KELOMPOK 7 :
MEDAN 2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tata Cara Sholat
Nabi”.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan petunjuk dari berbagai
pihak, oleh karena itu dengan kerendahan hati kami ucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Radial,M.Pdi. selaku pembimbing mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang
telah membimbing dengan penuh kecermatan dan ketelitian.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan bimbingan dan do’a restunya.
3. Teman-teman kelas 1B dan 1D yang selalu memotivasi dan memberikan saran.
Segala daya telah kami curahkan untuk sempurnanya makalah ini. Namun penulis
sadar, masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya,
dan pemerhati pendidikan pada umumnya, serta merupakan sebuah pengabdian kita kepada
Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................2
BAB I...........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..........................................................................................................................5
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................5
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH.............................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
A. KESIMPULAN.............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ibadah merupakan suatu kewaajiban bagi umat manusia terhadap tuhannya dan
dengan ibadah manusia akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan di Dunia dan di
Akhirat nanti. Bentuk dan jenis Ibadah sangat bermacam-macam, seperti shalat, puasa,
haji, membaca Al-Qur’an, jihad dan lainnya.
Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah baligh,
berakal, dan harus dikerjakan bagi seorang mukmin dalam keadaan bagaimanapun.
Shalat merupakan rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas
lima sendi (tiang) salah satunya adalah shalat. Sehingga barang siapa yang mendirikan
agama, dan barang siapa yang meninggalkan shalat, maka ia meruntuhkan agama(Islam).
Shalat yang wajib harus didirikan dalam sehari semalam sebanyak lima kali,
berjumlah 17 raka’at. Shalat tersebut wajib dilaksanakan oleh muslim baligh tanpa
terkecuali baik dalam keadaan sehat maupun sakit, dalam keadaan susah maupun senang,
lapang ataupun sempit. Selain shalat wajib yang lima ada juga shalat sunah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian Shalat?
2. Bagaimana tata cara Shalat Nabi SAW?
A. Pengertian Shalat
Menurut bahasa, shalat berarti (do’a) atau rahmat. Shalat dalam arti doa bisa
ditemukan dalam QS.At-Taubah/9:103. Artinya: “Ambillah zakat dari harta mereka,
guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha
Mendengar, Maha Mengetahui.”
Sedangkan shalat dalam arti rahmat bisa ditemukan dalam QS.Al-Ahzab/33:43.
“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan
ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang
terang). Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.”
Adapun pengertian shalat menurut istilah adalah:...
“Suatu ibadah yang terdiri dari ucapan dan perbuatan tertentu yang dibuka dengan
takbir dan ditutup dengan salam.”
Di dalam islam, shalat mempunyai arti penting dan kedudukan yang sangat istimewa,
antara lain:
1. Shalat merupakan ibadah yang pertama kali diwajibakan oleh Allah SWT yang
perintahnya langsumg di terima oleh Rasulullah SAW pada malam Isra-Mi’raj
(QS.Al-Asra’/17:1).
2. Sholat merupakan tiang agama. Nabi SAW bersabda:....
“Pokok perkara adalah islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad.”
3. Shalat merupakan amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat. Nabi SAW
bersabda:...
“Yang pertama kali dihisab (amalan) seorang hamba pada hari kiamat adalah
shalat...”(HHR.Al-Tirmidzi, Al-Nasa’I, Ibn Majah, Ahmad dan Al-Thabrani.)
Salah satu kewajiban seorang muslim adalah mendirikan shalat lima waktu
(fardhu). Sholat fardhu merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima, sehingga
bagaimanapun keadaannya, seorang muslim tidak boleh meninggalkannya. Bahkan saat
seorang muslim tidak bisa menggerakan tangan dan kakinya, selama dia masih sadar,
shalat ini tetap tidak boleh ditinggalkan. Pada dasarnya semua shalat baik yang fardhu
maupun sunnah itu memiliki tata-gerakan yang sama, kecuali pada shalat jenazah dan
shalat gerhana.
Berikut ini adalah tata cara sholat Nabi Muhammad saw:
1. Niat di dalam hati secara ikhlas karena Allah semata (QS.Al-Bayyinah/98:5). Niat
adalah perbuatan hati, bukan perbuatan mulut sehingga tidak perlu diucapkan.
Apalagi tidak ada satu pun hadis yang menjelaskan tentang adanya tuntunan
melafalkan niat ketika hendak memulai shalat. Niat secara bahasa berarti menyengaja
(al-qasdhu: maksud) sehingga siapapun yang menyengaja suatu perbuatan maka
sebenarnya ia telah mempunyai niat di dalam hatinya.
2. Berdiri sempurna menghadapp ke arah qiblat. Hal ini dipahami dari firman Allah
SWT: ....
“Peliharalah segala shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wustha (yakni shalat
‘Ashr). Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan
khusyu.”(QS.Al-Baqarah/2:238)
Demikian pula sabda Nabi saw ketika menjawab pertanyaan sahabat ‘Imran
binHushain yang sedang sakit ambeyen (wasir): ....
“Shalatlah dengan berdiri. Jika engkau tidak mampu maka (shalatlah) dengan
duduk, dan jika tetap tidak mampu maka dengan berbaring!” (HSR.Al-Bukhari, dari
‘Imran bin Hushain).
Dari hadis di atas dapat dipahami bahwa pada dasarnya shalat itu diperintahkan
dengan berdiri. Namun jika dalam keadaan darurat, sulit dan tidak memungkinkan
A. KESIMPULAN
Sholat merupakan inti (kunci) dari segala ibadah juga merupakan tiang
agama,dengannya agama bisa tegak dengannya pula agama bisa runtuh. Sholat
mempunyai dua unsuryaitu dzohiriyah dan batiniyah. Unsur dzohiriyah adalah yang
menyangkut perilaku berdasarpada gerakan sholat itu sendiri, sedangkan unsur yang
bersifat batiniyah adalah sifatnyatersembunyi dalam hati karena hanya Allah-lah yang
dapat menilainya. Shalat banyak macamnya ada shalat sunnah, ada juga sholat fardhu
yang telah ditentukan waktunya. Khilafiyyah kaum muslimin tentang shalat adalah hal
yang biasa karena rujukan danpengkajiannya semuanya bersumber dari Al-
Qur‟an dan hadis, hendaknya perbedaan tersebutmenjadi hikmah keberagaman
umat islam.
Shalat banyak macamnya ada shalat sunnah, ada juga sholat fardhu yang telah
ditentukan waktunya.