Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kebijakan dan Sistem Kesehatan
Dosen Pengampu : Nurul Fatimah, S.Tr.Keb., M.K.M.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang “KEBIJAKAN KESEHATAN
DI PUSKESMAS”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam hal ini puskesmas bekerja untuk meningkatkan keahlian pegawainya dan
memperbaiki sarana atau fasilitas kesehatannya untuk memberikan kepuasan kepada
4
pengguna pelayanan kesehatan. Persaingan yang ketat semakin diminati oleh pelanggan
yang mengetahui kebutuhan Puskesmas sebagai salah satu provider kesehatan untuk selalu
meningkatkan pelayanannya. Untuk dapat meningkatkan sifat pekerjaannya, yang harus
mengetahui terlebih dahulu apakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan. diberikan kepada
pasien atau klien yang telah memenuhi atau gagal memenuhi harapan. Puskesmas
bertanggung jawab kepada salah satu penyelenggara kesehatan dan bertanggung jawab
untuk memajukan pelayanan kesehatan khususnya di tingkat Puskesmas sebagai
pelayanan kesehatan tingkat daerah.
Puskesmas memiliki unit pendukung yang mendukung puskesmas dan puskesmas
keliling, puskesmas pembantu merupakan unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfungsi untuk mendukung dan membantu pekerjaan puskesmas di wilayah kecil.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas?
C. TUJUAN
1. Untuk me-review pelayanan kesehatan khususnya di Puskesmas
2. Untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas
3. Untuk Mengungkap kekuatan, kelemahan, peluang, dan hambatan pelayanan kesehatan
Puskesmas melalui proses analisis SWOT..
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP PUSKESMAS
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2004), Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Masyarakat yang bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan pembangunan kesehatan di bidang kesehatan..
1. Unit Pelaksana Teknis
Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD), Puskesmas
mempunyai fungsi yang melaksanakan sebagian operasional teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama sekaligus ujung tombak
pembangunan kesehatan di Indonesia..
2. Unit Pelaksana Teknis
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat
Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kesadaran, dan kemampuan hidup sehat bagi
seluruh rakyat, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya..
3. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Penanggung jawab utama atas terselenggaranya semua upaya pembangunan kesehatan
di wilayah/masyarakat adalah Puskesmas, sedangkan puskesmas bertanggung jawab atas
sebagian upaya pembangunan kesehatan. dengan kemampuan terbaik mereka..
4. Wilayah Kerja
Tidak, standar wilayah pelayanan puskesmas adalah daerah, jika di daerah terdapat
lebih dari satu puskesmas, maka pekerjaan daerah pelayanan dibagi antar puskesmas, dengan
memperhatikan unsur keutuhan pemikiran daerah. (kota/kelurahan atau RW). Secara
fungsional, masing-masing puskesmas tersebut bertanggung jawab atas fasilitas kesehatan
daerah/masyarakat.
B. FUNGSI PUSKESMAS
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas, puskesmas mempunyai tanggung jawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) pertama di wilayah tanggung jawabnya dan Upaya Kesehatan Tingkat
Masyarakat (UKM) pertama di tempat kerja mereka
6
3. Menjamin komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan.
4. Memobilisasi masyarakat untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan di
semua tingkat pengembangan masyarakat dan dukungan terkait lainnya.
5. Memberikan saran teknis tentang jaringan dan upaya pelayanan kesehatan masyarakat.
6. Terus meningkatkan keterampilan sumber daya manusia Puskesmas.
7. Mengkaji ulang pelaksanaan pembangunan agar berwawasan sehat.
8. Melakukan registrasi, pelaporan dan evaluasi akses, mutu dan cakupan pelayanan
kesehatan.
9. Memberi nasihat tentang masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan untuk
sistem peringatan dini dan respons pengendalian penyakit.
C. PROGRAM POKOK PELAYANAN PUSKESMAS
Setiap puskesmas mempunyai pelayanan didalam gedung atau diluar gedung, menurut
jumlah sasaran dan wilayah kerjanya. Sesuai status puskesmas, perawatan atau non perawatan, bisa
melaksanakan kegiatan pokok, maupun pengembangan, tergantung kemampuan sumber daya
manusia dan sumber daya material. Adapun 9 (sembilan) program pokok tersebut meliputi :
1. Program Promosi Kesehatan (Promkes), meliputi: Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM),
Sosialisasi Program Kesehatan, Survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Penilaian
Strata Posyandu.
