DOKTER TELADAN
“Sehat dan Bugar Bersama Klub Hipertensi Sehat(KHS)’’
Puskesmas Sidomulyo
Kecamatan Tungkal Ilir
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah subhaanahu wa ta'ala yang telah menganugerahkan kesempatan
dan kesehatan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah yang berjudul
"Sehat dan Bugar Bersama Klub Hipertensi Sehat Puskesmas Sidomulyo” berisi tentang
upaya pencegahan dan pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah melalui kegiatan
Klub Jantung Sehat Puskesmas Sidomulyo. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas sebagai peserta seleksi tenaga kesehatan teladan kategori dokter umum tahun 2020.
Makalah ini juga sebagai bentuk inovasi dari program Puskesmas dalam hal integrasi antara
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di Puskesmas
Sidomulyo Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin. Semoga makalah ini membawa manfaat
khususnya untuk penulis sendiri, untuk Puskesmas Sidomulyo, dan untuk seluruh pembaca.
Masih banyak kekurangan di dalam makalah ini baik dari segi isi maupun struktur penulisan.
Atas kekurangan tersebut, saya memohon maaf dan mengharapkan masukan dan saran untuk
perbaikan.
dr. Amrullah
NRPTT. 06.1.014.002
DAFTAR ISI
KataPengantar ................................................................................................................ 1
Daftar Isi ........................................................................................................................ 2
BAB I Pendahulian
A. Latar Belakan ..................................................................................................... 4
B. Tujuan ............................................................................................................... 6
BAB II Gambaran Umum dan Perilaku
A. Gambaran Umum .............................................................................................. 10
B. Letak Geografi ................................................................................................. 17
C. Tofografi ............................................................................................................ 18
D. Hidrologi ........................................................................................................... 19
E. Pemerintahaan..................................................................................................... 19
F. Ekonomi Penduduk ............................................................................................ 20
G. Budaya ................................................................................................................ 24
BAB III Landasan Teori
A. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Sub Tidak Menular ... 30
B. Hipertensi ........................................................................................................... 31
C. Prolanis BPJS Kesehatan.................................................................................... 35
BAB IV Pembahasan
A. Perencanaan dan pembentukan Klub Hipertensi Sehat (KHS) ......................... 37
B. Struktur Organisasi KHS PKM Sidomulyo ....................................................... 39
C. Pelaksanaan Kegiatan KHS PKM Sidomulyo ................................................... 39
BAB VI Penutup
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2) Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh
bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal
4) Wilayah Kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah suatu
kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas,
maka tanggun jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan
memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-
masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran tentang Puskesmas dengan penyajian data-data
diharapkan dapat dijadikan bahan untuk evaluasi kinerja puskesmas dan dapat
dicari solusi dari masalah-masalah dan kekurangan yang terdapat diwilayah kerja
