Anda di halaman 1dari 29

Halaman Judul

MAKALAH DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

“PUSKESMAS”

Disusun Oleh : Kelompok 8

1. Tony setiawan Asfa (J1A1 20 236) KETUA


2. Abdul Rahman As-Sidiq (J1A1 20 255)
3. Raqil Caesario Sanggo (JIA1 20 215)
4. Putri Dahlan (J1A1 20 208)
5. Ratih Qadriani (J1A1 20 216)
6. Tabayyung Mugi Pambudi (J1A1 20 234)
7. Yolanda Rizky Claudya (J1A1 20 251)

Kelas : D 2020

Dosen pembimbing : Ramadan Tosepu, SKM.,M.Kes

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr.wb

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan atas limpahan


rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Rasa syukur itu dapat kita wujudkan
dengan cara memelihara lingkungan dan menjaga kesehatan serta mengasah akal
budi untuk memanfaatkan karunia Tuhan itu dengan sebaik-baiknya. Jadi, rasa
syukur itu harus senstiasa kita wujudkan dengan rajin belajar dan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan cara itu, kita akan menjadi generasi
bangsa yang tangguh dan berbobot serta pintar.
Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan dalam waktu yang relative singkat.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Administrasi
Kebijakan Kesehatan pada khususnya dan pembaca pada umumnya untuk
menambah wawasan tentang “Pelayanan Kesehatan Masyarakat”
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan yang mungkin kurang sesuai dengan keinginan
pembaca. Olehnya itu, penulis sangat terbuka untuk menerima semua saran dan
kritikan yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dan juga
bertambahnya pengawasan dan wawasan penulis dalam pembuatan makalah
berikutnya.

Kendari, Oktober 2020

Penulis.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Tujuan........................................................................................................2
1.3. Rumusan Masalah.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1. PENGERTIAN PUSKESMAS.................................................................3
2.2. VISI DAN MISI PUSKESMAS................................................................8
2.3. PERAN PUSKESMAS...........................................................................12
2.4. FUNGSI KESEHATAN MASYARAKAT............................................16
2.5. TUJUAN KESEHATAN MASYARAKAT...........................................19
BAB III PENUTUP..............................................................................................22
3.1. KESIMPULAN.......................................................................................22
3.2. SARAN...................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja

Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta, di mana dibicarakan upaya

pengorganisasian sistem pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan

kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan

dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan P4M (Pencegahan, Pemberantasan,

Pembasmian Penyakit Menular ) dan sebagainya masih berjalan sendiri-sendiri

dan tidak saling berhubungan. Melalui Rakerkesnas tersebut timbul gagasan untuk

menyatukan semua pelayanan tingkat pertama ke dalam suatu organisasi yang

dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat(Puskesmas).

Pembangunan kesehatan mempunyai visi “Indonesia sehat” diantaranya

dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan oleh puskesmas dan rumah sakit.

Selama ini pemerintah telah membangun puskesmas dan jaringannya di seluruh

Indonesia rata-rata setiap kecamatan mempunyai 2 puskesmas, setiap 3 desa

mempunyai 1 puskesmas pembantu. Puskesmas telah melaksanakan kegiatan

dengan hasil yang nyata, status kesehatan masyarakat makin meningkat, ditandai

dengan makin menurunnya angka kematian bayi, ibu, makin meningkatnya status

gizi masyarakat dan umur harapan hidup (Kepmenkes, 2004).

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau

1
sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan

strata pertama meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan

masyarakat dan kegiatan yang dilakukan puskesmas, selain dari intern sendiri

tetapi juga perlu peran serta masyarakat dalam pengembangan kesehatan terutama

dilingkungan masyarakat yang sangat mendasar, sehingga pelayanan kesehatan

dapat lebih berkembang.

1.2. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui yang dimaksud dengan pengertian

kesehatan masyarakat.

2. Mahasiawa dapat mengetahui yang dimaksud dari visi dan misi

puskesmas.

3. Mahasiswa dapat mengetahui peran dari puskesmas

4. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari puskesmas

5. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan dari keseheatan masyarakat.

