Disusun oleh :
Tedi Hasrul (2203004112)
Ari noorhadi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah Fiqih Ibadah tentang “Shalat
Fardhu” ini dapat terselesaikan dengan baik. Melalui makalah ini, diharapkan pembaca dapat
mengetahui bagaimana tat a cara salat yang baik dan benar. Terimakasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu melalui sarana, serta dukungan dalam pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini kedepan mampu memberi manfaat kepada pembaca dalam mencari gambaran
mengenai tata cara salat yang baik dan benar. Pada akhirnya saya berharap kritik dan saran guna
perbaikan penulisan yang akan datang. Wassalamu’alaikum wr.wb
Penyusun
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BA 1 PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah ......................................................................................................... 1
C. TUJUAN Penulisan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Pengertian Sholat............................................................................................................2
B. Dasar Hukum Shalat.......................................................................................................2
C. Tata Cara shalat Rasulullah.............................................................................................2
D. BAB III PENUTUP .....................................................................................................3
E. Simpulan.........................................................................................................................3
F. Daftar Pustaka.................................................................................................................4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sering kali kita sebagai orang islam tidak mengetahui kewajiban kita sebagai mahluk yang
paling sempurna yaitu sholat,atau lerkadang tau lentang kewajiban tapi tidak mengerti terhadap
apa yang dilakukan.Selain itu juga bagi kaum fanatis yang tidak menghargai tentang arti
khilafiyah,dan menganggap yang berbeda itu yang salah. Oleh karena itu mari kita kaji bersama
tentang arti shalat.dan cara mengerjakannya serta beberapa unsur didalamnya.Dalam pembahasan
kali ini juga di paparkan sholat dan macamnya.
Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah mukallaf dan
harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan.Shalat merupakan rukun Islam
kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang) salah satunya adalah shalat,
sehingga barang siapa mendirikan shalat maka ia mendirikan agama (lslam), dan barang siapa
meninggalkan shalat, maka ia meruntuhkan agama (Islam). Shalat harus didirikan dalam satu hari
satu malam sebanyak lima kali,berjumlah 17 rakaat. Shalat tersebut merupakan wajib yang harus
dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik sedang sehat maupun sakit. Selain shalat
wajib ada juga shalat-shalat sunah.Untuk membatasi bahasan penulisan dalam permasalahan ini.
maka penulis hanya membahas tentang shalat wajib kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,maka penyusun merumuskan masalahsebagai berikut:
1. Apakah pengertian shalat?
2. Apa yang menjadi dasar hukum shalat?
3. Bagaimana Tata Cara Shalat Rasulullah?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan makalah ini agar kami selaku penyusun mengetahui bagaimana segalah hal
tentang shalat baik pengertian,rukun,sunat dll.kemudian agar menambah wawasan para
pembaca serta menjadi referensi bagi penulis-penulis berikutnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sholat
Pengentian sholat menunut bahasa adalah berdoa (memohon), pujian.Sedangkan pengertian
menurut syara' sebagaimana pendapat imam Rafi'i yaitu ucapan-ucapan yang dimulai dengan
takbiratul dan ditutup dengan salam. Menurut para ulama' fuqaha' sholat ialah ibadah yang terdiri
dari perbuatan atau gerakan dan perkataan atau ucapan tertentu yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam. Sedangkan menurut ulama' tasawuf shalat ialah mengahadapkan kalbu kepada
Allah SWT hingga menimbulkan rasa takut kepada-Nya serta kesempurnaan kekuasaanya.atau
menghadap kepada Allah dengan kalbu, bersikap khusyuk (konsentrasi penuh) dihadapan-Nya,disertai
dengan penghayatan penuh takala berdzikir,berdo'a dan memujin-Nya.
B. Dasar hukumnya
Shalat lima waktu merupakan suatu kewajiban yang harus ditegakkan oleh setiap muslim
yang sudah akil baligh,baik laki-laki maupun perempuan,dalam keadaan sehat maupun sakit.
