Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH KELOMPOK

FIQIH IBADAH (AIK I1)

TENTANG

SHOLAT DI BERBAGAI KEADAAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK VI :

1. ADE SASKIA (502022002)


2. AHMAD SUBARI (502022046)
3. DHEA SALWA SALSABILLA (502022017)
4. DWI ANGGA SAPUTRA (502022014)
5. FEBRIANSYAH AKBAR (502022030)
6. MUHAMMAD ARWANDANI (502022218)

DOSEN PEMBIMBING: WAHYUDIN. S.Ag.,M.Pd.

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan


rahmat dan karunia-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas untuk
melengkapi sebagian persyaratan tugas mata kuliah Fiqih Ibadah (AIK II). Sholawat
serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw.

Dengan terselesaikannya tugas makalah ini kami ingin menyampaikan terima


kasih semua pihak yang telah membantu dalam penyusunannya terutama kepada Bapak
Wahyudin. S.Ag.,M.Pd yang telah membimbing kami dengan kesabaran. Semoga Allah
SWT membalas amal baiknya. Amin.

Kami menyadari bahwa isi dari tugas ini jauh dari sempurna, untuk itu kami
berharap pembaca bersedia memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan tugas ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palembang, 30 Maret 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... 2

Daftar Isi ........................................................................................................ 3

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 4

1.1 Latar Belakang......................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 4

BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................... 5

1. Pengertian Shalat Safar, shalat jamak, dan shalat jamak qashar ...... 5
2. Syarat sah shalat jamak qashar ......................................................... 6
3. Tata cara shalat jamak qashar ........................................................... 7
4. Tata cara shalat di kendaraan dan orang sakit .................................. 8

BAB 3 PENUTUP ......................................................................................... 11

Kesimpulan ...................................................................................... 11

3
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mata kuliah Fiqih Ibadah merupakan kewajiban setiap muslim untuk menjadi
seorang hamba yang taat dan dicintai allah berbagai faktor melatar belakangi
terciptanya pemahaman ibadah yang baik dan semangat ibadah yang terus
menerus dilaksanakan dalam kehidupan.

1.2 Rumusan Masalah

Sholat apa saja yang dapat dilaksanakan di berbagai keadaan ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan memberikan penjelasan mengenai pentingnya fiqih ibadah bagi
kehidupan manusia diantaranya yaitu: agar semua orang tau untuk meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada allah swt dan memberikan pelajaran untuk
melaksanakan ibadah kepada allah swt dengan baik.

4
BAB 2 PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN SHALAT SAFAR, JAMAK, DAN JAMAK QASHAR

- Sholat Safar adalah sholat sunah yang dikerjakan ketika akan bepergian
ataupun sepulang dari bepergian. Cara melakukan sholat ini sama dengan sholat
fardhu, baik gerakan maupun bacaannya.
Bedanya, hanya pada niatnya saja. Sholat Safar bisa dilakukan dua rakaat atau
empat rakaat.

- Sholat Jamak adalah mengumpulkan dua sholat dalam satu waktu. Contohnya,
sholat Zuhur dilaksanakan pada waktu Ashar. Hal ini bisa dilakukan saat traveler
terdesak sehingga tak bisa melakukan sholat Zuhur. Ia kemudian dapat
melakukan sholat Zuhur pada waktu Ashar. Caranya, setelah masuk waktu
Ashar lakukanlah sholat Zuhur dulu lalu dilanjutkan dengan sholat Ashar.
Adapaun sholat-sholat yang bisa dijamak yakni sholat Zuhur dijamak dengan
Ashar, dan sholat Maghrib dijamak dengan Isya. Sementara sholat Subuh tidak
bisa dijamak dengan apapun.

- Sholat Qashar yaitu menjadikan sholat yang berjumlah 4 rakaat menjadi 2


rakaat. Seperti sholat Zuhur, Ashar dan Isya. Sedangkan sholat Maghrib dan
Subuh tidak bisa di-Qashar.
Nah, sholat Jamak dan Qashar boleh dilakukan sekaligus. Misalnya,
mengumpulkan sholat Zuhur dengan sholat Ashar pada waktu Ashar (di-Jamak
dan di-Qashar masing-masing menjadi 2 rakaat). Jadi saat masuk waktu Ashar,
kita lakukan sholat Zuhur 2 rakaat kemudian sholat Ashar 2 rakaat.

5
2. SYARAT SAH SHALAT JAMAK QASHAR

- Pergi dengan tujuan tertentu. Jadi, orang yang mengemudi mobil jauh tanpa
tujuan apa-apa, tidak diperbolehkan untuk mengqasar dan menjamak shalat.

