Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH : KEPERAWATAN KOMUNITAS 1


DOSEN PENGAJAR : Ns.SRY ASTUTY MASHURI S.Kep,M.Kes

MAKALAH FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOMUNITAS (PUSKESMAS)

Oleh:

KELOMPOK VI (Enam)

SEMESTER 5 (lima)

- Dini Aminarti - Maria masriat


- Jusmianti - Nonsiata Refwutu
- Sry Cornelia Buarlely -Yuyun Metalmety

PROGRAM S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK) FAMIKA MAKASSAR


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

KATA PENGANTAR

i
Puji syukur dengan menyebut nama Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga Makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam
senantiasa tercurahkan kepada baginda Rosululloh SAW, para Ahlul Bait, Sahabat, Tabi’in
serta seluruh umat yang senantiasa taat berpegang teguh pada syariat agama Muhammad
SAW.
Makalah dengan judul FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI
KOMUNITAS PUSKESMAS ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Komunitas 1.
Makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari semua pihak, karena itulah
kami menghaturkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ns.SRI ASTUTY,S.Kep,M.Kes MASHURI selaku dosen mata kuliah
Keperawatan Komunitas 1
2. Rekan-rekan Kelompok yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran
dan kritik membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berdoa semoga
amal baik mereka diridhoi oleh Allah SWT dan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan hikmah bagi penulis pada
khususnya dan pihak-pihak lain pada umumnya.

Malakaji ,12 November

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover Depan ............................................................................................. i


Kata Pengantar........................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan .............................................................................................. 1
D. Manfaat .............................................................................................. 2
BAB II Tinjauan Pustaka .......................................................................... 3
BAB III Pembahasan ................................................................................ 4
A. Pengertian .......................................................................................... 5
BAB III Penutup ...................................................................................... 6
A. Kesimpulan ........................................................................................ 7
B. Saran .............................................................................................. 8
Daftar Pustaka ........................................................................................... 9

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang
penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana telah diamanatkan
dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) “Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang
baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan” dan Pasal 34 ayat (3)
“Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak”. Salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan untuk
masyarakat yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah puskesmas. Fasilitas
pelayanan kesehatan ini merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat dalam
membina peran serta masyarakat juga memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat. Dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan
tanggung awab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas adalah pelayanan kesehatan
menyeluruh yang meliputi pelayanan: kuratif (pengobatan), preventif (upaya
pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), dan rehabilitatif (pemulihan
kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak membedaan
jenis kelamin dan golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup
usia.
Dalam hal ini puskesmas dituntut untuk selalu meningkatkan keprofesionalan
dari para pegawainya serta meningkatkan fasilitas atau sarana kesehatannya untuk
memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan. Semakin
ketatnya persaingan serta pelanggan yang semakin selektif dan berpengetahuan
mengharuskan Puskesmas selaku salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan untuk
selalu meningkatkan kualitas pelayanannya. Untuk dapat meningkatkan kualitas
pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui apakah pelayanan yang telah diberikan
kepada pasien atau pelanggan selama ini telah sesuai dengan harapan atau belum.
1
Dinas Kesehatan Kabupaten merupakan Penanggunng jawab salah satupenyedia
pelayanan kesehatan juga berkewajiban dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
khususnya ditingkat Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan di tingkat kecamatan.
Oleh karena itu Puskesmas di bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota
perlu adanya evaluasi atau penilaian untuk meningkatkan mutu kualitas pelayanannya.
PP 47 tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan ditetapkan untuk
memberikan kepastian hukum dan menjamin akses masyarakat terhadap kebutuhan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan, maka
diperlukan Peraturan Pemerintah untuk mengatur Fasilitas Pelayanan Kesehatan
termasuk upaya persebaran jenis-jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

PP 47 tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah aturan


pelaksanaan ketentuan Pasal 35 ayat (5) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas ?

C. TUJUAN 
1. Untuk mengetahui fasilitas pelayanan kesehatan di komunitas (Puskesmas)
2. Untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas

D. MANFAAT

2
1.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP PUSKESMAS
Menurut DepKes RI (2004), Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten atau Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan.
1. Unit Pelaksana Teknis
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten/kota (UPTD),
Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional
dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama
serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
2. Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh
Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
3. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan
kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/kota,
sedangkan puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya
pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota
sesuai dengan kemampuannya.
4. Wilayah Kerja
Secara Nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan,
tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka
tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan
keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas
tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas K esehatan
kabupaten/kota.
4
B. FUNGSI PUSKESMAS
Puskemas sebagai penyedia pelayanan kesehatan ditingkat Kecamatan
mempunyai 3 (tiga) fungsi, yaitu:
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di dilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat.
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaannya, serta ikut menetap, menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi,
khususnya social budaya masyarakat setempat.
3. Pusat strata pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi:
a. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi 
dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk
puskesmas tertentu di tambahkan dengan rawat inap.
5
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa
masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