1.3. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas ditemukan masalah-masalah yang akan

dibahas, anatra lain :

1. Apa yang dimasud dengan puskesmas ?

2. Apa itu visi dan misi dari puskesmas ?

3. Apa peran dari puskesmas ?

4. Apa fungsi dari puskesmas ?

5. Apa tujuan dari puskesmas ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Puskesmas

2.2.2. Definisi Puskesmas

Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan

pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta

masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu

kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

[ CITATION Her16 \l 1033 ].

a. Depkes (2011)

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan

kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit

pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja.

b. Depkes RI (2004)

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota

yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah

kerja.

c. Effendi (2009 )

Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan yang

menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif

3
(pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan

kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan tidak

membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak dari pembuahan dalam

kandungan sampai tutup usia.

d. Depkes Ri (1981)

Menurut Departemen Kesehatan RI (1981) dalam Sumitro (2010), Pusat

Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan

yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan

terintegrasi kepada masyarakat di wilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha

kesehatan pokok.

e. Trihono

Menurut Trihono dalam buku “Arrimes Manajemen Puskesmas Berbasis

Paradigma Sehat” pengertian puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

f. Azrul Azwar (1996)

Pengertian puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi

sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat

dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang

berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalarn suatu

wilayah tertentu.

g. Depkes (2009)

4
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata

dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif

masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan

masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa

mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah Organisasi

fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,

terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran

serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan

masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan

kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang

optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

Puskesmas menurut menurut Pedoman Kerja Puskesmas DEPKES-RI adalah

suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat

disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak dari

peranan pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar bagi

masyarakat luas. Dengan kata lain Puskesmas mempunyai wewenang dan Jika

5
ditinjau dari sistim pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan

kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistim pelayanan kcsehatan di

Indonesia. Sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka

Puskesmas bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pelayartan kesehatan

masyarakat, juga bertanggung jawab dalatn menyelenggarakan pelayanan

kedokteran.

2.2.3. Kegiatan Pokok Puskesmas

Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka

kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan oleh sebuah puskesmas akan berbeda

pula. Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan

adalah sebagai berikut : KIA, Keluarga Berencana, Usaha Perbaikan Gizi,

Kesehatan Lingkungan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular,

Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan, penyuluhan

Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olah Raga, Perawatan

Kesehatan Masyarakat, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kesehatan Gigi dan

Mulut, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata, Laboratorium Sederhana, Pencatatan

Laporan dalam rangka Sistem Informasi Kesehatan, Kesehatan Usia Lanjut dan

Pembinaan Pengobatan Tradisional [ CITATION Her16 \l 1033 ].

2.2.4. Jangkauan Pelayanan Puskesmas

Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari

kemcamatan. Bahan pertimbangan untuk menentukan wilayah kerja puskesmas

antara lain faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografis dan

keadaan infrastruktur lainnya. Pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan

6
oleh Bupatai atau Walikota, dengan saran dari kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota. Sasaran rata-rata penduduk yang dilayani oleh puskesmas

sebanayak 30.000 penduduk setiap puskesmas [ CITATION Her16 \l 1033 ].

Sesuai dengan keadaan geografi, luas wilayah, sarana perhubungan, dan

kepadatan penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas. Agar jangkauan pelayanan

Puskesmas lebih merata dan meluas, Puskesmas perlu ditunjang dengan

Puskesmas pembantu, penempatan bidan di desa yang belum terjangkau oleh

pelayanan yang ada, dan Puskesmas keliling. Disamping itu pergerakkan peran

serta masyarakat untuk mengelola posyandu.