2. Program Pencegahan Penyakit Menular (P2M), meliputi: Surveilens Terpadu Penyakit (STP),
Pelacakan Kasus: TBC, Kusta, DBD, Malari, Flu Burung, Infeksi Saluran Peranafasan Akut
(ISPA), Diare, Infeksi Menular Seksual (IMS), Penyuluhan Penyakit Menular.
3. Program Pengobatan, meliputi:
a. Pengobatan Dalam Gedung: Poli Umum, Poli Gigi (Rawat Jalan), Apotek,, Unit Gawat
Darurat (UGD), Perawatan Penyakit (Rawat Inap), Pertolongan Persalinan (Kebidanan).
b. Pengobatan Luar Gedung: Rujukan Kasus, Pelayanan Puskesmas Keliling (Puskel).
4. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), meliputi:ANC (Antenatal Care), PNC (Post Natal
Care), Pertolongan Persalinan, Rujukan Ibu Hamil Risiko Tinggi, Pelayanan Neonatus,
KemitraanDukun Bersalin, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
5. Program Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana (KB), meliputi:Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), Imunisasi Calon Pengantin (TT Catin), Pelayanan KB
Pasangan Usia Subur (PUS), Penyuluhan KB.
6. Program Upaya Peningkatan Gizi Masyrakat, meliputi:Penimbangan Bayi Balita, Pelacakan
dan Perawatan Gizi Buruk, Stimulasi dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak, Penyuluhan
Gizi.
7. Program Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan, meliputi:Pengawasan Kesehatan Lingkungan:
SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban keluarga),
7
Pemeriksaan Sanitasi: TTU (tempat-tempat umum), Institusi Perkantoran, Survey Jentik
Nyamuk (SJN).
8. Program Pelayanan Kesehatan Komunitas, meliputi:Kesehatan Mata, Kesehatan Jiwa,
Kesehatan Lansia, Kesehatan Olahraga, Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas),
Upaya Kesehatan Sekolah (UKS).
9. Program Pencatatan dan Pelaporan, meliputi:Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas (SP2TP) disebut juga Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS).
8
2. Petugas Para Medis
d. Bidan: pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pelaksana asuhan kebidanan.
e. Perawat Umum: pendamping tugas dokter umum, pelaksana asuhan keperawatan
umum.
f. Perawat Gigi: pendamping tugas dokter gigi, pelaksana asuhan keperawatangigi.
g. Perawat Gizi: pelayanan penimbangan dan pelacakan masalah gizi masyarakat.
h. Sanitarian: pelayanan kesehatan lingkungan pemukiman dan institusi lainnya.
i. Sarjana Farmasi : pelayanan kesehatan obat dan perlengkapan kesehatan.
j. Sarjana Kesehatan Masyrakat : pelayanan administrasi, penyuluhan, pencegahan dan
pelacakan masalah kesehatan masyarakat.
3. Petugas Non Medis
a. Administrasi: pelayanan administrasi pencatatan dan pelaporan kegiatan puskesmas.
b. Petugas Dapur: menyiapkan menu masakan dan makanan pasien puskesmas perawatan.
c. Petugas Kebersihan: melakukan kegiatan kebersihanruangan dan lingkungan
puskesmas.
d. Petugas Keamanan: menjaga keamananpelayanan khususnya ruangan rawat inap.
e. Sopir: mengantar, membantu seluruh kegiatan pelayanan puskel di luar gedung
puskesmas.
