Anda di halaman 1dari 44

PROPIL

DOKTER TELADAN
“Sehat dan Bugar Bersama Klub Hipertensi Sehat(KHS)’’

Puskesmas Sidomulyo
Kecamatan Tungkal Ilir

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah subhaanahu wa ta'ala yang telah menganugerahkan kesempatan
dan kesehatan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah yang berjudul
"Sehat dan Bugar Bersama Klub Hipertensi Sehat Puskesmas Sidomulyo” berisi tentang
upaya pencegahan dan pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah melalui kegiatan
Klub Jantung Sehat Puskesmas Sidomulyo. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas sebagai peserta seleksi tenaga kesehatan teladan kategori dokter umum tahun 2020.
Makalah ini juga sebagai bentuk inovasi dari program Puskesmas dalam hal integrasi antara
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di Puskesmas
Sidomulyo Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin. Semoga makalah ini membawa manfaat
khususnya untuk penulis sendiri, untuk Puskesmas Sidomulyo, dan untuk seluruh pembaca.
Masih banyak kekurangan di dalam makalah ini baik dari segi isi maupun struktur penulisan.
Atas kekurangan tersebut, saya memohon maaf dan mengharapkan masukan dan saran untuk
perbaikan.

Sidomulyo, 15 Febuari 2020

dr. Amrullah
NRPTT. 06.1.014.002
DAFTAR ISI

KataPengantar ................................................................................................................ 1
Daftar Isi ........................................................................................................................ 2
BAB I Pendahulian
A. Latar Belakan ..................................................................................................... 4
B. Tujuan ............................................................................................................... 6
BAB II Gambaran Umum dan Perilaku
A. Gambaran Umum .............................................................................................. 10
B. Letak Geografi ................................................................................................. 17
C. Tofografi ............................................................................................................ 18
D. Hidrologi ........................................................................................................... 19
E. Pemerintahaan..................................................................................................... 19
F. Ekonomi Penduduk ............................................................................................ 20
G. Budaya ................................................................................................................ 24
BAB III Landasan Teori
A. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Sub Tidak Menular ... 30
B. Hipertensi ........................................................................................................... 31
C. Prolanis BPJS Kesehatan.................................................................................... 35
BAB IV Pembahasan
A. Perencanaan dan pembentukan Klub Hipertensi Sehat (KHS) ......................... 37
B. Struktur Organisasi KHS PKM Sidomulyo ....................................................... 39
C. Pelaksanaan Kegiatan KHS PKM Sidomulyo ................................................... 39
BAB VI Penutup
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat,
dikatakan bahwa Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di suatu wilayah kerja.

1) Unit Pelaksana Teknis


Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPT),
puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat
pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

2) Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh
bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal

3) Penanggung jawab Penyelenggaraan


Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya
pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah Dinas
Kesehatan/Kota, sedangkan puskesmas bertanggungjawab hanya sebagian
upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya.

4) Wilayah Kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah suatu
kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas,
maka tanggun jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan
memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-
masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Adapun fungsi dari puskesmas menurut KMK Nomor.128/MENKES/SK/II/2004 yaitu :


1)      Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.

2)      Pusat Pemberdayaan Masyarakat


Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan
memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.

3)      Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama


Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi :

a.       Pelayanan Kesehatan Perorangan


Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan
untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.

b.      Pelayanan Kesehatan Masyarakat


Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik
(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain
promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan
gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta
berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran tentang Puskesmas dengan penyajian data-data
diharapkan dapat dijadikan bahan untuk evaluasi kinerja puskesmas dan dapat
dicari solusi dari masalah-masalah dan kekurangan yang terdapat diwilayah kerja
Puskesmas Sidomulyo guna terwujudnya masyarakat bersih dan sehat yang
optimal.

2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya acuan dan bahan rujukan dalam rangka pengumpulan data,
pengolahan, analisis serta pengemasan informasi
b. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh
berbagai sistim pencatatan dan pelaporan di unit-unit kesehatan
c. Memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan informasi dalam
menyusun alokasi dana/anggaran program kesehatan
d. Tersedianya bahan untuk penyusunan profil kesehatan tingkat propinsi dan
nasional
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen


bangsa dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Hal ini
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasiaonal dilaksanankan secara
bertahap dan berkesinambungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan adalah merupakan
indikator keberhasilan pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan sendiri ditujukan
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyuluruh sehinnga tercipta manusia
Indonesia seutuhnya.