Bhakti Husada setiap Puskesmas mempunyai jenis pelayanan yang standar

sesuai wilayah kerja masing-masing. Beberapa Puskesmas melaksanakan jenis

kegaitan pengembangan dan penunjang sesuai kemampuan sumber daya manusia

dan sumber daya material yang dimilikinya. Berikut ringkasan pelayanan sebagai

contoh menurut pengalaman bertugas keliling puskesmas.

a. Pelayanan Puskesmas didalam gedung (rawat jalan)

Ruangan Kartu/Loket, Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA-KB, Pojok Gizi,

Ruangan Tundakan / UGD, Apotek, Gudang Obat, Gudang Inventaris, Ruangan

Tata Usaha, Ruangan Imunisasi, Ruangan Laboratorium Sederhana, Ruangan

Kepala Puskesmas.

b. Pelayanan Puskesmas di luar gedung :

Posyandu Balita, Posyandu Lansia, Penyuluhan Kesehatan, Pelacakan Kasus,

Survey PHBS, Rapat Koordinasi

7
c. Program pokok kesmas :

1) Promosi Kesehatan (Promkes)

i. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

ii. Sosialisasi Progra Kesehatan

2) Pencegahan Penyakit Menular (P2M)

i. Surveilens Epidemiologi

ii. Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malari, Flu Burung, ISPA,

Diare, PMS

3) Pengobatan : Poli Umum, Poli Gigi, Unit Gawat Darurat, Puskesmas

Keliling.

4) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) – KB

i. ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga

Berencana), Persalinan, Rujukan Resti, Kemitraan Dukun

5) Upaya Peningkatan Gizi : Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk,

Penyuluhan Gizi

6) Kesehatan Lingkungan : Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air

limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat

umum), Institusi Survey Jentik Nyamuk

7) Pencatatan dan Pelaporan : Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu

Puskesmas (SP2TP)

d. Program Tambahan/Penunjang Puskesmas :

Kesehatan Mata, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Lansia, Kesehatan Reproduksi

Remaja, Kesehatan Olahraga.

8
2.2. Visi Dan Misi Puskesmas

2.2.1. Visi Puskesmas

Menurut Menkes Nomer 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat

Kesehatan Masyarakat, menyatakan bahwa visi pembangunan kesehatan yang

diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju

terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran masayarakat

kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni

masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat, memiliki

kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan

merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya [CITATION

MEN04 \l 1033 ].

Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup indikator utama

yakni:

a. Lingkungan sehat

b. Perilaku sehat

c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu

d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan

Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi

pembangunan kesehatan puskesmas di atas yakni terwujudnya kecamatan sehat,

yang harus sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan

setempat

9
Hal yang sama juga terungkap dalam Peraturan Mentri Kesehatan No.75

Tahun 2014 pasal 2 yang menjabarkan lebih dalam tentang visi puskesmas yang

tercantum dalam peraturan sebelumnya yaitu:

Pasal 2

(1) Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk

mewujudkan masyarakat yang:

a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat

b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu hidup dalam

lingkungan sehat

c. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat.

(2) Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

2.2.2. Misi Puskesmas

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah

mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut

adalah:

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang

diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan,

yakni pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap

kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.

10
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di

wilayah kerjanya.Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan

masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di

bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju

kemandirian untuk hidup sehat.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Puskesmas akan selalu berupaya

menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar dan

memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan

serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh

seluruh anggota masyarakat.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat berserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu berupaya

memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan

penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat

yang berkunjung dan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa

diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan

yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang dilakukan

puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dari yang bersangkutan.

Hal yang sama juga terungkap dalam Peraturan Mentri Kesehatan No.75

Tahun 2014 dalam Pasal 3 yang mencakup antara lain : [ CITATION Men14 \l

1033 ]

1. Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:

a. Paradigma sehat;

11
b. Pertanggungjawaban wilayah;

c. Kemandirian masyarakat;

d. Pemerataan;

e. Teknologi tepat guna;

f. keterpaduan dan kesinambungan.

2. Berdasarkan prinsip paradigma sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a, Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk

berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan yang

dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

3. Berdasarkan prinsip pertanggungjawaban wilayah sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b, Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab

terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

4. Berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf c, Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi

individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

5. Berdasarkan prinsip pemerataan sebagaimana pada ayat (1) huruf d,

Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan

terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa

membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan.