9
G. OBYEK DAN METODE P3 PUSKESMAS
Untuk dapat melakukan P3 Puskesmas dengan baik ada 2 ( dua ) hal yangperlu diperhatikan,
yaitu:
1. Obyek P3 Puskesmas
Pengertian Puskesmas P3 adalah sesuatu yang perlu dipantau, dikendalikan dan
dievaluasi. Puskesmas P3 harus mencantumkan 10 jenis hal yang harus diperhatikan bagi
Puskesmas P3,yaitu:
a) Hasil cakupan kegiatan dan program Puskesmasbaik upaya kesehatan wajib, upaya
pembangunan kesehatan, dan upaya kesehatan baru: Dicapai dengan menganalisis hasil
hasil kerja dan sasaran yang tercantum dalam rencana kerja Puskesmas.;
b) Pelaksanaan Manajemen Puskesmas: Meliputi Perencanaan (P1) yakni penyusunan
Rencana Strategik dan Rencana Operasional Puskesmas, Penggerakan Pelaksanaan (P2)
yakni pelaksanaan Lokakarya Mini Puskesmas baik bulanan maupun triwulanan, dan
Pelaksanaan P3 Puskesmas yakni Stratifikasi Puskesmas atau Penilaian Kinerja
Puskesmas;
c) Mutu Pelayanan Puskesmas: Hal ini dilakukan dengan mengevaluasi kinerja Puskesmas
dan standar mutu pelayanan dan standard operating procedure (SOP) Puskesmas;
d) Manajemen Obat dan Alat kesehatan (Pengelolaan obat dan alat kesehatan di gudang dan
pelayanan obat alat kesehatan di Puskesmas) : Permintaan dan penerimaan obat alat
kesehatan, pemeriksaan obat alat kesehatan yang diragukan mutunya, status dan
kelengkapan penyimpanan alat kesehatan di gudang, gudang obat, tempat penyimpanan,
sistem distribusi, program dan prosedur pengoperasian obat dan alat kesehatan. ,
pengiriman dan saluran informasi, kekuatan indikator;
e) Manajemen Keuangan yaitu Pengelolaan keuangan dan penggunaan dana untuk program
dan kegiatan Puskesmas dan kegiatan Jamkesmas: Puskesmas memiliki buku
pengelolaan keuangan/buku kas uang masuk dan keluar sesuai program dan sumber
anggaran setiap bulan, laporan penggalangan dana tahunan untuk Program Jamkesmas.
Manajemen Puskesma harus melakukan audit keuangan secara berkala;
f) Manajemen Ketenagaan: Puskesmas membuat Daftar Urutan Kepangkatan (DUK),
struktur organisasi dan uraian tugas dan tanggung jawab setiap karyawan, rencana kerja
bulanan dan tahunan untuk setiap karyawan seperti pekerjaan, wewenang dan layanan,
memberikan bimbingan dan perwakilan dari analisis DP3, batasan, manfaat dan
penerapan batasan, pasokan, persyaratan pegawai, termasuk penduduk setempat, dengan
daftar tenaga pelaksana utama puskesmas.;
g) Program Pengamatan dan Pencegahan Penyakit: Puskesmas membuat Pemantauan
Wilayah Setempat (PWS) dari masyarakat dan hasil penelitian dan rencana pemantauan
ditunjukkan selama pertemuan bulanan dan triwulanan lembaga kesehatan dan pertemuan
10
organisasi di tingkat daerah, peringatan pertama kemungkinan penyakit dan membuat
grafik mingguan berupa penelitian dan evaluasi strategis; menjalankan Sistem
Kewaspadaan Dini (SKD) faktor risiko dengan memilih penyakit potensial KLB di
wilayah kerja Puskesmas;
h) Program JPKM atau Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas): Memiliki dokumen
program Jamkesmas, antara lain: rapat, data peserta dan pembagian kartu peserta, data
keuangan, rencana dan laporan bulanan, pelayanan kesehatan Puskesmas dan rujukan,
pembinaan dan perawatan dari puskesmas setempat/negara;
i) Program penggerakan dan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan tingkat
kecamatan dan desa/kelurahan seperti program Desa Siaga;
j) Objek yang bersifat strategis: Misalnya pengawasan tentang penggunaan jarum suntik
untuk mencegah penyakit menular melalui suntikan (Hepatitis C, HIV/AIDS, dan
sebagainya), jenis, jumlah dan kualitas vaksin yang tersedia, dan sebagainya.
2. Sasaran P3 Puskesmas
Adapun sasaran P3 meliputi :
a) kinerja pegawai dan organisasi baik kuantitas maupun kualitas layanan kesehatan,
b) ketenagaan yakni kegiatan pegawai sesuai dengan perencanaan dan instruksi,
c) sumber daya manajemen lainnya mencakup kuantitas dan kualitas,
d) keuangan yakni biaya, penghasilan, dan likuiditas,
e) waktu yakni kesesuaian dengan perencanaan.
