Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH IBADAH KEMASYARAKATAN

“MACAM-MACAM SHOLAT SUNNAH”

Dosen Pengampuh:

Dita Lestari M.psi

Disusun Oleh:

Reni Yuliya (2223220059)

Anisah Kurniasih (2223220065)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI

SUKARNO BENGKULU 2023 M / 1444 H


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini yg berjudul
“Macam-Macam Shalat Sunnah”.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah


membantu dalam Penulisan makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa dalam
makalah ini masih kurang dari kata sempurna Oleh karena itu, penulis senantiasa
menanti kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna
penyempurnaan.

Penulis berharap makalah ini dapat memberi apresiasi kepada para pembaca
dan utamanya kepada penulis sendiri. Selain itu semoga dapat memberi manfaat
kepada pihak-pihak terkait yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai macam-
macam shalat sunnah.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Bengkulu, 13 April 2023


DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................i
B. Rumusan Masalah.................................................................................ii
C. Tujuan...................................................................................................ii

BAB II PEMBAHASAN
A. Sholat Istisqo.........................................................................................1
B. Sholat Istikharah...................................................................................3
C. Sholat Hajat...........................................................................................5
D. Sholat Tasbih .......................................................................................7
E. Sholat Thiyatul Masjid ........................................................................10
F. Sholat Lilatul Qodr .............................................................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................15
B. Saran ....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Shalat dalam Islam memiliki kedudukan yang tidak dapat ditandingi oleh
kedudukan ibadah apa pun.1 Shalat adalah tiang agama dan agama hanya bisa
berdiri tegak dengannya. Rasulullah SAW bersabda:
‫َر ْأُس اَألْم ِر َو َع ُم وُد ُه الَّص َالُة َوِذ ْر َو ُة َس َناِمِه اْلِج َهاُد‬
Artinya: “Islam adalah puncak segala sesuatu, dan shalat adalah tiangnya.
Ujung tombaknya adalah jihad di jalan Allah.”
Shalat adalah ibadah pertama yang diwajibkan oleh Allah SWT.
Kewajipan itu disampaikan kepada Rasulullah SAW pada saat malam Isra
Mikraj, tanpa perantara. Shalat adalah ibadah pertama yang akan dihisab dari
diri seorang manusia.2
Shalat Sunnah yaitu shalat-shalat yang tidak diwajibkan namun dianjurkan
sekali untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Adapun shalatshalat
Sunnah sangatlah banyak, antaranya adalah shalat Sunnah mutlak, shalat dua
hari raya, shalat dua gerhana, shalat istisqa’ (minta hujan), shalat tarawih,
shalat witir, shalat hajat, shalat tahajjud, shalat dhuha, shalat tasbih, shalat
tahiyyatul masjid, shalat setelah berwudhu, shalat rawatib (pengiring shalat
fardhu) dan lain-lain.3
Sengaja disayriatkan sholat sunnah ialah untuk menambal kekurangan
yang mungkin terdapat pada sholat-sholat fardhu, maka perlu disempurnakan
dengan sholat sunnah. Banyak sekali macam-macam sholat sunnah yang
disaryiatkan. Dengan demikan maka pada kesempatan kali ini kami akan
menguraikan dari macam-macam dari sholat sunnah.

1
Sulaiman Al-Faifi, Ringkasan Fiqih Sunnah, (Solo:Aqwam,2013), h. 109
2
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah , (Jakarta Timur: Tinta Abadi Gemilang, 2013), Jilid 1, h.
139
3
Ibid, h. 61
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sholat Istisqo dan bagaimana cara sholatnya
2. Apa yang dimaksud sholat Istikharah dan bagaimana cara sholatnya
3. Apa yang dimaksud sholat Hajat dan bagaimana cara sholatnya
4. Apa yang dimaksud sholat Tasbih dan bagaimana cara sholatnya
5. Apa yang dimaksud sholat Tahiyatul Masjid dan bagaimana cara
sholatnya
6. Apa yang dimaksud sholat Lailatul Qodr dan bagaimana cara sholatnya

C. Tujuan

Untuk mengetahui pengertia, keutamaan, dan cara mengerjakan sholat-sholat


sunnah istisqo, istikharah, hajat, tasbih, tahiyatul masjid, dan lailatul qodr.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sholat Istisqo
Istisqo secara bahasa adalah meminta turun hujan. Secara istilah yaitu
meminta kepada Allah SWT agar menurunkan hujan dengan cara tertentu
ketika dibutuhkan hamba-Nya.
-Salah satu keutamaan Sholat Istisqo adalah Sholat untuk meminta hujan
turun.