2.3. Peran Puskesmas

Dalam konteks Otonomi Daerah saat ini, Puskesmas mempunyai peran yang

sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan

manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan

12
kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realisize,

tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan

yang akurat. Rangkaian manajerial di atas bermanfaat dalam penentuan skala

prioritas daerah dan sebagai bahan kesesuaian dalam menentukan RAPBD yang

berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Adapun kedepan, Puskesmas juga

dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya

peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu.

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk

mewujudkan tujuan nasional yaitu mencapai pembangunan kesehatan di wilayah

kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Hal tersebut

dicapai melalui program UKM dan UKP yang dilaksanakan pada wilayah kerja

puskesmas. Selain menjalankan fungsi penyelenggaraan UKM dan UKP,

puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan

yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Selain pelayanan kesehatan utama, puskesmas juga memiliki pelayanan

kefarmasian dan pelayanan laboratorium. Pembinaan dan pengawasan terhadap

penyelenggaraan puskesmas dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah

provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/ kota serta fasilitas kesehatan rujukan

tingkat lanjutan milik pemerintah dan pemerintah daerah.

1. Peran Puskesmas Dalam Masa Pandemi Covid-19

Puskesmas sebagai layanan pertama fasilitas kesehatan juga memiliki peran

yang cukup penting dalam penanganan covid-19. Peran puskesmas dalam

13
penanganan covid-19 ini sangat diperlukan, terutama pada pasien yang memiliki

gejala ringan.

Puskesmas memiliki peran yang besar dan diperlukan. Salah satunya adalah

dengan melakukan skrining terhadap covid-19. Metode yang dilakukan

didapatkan dari hasil penelusuran terhadap masyarakat yang diduga kontak erat

dengan pasien kasus positif.

Skrining dilakukan dengan dua cara. Pertama adalah dengan melakukan rapid

test antibodi. Di mana setelah pemberian informasi dan edukasi maka akan

dilakukan pengambilan darah. Pengambilan darah juga bisa dilakukan melalui

pembuluh darah kapiler atau pengambilan darah dari ujung jari yang kemudian

dilakukan pemeriksaan rapid test. Kemudian cara lain adalah dengan swab

tenggorokan atau hidung yang kemudian diperiksa di laboratorium menggunakan

PCR.

2. Peran Puskesmas Dalam Membangun Ketahanan Nasional Bidang

Kesehatan

Pusat kesehatan Masyarakat yang selanjutnya di sebut dengan

"PUSKESMAS" adalah ujung tombak jajaran kesehatan yang memiliki peluang

besar untuk melakukan kontak langsung dengan masyarakat baik yang sakit

maupun yang tidak sakit. Puskesmas dikembangkan sejak awal era orde baru dan

masih tetap menjadi andalan bagi jajaran kesehatan hingga saat ini. Di dalam

perjalanannya Puskesmas selalu mengalami revitalisasi sesuai dengan

perkembangan ilmu dan teknologi serta kebutuhan masyarakat.

14
Masalah kesehatan masyarakat sangat luas dan kompleks sehingga dalam

pemecahannya harus melibatkan lintas sektor dan lintas didiplin ilmu. Disisi lain

masalah kesehatan masyarakat tidak terlepas dari hubungan sebab akibat

Berangkat dari pendapat ini maka upaya kesehatan masyarakat dimulai dari upaya

ditingkat hulu yaitu peningkatan kesehatan (promotif), Upaya pencegahan

(preventif) dan upaya di tingkat hilir penyembuhan/pengobatan (curatif) dan

upaya perbaikan ( Rehabilitatif).

Membangun ketahanan nasional bidang kesehatan tidak mungkin jika kita

hanya memprioritaskan upaya di tingkat hilir saja. Pada tataran upaya peningkatan

kesehatan (promotif) dan pencegahan Penyakit (preventif) Pemerintah wajib

"mengatur dan menyelenggarakan". Sedangkan pada tataran pengobatan (curatif)

dan perbaikan (rehabilitatif) Pemerintah berkewajiban "mengatur dan menggalang

kemitraan" dengan lembaga swadaya masyarakat dan lembaga swasta termasuk

upaya kesehatan perorangan (dokter praktek dan bidan praktek).