C. PROGRAM POKOK PELAYANAN PUSKESMAS


Setiap puskesmas mempunyai pelayanan didalam gedung atau diluar gedung,
menurut jumlah sasaran dan wilayah kerjanya. Sesuai status puskesmas, perawatan
atau non perawatan, bisa melaksanakan kegiatan pokok, maupun pengembangan,
tergantung kemampuan sumber daya manusia dan sumber daya material. Adapun 9
(sembilan) program pokok tersebut meliputi :
1. Program Promosi Kesehatan (Promkes), meliputi: Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat (PKM), Sosialisasi Program Kesehatan, Survey Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS), Penilaian Strata Posyandu.
2. Program Pencegahan Penyakit Menular (P2M), meliputi: Surveilens Terpadu
Penyakit (STP), Pelacakan Kasus: TBC, Kusta, DBD, Malari, Flu Burung, Infeksi
Saluran Peranafasan Akut (ISPA), Diare, Infeksi Menular Seksual (IMS),
Penyuluhan Penyakit Menular.
3. Program Pengobatan, meliputi:
a. Pengobatan Dalam Gedung: Poli Umum, Poli Gigi (Rawat Jalan), Apotek,,
Unit Gawat Darurat (UGD), Perawatan Penyakit (Rawat Inap), Pertolongan
Persalinan (Kebidanan).
b. Pengobatan Luar Gedung: Rujukan Kasus, Pelayanan Puskesmas Keliling
(Puskel).
4. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), meliputi: ANC (Antenatal Care), PNC
(Post Natal Care), Pertolongan Persalinan,  Rujukan Ibu Hamil Risiko Tinggi,

6
Pelayanan Neonatus, Kemitraan Dukun Bersalin, Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS).
5. Program Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana (KB), meliputi:
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), Imunisasi Calon Pengantin (TT
Catin), Pelayanan KB Pasangan Usia Subur (PUS), Penyuluhan KB.
6. Program Upaya Peningkatan Gizi Masyrakat, meliputi: Penimbangan Bayi Balita,
Pelacakan dan Perawatan Gizi Buruk, Stimulasi dan Deteksi Dini Tumbuh
Kembang Anak, Penyuluhan Gizi.
7. Program Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan, meliputi: Pengawasan Kesehatan
Lingkungan: SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air
minum-jamban keluarga), Pemeriksaan Sanitasi: TTU (tempat-tempat umum),
Institusi Perkantoran, Survey Jentik Nyamuk (SJN).
8. Program Pelayanan Kesehatan Komunitas, meliputi: Kesehatan Mata, Kesehatan
Jiwa, Kesehatan Lansia, Kesehatan Olahraga, Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas), Upaya Kesehatan Sekolah (UKS).
9. Program Pencatatan dan Pelaporan, meliputi: Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas (SP2TP) disebut juga Sistem Informasi dan Manajemen
Puskesmas (SIMPUS).

D. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS


Menurut keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor
128/MenKes/RI/SK/II/2004, struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan
dan beban tugas masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas
di satu kabupaten / kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan
pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut.
1. Kepala puskesmas.
2. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam
pengelolaan:
a) Data dan informasi.
b) Perencanaan dan penilaian.
7
c) Keuangan.
d) Umum dan kepegawaian.
3. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas meliputi upaya kesehatan
masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM, dan Upaya kesehatan
perorangan.
4. Jaringan pelayanan puskesmas terdiri dari Unit puskesmas pembantu, Unit
puskesmas keliling, dan Unit bidan di desa/komunitas.

E. PERAN POKOK PETUGAS PELAYANAN PUSKESMAS


Dalam menjalankan perannya sebagai penyedia pelayanan kesehatan, puskesmas
didukung oleh beberapa petugas yang mempunyai fungsi masing – masing antara lain :
1. Petugas Medis
a. Dokter Umum: melakukan pelayanan medis di poli umum, puskel, pustu,
posyandu.
b. Dokter Gigi: melaksanakan pelayanan medis di poli gigi, puskel.
c. Dokter Spesialis: khusus untuk puskesmas rawat inap bagus juga ada
kunjungan dokter spesialis sebagai dokter konsultan, misalnya : dokter ahli
anak, kandungan dan penyakit dalam.
2. Petugas Para Medis                                                                          
d. Bidan: pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pelaksana asuhan
kebidanan.
e. Perawat Umum: pendamping tugas dokter umum, pelaksana asuhan
keperawatan umum.
f. Perawat Gigi: pendamping tugas dokter gigi, pelaksana asuhan keperawatan
gigi.
g. Perawat Gizi: pelayanan penimbangan dan pelacakan masalah gizi
masyarakat.
h. Sanitarian: pelayanan kesehatan lingkungan pemukiman dan institusi
lainnya.
i. Sarjana Farmasi : pelayanan kesehatan obat dan perlengkapan kesehatan.