Hukum shalat Istisqo adalah sunnah muakkadah bagi yang terkena musibah
kelangkaan air untuk minum dan kebutuhan lainnya. Dan dianjurkan bagi
kaum muslimin lainnya yang masih mendapatkan air, sebagai bentuk
ukhuwah dan tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.
Dalil Shalat Istisqo

‫)َو ُيْمِد ْد ُك ْم ِبَأْم َو اٍل َوَبِنيَن َو َيْج َع ْل‬11(‫)ُيْر ِس ِل الَّس َم اَء َع َلْيُك ْم ِم ْد َر اًرا‬10(‫ُقْلُت اْسَتْغ ِفُروا َر َّبُك ْم ِإَّنُه َك اَن َغ َّفاًرا‬
)12(‫َلُك ْم َج َّناٍت َو َيْج َع ْل َلُك ْم َأْنَهاًرا‬

Maka aku katakan kepada mereka: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, –


sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun–,niscaya Dia akan mengirimkan
hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu,
dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya)
untukmu sungai-sungai” (QS. Nuh: 10-12).
Macam-Macam Istisqo, Istisqo memiliki tiga macam, yaitu:
Istisqo yang paling ringan, yaitu doa tanpa shalat dan tidak juga setelah
shalat di masjid atau selain masjid, sendiri atau jamaah. Dan sebaiknya
dilakukan oleh orang-orang yang shalih.
Istisqo pertengahan, yaitu doa setelah shalat Jum’at atau shalat lainnya,
ketika khutbah Jum’at atau khutbah yang lain.

1
Istisqo yang paling utama adalah Istisqo dengan di dahului shalat dua
rakaat dan dua khutbah. Dilakukan oleh muslim, baik musafir atau muqim,
penduduk kampung atau kota.
Waktu Istisqo:
Jika hanya doa, maka dapat dilakukan kapan saja, dan lebih baik jika
dilakukan saat khutbah Jum’at. Jika doa dan shalat maka dapat dilakukan
kapan saja, Waktu yang utama adalah pada waktu Dhuha sampai Zhuhur
sebagaimana shalat Id.
Niatnya :
UshallisunnatalIstisqaa-i rak'ataini (imamam/makmumam) lillahita'aalaa
artinya :
"Aku niat shalat istisqo 2rakaat (imam/makmum) karena Allah"
Syarat-syarat mengerjakan Shalat Istisqa :
a. 3 hari sebelumnya agar ulama memerintahkan umatnya bertaubat
dengan berpusa&meninggalkan segala kedzaliman serta menganjurkan
beramal shaleh. Sebab menumpuknya dosa itu mengakibatkan hilangnya
rezeki&datangnya murka Allah.
"Apabila kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lebih dulu kami
perbanyak orang-orang yg fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa, lalu
kami robohkan (hancurkan) negeri mereka sehancur-hancurnya" (Q.S.Al
Isra:16).
b. Pada hari ke4 semua penduduk termasuk yg lemah dianjurkan pergi
kelapangan dgn pakaian sederana&tanpa wangi-wangian untuk shalat Istisqo'.
c. Usai shalat di adakan khutbah 2kali. Pada khutbah pertama hendaknya
baca istigfar 9x dan pada khutbah kedua 7x. Pelaksanaan khutbah istisqa
berbeda dgn khutbah lainnya, yaitu;
1. Khatib disunatkan memakai selendang.
2. Isi khutbah menganjurkan banyak beristigfar, berkeyakinan bahwa
Allah SWT akan mengabulkan permintaan mereka.
3. Saat berdo'a hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.

2
4. Saat berdo'a pada khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat
membelakangi makmumnya.
Tata Cara Pelaksanaan Shalat Istisqo
1. Shalat dua rakaat, sebagaimana shalat ‘Ied, rakaat pertama takbir tujuh
kali dan kedua lima kali. Ibnu Abbas berkata:” lakukan pada Istisqo seperti
pada waktu ‘Ied”.
2. Rakaat pertama disunnahkan membaca surat Al-A’la dan rakaat kedua
surat Al-Ghasiyah
3. Setelah shalat, diteruskan dengan khutbah dua kali.
4. Berdoa menghadap kiblat dan mengangkat dua tangan.
5. Dianjurkan doa Istisqo dibacakan oleh Ahli Bait dan orang shalih
6. Bertawasul dengan amal shalih
7. Khusus untuk kaum lelaki disunnahkan memindahkan dan membalikkan
selendang atau sorbannya.
8. Dianjurkan imam keluar bersama masyarakat.
9. Dianjurkan membawa binatang ternak.
Hikmah: dapat menurunkan hujan disaat terjadi kemarau panjang.4

B. Sholat Istikharah

Pengertian Shalat Istikharah adalah Shalat Sunah dua Raka’at yg dikerjakan


oleh seorang muslim untuk meminta petunjuk kepada Allah Swt yg sedang
bingung diantara beberapa pilihan dan merasa ragu – ragu untuk memiilih atau
saat akan memutuskan sesuatu hal tersebut. Sedangkan untuk ukuran atau perihal
masalah yg dimaksudkan di atas tidak dibatasi ukurannya karena bisa masalah
didalam pekerjaan, masalah perjodohan maupun masalah lain – lain.
Yang pada intinya Shalat Istikharah dilakukan saat anda sedang merasa
bingung atau ragu-ragu dalam suatu hal atau memilih sesuatu hal karena
Keutamaan Shalat Istikharah antara lain untuk memohon kepada Allah agar
urusan anda diridhoi oleh Allah Swt dan Allah bisa mempermudah jalan untuk
urusan anda tersebut dan jika ternyata perkara atau urusan anda tersebut tidak baik
untuk anda, maka Allah akan datangkan penghalang dan pencegah untuk anda