Pemerintah sendiri melalui berbagai kebijakannya berusaha keras untuk


mewujudkan tujuan pembangunan kesehtan. Dalam pembangunan jangka panjang tahap II
(1994-2019) dibidang kesehatan serta dengan jelasarah dan tujuan yang akan dicapai
yaitu, peningkatan kemampuan keluarga dan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri
dalam bidang kesehatan dan membudayakan prilaku sehat serta NKKBS, perbaikan mutu
lingkungan hidup yang dapat menjamin hidup sehat, perbaikan setatus gizi, pengurangan
kesakitan, kecacatan dan kematian serta peningkatan kesejahteraan pelayanan kesehatan
yang bermutu, terjangkau dan dapat diterima masyarakat.

Puskesmas sebagai unit pelaksana pembangunan kesehatan yang mandiridan


bertanggung jawab tentu saja memegang andil yang besar terhadap keberhasilan
pembangunan kesehatan. Di puskesmas dilakukan pelayanan kesehatan yang meliputi
promotof, kuratif dan rehabilitatif dan sebagai unit pelayanan kesehatan yang melibatakan
masyarakat.
UPT Puskesmas Sidomulyo dalam perannya sebagai salah satu unit pelayanan
kesehatan di Kabupaten Banyuasin memiliki visi dan misi.

Visi

“Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Tungkal Ilir”

Misi

1) Meningkatkan setatus kesehatan masyarakat dengan memperdayakan


masyarakat
2) Meningkatkan akses dan mutu Pelayanan kesehatan yang berkualitas
3) Meningkatkan Pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak
menular dengan melaksanakan upayah kesehatan masyarakat
4) Memantau dan mendorong pembangunan berwawasan kesehatan,
Meningkatkan ketersedian obat, alat kesehatan dan sumber daya kesehatan.
A. GAMBARAN UMUM
UPT Puskesmas Sidomulyo secara administasi terletak di Desa Sidomulyo
Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin. Secara keseluruhan wilayah kerja
UPT Puskesmas Sidomulyo meliputi 7 Desa yang tersebar di Kecamatan Tungkal Ilir.
Kondisi geografis UPT Puskesmas Sidomulyo terdiri dari daratan dan perairan,
sehingga transportasi utama yang digunakan masyarakat setiap harinya berupa darat
dan air. Transportasi yang banyak digunakan antar desa adalah kendaraan roda dua
maupun speed boat atau perahu kecil yang sering digunakan masyarakat ketika musim
penghujan kadang-kadang sulit dilalui karena jalan berlumpur.
Untuk mencapai ibu kota kabupaten menempuh jarak sejauh 95 KM terlebih
dahulu melewati jalan tanah dengan jarak antar desa yang jauh dengan medan buruk
dibutuhkan fasilitas kendaran pribadi ketika masyarakat membutuhkan pelayanan
kesehatan maupun ketika petugas melakukan kegiatan penyuluhan dan kunjungan ke
desa. Kondisi tersebut sarana prasarana transportasi yang sulit tersebut menjadi
penyebab utama belum maksimalnya derajat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan kerakteristik wilayah kerja UPT Puskesmas Sidomulyo
dikategorikan Puskesmas Kawasan Pedesaan dimana 85% penduduk bekerja di sektor
agraris perkebunan, fasilitas rumah sakit rujukan terdekat berjarak 25 km dengan
akses berupa jalan tanah dan tidak ada fasilitas hotel dan bioskop di wilayahnya.
Gambar 1.1 Puskesmas Sidomulyo
1. IDENTITAS DAN DATA DASAR WILAYAH UPTD PUSKESMAS
SIDOMULYO
➢ Nama Puskesmas : Sidomulyo
➢ Alamat : Jl. Jend Sudirman Desa Sidomulyo
➢ No. Telepon :-
➢ Kelurahan : Sidomulyo
➢ Kecamatan : Tungkal Ilir
➢ Kabupaten : Banyuasin
➢ Kode Pos : 30781
➢ Nama Kepala Puskesmas : PLH Baida Amk.Keb
➢ Tahun dibangun : Tahun 2014
➢ Luas wilayah : 15,729 km
➢ Jumlah desa : 7 desa
➢ Jumlah penduduk : 16, 260 jiwa
➢ Jumlah kk : 5, 242 KK
➢ Jumlah Pustu :2
➢ Jumlah poskesdes :7
➢ Jumlah posyandu balita : 13 posyandu
➢ Jumlah posbindu lansia : 13 posbindu
➢ Jumlah kader : 63
➢ Jumlah dokter kecil : orang
➢ Jumlah bayi : 274 jiwa
➢ Jumlah balita : 1.642 jiwa
➢ Jumlah bumil : 312 jiwa
➢ Jumlah SD uks : 13
➢ Jumlah SLTP uks :3
➢ Jumlah SLTA uks :2