8
j. Sarjana Kesehatan Masyrakat : pelayanan administrasi, penyuluhan,
pencegahan dan pelacakan masalah kesehatan masyarakat.

3. Petugas Non Medis


a. Administrasi: pelayanan administrasi pencatatan dan pelaporan kegiatan
puskesmas.
b. Petugas Dapur: menyiapkan menu masakan dan makanan pasien puskesmas
perawatan.
c. Petugas Kebersihan: melakukan kegiatan kebersihan ruangan dan
lingkungan puskesmas.
d. Petugas Keamanan: menjaga keamanan pelayanan khususnya ruangan rawat
inap.
e. Sopir: mengantar, membantu seluruh kegiatan pelayanan puskel di luar
gedung puskesmas.

F. FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOMUNITAS (PUSKESMAS)

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat.
Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang baik, diperlukan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi seluruh lapisan
masyarakat dalam rangka peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pengobatan penyakit,
dan pemulihan kesehatan.

Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan merupakan tanggung jawab Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan yang menyatakan bahwa Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

9
Selanjutnya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa
Pemerintah Daerah dapat menentukan jumlah dan jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan serta
pemberian izin beroperasi di daerahnya dengan mempertimbangkan luas wilayah, kebutuhan
kesehatan, jumlah dan persebaran penduduk, pola penyakit, pemanfaatannya, fungsi sosial, dan
kemampuan dalam memanfaatkan

Dalam rangka memberikan kepastian hukum dan menjamin akses masyarakat terhadap kebutuhan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan, maka perlu
mengatur Fasilitas Pelayanan Kesehatan termasuk upaya persebaran jenis-jenis Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dalam suatu Peraturan Pemerintah.

 Definisi

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

 Tujuan

◇ Fasilitas Pelayanan Kesehatan didirikan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik


promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif.

◇ Fasilitas Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan pelayanan kesehatan berupa:

 pelayanan kesehatan perseorangan; dan/atau

10
 pelayanan kesehatan masyarakat.
Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana terdiri atas (PP No. 47/2016 Pasal 4):

 tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan;


 pusat kesehatan masyarakat;
 klinik;
 rumah sakit;
 apotek;
 unit transfusi darah;
 laboratorium kesehatan;
 optikal;
fasilitas pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum; dan

Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional.

Tingkatan pelayanan yang terdiri atas (PP No. 47/2016 Pasal 5):

 Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama memberikan pelayanan kesehatan


dasar
 Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat kedua memberikan pelayanan kesehatan
spesialistik ; dan
 Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat ketiga memberikan pelayanan kesehatan
subspesialistik.
 Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat kedua dan tingkat ketiga dapat memberikan
pelayanan yang diberikan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat dibawahnya.
●Penentuan jumlah dan jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan dilakukan oleh Pemerintah
Daerah dengan mempertimbangkan unsur-unsur sebagai berikut:

o luas wilayah;

11
o kebutuhan kesehatan;
o jumlah dan persebaran penduduk;
o pola penyakit;
o pemanfaatannya;
o fungsi sosial; dan
o kemampuan dalam memanfaatkan teknologi.

BAB III
KESIMPULAN

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang


menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat
diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan
biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tesebut
diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna
mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan. Sebagai ujung tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan di Indonesia
maka Puskesmas perlu mendapatkan perhatian terutama berkaitan dengan mutu pelayanan
kesehatan.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Clark, Concept of Leadershi., donclark@nwlink.com http:// www.nwlink.


com/~donclark/leader/leadcon.html (01/04/2013).

Departemen Kesehatan RI. 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. Sekretaris Jenderal. 2002. Paradigma Sehat Menuju   Indonesia Sehat
2010. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2003. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (Keputusan
Menteri Kesehatan RI No.1457Menkes/SK/X/ 2003). Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2004. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota (Keputusan Menteri
Kesehatan RI No.1091/Menkes/SK/X/2004). Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2000. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2007. Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan SistemInformasi


Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota (Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 932 tahun 2002). Cetakan Kedua. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Direktorat Jenderal Bina Kesehtan Masyarakat.


Pedoman Dasar Penyeliaan Jaminan Mutu Di Puskesmas. Jakarta

13
Muninjaya G. 2004. Manajemen Kesehatan. Edisi Kedua, Jakarta: ECG.

14

Anda mungkin juga menyukai