- Tempat yang dituju berjarak minimal 80 km dan harus meninggalkan tempat


tinggal secara fisik.

- Harus melewati batas awal safar. Jika tinggal di perkotaan atau pedesaan, safar
awalnya adalah tanda perbatasan teritorial seperti bangunan atau tugu. Jika tidak
ada perbatasan maka awal safarnya adalah di mana orang itu meninggalkan
tempat dia berdiam.

- Berencana menetap di tempat yang dituju minimal selama tiga hari

- Tidak melewati batas akhir safar. Dalam arti seseorang sudah tidak dianggap
sebagai musafir lagi. Hal tersebut bisa terjadi jika:

1. Musafir tidak pulang ke tempat tinggalnya


2. Musafir sudah tidak ada keperluan di tempat yang dituju
3. Musafir sudah kembali dalam perbatasan tempat tinggalnya.

- Membaca niat shalat qasar dan jamak ketika Takbiratul Ihram yaitu:

Ushollii fardlozh zhuhri rok'ataini qoshron majmuu'an 'ilaihil 'asri jam'a ta'diiman
lillaahi ta'aalaa.
Artinya: " Aku berniat shalat duhur dua rakaat digabungkan dengan shalat Ashar
dengan jamak takdim, diQashar karena Allah Ta'ala."

- Tidak dilakukan secara jamaah dengan orang yang sedang shalat itmam
- Shalat dapat dijamak dan diqasar ketika sedang berada dalam keadaan sakit atau
kesulitan

6
3. TATA CARA SHALAT JAMAK QASHAR

Adapun tata cara salat qasar adalah sebagai berikut:


1. Melakukan Niat Qahar
2. Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah.
3. Membaca surat Al-Fatihah.
4. Membaca surat pendek dari Al-Qur’an.
5. Ruku’ dengan tuma’ninah.
6. I’tidal dengan tuma’ninah.
7. Sujud dengan tuma’ninah.
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah.
9. Sujud kedua dengan tuma’ninah.
10. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua.
11. Membaca surat Al-Fatihah.
12. Membaca surat pendek dari Al-Qur’an.
13. Ruku’ dengan tuma’ninah.
14. I’tidal dengan tuma’ninah.
15. Sujud dengan tuma’ninah.
16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah.
17. Sujud kedua dengan tuma’ninah.
18. Tahiyat akhir dengan tuma’ninah.
19. Salam.

7
Tata Cara Salat Jamak Qasar

1. Niat Salat Jamak Qasar Ushollii fardlozh zhuhri rok"ataini qoshron majmuu"an
"ilaihil "asri jam"a ta"diiman lillaahi ta"aalaa. Artinya: " Aku berniat salat
dzuhur dua rakaat digabungkan dengan salat Ashar dengan jamak takdim,
diQasar karena Allah Ta"ala."
2. Takbirotul Ikhram
3. Melaksanakan szlat dzuhur dua rakaat
4. Salam
5. Berdiri lagi dan berniat szlat yang kedua yakni Ashar Ushollii fardlol "ashri
ro"ataini qoshron majmuu"an bil zhuhri jam"a ta"diiman lillaahi ta"aalaa.
Artinya: " Aku berniat shalat Ashar dua rakaat digabungkan dengan shalat duhur
dengan jamak takdim, diqashar karena Allah Ta"ala."
6. Takbirotul Ikhram
7. Melaksanakan salat ashar dua rakaat
8. Salam

4. TATA CARA SHALAT DI KENDARAAN DAN ORANG SAKIT

Tata Cara Salat di Kendaraan

1) Dengan posisi duduk di kursi kendaraan. Niat sambil Takbiratul ihram.


2) Tangan bersedekap seperti layaknya salat sambil berdiri, membaca doa iftitah,
Surat Al-Fatihah dan surat pendek yang dikehendaki.
3) Ruku' dilakukan sedikit membungkukkan badan dari posisi duduk sambil berdoa
ketika ruku'.
4) I'tidal dilakukan dengan posisi punggung lurus seperti dalam posisi duduk
sambil berdoa.
5) Sujud dilakukan dengan membungkukkan badan lebih rendah saat ketika ruku'
sebelumnya sambil berdoa.
6) Duduk antara dua sujud, dilakukan dengan posisi duduk sempurna di kursi
kendaraan sambil berdoa.
7) Sujud kembali dengan membungkukkan badan seperti pada sujud awal sambil
berdoa.
8) Duduk kembali dengan sempurna, tangan bersidekap untuk melaksanakan rakaat
yang kedua, membaca Surat Al-Fatihah dan Surat pendek yang dikehendaki.

