KEPERAWATAN KOMUNITAS
1
A. Pengertian
1. Komunitas
A Group of People living in the same locality &
under the same government, the district or
locality & in which they live, A social group or
class having common interest. (LINDA JARVIS ).
5
D. Asumsi Dan Keyakinan
Keperawatan Kesehatan Komunitas
Manusia
Keperawatan Kesehatan
(3 level pencegahan) (sehat sakit)
Lingkungan
(Fisik, biologis, psikologis, sosial,
spiritual, & kultural)
11
3. Keperawatan
Keperawatan merupakan profesi yang unik,
memandang komunits sebagai sesuatu yang
holistik, berkontribusi terhadap komunitas
melalui pengkajian komunitas, identifikasi &
perumusan diagnosa keperawatan,
perencanaan untuk menyelesaikan masalah,
melaksanakan intervensi & evaluasi terhadap
status kesehatan komunitas. Keperawatan
dipandang dari tipe, kualitas,
ketersediaannya, mudah dicapai, adekuat,
efektif & efisien serta berfokus pada 3 level
pencegahan yaitu prevensi primer, sekunder
dan tertier serta mengutamakan prevensi
primer. 12
4. Kesehatan
Sehat adalah kemampuan untuk berfungsi,
keadaan seimbang dimana sub sistem dlm
keadaan harmonis sehingga dapat menampilkan
potensi yang maksimal. Menurut pandangan
keperawatan kesehatan komunitas, kesehatan
dilihat dari pandangan model:
Endaimonistic artinya pencapaian jati diri a/
pemenuhan & pengembangan potensi secara sempurna.
Adaptif artinya keadaan dimana terjadi efektifitas
interaksi fisik & lingkungan sosial.
Penampilan peran artinya kemampuan penampilan
peran secara efektif
Klinik artinya terhindar dari tanda & gejala penyakit
atau ketidakmampuan 13
G. Fokus Utama
Keperawatan Kesehatan
Komunitas
1. Peningkatan kesehatan adalah kegiatan
yang diarahkan pada sumber-sumber yang
ada pada klien guna pemeliharaan &
peningkatan kesejahteraan. Misalnya
pendidikan orang tua yang ditujukan untuk
meningkatkan kualitas sebagai orang tua.
2. Pencegahan penyakit adalah kegiatan yang
ditujukan untuk melindungi klien dari
ancaman kesehatan baik risiko maupun
aktual termasuk akibat yang
membahayakan. Misalnya pemberian
imunisasi terhadap penyakit menular.
14
(Pender)
Pender mengemukakan
bahwa prevensi primer
1.Health promotion adalah kombinasi pendidikan kesehatan yang
berkaitan dengan lingkungan, situasi ekonomi yang mempengaruhi
mencakup:
perilaku yang menunjang kesehatan. Contoh kegiatan dibidang ini
mencakup:
Kesehatan & merokok
Pemakaian obat-obatan beralkohol yang salah
Nutrisi
Physicall fitness & exercise
Kontrol terhadap stres & perilaku marah
15
Lanjutan
2. Health protection adalah perlindungan pada
lingkungan misalnya pabrik, industri dll, yang
melindungi masyarakat dari bahaya. Contoh
kegiatan dibidang ini mencakup:
Kontrol terhadap bahan-bahan beracun
Kesehatan & keselamatan kerja
Pencegahan kecelakaan
Flourdation & dental health
3. Preventif health adalah pelayanan yang dilakukan
petugas kesehatan kepada masyarakat. Contoh
kegiatan dibidang ini mencakup:
Kontrol tekanan darah
Keluarga berencana
KIA
Imunisasi
16
Mencegah penularan penyakit.
Leavell & Clark, (1965) keperawatan
kesehatan komunitas bekerja pada 3 level
prevensi yaitu:
1. Prevensi primer
Pencegahan primer mencakup peningkatan kesehatan pada
umumnya & perlindungan khusus terhadap penyakit. Prevensi
primer mencakup peningkatan kesehatan (health promotion),
pendidikan kesehatan (health education), pencegahan penyakit
(specifik protection), & pencegahan lingkungan (enviromental
protection). Contoh kegiatan di bidang prevensi primer antara lain:
Imunisasi
Pelayanan keluarga berencana
Asuhan prenatal
Kelompok-kelompok MPP (masa persiapan pensiun)
Perlindungan gigi (dental prophylaxis)
Penyuluhan tentang pencegahan keracunan (Poison-control
teaching)
Bimbingan dini/awal dalam kesehatan keluarga & asuhan
anak/balita 17
Penyuluhan tentang gizi balita
2. Prevensi sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa dini &
intervensi yang tepat untuk menghambat proses patologi,
sehingga memperpendek waktu sakit & tingkat
keparahan/keseriusan penyakit. Contoh kegiatan dibidang
prevensi sekunder antara lain:
Mengamati hubungan ibu-anak yang kurang baik & memberi
"model –
peran“ untuk tehnik-tehnik baru dalam interaksi
Mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang seorang anak/balita
Mengajar & mendorong/memperkuat perlunya melakukan
kolostomi di rumah
Membantu keluarga yang mempunyai anak dengan kelumpuhan
20
I. Sejarah Perkembangan
CHN
Di Luar Indonesia
Spradley, (1985 ) membagi dlm 3 periode
yaitu :
1. 1860-1900 :
Direct Nursing
Fokus: orang sakit miskin
Alasannya lebih banyak klien terminal & orang miskin
yang sakit dirumah
Orientasi keperawatan individual
Penelusuran pelayanan pengobatan dimulai
pencegahan
Instusi: voluntir / pemerintah
21
Lanjutan
2. 1900-1970 :
"Public health Nursing"
Fokus Masyarakat
Alasan lebih banyak keluarga miskin yang tidak mampu
membayar biaya RS
Orientasi keperawatan keluarga
Penelusuran Pelayanan pengobatan dan pencegahan
Institusi: pemerintah dan beberapa voluntir
3. 1970-sekarang :
"Community Health Nursing"
Fokus. seluruh kom.