2. JAM PELAYANAN UPTD PUSKESMAS SIDOMULYO


 Jam Pelayanan Pagi
1. Hari senin s/d hari Kamis : Pukul 08.00 – 14.30
2. Hari Jum’at : Pukul 08.00 – 11.30
3. Hari Sabtu : Pukul 08.00 – 13.00
 Jam Pelayanan Poskesdes dan Pustu
 Poskesdesa :
1. Poskesdesa Sidomulyo : 24 Jam
2. Poskesdesa Bumi Serdang : 24 Jam
3. Poskesdesa Keluang : 24 Jam
4. Poskesdesa Bentayan : 24 Jam
5. Poskesdesa Suka Jaya : 24 Jam
6. Poskesdesa Panca Mulya : 24 Jam
7. Poskesdesa Suka Karya : 24 Jam
 Pustu :
1. Pustu Desa Keluang : 24 Jam
2. Pustu Desa Bentayan : 24 Jaam

Tabel 2.1 Tabel Nama Petugas yang bertanggung jawab di Pustu Wilayah
Kerja UPT. Puskesmas Sidomulyo Tahun 2020

No NAMA PUSTU PENANGGUNG JAWAB


1. Pustu Bentayan Tri Septiawati Am.keb
2. Pustu Keluang Ismail Fahmi, SKM

Tabel 2.2 Tabel Nama Petugas yang bertanggung jawab di Poskesdes di


Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Sidomulyo Tahun 2020
No NAMA POSKESDES PENANGGUNG JAWAB
1. Poskesdes Sidomulyo Nurhidayati, SST
2. Poskesdes Bumi Serdang Yu;isah , Am,Keb
3. Poskesdes Keluang Tutik Yurdalena Am, Keb
4. Poskesdes Bentayan Trisnawati Am,Keb
5. Poskesdes Suka Karya Naim Barirrah, Am, Keb

6. Poskesdes Panca Mulya Suryani, Am, Keb


7. Poskesdes Suka Jaya Vinariya ulwiyani, Am, Keb

Tabel 2.3 Tabel Nama Desa Siaga di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sidomulyo
Tahun 2020
No NAMA DESA KATERIA DESA SIAGA
1. Desa Sidomulyo MANDIRI
2. Desa Bumi Serdang MANDIRI
3. Desa Keluang MANDIRI
4. Desa Bentayan PURNAMA
5. Desa Suka Karya PURNAMA
6. Desa Panca Mulya PURNAMA
7. Desa Suka Jaya PURNAMA

Tabel 2.4 Tabel daftrar Posyandu Balita berserta nama petugas dan kadernya di
Wilayah Puskesmas Sidomulyo Tahun 2020
NAMA DESA / NAMA ALAMAT SARANA PRASARANA
NO NAMA KADER
KELURAHAN POSYANDU POSYANDU (JUMLAH/ KONDISI)