4
Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah (Jakarta: Darul Fath, 2004) Hal 34

3
sehingga anda tidak bisa melaksanakan urusan tersebut. Manfaat Shalat Istikharah
diatas seperti sabda Nabi Muhammad Saw yg berbunyi, ” Jika Salah seorang
diantara kalian berniat dalam suatu urusan maka lakukanlah Shalat Sunah dua
Raka’at yg bukan Shalat Wajib, kemudian bedoalah meminta kepada Alloh (HR.
AL – Bukhari) ”.

Kemudian untuk Waktu Shalat Istikharah sendiri bisa dilakukan kapan saja baik
siang maupun malam tetapi Waktu Mengerjakan Shalat Istikharah yg paling
utama adalah saat sepertiga malam atau bisa dikatakan di pertengahan malam
setelah Shalat Isya karena dimalam hari anda bisa mengerjakan Shalat Sunah
Istikharah dengan khusyu. Sedangkan Jumlah Raka’at Shalat Istikharah ini
sendiri mempunyai jumlah 2 Raka’at dan cara mengerjakan Shalat Istikharah
masih sama seperti mengerjakan Shalat – Shalat pada umumnya. Cara Shalat
Istikharah di awali dg membaca Niat Shalat, membaca Surat Al Fatihah, Setelah
itu diutamakan membaca Surat Al Kafirun di Raka’at Pertama dan Surat Al Ikhlas
di Raka’at 2, kemudiian Ruku, Itidal, Sujud dan Salam.

Niat Shalat Istikharah Latin, ” USHALLI SUNNATAL ISTIKHAARATI


RAK’ATAINI LILLAAHI TA’AALAA ”. Kemudian untuk Pengertian Bacaan
Niat Shalat Sunah Istikharah diatas adalah, ” Aku Niat Shalat Sunah Istikharah
dua Raka’at karena Alloh Ta’ala ”.

-Keutamaan Sholat Istikhoroh


Bukti bergantungnya seorang hamba terhadap Allah SWT, serta
kepasrahan dirinya atas segala urusan yg sedang dihadapinya. Allah SWT
berfirman :” Katakanlah: Sekali kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yg
telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada
Allah-lah orang – orang yg beriman harus bertawakal”. (QS. At Taubah ayat 51)

Keutamaan shalat istikharah lainnya ialah dapat menambah pahala yg


mengerjakannya serta taqarrubnya kpd Allah SWT, sebab istikharah sendiri
mengandung shalat serta doa. dalam sebuah hadist dijelaskan :”Aku bertanya :
Apakah shalat itu wahai Rasul? Beliau menjawab : Sarana pengaduan yg paling
baik”. Memberikan jawaban atas segala keraguan serta kebingungan, serta dapat
mendatangkan ketenangan dan ketentraman pikiran. Karena dengan mengerjakan
shalat istikharah, kita telah berpasrah atas segala urusan kita kepada Allah SWT.

4
Dimana terdapat sebuah firman Allah SWT yg bunyinya :”Sesungguhnya urusan
itu seluruhnya ditangani AllaH SWT”. (QS. Ali Imron ayat 154).
Orang yg mengerjakan shalat istikharah akan menerima kebaikan serta terhindar
dari yg buruk, karena apa yg dipilihkan oleh Allah SWT terhadap hamba-Nya itu
merupakan yg terbaik. Dari pada apa yg dipilih oleh hamba-Nya untuk dirinya
sendiri. Dan Allah SWT itu Maha Mengetahui yg menjadi kemaslahatan hamba –
hamba-Nya. Seseorang yg mengerjakan shalat istikharah juga akan mendapatkan
sebuah keberkahan pada perkara yg akan dijalaninya. Dan keberkahan tersebut
tidak mencampuri suatu yg sedikit terkecuali dia menjadikan lebih banyak, serta
tidak terdapat pada suatu yg banyak terkecuali dia akan bermanfaat.
Do’a Sholat Istikhoroh :
Setelah shalat, membaca do’a istikharah:
“allahhumma innii astakhiiruka bi’ilmika waastaqdiruka biqudratika wa as’aluka
min fadhlika ‘aziim fa innaka taqdiru walaa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa
anta ‘allamul-ghuyuub allahumma in kunta ta’lamu ana haadzal amra khairu lii
fii diinii wa ma’aasyi wa’aaqibatu amrii faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma
baarik lii fiihii wa in kunta ta’lamuanna haadzaa syarrul lii fii diinii wa ma’aasyi
wa’aaaqibati amrii fashrifu ‘annnii fashrifnii ‘anhu waqdir liyakhaira haitsu
kaana tsumma”
Hikmah: 1) dapat diberi petunjuk untuk memecahkan persoalan
2) Sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah
3) Meningkatkan iman.5