Puskesmas Sidomulyo guna terwujudnya masyarakat bersih dan sehat yang
optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya acuan dan bahan rujukan dalam rangka pengumpulan data,
pengolahan, analisis serta pengemasan informasi
b. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh
berbagai sistim pencatatan dan pelaporan di unit-unit kesehatan
c. Memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan informasi dalam
menyusun alokasi dana/anggaran program kesehatan
d. Tersedianya bahan untuk penyusunan profil kesehatan tingkat propinsi dan
nasional
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU
Visi
Misi
Tabel 2.1 Tabel Nama Petugas yang bertanggung jawab di Pustu Wilayah
Kerja UPT. Puskesmas Sidomulyo Tahun 2020
Tabel 2.3 Tabel Nama Desa Siaga di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sidomulyo
Tahun 2020
No NAMA DESA KATERIA DESA SIAGA
1. Desa Sidomulyo MANDIRI
2. Desa Bumi Serdang MANDIRI
3. Desa Keluang MANDIRI
4. Desa Bentayan PURNAMA
5. Desa Suka Karya PURNAMA
6. Desa Panca Mulya PURNAMA
7. Desa Suka Jaya PURNAMA
Tabel 2.4 Tabel daftrar Posyandu Balita berserta nama petugas dan kadernya di
Wilayah Puskesmas Sidomulyo Tahun 2020
NAMA DESA / NAMA ALAMAT SARANA PRASARANA
NO NAMA KADER
KELURAHAN POSYANDU POSYANDU (JUMLAH/ KONDISI)
1. HANALANSIA
2. LISNAWATI
DESA
1 SIDOMULYO KENANGA 3. WINARTI SANGAT BAIK
SIDOMULYO
4. INDAH
5. KARTINI
1. YAMINAH
2. TUMPUK
3. KOMANG
6.SURATI
7.MELATI
8. MURSLAM
2.ANI
5. YULIANI
6. MERI
3. CITRA
4. UJU
5. ROHANI
1. SRI SUSILAWATI
2. WARDIA
DESA
DEWA PAMILI 1. TINI
BENTAYAN
CUKUP BAIIK
TUNAS DESA 2. YUS
HARAPAN BENTAYAN 3. JUMAI
1. SUSI
2. USRINI
1. BUNDA YANI
2. TURNI
DESA
CEMPAKA 3. SEKAR CUKUP BAIIK
BENTAYAN
4. HENI
5. HANA
1.KATIEM
2.SUSI
DESA SUKA
5 SUKA KARYA KENANGGA 3.LAILA CUKUP BAIIK
KARYA
4.HAMIDA
5. PUTRI
3. SURYANI
4. MAYSARO
5. KATIEM
6. SARAWATI
7. SUYATI
1. RIKA NURYATI
2. HARI
DESA SUKA 3. EKA RAHAYU
7 SUKA JAYA CEMPAKA CUKUP BAIIK
JAYA
4. NURFITRI
5. PURWANIGRUM
B. LETAK GIOGRAFIS
Puskesmas Sidomulyo terletak di Kecamatan Tungkal ilir kabupaten banyuasin.
Wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo terdiri dari 7 Desa/Kelurahan yaitu :
➢ Sebelah Utara : Desa Pasiran dan Desa Puyuh
➢ Sebelah Timur : Desa Sidomulyo
➢ Sebelah Selatan :Desa Bumi Serdang ,Suka karya, Panca Mulya Dan
Suka Jaya
➢ Sebelah Barat : Desa Keluang dan Desa Bentayan
Tabel 2.5
Gambaran Umum Wilayah di Puskesmas SidomulyoTahun 2020
JUMLAH
C. TOFOGRAFI
Sebagian besar (80%) dari wilayah Tungkal Ilir memiliki topografi datar
berupa lahan rawa pasang surut dan rawa lebak. Sedangkan selebihnya (20%)
berupa lahan kering yang berombak sampai bergelombang (berbukit-bukit) dengan
sebaran ketinggian antara 0-40 meter di atas permukaan laut.
Gambar 3.1
Bentang Alam Wilayah Tungkal ilir
Aliran sungai di daerah dataran kering berpola aliran dendritik (yaitu pola
aliran sungai seperti percabangan pohon dimana anak-anak sungai berkumpul
bermuara ke sungai utama dengan membentuk sudut yang tidak beraturan, baik
lancip maupun tumpul). Sedangkan aliran sungai di daerah dataran basah (rawa
lebak dan rawa pasang surut) berpola rectangular (yaitu anak-anak sungai yang
menuju induk sungai membentuk sudut siku-siku, belokan terjadi dengan tiba-tiba).
Lokasi bagian tengah di setiap daerah itu sering dijumpai genangan air yang
cukup luas, Kondisi geografis dengan banyak sungai dan rawa-rawa tersebut
menjadi suatu tantangan tersendiri yang tidak ringan bagi Tenaga Kesehatan dalam
upaya memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
E. PEMERINTAHAN
Kecamatan Tungkal Ilir kabupaten Banyuasin mempunyai 2 Puskesmas
diwilayah kerjanya yaitu UPT Puskesmas Sukaraja dan UPT Puskesmas
Sidomulyo. PUPT Puskesmas Sidomulyo mulai di fungsikan ada tanggal 3
Februari 2016 dengan tujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
dikarenakan luasnya wilayah Kecamatan Tungkal Ilir.Wilayah kerja UPT
Puskesmas Sidomulyo meliputi 7 Desa.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Wilayah Kerja
Puskesmas Sidomulyo Tahun 2020.