Dasar kewajiban shalat ini adalah AI-Quran dan hadist"Dan dirikanlah shalat tunaikanlah zakat
dan rukulah bersama orang-orangyang ruku" (Al-Baqarah:43)
Salah satu Hadist yang menjelaskan dasar hukum shalat yaitu:
"Dari Abu Abdirrahman Ahdullah bin U'mar bin Khatah, semoga Allah meridhai mereka
bedua ,ia berkata:Aku pernah mendengar Rasulluh saw.Bersahda:'Islam didirikan di atas 5
dasar,yuitu memberi kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nahi Muhammad adalah
utusan Allah, mendirikan shalat.menunaikan zakat, melaksanakan haji ke mekkah
C. Tata cara sholat Rasulullah SAW
1. Menghadap kiblat
Salat wajib menghadap kiblat, yaitu Masjdil Haram (QS: Al-Baqarah:
144). Jika dalam keadaan darurat, seperti perang (QS: Al-Baqarah: 238-239)
atau di atas kendaraan yang sedang berjalan, atau ketika tidak mengetahui arah
kiblat, di bolehkan tidak menghadap kiblat (QS: Al-Baqarah: 115)
2. Niat
Kewajiban niat didasarkan pada surat Al-Bayyinah ayat: 5 dan hadist
Umar tentang niat (HR. Al-Bukhari: 1, Muslim: 3530). Niat artinya sengaja (al-qasdu).
Niat adalah pekerjaan hati, bukan lisan sehingga tidak perlu diucapkan. Tidak ada satu
hadist pun, meskipun dla’if, apalagi yang sahih,yang menerangkan nabi
mengucapkan niat saat hendak salat. Siapapun yang dengan sengaja melakukan
sesuatu maka hakikatnya dia telah berniat didalam hatinya. Allah maha mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hamba di dalam lubuk hatinya (QS: Qaf: 16). Hanya orang yang
tidak sadar dan gila yang tidak berniat mengerjakan sesuatu.
3. Berdiri
Salat harus dilakukan dengan berdiri secara sempurna bagi yang mampu (QS:
Al-Baqarah: 238). Kalau tidak mampu harus dengan duduk, Kalau tidak mampu
duduk harus dengan berbaring. (HR. Al-Bukhari:1050). Pahala orang yang salat
dengan tidak berdiri karena uzur samadengan orang yang berdiri. Khusus salat
sunnah dibolehkan duduk walaupun tanpa uzur (HR. Muslim: 1201). Tetapi
harus diingat, nabi melakukan hal ini diakhir hayatnya saat beliau sudah tua (HR.
Muslim : 123)
4. Bertakbir dan Mengangkat tangan
Setelah berdiri sempurna melakukan tabir. Takbir ini adalah takbir pertama , yang
dalam terminology fiqih di sebut takbiratul ihram. Di sebutdemikian karna
mengharamkan selain gerakan dan selain aktifitas dalamsalat yang di perintahkan
hingga salam.
Tata cara bertakbir adalah dengan mengangkat kedua tangan sambil
meluruskan jari jemarinya, tidak merenggangkannya dan tidak menggenggamnya
dalam posisi sejajar dengan telinga dan dan bahu sekaligus, sambil membaca
Allahu Akbar, yang dibaca keras oleh imam saat salat jama’ah agar makmum
mendengarnya. Setelah imam membaca takbir, makmum kemudian mengikutinya
dengan membaca takbir juga.Boleh juga bertakbir dengan mengangkat tangan
sejajar dengan bahu. Mengangkat tangan lebih dahulu atau bertakbir lebih dahulu atau
bertakbir dengan mengangkat tangan secara bersamaan, hukumnya boleh.
5. Meletakkan Tangan Kanan di Atas Tangan Kiri
Setelah bertakbir dan mengangkat kedua tangan, lalu meletakkan tangan kanan di
atas punggung pergelangan lengan kiri dan mengencangkannya atau di atas
punggung telapak tangan kiri dalam keadaan memegang tangan kiri. Diatas dada
atau diatas pusar. Tidak boleh dibawah pusar. Dilarang meletakkan tangan di atas
lambung.
6. Pandangan Ke Arah Tempat Sujud
Pandangan kearah sujud , tidak boleh menutup mata dan mengadah ke atas , tidak
boleh menoleh ke kanan kiri. Menyingkirkan gambar ditempat sujud yang dapat
menggagu ke-khusyu’an salat. Tidak boleh juga salat di depan makanan dan sedang ingin
buang hajat.
7. Membaca Do’a Iftitah
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa salat adalah kewajiban bagi setiap muslim
yang ada didunia dan tata cara salat yang sudah jelas dan mudah untuk diikuti adalah tata
cara salat Nabi SAW yang berdasarkan pada Al-Qur’an dan Al-Hadist, serta haram hukumnya
membuat buat ibadah sendiri yang hanya berdasarkan pada pemikiran-pemikiran suatu aliran tertentu.
DAFTAR PUSTAKA