C. Sholat Hajat
Pengertian Shalat Hajat yaitu;
Hajat yang berarti keinginan atau kebutuhan. Sebagai manusia pasti
mempunyai hajat, baik hajat duniawi maupun ukhrawi, di mana hajat
tersebut tidak bisa dicapai dengan kekuatan manusia yang lemah. Karena
itu manusia sangat memerlukan pertolongan Allah SWT agar hajatnya
tersebut dapat tercapai. Shalat hajat adalah shalat yang di kerjakan seorang
hamba karena punya keinginan atau keperluan yang ingin dicapainya, baik
kepada Allah SWT atau kepada manusia, terkait keinginan dunia atau
akhirat, dengan cara tertentu yang merupakan bentuk ibadah.Sholat hajat
adalah sholat sunnah sebanyak 2 rakaat sampai dengan 12 rakaat yang
dikerjakan selama seminggu berturut-turut. Saat melaksanakan sholat

5
Amir Abyan, Pendidikan Agama Islam Fikih (Semarang: Karya Toha Putra,
2008) Hal 34

5
hajat, sebaiknya kita merendahkan diri kita kepada Allah SWT, sebab
Allah SWT suka terhadap umat yang merendahkan dirinya di hadapan-
Nya.Orang yang merendahkan diri dihadapan Allah SWT termasuk dalam
golongan orang-orang yang shalatnya diterima oleh Allah SWT. Shalat
hajat jikadilakukan sebanyak 12 rakaat, setiap 2 rakaatnya diakhiri dengan
salam. Untuk pelaksanannya boleh dilakukan saat siang hari maupun saat
malam hari. Namun waktu yang terbaik untuk melaksanakan sholat hajat
adalah saat sepertiga malam yaitu antara pukul satu pagi sampai dengan
menjelang sholat shubuh. Waktu untuk melaksanakan sholat hajat juga
bisa dilakukan ketika selesai melaksanakan sholat fardhu. Pelaksanaan
sholat hajat yang tidak disarankan adalah di waktu-waktu yang terlarang
untuk melakukan sholat.

Dalam fiqih sunnah, Sayyid Sabiq menyebutkan soal sholat hajat


dengan mengutip hadis shahih dari Abu Darda radhiyallahu „anhu bahwa
RasulullahSAW bersabda:
“Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian mengerjakan
sholat dua raka'at dengan sempurna maka Allah Ta'ala memberi apa saja
yang ia minta, baik segera maupun lambat." (HR. Ahmad)Berdasarkan
hadis di atas Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar senantiasa
meminta kepada Allah Ta'ala melalui wasilah sholat apabila dalam kondisi
mempunyai hajat.

suatu hajat dapat tercapai diantaranya dengan berusaha dan berdoa yaitu
dengan shalat hajat. Sehingga berharap allah swt akan segera mengabulkan
keinginan melalui shalat hajat kita. Karena allah telah berfirman dalam Al-
Quran: (surat Al-baqarah ayat 45)
)٤٥( ‫َو اْسَتِع يُنوا ِبالَّصْبِر َو الَّصالِة َو ِإَّنَها َلَك ِبيَر ٌة ِإال َع َلى اْلَخ اِشِع يَن‬

Dan Meminta Pertolongan (kepada allah) dengan sabar dan shalat… (QS
Al Baqarah: 45).
Niat shalat hajat

‫ُأَص ِّلْي ُس َّنَة اْلَح اَجِة َر ْك َع َتْيِن ِهَّلِل َتَع اَلى‬

Artinya : “Aku niat shalat sunnah hajat dua rakaat karena Allah ta’ala”.

6
Cara Shalat Hajat Pertama

Bila kita hendak mengerjakan shalat hajat sebanyak 2 rakaat, berarti


berpedoman pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam
Turmudzi dari Abdillah bin Abi Aufa : “Barang siapa yang mempunyai
hajat kepada Allah, atau berhajat kepada salah seorang dari Bani Adam
(manusia) maka hendaklah
Berwudhu dan sempurnakan wudhunya tersebut.
Lalu shalatlah dua rakaat ( shalat hajat )
Setelah shalat hajat kemudian memuji Allah
Lalu membaca shalawat kepada Rasulullah SAW
Lalu membaca doa shalat hajat
Doa Shalat Hajat Pertama.