Tabel 2.6
JUMLAH PENDUDUK
KELOMPOK UMUR
No. LAKI-LAKI+ RASIO
(TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN JENIS
PEREMPUAN KELAMIN
1 2 3 4 5 6
8 7 1
JUMLAH 113,47
.643 .617 6.260
1. Pendapatan Perkapita
Tabel 2.7
No Pendapatan Perkapita
2 Bidang Perkebunan -
3 Bidang Peternakan -
4 Bidang Perdagangan -
5 Bidang Perdagangan
75%
6
Grafik 4.1
Mata Pencaharian Penduduk Tahun 2020
TIDAK BEKERJA
PERTANIAN,KEHUTANAN PERKEBUNAN,PERIKANAN
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
LISTRIK GAS, AIR
1% 75% 5% 5% 3%
5% 3% 3% 0%
TUNGKAL ILIR 0 0 0 0 0
Tabel 2.12
100 99
98
80
2016
60
2017
2018
44
41
40 2019
2020
25
24 25
20 20
19 18 17
15 14
10 11 11
0 0 0 0 1
0 0
TDK PERNAH TDK TAMAT TAMAT SD TAMAT SMP TAMAT SMA TAMAT PT TOTAL
SEKOLAH SD
Tabel 2.13
PERSENTASE PENDUDUK YANG BISA BACA TULIS / MELEK HURUF PERIODE 2016-2020
% PENDUDUK
Grafik 4.2
Kemampuan Baca Tulis/Melek Huruf Tahun 2020
120
95 96
100
80
60
40
20 0 0
0
95
2017 2018 2019 2020
Salah satu faktor pendidikan yang berperan dalam IPM adalah Angka Melek
Huruf, yaitu persentase penduduk yang berusia 10 tahun ke atas yang dapat membaca
dan menulis huruf latin dan huruf lainnya.
G. BUDAYA
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi system ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain yang
semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kebermasyarakat.
3. OUTPUT
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPT
Puskesmas Sidomulyo sesuai dengan tujuan UPT Puskesma Sidomulyo dalam
rangka mewujudkan tujuan puskesmas yang sehat .
STRUKTUR ORGANISASI UPT. PUSKESMAS SIDOMULYO
B. Penyakit Hipertensi
1. Hipertensi
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang ditandai
dengan adanya peningkatan tekanan darah di atas batas normal baik disertai atau tanpa
gejala tambahan. Nilai normal tekanan darah memiliki perbedaan antara pedoman satu
dengan pedoman lainnya. Menurut KMK nomor 514 tahun 2015 yang masih dipakai di
Faskes Primer sampai dengan saat ini, kriteria yang dipakai adalah klasifikasi tekanan
darah berdasarkan Joint National Committee VII (JNC VII), dengan klasifikasi sebagai
berikut:
Tabel 1. Klasifikasi tekanan darah berdasarkan Joint National Committee
VII (JNC VII)6
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal <120 mm Hg <80 mm Hg
Pre-Hipertensi 120-139 mm Hg 80-89 mm Hg
Hipertensi stage 1 140-159 mm Hg 80-99 mm Hg
Hipertensi stage 2 ≥160 mm Hg ≥100 mm Hg
Pedoman yang terbaru, yaitu yang dikeluarkan oleh American Heart Association (AHA)
tahun 20179, membagi hipertensi sebagai berikut:
Tabel 2. Klasifikasi tekanan darah American Heart Association (AHA) tahun 2017
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal <120 mm Hg <80 mm Hg
Elevated 120-129 mm Hg <80 mm Hg
Hipertensi Stage 1 130-139 mm Hg 80-89 mm Hg
Hipertensi Stage 2 ≥140 mm Hg ≥90 mm Hg
a. Epidemiologi
Beberapa data yang ada menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar
antara 5%-10%. Hasil pengukuran pada target berusia ≥18 tahun saat Riskerdas tahun
2013 menunjukkan hasil hipertensi 25.8%, sedangkan hasil wawancara menunjukkan 9%
mengalami hipertensi. Data lain menunjukkan prevalensi hipeternsi mencapai 32% untuk
keseluruhan ras, sedangkan pada ras Asia sekitar 27%-29%.
b. Etiologi
Sejumlah 85%-90% hipertensi tidak diketahui penyebabnya atau disebut sebagai
hipertensi primer atau hipertensi esensial atau idiopatik. Hanya sedikit yang diketahui
penyebabnya di antaranya karena gangguan sekresi hormon, gangguan fungsi ginjal,
hipertensi yang dipicu obat dan alkohol, dan beberapa penyebab lain yang sangat jarang
seperti Cushing's syndrome, hiperplasia adrena kongenital, dsb7. Meskipun tidak
diketahui secara pasti penyebabnya, namun ada beberapa faktor resiko yang
berhubungan dengan penyakit hipertensi. Faktor resiko ini dibagi menjadi dua macam
yaitu faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor resiko yang dapat
dimodifikasi.