11
1.ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
Peluang (opportunity) dan tantangan (threats) merupakan faktor di luar organisasi yang
dapat melakukan hal tersebut dianalisis Kemungkinannya adalah situasi yang berbeda di
lingkungan organisasi kesehatan dapat melakukan hal ini menguntungkan bagi organisasi itu
sendiri Pada saat yang sama, tantangan (threats) adalah kebalikan dari peluang yaitu semua
faktor lingkungan sekitar organisasi kesehatan yang kurang baik yaitu Jika tidak segera
ditangani, hal itu menjadi ancaman bagi keberlangsungan organisasi kesehatan baik jangka
pendek maupun jangka panjang, terutama yang berkaitan dengan pandangan umum tentang
kualitas organisasi kesehatan. Adapun kemungkinannya Peluang (opportunity) Puskesmas
Turin di Kabupaten Lamongan memiliki Puskesmas kesempatan untuk bekerja dengan
berbagai organisasi masyarakat dan organisasi sektor pemerintah; mendapat dukungan penuh
dari pemerintah; kinerja karyawan yang baik Perawat, bidan, dan spesialis dapat dilatih lebih
lanjut melalui berbagai kursus pelatihan di luar puskesmas berbagai instansi; Sebagian besar
tenaga kesehatan masih lanjut usia relatif muda dan memiliki pengetahuan yang luas, sehingga
12
memungkinkan untuk mengambilnya Pelatihan tambahan di beberapa fasilitas kesehatan di
sekitar Puskesmas Penggunaan fasilitas dan Infrastruktur dapat ditingkatkan berkat dukungan
anggaran dari dinas kesehatan dan bupati Masyarakat setempat serta peran partisipasi
masyarakat cukup baik. Meskipun tantangan (threats) bagi Puskesmas Turin Kabupaten
Lamongan yaitu onsite community view Puskesmas yang kurang aman, Pendidikan penduduk
setempat rendah dan pendapat masyarakat memiliki asumsi bahwa perawatan kesehatan tidak
begitu penting. Penilaian didasarkan pada banding parsial kebanyakan dari mereka berasal dari
lingkungan Puskesmas Turin yaitu berpendidikan rendah masih sedikitnya informasi tentang
pentingnya memanfaatkan pelayanan kesehatan. Hal berkaitan dengan konsep kesehatan dan
penyakit. Inilah pentingnya Puskesmas dan SDM penyedia layanan kesehatan yang kompeten
dan aktif mengelola banyak program suportif dan preventif,dengan melibatkan masyarakat
sekitar, diharapkan dapat meningkatkan penggunaan layanan tersebut Pusat Kesehatan
Masyarakat
13
BAB III
KESIMPULAN
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah lembaga kerja yang menyelenggarakan upaya
kesehatan yang menyeluruh, terpadu, merata, berterima, dan terjangkau bagi masyarakat, dengan peran
serta masyarakat dan pemanfaatan hasil pembangunan IPTEK yang tepat guna, serta biaya negara,
pemerintah dan masyarakat bisa besar. Upaya kesehatan ini dilakukan dengan menitikberatkan pada
pekerjaan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, dengan
tidak mengabaikan kualitas pekerjaan individu. Sebagai kepala dinas kesehatan dan pembangunan di
Indonesia, Puskesma perlu mendapat perhatian, terutama dalam kasusnya. untuk mutu pelayanan
kesehatan.
Berdasarkan analisis Dinas Kesehatan Puskesmas dengan menggunakan analisis SWOT, dapat
disimpulkan bahwa Dinas Kesehatan Puskesma saat ini sedang menghadapi situasi terburuk dalam
mengatasi ancaman/hambatan/masalah besar (threats) yang datang dari lingkungan eksternal, sekaligus
waktu itu dipengaruhi oleh berbagai kelemahan internal (kelemahan). Prosedur yang benar dalam kasus
tersebut adalah rencana perlindungan dalam arti mengurangi atau mengubah jenis pelayanan medis
yaitu.:
A. mengubah paradigma berupa sistem kesehatan yang baik, yaitu upaya kesehatan yang
menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif tanpa membatasi upaya pengobatan dan
rehabilitasi,
B. upaya kesehatan Puskesmas menitik beratkan pada upaya kesehatan yang memiliki potensi
besar untuk menurunkan RMM dan AKB sesuai program keluarga berencana dan integrasi
kesehatan di Posyandu,
C. Upaya kesehatan Puskesmas difokuskan pada program dasar (Basic - six.).
14
DAFTAR PUSTAKA
15