Doa Shalat Hajat

‫ َالِإلَه ِإَّال‬. ‫ َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َأْج َم ِع ْيَن‬. ‫اْلَحْم ُد ِهَّلِل َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن‬
‫ َأْسَئُلَك ُم ْو ِج َباِت َر ْح َم ِتَك َو‬. ‫ اْلَحْم ُد ِهَّلِل َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن‬. ‫ ُسْبَح اَن ِهللا َر ِّب اْلَع ْر ِش اْلَعِظ ْيِم‬. ‫ُهللا اْلَحِلْيُم اْلَك ِر ْيُم‬
‫ َال َتَد ْع َلَنا َذْنبًـا ِإَّال َغ َفْر َتُه َو َال َهًّما ِإَّال‬. ‫َع َز اِئِم َم ْغ ِفَرِتَك َو اْلَغ ِنْيَم ِة ِم ْن ُك ِّل ِبـٍّر َو الَّسَالَم ِة ِم ْن ُك َّل ِإْثٍم‬
‫َفَّرْج َتُه َو َال َح اَج ًة ِه َي َلَك ِر ًضا ِإَّال َقَض ْيَتَهـا َيا َأْر َح َم الَّراِحِم ْيَن‬.

D. Sholat Tasbih

Sepanjang sholat tasbih, seseorang mengucapkan kalimat tasbih 300 kali.


Salat tasbih dapat dikerjakan pada siang atau malam hari. Salat ini dianjurkan
untuk dikerjakan, paling tidak seumur hidup sekali.
Terdapat perbedaan pendapat ulama tentang hukum salat tasbih. Oleh
sebagian ulama penganut Mazhab Syafi'i, salat tasbih dihukumi sunah.
Dasarnya adalah riwayat dari jalur Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad saw.
mengajarkan salat tasbih ini kepada paman beliau, Abbas bin Abdul
Muthalib.
Riwayat yang dimaksud, berbunyi, "Wahai Abbas, pamanku, sukakah paman,
aku beri, aku ajari 10 macam kebaikan yang dapat menghapus 10 macam
dosa? Jika Paman mengerjakan hal tersebut, Allah akan mengampuni dosa-
dosa Paman, baik yang awal maupun yang akhir, baik yang sudah lalu

7
maupun yang akan datang, baik yang disengaja maupun tidak, baik yang kecil
maupun yang besar, baik yang samar-samar maupun yang terang-terangan.

"10 macam kebaikan itu adalah, Paman mengerjakan salat 4 rakaat, dan
setiap rakaat membaca Al Fatihah dan surat, apabila selesai membaca itu,
dalam rakaat pertama dan masih (dalam posisi) berdiri, bacalah "Subhanallah
wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar" sebanyak 15 kali, lalu
rukuk, dan dalam rukuk membaca bacaan seperti itu sebanyak 10 kali,
kemudian mengangkat kepala dari rukuk (iktidal) juga membaca itu 10 kali,
lalu sujud juga membaca 10 kali, setelah itu mengangkat kepala dari sujud
(duduk di antara dua sujud) juga membaca 10 kali, lalu sujud juga membaca
10 kali, kemudian mengangkat kepala dan membaca 10 kali, jumlahnya ada
75 kali dalam setiap rakaat, paman dapat melakukannya dalam 4 rakaat."
(H.R. Abu Dawud).

Terkait hukum salat tasbih, selain pendapat bahwa salat ini sunah (jika
dikerjakan mendapatkan pahala, jika tidak dikerjakan tidak apa-apa), terdapat
pendapat lain, dari mazhab Hambali, bahwa salat ini statusnya boleh
dikerjakan, bukan sunah. Dasarnya adalah derajat hadis ucapan Nabi kepada
Abbas di atas, yang disebut dhoif.
Pendapat lain, salat tasbih tidak disyariatkan. Ibnu Jauzi berpendapat bahwa
hadis tentang salat ini adalah hadis maudlu. Meskipun demikian, banyak
ulama yang berpendapat tentang hadis salat tasbih tersebut sebagai hadis
shohih, sehingga dalam pendapat umum, salat ini hukumnya sunah.
Salat tasbih dikerjakan dengan 4 rakaat, dan dapat dilakukan pada siang hari
atau malam hari. Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar membedakan
pengerjaan salat tasbih pada siang hari dan malam hari. Dalam hal ini, salat
tasbih siang hari dapat dikerjakan dengan dua metode, yaitu 4 rakaat sekali
salam atau 4 rakaat 2 kali salam (2 rakaat demi 2 rakaat). Sementara itu, salat
tasbih malam hari dikerjakan 2 rakaat demi 2 rakaat.

8
salat tasbih yang diajarkan Nabi Muhammad saw. kepada paman beliau,
Abbas bin Abdul Muthalib diisi tasbih 300 kali yang dibagi ke dalam empat
rakaat. Dengan demikian, setiap rakaat, seseorang akan membaca 75 kali
tasbih. Jumlah 75 kali tasbih tersebut dibagi-bagi kembali ke dalam setiap
gerakan salat. Setelah membaca Surah al-Fatihah dan surah pendek, pelaku
salat tasbih membaca tasbih 15 kali. Setelah itu, usai tasbih rukuk, iktidal,
tasbih sujud pertama, duduk di antara dua sujud, tasbih sujud kedua, dan
duduk istirahat sebelum berdiri melanjutkan rakaat, pelaku salat membaca
tasbih 10 kali dalam setiap gerakan tersebut.

