ILMU SHALAT
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Ibadah
dan Qira’ah
Dosen Pengampu:
Iin Gunawan, S.Pd.I.
Disusun oleh:
Mutiara Tazkiyatun Nafsi
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Shalat”.
Makalah ini penulis buat dengan bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ilmu Fiqih.
Pada kesempatan ini juga saya ingin menyampaikan terima kasih yang
sebasar-besarnya kepada berbagai pihak yang memberikan motivasi, dan
bantuannya, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Dengan
demikian, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Allah Swt. yang telah memberikan berkat kelancaran dalam pembuatan
makalah ini;
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan, baik moril maupun
materil dalam penulisan makalah ini;
3. Bapak Iin Gunawan, S.Pd.I selaku dosen mata Praktikum Ibadah dan Qira’ah
4. Semua kawan-kawan yang senantiasa memberi semangat dan motivasi dalam
proses penyusunan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi
peningkatkan kualitas makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
BAB III....................................................................................................................6
PENUTUP................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................6
3.2 Saran...............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sering kali kita sebagai orang islam tidak mengetahui kewajiban kita
sebagai mahluk yang paling sempurna yaitu shalat, atau terkadang tau tentang
kewajiban tapi tidak mengerti terhadap apa yang dilakukan.
Dalam istilah lain, shalat adalah satu macam atau bentuk ibadah yang di
wujudkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan tertentu di sertai ucapan-
ucapan tertentu dan dengan syarat-syarat tertentu pula. Istilah shalat ini tidak
jauh berbeda dari arti yang digunakan oleh bahasa di atas, karena di dalamnya
mengandung do’a-do’a, baik yang berupa permohonan, rahmat, ampunan dan
lain sebagainya.
Adalah suatu kenyataan bahwa tak seorangpun yang sempurna, apalagi
maha sempurna, melainkan seseorang itu serba terbatas, sehingga dalam
menempuh perjalanan hidupnya yang sangat komplek itu, ia tidak akan luput
dari kesulitan dan problema. Oleh karena itu kita perlu mengetahui apa itu
sholat, dan syarat rukunya.
Shalat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali,
berjumlah 17 rakaat. Shalat tersebut merupakan wajib yang harus
dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik sedang sehat maupun
sakit. Selain shalat wajib ada juga shalat-shalat sunah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Macam-macam shalat
2
atau jarang sekali tidak dikerjakan oleh Rosulluloh SAW dan
pelaksanaannya sangat dianjurkan dan di tekankan separti solat witir,
solat hari raya dan lain-lain
Shalat Sunnah ghaeru muakkadah adalah solat sunah yang tidak
selalu dikerjakan oleh Rosulluloh SAW,dan juga tidak di tekan kan
untuk di kerjakan.holat
Semua shalat, termasuk shalat sunah dilakukan adalah untuk mencari
keridhoan atau pahala dari Alloh swt. Namun shalat sunah jika dilihat
dari ada atau tidak adanya sebab-sebab dilakukannya, dapat dibedakan
manjadi dua macam, yaitu: shalat sunat yang bersebab dan shalat sunat
yang tidak bersebab.
Shalat sunah yang bersebab, yaitu shalat sunah yang dilakukan
karena ada sebab-sebab tertentu, seperti shalat istisqa’ (meminta
hujan) dilakukan karena terjadi kemarau panjang, shalat kusuf
(gerhana) dilakukan karena terjadi gerhana matahari atau bulan, dan
lain sebagainya.
Shalat sunah yang tek bersebab, yaitu shalat sunah yang dilakukan
tidak karena ada sebab-sebab tertentu. Sebagai contoh: shalat witir,
shalat dhuha dan lain sebagainya.
a. Shalat-Shalat Yang Disunnahkan
1. Idul Fitri Dan Idul Adha
2. Gerhana Matahari (Kusuf As Syamsi)
3. Gerhana Bulan (Khusuf Al Qamar)
4. Shalat Istisqa’ (Minta Hujan)
5. Shalat Sunnah Rawatib yang bersamaan dengan shalat fardhu
ada 17 (tujuh belas) rakaat. Yaitu dua rokaat sebelum shalat
subuh, empat rakaat sebelum dzuhur, dua rokaat setelah
dhuhur, empat rakaat sebelum ashar, dua rakaat setelah
maghrib dan tiga rokaat setelah isya’ dengan shalat witir
(ganjil) dengan satu rakaat terakhir. Ada 3 (tiga) shalat sunnah
mua’akkad yaitu shalat malam, shalat dhuha dan shalat
tarawih.
3
2. Pelaksanaan shalat
4
2. Asar, shalat asar waktunya mulai dari bayang-bayang suatu benda
lebih panjang dari bendanya hingga terbenam matahari.
Kebanyakan ulama berpendapat bahwa shalat ashar di waktu
menguningnya cahaya matahari sebelum terbenam hukumnya
makruh.
3. Magrib, shalat magrib waktunya mulai terbenam matahari dan
berakhir sampai hilangnya cahaya awan merah.
4. Isya, shalat isya waktunya mulai hilangnya cahaya awan merah
dan berakhir hingga terbit fajar.
5. Subuh, shalat subuh, waktunya dari mulai terbit fajar hingga terbit
matahari.
Tata cara yang disunnahkan dalam shalat ada 15 (lima belas) yaitu:
1. Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram
2. Mengangkat tangan saat ruku’
3. Mengangkat tangan saat bangun dari ruku’
4. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
5. Tawajjuh
6. Membaca audzubillah
7. Mengeraskan suara dan memelankan suara sesuai tempatnya
8. Membaca amin
9. Membaca surat setelah membaca Al-Fatihah
10. Membaca takbir saat naik atau turun
11. Mengakatan sami’a-Allahu liman hamidah robbana walakal hamdu dan
tasbih saat ruku’ dan sujud
12. Meletakkan kedua tangan di atas kedua paha saat duduk; membuka
tangan kiri sedang tangan kanan menggenggam kecuali jari telunjuk yang
menunjuk saat tahiyat
13. Duduk iftirasy pada setiap duduk.
14. Duduk tawarruk pada duduk yang akhir
5
15. Salam yang kedua.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
Hamid ,Abdul. Beni HMd Saebani, Fiqh Ibadah, (Bandung: Pustaka Setia, 2009)
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Penerjemah: Nor Hasanuddin, (Jakarta: Pena Pundi
Aksara, 2006)
Rasyid Sulaiman, Fiqh Islam, (PT. Sirnar Baru Algensido 1954)
Dradjat ,Zakiah Prof.Dr. Ilmu Fiqh,Yogyakarta:PT Dana Bhakti Wakaf,1995
Abdul aziz,bin Zainudin,, Fathul mu’in bi sarkhil qurotal ain,Indonesia ; Daroyail
Kitabah
Macam-Macam dan Pelaksanaan Shalat
Silvana Liz Handayani
Ilmu Hadits, Fakultas Ushuluddin dan Adab Universitas Islam Negeri Sulthan
Maulana Hasanuddin Banten Silvanalizh885@gmail.com
https://fajri-makalahsholat.blogspot.com/
http://www.makalah.co.id/2015/11/makalah-sholat-lengkap.html