Fator resiko yang tidak dapat dimodifikasi di antaranya:
1) Usia
2) Jenis kelamin laki-laki dan
3) Riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah pada keluarga.
c. Manifestasi
klinis Manifestasi klinis hipertensi sangat beragam mulai dari tanpa gejala hingga
menimbulkan gejala yang berat. Gejala yang mungkin timbul di antaranya:
1) Sakit atau nyeri kepala
2) Gelisah
3) Jantung berdebar-debar
4) Pusing
5) Leher kaku;
6) Penglihatan kabur
7) Rasa sakit di dada.
Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan pasien tampak sehat atau tampak sakit
ringan. Pada pemeriksaan tekanan darah didapatkan peningkatan tekanan darah di atas
normal. Pasien yang sudah mendapatkan terapi hipertensi bisa saja tekanan darahnya
normal (hipertensi terkontrol). Pasien dengan hipertensi harus diperiksa tekanan vena
jugularis, batas-batas jantung, dan auskultasi jantung secara lengkap. Pada pasien
hipertensi lama, dapat ditemukan pelebaran batas jantung akibat terjadinya kardiomegali.
Tanda fisik lain yang perlu diperhatikan adalah edema perifer akibat kegagalan pompa
jantung.
Pemeriksaan tekanan darah harus dilakukan dengan teknik yang baik dan benar
sesuai dengan prosedur pemeriksaan standar. Ukuran manset harus disesuaikan dengan
tiap-tiap pasien dan dilakukan dengan posisi yang ideal (duduk).
d. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada pasien hipertensi adalah:
1) Urinalisis lengkap: protein, leukosit, eritrosit, dan silinder
2) Pemeriksaan darah rutin untuk melihat hemoglobin dan hematokrit
3) Pemeriksaan kimia darah: gula darah puasa, kolesterol total
4) Pemeriksaan fungsi ginjal: Ureum dan kreatinin
5) Pemeriksaan elektokardiografi (EKG) untuk melihat adanya hipertrofi
ventrikel kiri Tidak semua pasien hipertensi harus dilakukan pemeriksaan
EKG, namun dianjurkan untuk pasien hipertensi dengan adanya murmur
jantung, hipertensi dengan kelainan katup, hipertensi pada anak dan remaja,
hipertensi saat aktivitas namun normal saat istirahat, dan hipertensi yang
disertai sesak napas.
e. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan tekanan darah.
Hasil pemeriksaan tekanan darah melebihi batas normal (sesuai criteria yang dipakai, baik
JNC VII maupun AHA 2017) maka dapat ditegakkan diagnosis dan dilakukan
penatalaksanaan sesuai dengan diagnosis.
f. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hipertensi untuk faskes primer atau puskesmas masih berdasarkan
JNC VII sebagaimana tercantum dalam KMK nomor 514 tahun 2015. Penatalaksanaan
hipertensi dilakukan dengan melakukan modifikasi gaya hidup dan terapi farmakologis.
h. Komplikasi
1) Hipertrofi ventrikel kiri
2) Proteinurea dan gangguan fungsi ginjal
3) Aterosklerosis pembuluh darah
4) Retinopati
5) Stroke atau TIA
6) Gangguan jantung, misalnya infark miokard, angina pektoris, serta gagal jantung
C. PROLANIS BPJS Kesehatan PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis)
adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang
dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS
Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang
menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya
pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Tujuan PROLANIS adalah mendorong peserta penyandang penyakit kronis
mencapai kualitas hidup optimal dengan indicator 75% peserta terdaftar yang berkunjung
ke Faskes Tingkat Pertama memiliki hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap
penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga
dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit.
