkan kepada jamaah untuk bertobat dan
berpuasa empat hari berturut-turut. Seperti hadis nabi berikut ini :
صلّ َى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَ ْستَ ْسقِ ْى َو َح َّو َل ِردَا َءهُ *رواه البخارى
َ خَر َج النَّبِ ُّي
َ الَ َع َْن ُعبَّا ِد ْي ِن تَ ِمي ٍْم ع َْن َع ِّم ِه ق
“Dari ‘Abbad bin Tamim r.a., dari pamannya, katanya :”Nabi saw.pernah keluar
untuk solat istisqa’(salat minta hujan, dengan memakai baju terbalik)”. H.R. Bukhori
Hikmah membalikkan baju, untuk menyatakan pengharapan yang sungguh-sungguh
supaya Allah merubah keadaan yang kritis menjadi baik.4[4]
Adapun cara melaksanakan salat ini adalah :
a. Kaum muslimin pergi bersama-sama baik laki-laki dan perempuan, tua dan muda, dewasa dan
anak-anak sampai oran lemah pun ke tanah lapang tanpa terkecuali.
b. Sebelum pergi hendaklah salah seorang yang pandai diantara mereka menasihati untuk bertobat
dari segala kesalahan.
c. Sebelum keluar, hedaklah mereka puasa empat hari.
d. Salat secara berjamaah dua rakaat tanpa azan dan iqamah.
4
e. Pada rakaat pertama setelah membaca Al-Fatihah kemudian membaca surat Al-‘Ala dan pada
rakaat kedua setelah membaca Al-Fatihah kemudian membaca Al-Ghasyiyah.
f. Selesai salat dibacakan khotbah, namun boleh juga sebelumnya.
g. Kemudian khatib mengangkat tangan dengan merendahkan diri, lalu berpaling membelakangi
orang banyak, menghadap kiblat dan membalikkan selendangnya, kemudian berpaling lagi
menghadap orang banyak kemudian salat apabila belum salat.
4. Salat Dhuha
Salat Dhuha adalah salat sunnah dua rakaat atau lebih yang dilakukan pada waktu dhuha,
yaitu kira-kira matahari naik sepenggalah sampai tergelincir matahari.
Jumlah rakaat salat dhuha paling sedikit dua rakaat, sedangkan paling banyak menurut
sebagian ulama tidak ada batasannya.5[5] Tetapi pada ada yang mengatakan duabelas rakaat
sesuai hadis nabi berikut:
ْال َجنَّ ِة * رواهkم َم ْن صلَّى الضُّ َحى ْاثنَ ٰتى َع َش َرةَ َر ْك َعةً بَنَى هللاُ لَهُ قَصْ رًافِىkَ َّصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسل
َ س قَا َل النَّبِ َي
ٍ َع َْن اَن
الترمذى وابن ماجه
“Dari Annas, “Nabi Saw. berkata, ‘Barang siapa salat Dhuha dua belas rakaat, Allah
akan membuatkan baginya istana disurga’.”H.R. Tirmidhi dan Ibnu Majjah
5. Salat Tarawih dan Witir
Salat Tarawih adalah salat malam pada bulan Ramadhan yang dilaksanakan setelah isya.
Hukumnya sunnah muakkad bagi laki-laki maupun perempuan.
Salat tarawih bokeh dilaksanakan sendiri, namun yang lebih baik dengan cara berjamaah
dimasjid atau musolla.
Dalam prakteknya, salat tarawih dilaksanakan bersamaan dengan salat witir, artinya
setelah selesai melaksanakan salat tarawih kemudian diakhiri dengan salat sunnah witir.
Mengenai bilangan rakaat salat tarawih, ada beberapa pendapat :
Pendapat pertama, jumlah rakaat tarawih sebanyak delapan rakaat ditambah witir. Cara
melaksanakannya, yaitu setiap dua rakaat salam (4x2 rakaat), atau setiap empat rakaat salam
(2x4 rakaat) ditambah dengan witir tiga rakaat sehinga menjadi sebelas rakaat. Julmah rakaat ini
dikerjakan oleh Rosulullah bersama orang-orang yang berjamaah di masjid itu ialah delapan
rakaat, tetapi dengan bacaan ayat-ayat al-Qur’an yang panjang atau ratusan ayat.
ٍ صلَّى بِ ِه ْم ثَ َمانَ َر َك َعا
ت ثُ َّم اَوْ تَ َر *رواه ابن خزيمة وابن حبان َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
َ ُع َْن َجابِ ٍراَنَّه
5
“Dari Jabir,”Sesungguhnya Nabi Saw.telah salat bersama-sama mereka delapan rakaat,
kemudian beliau salat witir”.”
Pendapat kedua, mengatakan bahwa jumlah bilangan rakaat salat tarawih adalah dua
puluh rakaat ditambah witir. Cara melaksanakannya setiap dua rakaat salam (10x2 rakaat). Yang
melaksanakan jumlah rakaat ini yaitu ijtihad Umar untuk menjalankan salat tarawih dua puluh
rakaat, kemudian ditambah dengan salat witir tiga rakaat dengan bacaan ayat-ayat al-Qur’an
yang pendek-pendek.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salat sunnah adalah ibadah yang terdiri atas perkataan dan perbuatan yang dimulai
dari takbir dan diakhiri dengan salam dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan yang
apabila dikerjakan mendapatkan pahala, namun bila ditinggalkan tidak mendapatkan siksa (tidak
berdosa).
Macam-macam salat sunnah diantara lain Salat Sunnah Rawatib adalah salat yang
dikerjakan menyertai salat fardhu, baik dikerjakan sebelum maupun sesudahnya.Salat Gerhana
adalah Salat ini dilakukan apabila terjadi gerhana, baik gerhana bulan maupun gerhana
matahari.Salat Istisqa’ adalah Salat Istisqa’ yaitu salat yang dilakukan unutk memohon kepada
Allah SWT. agar diturunkan hujan disaat terjadinya kekeringan tanah atau musim kemarau yang
panjang.Salat Dhuha adalah salat sunnah dua rakaat atau lebih yang dilakukan pada waktu
dhuha, yaitu kira-kira matahari naik sepenggalah sampai tergelincir matahari.Salat Tarawih dan
Witir adalah salat malam pada bulan Ramadhan yang dilaksanakan setelah isya.
B. Saran
Kami yakin dalam penyusunan makalah ini belum begitu sempurna karena kami dalam
tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi kawan-kawan semua bisa memberi saran dan
usul serta kritikan yang baik dan membangun sehingga makalah ini menjadi sederhana dan
bermanfaat dan apabila ada kesalahan dan kejanggalan kami mohon maaf karena kami hanyalah
hamba yang memiliki ilmu dan kemampuan yang terbatas.
DAFTAR PUSTAKA