DOSEN PENGAMPU:
Kelompok 3:
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kita panjatkan puja puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat
ini masih memberikan kita nikmat hidayah dan kesehatan, sehingga makalah ini mampu
terselesaikan yang berjudul “Pelaksanaan Shalat Istisqa’”. Makalah ini ditulis dalam rangka
untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Ibadah dan Ritual Keagamaan.
Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Hj.
S. Nor Hasanah, S.Pd.I., M.Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah Ibadah dan Ritual
Keagamaan yang sudah mempercayakan tugas ini kepada kami, sehingga sangat membantu
kami untuk memperdalam ilmu pengetahuan mata kuliah Ibadah dan Ritual Keagamaan.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya kepada kami, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Kami menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang di berikan ketika di jumpai kesalahan demi
kesempurnaan makalah ini.
Pontianak, 2-10-2023
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 9
B. Saran .......................................................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Shalat Istisqa', dalam konteks agama Islam, adalah sebuah ibadah yang
dilakukan dengan tujuan memohon hujan dari Allah SWT. Ibadah ini memiliki latar
belakang yang kaya dan relevan dengan kehidupan manusia, terutama di wilayah-
wilayah yang mengalami kekeringan atau kekurangan air. Latar belakang Shalat
Istisqa' mencakup berbagai aspek yang memberikan pemahaman mendalam tentang
pentingnya ibadah ini dalam kehidupan masyarakat Muslim.
Dalam konteks ini, Shalat Istisqa' tidak hanya menjadi ibadah ritual, tetapi
juga manifestasi dari kebijaksanaan Islam dalam menghadapi tantangan alamiah dan
lingkungan. Ia melibatkan aspek spiritual, sosial, dan lingkungan, mencerminkan
kedalaman ajaran agama Islam dalam membimbing manusia dalam setiap aspek
kehidupan mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan shalat istisqa’?
2. Apa dalil dari pelaksanaan shalat istisqa’?
3. Apa saja tata pelaksanaan shalat istisqa’?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari shalat istisqa’?
2. Untuk mengetahui dalil dari pelaksanaan shalat istisqa’?
3. Untuk mengetahui tata pelaksanaan shalat istisqa’?
1
BAB II
PEMBAHASAN
أي إنزال الغيث على البلد والعباد: وهو استفعال من طلب السقيا،ذكر الستسقاء ف الديث
3
Dalam buku Fikih Praktis Sholat, karya Buya Yahya terdapat cara paling
sempurna untuk dilakukannya sholat istisqa’, yaitu:
2. Imam keluar dengan masyarakat pada hari ke-4 puasa dengan memakai baju
yang sederhana (yang dianjurkan adalah memakai baju compang-camping)
dan penuh kekhusyu’an dan penuh ketenangan di suatu lapangan.
4
6. Ketika Khotib memulai Khutbah yang ke-2 dan telah berlalu 1/3 (sepertiga)
dari Khutbahnya, maka hendaknya Khotib menghadap qiblat dan
membelaking jama’ah kemudian Khotib merubah posisi Rida’-nya (Sorban
yang diletakkan pada bahu) yaitu dengan meletakkan posisi yang di atas
dibalik ke bawah, serta yang kanan dibalik ke kiri dan sebaliknya sebegai
tanda pengharapan kepada Allah SWT agar dirubahnya kondisi kemarau
menjadi penuh hujan rahmat. Bagi jama’ah yang ikut serta dalam pelaksanaan
Shalat Istisqa’ disunnahkan juga untuk melakukan hal demikian tersebut di
atas.
ِ ت ْاْل َ ْر
ض ْ ِاء َوأ َ ْنب
ِ ت لَنَا ِم ْن بَ َر َكا َ ت ْال
ِ س َم َ ع َوأَد َِّر لَنَا الض َّْر
ِ ع َوا ْس ِقنَا ِم ْن بَ َر َكا ْ اللَّ ُه َّم أ َ ْن ِب
َّ ت لَنَا
َ الز ْر
5
Artinya:
6
ّٰللا لعلَّ ُك ْم ت ُ ْرح ُم ْون ْ سيِئ ِة ق ْبل ا ْلحسن ِۚ ِة ل ْوَل ت
ست ْغ ِف ُر ْون ه َّ ست ْع ِجلُ ْون بِال
ْ قال ٰيق ْو ِم ِلم ت
“Hendaklah kalian meminta ampun kepada Allah, agar kalian mendapat
rahmat”. (QS. An-Naml : 46).
ً ت ويجْ ع ْل ل ُك ْم أ ْنه
﴾١٢ ﴿ ارا ٍ بِأ ْموا ٍل وب ِنين ويجْ ع ْل ل ُك ْم جنَّا
7
“Allah telah menurunkan kepadaku dua penolong atau penyelamat bagi umat
dari azab dan bencana, yaitu keberadaanku dan istighfar. Maka, ketika aku
telah tiada, masih tersisa satu penolong hingga hari kiamat, yaitu istighfar.”
(HR. Tirmidzi).
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Shalat Istisqa', dalam konteks agama Islam, adalah sebuah ibadah yang
dilakukan dengan tujuan memohon hujan dari Allah SWT. Ibadah ini memiliki latar
belakang yang kaya dan relevan dengan kehidupan manusia, terutama di wilayah-
wilayah yang mengalami kekeringan atau kekurangan air. Shalat istisqa’ mengajarkan
kita agar selalu meminta dan memohon pertolongan Allah di setiap masalah yang kita
hadapi.
1. Pada rakaat pertama bertakbir tujuh kali setelah takbiratul ihram. Sedangkan
pada rakaat kedua jumlah takbirnya lima kali selain takbir ketika bangun dari
sujud.
2. Kedua tangan diangkat pada setiap takbir, sambil memuji Allah Subhanahu wa
Ta’ala dan bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam antara
setiap takbir.
3. Setelah shalat imam disunnahkan menyampaikan khutbah di hadapan jamaah
yang hadir, memperbanyak istighfar dan membaca Al-Qur’an serta doa-doa
yang disebutkan dalam riwayat dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam.
Doa dibaca sambil memperlihatkan pengharapan yang penuh dan ketundukan
serta kebutuhan kepada Allah dengan mengangkat tangan setinggi mungkin.
Dianjurkan bagi imam untuk menghadap ke kiblat lalu membalik
selendangnya, dengan meletakkan yang semula di sebelah kanan ke sebelah
kiri dan sebaliknya sembari tetap melantunkan doa kepada Allah SWT.
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, M. I. (2019). Salat dan Khutbah Istisqa'. Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati.
Purnama, Y. (2015). Panduan Istisqa: Meminta Hujan Sesuai Tuntunan Syariat. Jurnal
Pendidikan Islam Vol. 2 No. 1, 1-17.
Yahya, B. (2019). Fiqih Praktis Shalat Istisqa'. Cirebon: Penerbit Pustaka Al-Bahjah.
10