Waktu Tasbih (dalam Gerakan Salat) Jumlah Tasbih

Setelah Surat Al-Fatihah dan surat 15 kali


pendek (masih dalam posisi berdiri)
Setelah tasbih rukuk 10 kali
Setelah iktidal 10 kali
Setelah tasbih sujud pertama 10 kali
Setelah duduk di antara dua sujud 10 kali
Setelah tasbih sujud kedua 10 kali
Setelah duduk istirahat sebelum 10 kali
berdiri (sebelum rakaat baru)
Jumlah tasbih dalam 1 rakaat 75 kali
Jumlah tasbih dalam 4 rakaat 300 kali

Jika niat salat tasbih menggunakan bahasa Arab, seseorang mesti terlebih dahulu
memastikan, salat tasbihnya dikerjakan dengan 4 rakaat sekali salam atau 4 rakaat
2 kali salam (2 rakaat demi 2 rakaat).

Niat salat tasbih 4 rakaat sekali salam adalah sebagai berikut.

‫ُأَص ِّلْي ُس َّنَة الَتْس ِبْيِح َأْر َبَع َر َك َع اٍت ِهلِل َتَع اَلى‬

9
Ushalli sunnat tasbīhi arba‘a rak‘ātin lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja salat sunah tasbih empat rakaat karena Allah Ta'ala.”

Niat salat tasbih 4 rakaat dua kali salam adalah sebagai berikut.

‫ُأَص ِّلْي ُس َّنَة الَتْس ِبْيِح َر ْك َع َتْيِن ِهلِل َتَع اَلى‬

Ushalli sunnat tasbīhi rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tasbih dua rakaat karena Allah
SWT".

Cara mengerjakan salat tasbih tidak jauh berbeda dengan cara pengerjaan salat
lain. Yang membedakan adalah tambahan bacaan tasbih "Subhanallah wal
hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar" dalam setiap gerakan salat
dengan jumlah yang sudah ditetapkan.

E. Sholat Tahiyatul Masjid

Tahiyatul masjid berarti penghormatan masjid, shalat tahiyatul masjid berarti


shalat yang dikerjakan untuk menghormati masjid. Masjid adalah tempat manusia
bersemabah sujud kepada Allah, semua kegiatan di masjid menggunakan nama Allah
oleh karena itu masjid disebut Baitullah. Demikian mulianya sehingga islam
mensyariatkan shalat tahiyatul masjid, Rasulullah bersabda:
‫ ﺭﻮﺍﻩﺃﺑﻮ ﺪﺍﻮﺪ‬.‫ﺇﺬﺍ ﺟﺎﺀ ﺍﺤﺪﻜﻢ ﺍﻠﻤﺴﺟﺪ ﻓﻠﻴﺻﻞ ﺴﺟﺪﺗﻳﻥ ﻣﻥ ﻗﺑﻞ ﺍﻥ ﻴﺟﻟﺱ‬
Artinya: “Apabila salah seorang diantara kamu masuk masjid, hendaklah ia
shalat dua rakaat sebelum duduk. “(HR.Abu Dawud dari Abi Qatadah : 395)

Melakukan sholat tahiyatul masjid saat setelah masuk masjid dan belum sampai
duduk. Dilakukan sendiri-sendiri tidak berjama’ah, sebagaimana berikut akan
dijelaskan bagaimana tata cara dalam melakukan shalat tahiyatul masjid.
Tata cara pelaksanaan shalat tahiyatul masjid adalah sebagai berikut :
1. Jumlah rakaatnya hanya 2 rakaat.
2. Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
3. Syarat sah shalat tahiyatul masjid sama dengan shalat yang lain, ditambah satu lagi
yakni dilakukan di masjid. Tidak sah jika dilakukan diluar masjid.

10
4. Waktunya setiap saat memasuki masjid, baik untuk melaksanakan shalat fardu
maupun ketika akan beri’tikaf.
5. Bacaan-bacaan shalat tahiyatul masjid sama dengan shalat yang lain, hanya niatnya
saja yang berbeda.
6. Urutannya secara garis besarnya :
a. Berniat shalat Tahiyatul Masjid, contoh lafadznya :