1. HANALANSIA

2. LISNAWATI
DESA
1 SIDOMULYO KENANGA 3. WINARTI SANGAT BAIK
SIDOMULYO
4. INDAH

5. KARTINI

1. YAMINAH

2. TUMPUK

3. KOMANG

DESA BUMI 4. ELSA


2 BUMI SERDANG MELATI CUKUP BAIK
SERDANG 5.WASIR

6.SURATI

7.MELATI

8. MURSLAM

3 KELUANG 1. YULIA ELIZA

2.ANI

TUNAS DESA 3. HARTINI


CUKUP BAIIK
PERINTIS KELUANG 4. SURYANI

5. YULIANI

6. MERI

TUNAS JAYA DESA 1.NUR JANA CUKUP BAIIK


KELUANG
2. AMINAH

3. CITRA
4. UJU

5. ROHANI

1. SRI SUSILAWATI

2. WARDIA

DESA 3. UMI KALSUM


ANUR CUKUP BAIIK
KELUANG 4. SUSILAWATI

DESA
DEWA PAMILI 1. TINI
BENTAYAN
CUKUP BAIIK
TUNAS DESA 2. YUS
HARAPAN BENTAYAN 3. JUMAI

1. SUSI

2. USRINI

DESA 3. SITI AISYAH


TERATAI PUTIH CUKUP BAIIK
BENTAYAN
4.YUNI PURNAMA
SARI
4 BENTAYAN
5. KADEK KASTI

PTPN VII/ DESA


   
NUSA INDAH BENTAYAN

1. BUNDA YANI

2. TURNI
DESA
CEMPAKA 3. SEKAR CUKUP BAIIK
BENTAYAN
4. HENI

5. HANA

1.KATIEM

2.SUSI
DESA SUKA
5 SUKA KARYA KENANGGA 3.LAILA CUKUP BAIIK
KARYA
4.HAMIDA

5. PUTRI

6 PANCA MULYA MAWAR DESA PANCA 1. MUKIEM CUKUP BAIIK


MULYA
2. ARDILA

3. SURYANI

4. MAYSARO

5. KATIEM

6. SARAWATI
7. SUYATI

1. RIKA NURYATI

2. HARI
DESA SUKA 3. EKA RAHAYU
7 SUKA JAYA CEMPAKA CUKUP BAIIK
JAYA
4. NURFITRI

5. PURWANIGRUM

3. JENIS PELAYANAN UPTD PUSKESMAS SIDOMULYO PELAYANAN


DALAM GEDUNG
1. UGD (Unit Gawat Darurat )
a. Perawatan luka
b. Rawat luka ringan
2. Poli Umum
a. Pemeriksaan
b. Pengobatan Umum
3. Poli Gigi
a. Pemeriksaan dasar gigi
b. Pemeriksaan karang gigi / Scaling per regio
4. Poli KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak) / KB ( Keluarga Berencana)
a. Inspekulo / Pemeriksaan dalam (VT)
b. Imunisasi Bayi dan Anak
c. Pemeriksaan Ibu Hamil
d. Pelayanan Ibu Nifas
e. Pemeriksaan Anak Sakit
f. Pelayanan KB
1) KB suntik 3 bulan
2) KB suntik 1 bulan
3) KB pil
4) KB Kondom
5) Implant : - Pasang / Cabut / lepas
6) IUD : - Pasang / Cabut / Lepas
7) Pemeriksaaan IVA ( Inspeksi Visual Asam Asetat )
5. Poli Gilingan PTM
a. Konsultasi Gizi
b. Konsultasi Sanitasi
6. Poli Anak dan MTBS
a. Pemeriksaan Umum
b. Pengobatan
c. Konsultasi
7. Poli Lansia
a. Pemeriksaan Umum
b. Pengobatan Umum
8. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan Darah
b. Golongan darah
c. Gula darah
d. Asam Urat
e. Cholesterol
f. Pemeriksaan Urine
g. Plano Test (Test kehamilan Urine)
h. Pemeriksaan BTA

4. PELAYANAN LUAR GEDUNG


1) Pos Kesehatan Desa ( Poskesdes)
2) Pustu
3) Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
4) Posyandu Balita
5) Posyandu Lansia
6) Posbindu
7) Penyuluhan Kesehatan
8) UKS dan Screening Berkala