Pembangunan Kesehatan Masyarakat di tingkat Kabupaten/Kota

dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan Puskesmas sebagai unit pelaksana

teknisnya. Sesuai dengan kedudukannya Puskesmas diberikan peran sebagai Pusat

Pembangunan Kesehatan Masyarakat di satu wilayah kerja dengan melaksanakan

sebahagian tugas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam pembangunan

kesehatan masyarakat. Didalam melaksanakan tugas Puskesmas berfungsi dalam

pemberdayaan masyarakat; penggerakan masyarakat; mendorong pembangunan

berwawasan kesehatan; Memantau masalah kesehatan masyarakat dan

Memberikan pelayanan kesehatan dasar. Apabila memperhatikan peran, tugas dan

15
fungsi Puskesmas sudah seharusnya Puskesmas mendapatkan perhatian khusus

dalam pembangunan ketahanan nasional bidang kesehatan.

Di era reformasi Peran dan fungsi Puskesmas tergerus dan terabaikan.

Desaigner dan arsitek kebijakan di jajaran kesehatan terlena dengan eforia

pembangunan phisik dan pengadaan peralatan yang tidak pada tempatnya. Disisi

lain ada kecenderungan jajaran kesehatan mudah terlanda demam Issue global

ataupun isue regional sehingga melupakan hal mendasar yang seharusnya

dilakukan. Peran, tugas dan fungsi Puskesmas saat ini semakin tidak jelas dan

tumpang tindih dengan fungsi rumah sakit sehingga upaya peningkatan kesehatan

dan pencegahan penyakit semakin terabaikan. Fenomena ini ditengarai dengan

tidak dipenuhinya kebutuhan tenaga puskesmas sesuai dengan peran dan fungsi

Puskesmas. Dampaknya upaya pemberdayaan masyarakat, deteksi dini masalah

kesehatan dan pencegahan penyakit tidak berjalan sebagaimana diharapkan

walaupun tetap dianggarkan. Yang lebih ironis lagi sudah hampir satu dekade ini

jajaran kesehatan merekruit tenaga strategis (dokter, bidan dan perawat) dengan

alasan memperkuat Puskesmas dalam rangka percepatan penurunan angka

kematian Ibu(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) akan tetapi data

menunjukkan angka-angka itu tetap bertengger dan tidak mau turun.

2.4. Fungsi Kesehatan Masyarakat

Kesehatan masyarakat didefinisikan oleh WHO sebagai “seni dalam

mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam konteks politik sehingga dapat

mengurangi ketidakadilan dalam kesehatan sambil memastikan kesehatan yang

terbaik secara maksimum”

16
Fungsi kesehatan masyarakat yang penting telah dideskripsikan oleh Yach

sebagai berikut:

“..sebuah set dari aktivitas fundamental yang mencari determinan kesehatan,

melindungi kesehatan populasi, dan mengalahkan penyakit. Fungsi kesehatan

masyarakat mewakili keinginan publik sehingga oleh karenanya pemerintah harus

menjamin ketersedian dari fungsi kesehatan masyarakat yang penting ini, namun

tidak juga harus mendanai dan mengimplementasikan (sendiri). Fungsi kesehatan

masyarakat akan mencegah dan mengatur penyebab utama dari penyakit dengan

pendekatan tekhnikal yang efektif, legislative, administrative, dan intervensi

perilaku sehingga dapat membuat pendekatan intersektoral untuk kesehatan.

Pendekatan ini menekankan pentingnya beragam partnel untuk kesehatan

masyarakat. Lebih lanjut, intitusi negara yang kompeten dibutuhkan untuk melihat

inisiatif yang efektif secara biaya sehingga kapasitas institusional harus

ditingkatkan.”