‫ُأَص ِّلي ُس َّنًة َتِح َّيَة اْلَم ْس ِج ِد َر ْك َع َتْيِن ِهلل َتَع الى‬
Artinya: “Saya berniat shalat tahiyat masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
b. Takbiratul ihram
c. Shalat dua rakaat seperti biasa.
d. Salam.
Tujuan dari pelaksanaan shalat dua rakaat ini adalah untuk menghormati
masjid. Karena masjid memiliki kehormatan dan kedudukan mulia yang harus dijaga
oleh orang yang memasukinya. Yaitu dengan tidak duduk sehingga melaksanakan
shalat tahiyatul masjid ini. Karena pentingnya shalat ini, Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam tetap memerintahkan seorang sahabatnya – Sulaik al-Ghaathafani – yang
langsung duduk shalat memasuki masjid untuk mendengarkan khutbah dari lisannya.
Ya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak membiarkannya duduk walaupun untuk
mendengarkan khutbah dari lisannya, maka selayaknya kita memperhatikan shalat
ini.6
Jumhur ulama berpendapat : hukum shalat dua rakaat sebelum masuk masjid
adalah mandub (sunnah) dan tidak wajib.
Hikmah : Imam Nawawi rahimahullaah berkata, “Sebagian mereka
(ulama)mengungkapkannya dengan Tahiyyah Rabbil Masjid (menghormati
RabbTuhan yang disembah dalam- masjid), karena maksud dari shalat tersebut
sebagai kegiatan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, bukan kepada masjidnya,
karena orang yang memasuki rumah raja, ia akan menghormat kepada raja bukan
kepada rumahnya.” (Lihat: Hasyiyah Ibnu Qasim: 2/252)

F. Sholat Lailatul Qodr


Shalat lailatul qadar adalah salah satu shalat sunnah yang dianjurkan untuk
dilaksanakan pada bulan ramadhan terutama saat diyakini bahwa suatu malam
adalah malam lailatul qadar. Karena tidak ada kepastian kapan malam lailatul

6
Abdul Kadir Nuhuyanah, Pedoman& Tuntunan Sholat Lengkap,Jakarta:Gema
insani, 2002. Hal. 25

11
qadar akan datang maka umat muslim dapat melaksanakannya dari sejak
permulaan malam ramadhan hingga sepuluh malam terakhir di bulan
ramadhan. Apabila seseorang menemui tanda-tanda lailatul qadar maka
hendaknya melaksanakan shalat lailatul qadar. Adapun tanda-tanda malam
lailatul qadar diantaranya adalah
Matahari tidak bersinar dengan terik pada siang harinya dan udara terasa
sejuk
Angin berhembus pelan dan membawa kesejukan pada umat manusia
Tidak ada hujan pada malam tersebut Suasana malam sangat hening bahkan
tidak ada anjing yang menggonggong atau binatang yang bersuara
Udara malam terasa sejuk tidak panas maupun dingin.
Shalat lailatul qadar dilaksanakan empat rakaat dan dapat dilaksanakan
setelah shalat isya atau shalat tarawih namun shalat ini lebih afdhol jika
dikerjakan disepertiga malam seperti halnya salat tahajud Adapun tata cara
melaksanakan shalat lailatul qadar dijabarkan dalam penjelasan berikut ini :
Membaca niat

Dalam melakukan suatu ibadah termasuk melaksanakan shalat lailatul qadar,


kita wajib membaca niat dalam hati dan meyakinkan diri bahwa shalat yang
dilaksanakan tersebut adalah shalat sunnah lailatul qadar. Adapun niat shalat
lailatul qadar adalah sebagai berikut
“Ushalli Sunnata lailatil Qadri Arba’arakaatin Lillahi Ta’aalaa”
2. Takbiratul ikhram
Sama seperti shalat lainnya, shalat lailatul qadar dimulai dengan melakukan
gerakan takbiratul ikram dengan membaca kalimat takbir yaitu “”Alloohhu
Akbar”
3. Membaca surat Al fatihan dan surat pendek
Membaca Alfatihan pada rakaat 1 hingga rakaat keempat dan kemudian
membaca surat At Takasur, Al Qadr, al ikhlas berturut-turut sebanyak tiga
kali atau bisa juga membaca surat lain semampunya.
4. Tidak ada tahiyat Awal

12
Sedikit berbeda dengan pelaksanaan shalat wajib yang memiliki jumlah
rakaat yang sama yakni empat rakaat, pada shalat lailatul qadar jika telah
sampai pada rakaat kedua maka tidak perlu duduk tahiyat melainkan langsung
bangun dan melanjutkan rakaat ketiga.
5. Tahiyat akhir pada rakaat keempat
Saat sampai pada rakaat keempat maka duduklah dan bacalah doa tahiyat
yang sama dengan doa tahiyat pada shalat wajib. Setelah selesai membaca
doa tahiyat akhir maka yang selanjutnya adalah melakukan salam.
6. Berzikir dan membaca doa
Setelah selesai melaksanakan shalat lailatul qadar dan menyempurnakan
rakaatnya maka berzikir (baca keutamaan berdzikir) dan berdoalah kepada
Allah dengan memohon ampun dan ridho dari Allah SWT. (baca juga doa
puasa ramadhan)
Keutamaan Shalat Lailatul Qadar
Seperti halnya ibadah lainnya, shalat lailatul qadar juga sarat akan keutamaan
dan fadhilah. Orang yang melaksanakan shalat lailatul qadar akan
mendapatkan beberapa keistimewaan atau keutamaan, diantaranya adalah
sebagai beriukut :
1. Mendapatkan berkah dari Allah SWT
Orang yang beribadah di malam lailatul qadar dan melaksanakan shalat
lailatul qadar maka ia akan mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Sebagaimana firman allah SWt dalam surat Ad Dukhon berikut ini