8
9) Ruku' dilakukan sedikit membungkukkan badan dari posisi duduk sambil berdoa
ketika ruku'.
10) I'tidal dilakukan dengan posisi punggung lurus seperti dalam posisi duduk
sambil berdoa.
11) Sujud dilakukan dengan membungkukkan badan lebih rendah saat ketika ruku'
sebelumnya sambil berdoa.
12) Duduk antara dua sujud, dilakukan dengan posisi duduk sempurna di kursi
kendaraan sambil berdoa.
13) Sujud kembali dengan membungkukkan badan seperti pada sujud awal sambil
berdoa.
14) Duduk Tahiyyat Akhir. Duduk dengan sempurna letakkan kedua tangan di atas
lutut, lakukan dengan membaca doa tahiyyat akhir.
15) Mengucapkan salam sambil menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri.Berdoa
dan berzikir setelah selesai salat.

Syarat Dibolehkannya Salat di Kendaraan

1) Tidak memungkinkan menghentikan laju kendaraan, sementara Anda khawatir


akan terlewat waktu untuk shalat wajib.
2) Kekhawatiran tertinggal waktu salat fardhu yang sebentar, seperti magrib hingga
keburu bebarengan dengan shalat isya.
3) Tidak ada tempat pemberhentian yang layak dan aman untuk shalat, seperti di
dalam pesawat atau kapal kecil.
4) Jika tidak menemukan air untuk bersuci, tayamumlah. Kecuali jika di kereta
Anda menemukan toilet dengan wastafel untuk wudu yang bersih, bisa
digunakan.

Tata Cara Salat Bagi Orang Sakit

Sebaiknya salat tepat pada waktunya, karena sudah dipermudah dengan cara wudhu
yang diganti tayamum serta gerakan salat yang lebih ringan.

Jika orang sakit merasa kesulitan akan hal tersebut, diperbolehkan pula untuk
mengerjakan salat dengan jama taqdim. Seperti menggabungkan salat Zuhur dan Ashar
di waktu tanda adzan Zuhur.
Selanjutnya tata cara salat bagi orang sakit sedang dalam perawatan di luar negeri,
diperbolehkan pula untuk menunaikan dengan cara menqashar salat. Sehingga bisa
melakukan salat Zuhur, Ashar, dan Isya cukup 2 rakaat.

9
Salat Posisi Duduk

1. Kalau tidak sanggup berdiri, boleh mengerjakan sambil duduk sambil menghadap
kiblat. Bisa duduk layaknya duduk di antara dua sujud atau duduk sambil
meluruskan kaki. Tergantung pada sakit yang di derita
2. Cara mengerjakan gerakan ruku ialah dengan duduk membungkuk sedikit. Gerakan
tangan sama layaknya salat biasanya.
3. Cara mengerjakan sujud, bisa dengan cara sujud biasanya. Kecuali bagi yang salat
dengan meluruskan kaki, gerakan ruku bungkuknya lebih sedikit daripada bungkuk
dalam sujud.

Salat Posisi Tidur

1. Jika orang sakit tidak dapat mengerjakan salat dengan duduk, boleh
menunaikannya dengan posisi tidur terlentang wajah menghadap kiblat, dan
posisi bantal lebih tinggi.
2. Cara mengerjakan ruku cukup menggerakkan kepala ke muka atau sedikit
menekuk.
3. Cara mengerjakan sujud dengan menggerakkan kepala lebih dalam ke muka atau
lebih ditundukkan. Jikalau ada sakit yang menghalangi kedua gerakan tersebut,
semisal leher di gips. Orang sakit bisa melakukan dengan isyarat mata yang
dibuka dan ditutup sebagai ganti gerakan.
4. Posisi tidur juga bisa dengan cara badan miring ke kanan atau ke arah kiblat.
Gerakan ruku dan sujud pun sama

10
BAB 3 PENUTUP

KESIMPULAN

Shalat adalah panggilan Allah, olehnya sebagai umat muslim wajib hukumnya
melaksanakan perintah Allah subhanahu wa ta'ala. Shalat sebagai bentuk ketaqwaan
umat kepada Allah, karena yang memberi nikmat kehidupan dimuka bumi adalah kuasa
sang pencipta. Dapat disimpulkan bahwa shalat dapat dilaksanakan dalam keadaan
apapun dan dimana pun. Dengan cara shalat safar, shalat jamak, dan shalat qashar.
Dalam keadaan berpergian dan sakit sekalipun shalat masih tetap dapat dilaksanakan
dengan tata cara tertentu.

11

Anda mungkin juga menyukai