Center for Disease Control (CDC) Amerika Serikat menjelaskan Fungsi Inti,

Tujuan dan Fungsi Penting Kesehatan Masyarakat sebagai berikut:

Fungsi Inti Kesehatan Masyarakat:

1. Penilaian

2. Pengembangan kebijakan

3. Jaminan

Tujuan Kesehatan Masyarakat:

1. Mencegah epidemik dan penyebaran penyakit

2. Melindungi dari bahaya lingkungan

17
3. Mencegah cidera

4. Promosi dan mendorong perilaku sehat

5. Merespons bencana dan membantu komunitas untuk pulih

6. Menjamin kualitas dan akses suatu layanan

Fungsi Penting Kesehatan Masyarakat

1. Monitor status kesehatan dan mengatasi masalah kesehatan komunitas

Para ahli kesehatan masyarakat dapat mengumpulkan data-data periodik

yang akurat untuk menilai status kesehatan suatu komunitas. Data ini

kemudian dipelihara dan digunakan untuk mengambil intepretasi

2. Diagnosa dan investigasi masalah kesehatan dan bahaya kesehatan dalam

komunitas

Fungsi ini mencakup ketepatan waktu dalam menangkap masalah

kesehatan masyarakat termasuk dalam keadaan darurat. Diagnosa yang

sesuai dengan kapasitas laboratorium juga masuk dalam fungsi ini.

3. Menginformasi, Mendidik dan Memberdayakan Masyarakat terkait isu

kesehatan

Dalam fungsi ini, ahli kesehatan masyarakat dituntut untuk dapat

memberikan inisiatif edukasi yang dapat efektif dimengerti oleh

masyarakat. Selain itu, advokasi media dan marketing sosial juga termasuk

fungsi ini.

4. Menggerakkan kerjasama komunitas untuk mengidentifikasi dan

menyelesaikan masalah kesehatan

18
Para ahli kesehatan masyarakat dituntut untuk dapat mengembangkan

kerjasama kepada semua pihak untuk dapat memastikan peningkatan

terhadap promosi kesehatan masyarakat

5. Mengembangkan kebijakan dan rencana untuk mendukung upaya

kesehatan individu serta komunitas

Pengembangan kebijakan komunitas dan kegawatdaruratan merupakan

elemen penting dalam fungsi ini. Ahli kesehatan masyarakat juga dituntut

untuk dapat menyediakan sumber daya untuk memastikan kebijakan yang

ada dapat melindungi kesehatan

6. Menegakkan hukum dan regulasi yang melindungi kesehatan dan

memastikan keselamatan

Edukasi, review, evaluasi dan revisi peraturan yang ada untuk kesehatan

masyarakat serta mengusulkan peraturan yang baru. Fungsi ini juga

termasuk pemberian dukungan untuk menegakkan hukum

7. Menghubungkan masyarakat dengan jasa kesehatan yang dibutuhkan dan

menjamin ketersediaan perawatan kesehatan jikan tidak yang lain yang

bisa

Fungsi ini memandang penting identifikasi terhadap populasi berisiko

yang memiliki halangan untuk mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan

serta menjamin tersedianya transportasi untuk ke pelayanan kesehatan

8. Menjamin tenaga kesehatan yang kompeten

Kesehatan masyarakat harus melakukan edukasi terus menerus untuk

menjamin tersedianya personel yang kompeten. Selain itu, uji kompetensi

terhadap tenaga kesehatan juga harus dilakukan.

19
9. Mengevaluasi efektivitas, aksesibilitas dan kualitas personal serta jasa

kesehatan berbasis populasi

Fungsi ini harus menjamin peningkatan kualitas dan manajemen performa

terhadap seluruh upaya kesehatan melalui evaluasi terhadap sistem

kesehatan masyarakat.

10. Riset untuk solusi inovatif dari permasalahan kesehatan

Jaringan terhadap akademisi harus dibangun guna mendapatkan cara-cara

baru untuk mengatasi berbagai macam masalah kesehatan masyarakat

dengan lebih efektif dan efisien.

2.5. Tujuan Kesehatan Masyarakat

2.5.1. Tujuan Kesmas

1. Terselenggaranya upaya kesehatan secara menyeluruh, terpadu,

berkelanjutan, terjangkau dan bermutu bagi seluruh masyarakat untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2. Terselenggarnya pencegahan dan pengendalian penyakit yang

komprehensif dalam rangka menurunkan angka kesakitan, kematian dan

kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular , dan pengendalian

faktor resiko serta mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat.

3. Terciptanya kemandirian dan partisipasi masyarakat untuk membudayakan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui promosi kesehatan yang efektif

dan pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM).