‫ِإَّنا َأْنَز ْلَناُه ِفي َلْيَلٍة ُمَباَر َك ٍة ِإَّنا ُكَّنا ُم ْنِذ َِر‬
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan
sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3)
2. Diampuni dosa-dosanya
Siapapun diantara umat islam yang melaksanakan shalat lailatul qadar di
malam yang mulia tersebut dan ia memohon ampun kepada Allah SWT maka
akan diampuni dosanya sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Al Bukhari berikut

13
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman
dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan
diampuni.” (HR. Bukhari)
3. Dilimpahkan pahala
Shalat lailatul qadar yang dilaksanakan pada malam bulan ramadhan terutama
di sepuluh malam terakhir akan medapatkan pahala dari Allah SWT apalagi
jika benar malam dilakukannya shalat adalah malam lailatul qadar, maka ia
akan dilimpahi pahala yang sangat melimpah dari Allah SWT.
Shalat lailatul khadar dapat dilaksanakan setiap malam bulan ramadhan dan
shalat tersebut memiliki keutamaan-keutamaan yang seharusnya tidak
dilewatkan oleh umat muslim. Selain melaksanakan puasa ramadhan di bulan
ramadhan, ada baiknya jika kita menambah ibadah seperti membaca Alqur’an
(baca manfaat membaca Alqur’an)dan lainnya. Semoga kita senantiasa diberi
kesempatan oleh Allah SWT untuk menjumpai bulan ramadhan dan malam
lailatul qadar.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Salat sunnah adalah ibadah yang terdiri atas perkataan dan perbuatan yang
dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam dan memenuhi beberapa syarat yang
ditentukan yang apabila dikerjakan mendapatkan pahala, namun bila ditinggalkan
tidak mendapatkan siksa (tidak berdosa).
Disayriatkan sholat sunnah ialah untuk menambal kekurangan yang
mungkin terdapat pada sholat-sholat fardhu, maka perlu disempurnakan dengan
sholat sunnah.
Diantara banyak macam sholat sunnah yang pernah dilakukan oleh
Rasulullah saw. ada sholat-sholat sunnah yang tergolong pada yang dianjurkan
dan yang tidak dianjurkan, ada pula yang dilaksanakan berjamaah ataupun secara
munfarid. Namun tetap dilaksanakan oleh Rasulullah sebagai tauladan bagi umat
Islam sedunia. Dari semua sholat sunnah pada intinya atau kesimpulannya Shalat
sunnah dilakukan untuk menambah atau menutupi kekurangan – kekurangan
ibadah wajib.

B. Saran
Kami yakin dalam penyusunan makalah ini belum begitu sempurna karena
kami dalam tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi kawan-kawan
semua bisa memberi saran dan usul serta kritikan yang baik dan membangun
sehingga makalah ini menjadi sederhana dan bermanfaat dan apabila ada
kesalahan dan kejanggalan kami mohon maaf karena kami hanyalah hamba
yang memiliki ilmu dan kemampuan yang terbatas.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah (Jakarta: Darul Fath, 2004)

Anjen Dianawati, Kumpulan Sholat-Sholat Sunnah,Surabaya: Wahyu Media,


2010

Abdurrahman Taufiq, Bidayatul Mujtahid (Jakarta: Pustaka Azzam, 2006)

Amir Abyan, Pendidikan Agama Islam Fikih (Semarang: Karya Toha Putra, 2008)

Abdul Kadir Nuhuyanah, Pedoman& Tuntunan Sholat Lengkap,Jakarta:Gema


insani, 2002.

Al-Albani, Muhammad Nashiruddin. 2007. Shahih Sunan Ibnu Majah. Terj. Iqbal.
Jakarta: Pustaka Azzam.

Mansur, Yusuf dan Luthfi Yansyah. 2013. Dahsyatnya Shalat Sunnah. Jakarta: PT
Berstari Buana Murni.

Syafrowi, Asy Mahmud. 2013. Shalat-Shalat Sunnah Penarik Rezeki. Jakarta:


Mutiara Media.

Abidin, Slamet. 1998. Fiqih Ibadah. Bandung: Pustaka Setia.


Ahmadi, Abu. 1994. Fiqih Islam Lengkap. Jakarta: Rineka Cipta.
Bisri, Mustofa. 1997. Fiqih Keseharian. Surabaya: Al-Miftah.
Darwis. 1983. Shahih Bukhari. Jakarta: Widjaya.
Qira’ati, Muhsin. 1996. Pancaran Cahaya Shalat. Bandung: Pustaka Hidayah.
Rasjid, Sulaiman. 2009. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

16

Anda mungkin juga menyukai