Alasan bukan hanya keluarga miskin yang
membutuhkan pelayanan kesehatan di komunitas
Tetapi seluruh komunitas baik kaya maupun miskin
Orientasi keperawatan penduduk
Penelusuran pelayanan : peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
22
Institusi: berbagai macam institusi, beberapa praktik mandiri
Di Indonesia
1596 Pelayanan kesehatan komunitas diperlukan untuk mengatasi wabah
penyakit cacar dan kolera melalui pelatihan juru imunisasj yang akan
melakukan vaksinasi cacar.
1807 Untuk mengatasi tingginya angka kematian ibu & bayi akibat praktik
yang salah atau tidak higienis dalam menolong persalinan, maka dilatih
dukun bayi untuk menolong persalinan.
1850 Dirasakan perlu untuk pelatihan dibidang kebidanan, diadakan kursus
kebidanan yang pertama oleh RS. Militer Batavia
1951 Ditetapkan suatu program kesehatan bagi wilayah Bandung. Program ini
merintis konsep terpadu antara preventif dan kuratif.
Sebelumnya aspek kuratif yang ditamakan. Selanjutnya dirasakan perlu
dipadukan dengan preventif. Ternyata kuratif saja tidak cukup untuk
mengatasi maslah kesehatan masyarakat. Program ini menekankan pada
santasi lingkungan, penyuluhan kesehatan, KIA serta pentingnya kerja
sama pemerintah dan masyarakat dalam upaya kesehatan. Dilanjutkan
langkah program terpadu kesehatan desa dengan para perawat dan
pembantunya melakukan survey dan pengobatan kasus prambusia
dilapangan.
1952 Pelatihan formal dukun bayi untuk motivator kesehatan
1956 Proyek Bekasi yaitu keterpaauan poliklinik BKIA & APOTIK
1957 Program KB dilaksanakan PKBI
24
Periode 1959 – 1965
1960 Pendayagunaan kebutuhan secara luas
1962 Kursus kader kesehatan di Semarang
Periode setelah 1965
1968 Konsep Puskesmas dibahas dan diterima
oleh rapat kerja Nasional
1970 Proyek pernbangunan kesehatan Pedesaan
dengan penekanan koordinasi lintas sektoral
PKMD
1970 - PKMD dikembangkan secara resmi sebagai
skr. suatu strategi untuk peningkatan kesehatan
masyarakat bentuk operasional PHC
sampai saat ini dilaksanakan 25
J. Perbedaan Keperawatan Di
Rumah Sakit dan Komunitas
No Variabel Rumah Sakit Komunitas
1 Fokus Perawatan pasien di RS Keluarga, komunitas & kel
(termasuk kelompok risiko)
2 Memberi Bersifat kejadian kasus Terdistribusi (distributive)
pelayanan (episodic)
keperawatan
3 Bekerja : Pasien pada unit Pd semua kondisi sehat - sakit
spesialisasi T3. Pada pd berbagai tatanan yan kes
satu RS atau institusi dg semua intitusi yg terkait dg
komunitas & fasilitas
kesehatan (Agency)
4 Koordinasi Dg institusi a/ agency Berbagai tenaga komunitas
keperawatan lain pd tatanan RS untuk "Agences" baik medik
perncanaan maupun non medik
26
Lanjutan
32
L. Peran dan Fungsi Perawat
Komunitas
1. Pemberi pelayanan kesehatan (provider)
.2. Pendidik (edukator)
3. Pengelola (Manajer)
4. Konselor (Konsultan)
5. Memberikan konseling / bimbingan kpd kader
6. Pembela klien (advocade)
7. Melindungi & memfasilitasi keluarga
8. Peneliti
33
34