Sasaran PROLANIS adalah seluruh peserta BPJS Kesehatan penyandang penyakit
kronis (Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi). Bentuk pelaksanaan kegiatan
PROLANIS meliputi aktivitas konsultasi medis/edukasi, home visit, reminder, aktivitas
klub, dan pemantauan status kesehatan. Pelaksanaan PROLANIS melibatkan Faskes
Tingkat Pertama dan pelayanan farmasi yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Pelaksanaan kegiatan Klub Prolanis di Puskesmas Sidomulyo
1. Pemeriksaan kesehatan rutin
Pemeriksaan kesehatan dilakukan setiap kali pertemuan.Pemeriksaan yang
dilakukan adalah pemeriksaan fisik yaitu tinggi badan (TB), berat badan (BB), indeks
massa tubuh (IMT), tekanan darah (TD) serta tanda vital lainnya, dan pemeriksaan fisik
lain sesuai indikasi seperti pemeriksaan sensori kaki pada penderita DM atau pemeriksaan
ulkus. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin.Pada penderita DM
akan dilakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa (GDP) dan kadar gula darah sesudah
makan (GDPP) setiap bulan sekali. Pemeriksaan HbA1c setiap enam bulan serta
pemeriksaan profil lipid (Cholesterol total, HDL, LDL, Trigliserida) setiap tahun.
2. Konsultasi medis
Konsultasi medis dilakukan secara perseorangan sesuai dengan keluhan yang
dirasakan oleh masing-masing pasien.
3. Edukasi kelompok
Edukasi kelompok dilakukan dalam bentuk penyuluhan yang dilakukan minimal
sekali setiap bulan dengan tema yang berkaitan dengan pengelolaan penyakit kronis.
4. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik atau senam dilakukan sekali dalam seminggu dengan dibantu oleh
instruktur atau petugas yang terlatih.
5. Pemberian obat sesuai indikasi
Obat Hipertensi diberikan setelah seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Obat lain
bisa diberikan jika ada indikasi. Obat yang sudah rutin diberikan (tercantum dalam buku
program rujuk balik).
LAKI- LAKI-LAKI +
PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
LAKI PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
JUMLAH
(KAB/KOTA 116 297 413 98 84,5 263 88,6 361 87,4
)
PELAYANAN PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS KELAMIN PUSKESMAS SIDOMULYO TAHUN 2019
Dari tabel di atas jumlah penderita hipertensi tahun 2019 untuk jenis kelamin laki-laki di dapatkan hasil 116 orang sedangkan untuk jenis
perempuan didapatkan hasil 297 orang. Dan mendapatka pelayanan laki-laki 98 orang dan perempuan 263 dengan jumlah peresentasi 87,4 %.
B. Struktur Organisai KHS Puskesmas Sidomulyo
Sesuai dengan aturan yang dipersyaratkan Puskesmas Sidomulyo, maka
dibuatlah susunan pengurus KHS Puskesmas Sidomulyo. Pengurus KHS Puskesmas
Sidomulyo terdiri dari petugas Puskesmas dan warga masyarakat. Susunan kepengurusan
KHS Puskesmas Sidomulyo adalah sebagai berikut:
Tabel . Kepengurusan KHS Puskesmas Sidomulyo
A. Kesimpulan
1. Penyakit jantung dan pembuluh darah adalah penyakit tidak menular yang bisa
terjadi akibat pola hidup yang tidak sehat seperti merokok, pola makan tidak
sehat, dan kurangnya aktivitas fisik. Pemerintah melalui seksi PTM Kementerian
Kesehatan mengkampanyekan “CERDIK” sebagai bentuk pencegahan terhadap
penyakit ini. CERDIK akronim dari : cek kesehatan rutin, enyahkan asap rokok,
rajin olahraga, diet gizi seimbang, istirahat cukup, dan kelola stress dengan baik.
2. Pencegahan dan pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah di Puskesmas
Sidomulyo dilakukan dengan mengintegrasikan UKP dengan UKM (Promkes,
PTM, Lansia, Gizi, Kesehatan Olahraga), dengan lintas sektor , dan melakukan
pemberdayaan masyarakat sebagai pengurus KHS Puskesmas sidomulyo.
3. Kegiatan-kegiatan dalam KHS Puskesmas Sidomulyo tahun 2019 adalah
pemeriksaan kesehatan rutin, olahraga rutin setiap ju’at, penyuluhan penyakit
kronis, aquarobic, dan wisata raga.
4. Capaian kegiatan KHS Puskesmas Sidomulyo tahun 2019 adalah: ketepatan
pelaksanaan kegiatan sebesar 87, 4%, capaian skrining PTM pada sasaran sebesar
100%.
B. Saran
Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan dalam bentuk laporan per
bulan dan akan di rekapitulasikan dalam hasil 1 tahun dan menjadi profil puskesmas
sidomulyo.
LAMPIRAN