4. Terselenggaranya jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat.

20
5. Tersedianya SDM kesehatan secara proporsional, terpenuhinya kebutuhan

obat dan perbekalan kesehatan secara merata serta sarana pelayanan

kesehatan yang bermutu.

6. Terselenggaranya manajemen pembangunan kesehatan yang standar

didukung oleh teknologi informasi dan data yang akurat dalam

penyelenggaraan program dan kegiatan.

7. Menghasilkan penelitian bidang kesehatan masyarakat yang terpublikasi

secara nasional dan regional.

8. Menghasilkan pengabdian masyarakat – masyarakat yang meningkatkan

status kesehatan.

9. Menghasilkan lulusan sarjana kesehatan masyarakat yang kompeten dan

ampu bersaing pada tingkat nasional dan regional.

10. Menghasilkan kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat dengan institusi pendidikan dan pelayanan

kesehatan.

11. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang prinsip-prinsip kesehatan

perseorangan, tersedianya berbagai usaha kesehatan yang dibutuhkan

masyarakat yang terorganisir dan terlibatnya badan-badan kemasyarakatan

dalam usaha kesehatan. Terciptanya jaminan bagi tiap individu masyarakat

untuk mencapai suatu derajat hidup yang cukup guna untuk

mempertahankan kesehatan.

21
22
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Jadi kesimpulan dari kelompok kami adalah puskesmas merupakan sebuah

organisasi yang berperan penting dalam pemerataan kesehatan masyarakat.

Mengapa disebut berperan penting dalam pemerataan kesehatan masyarakat?

Sebagai contoh kita bisa liat di daerah kampung kampung terpencil di sebuah

daerah, dan jarak kampung tersebut ke kota sangatlah jauh. Nah bagaimana jika

ada yang mendadak sakit keras dan membutuhkan pertolongan secepatnya?

mungkin sebagian orang orang yang membaca kesimpulan ini berpikir kan

dikampung ada pengobatan tradisional. Mana sempat, jika ingin melakukan

pengobatan tradisional tentu bahannya harus dicari terlebih dahulu dan itu

memakan waktu.

Jadi solusi dari pemerintah yaitu didirikannya puskesmas, puskesmas juga

merupakan pengganti rumah sakit di daerah atau kampung. Maka dari itu

pengelolaan puskesmas haruslah dilakukan sebaik mungkin agar kesehatan

masyarakat diseluruh indonesia bisa merata.

3.2. Saran

1. Peralatan medis dan obat obatan di puskesmas harus segera dilengkapi dengan

sebagaimana mestinya

23
2. Pemerintah harus mencetak SDM yang berkualitas untuk berkerja di

puskesmas agar ketika pelayanan masyarakat terjadi, puskesmas harus

memberikan kesan yang bagus kepada masyarakat.

3. Dimasa pandemi ini kebersihan dan kesterilan dipuskesmas harus lebih di

perhatikan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Herlambang, S. (2016). Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit.


Yogyakarta: Gosyen Publinshing.
Kemenkes. (2004). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer
128/Menkes/Sk/Ii/2004 Tentang Kebijakan Dasar Putusan Kesehatan
Masyarakat. 1-28.
Menkes. (2014). Peratuaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 75
Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. 1-132.

https://puskelinfo.wordpress.com/pelayanan/

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-puskesmas-beserta-fungsi-

dan-kegiatannya/

https://www.slideshare.net/NazilaHana/keputusan-menteri-kesehatan-

republik-indonesia-66615714#

https://dinkes.lebakkab.go.id/profil/tujuan-dan-sasaran/

https://fikes.upnvj.ac.id/id/program-studi/kesehatan-masyarakat-s-

1/tujuan-dan-sasaran-kesehatan-masyarakat-s-1.html#prettyPhoto

www.kompasiana.com

www.medcom.id

irsa22.blogspot.com

Wikipedia

Buku " Memahami Konsep Pembangunan Kesehatan Masyarakat "

oleh DrPH. Tasnim, SKM, MPH

25
26

Anda mungkin juga menyukai