5. PERSYARATAN PELAYANAN DI UPTD PUSKESMAS SIDOMULYO


1. Peserta Umum : Membayar Retribusi Karcis sesuai Peraturan Daerah
2. Peserta BPJS : Membawa Kartu BPJS/ ASKES /KIS (asli / fotokopi)
3. Peserta Jamsoskes : Membawa KTP, Kartu Keluarga (KK) Asli / fotokopi
4. Tipe Puskesmas : Non Rawat Inap

B. LETAK GIOGRAFIS
Puskesmas Sidomulyo terletak di Kecamatan Tungkal ilir kabupaten banyuasin.
Wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo terdiri dari 7 Desa/Kelurahan yaitu :
➢ Sebelah Utara : Desa Pasiran dan Desa Puyuh
➢ Sebelah Timur : Desa Sidomulyo
➢ Sebelah Selatan :Desa Bumi Serdang ,Suka karya, Panca Mulya Dan
Suka Jaya
➢ Sebelah Barat : Desa Keluang dan Desa Bentayan

Gambar 1.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo

Tabel 2.5
Gambaran Umum Wilayah di Puskesmas SidomulyoTahun 2020

NO KECAMATAN JUMLAH RATA-


LUAS JUMLAH JUMLAH KEPADATAN
PENDUDUK RATA

WILAYAH D KELURA DESA + RUMAH JIWA/ PENDUDUK


E RUMAH
S HAN KELURAHAN
(km2) A TANGGA TANGGA per km2

1 SIDOMULYO 4,200 1 0 1 2,870 920 3.12 0.68

2 BUMI SERDANG 1,208 1 0 1 1,483 485 3.06 1.23

3 KELUANG 3,000 1 0 1 4,490 1453 3.09 1.50

4 BENTAYAN 4,267 1 0 1 3,795 1230 3.09 0.89

5 SUKA KARYA 1,050 1 0 1 1,192 376 3.17 1.14

6 PANCA MULYA 812 1 0 1 1,210 398 3.04 1.49

7 SUKA JAYA 1,192 1 0 1 1,220 380 3.21 1.02

JUMLAH

(KAB/KOTA) 15,729 7 0 7 16,260 5,242 3.10 1.03

C. TOFOGRAFI
Sebagian besar (80%) dari wilayah Tungkal Ilir memiliki topografi datar
berupa lahan rawa pasang surut dan rawa lebak. Sedangkan selebihnya (20%)
berupa lahan kering yang berombak sampai bergelombang (berbukit-bukit) dengan
sebaran ketinggian antara 0-40 meter di atas permukaan laut.

Gambar 3.1
Bentang Alam Wilayah Tungkal ilir

Lahan rawa pasang surut terletak di sepanjang Pantai Timur sampai ke


pedalaman, meliputi desa Panca mulya, suka jaya dan suka karya.Selanjutnya
lahan rawa lebak terdapat di didesa Sidomulyo, Bumi Serdang, Keluang Dan
Bentayan .
D. HIDROLOGI
Berdasarkan sifat tata air, wilayah Tungkal Ilir dapat dibedakan menjadi
daerah dataran kering dan daerah dataran basah yang sangat dipengaruhi oleh pola
aliran sungai.

Aliran sungai di daerah dataran kering berpola aliran dendritik (yaitu pola
aliran sungai seperti percabangan pohon dimana anak-anak sungai berkumpul
bermuara ke sungai utama dengan membentuk sudut yang tidak beraturan, baik
lancip maupun tumpul). Sedangkan aliran sungai di daerah dataran basah (rawa
lebak dan rawa pasang surut) berpola rectangular (yaitu anak-anak sungai yang
menuju induk sungai membentuk sudut siku-siku, belokan terjadi dengan tiba-tiba).

Lokasi bagian tengah di setiap daerah itu sering dijumpai genangan air yang
cukup luas, Kondisi geografis dengan banyak sungai dan rawa-rawa tersebut
menjadi suatu tantangan tersendiri yang tidak ringan bagi Tenaga Kesehatan dalam
upaya memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

E. PEMERINTAHAN
Kecamatan Tungkal Ilir kabupaten Banyuasin mempunyai 2 Puskesmas
diwilayah kerjanya yaitu UPT Puskesmas Sukaraja dan UPT Puskesmas
Sidomulyo. PUPT Puskesmas Sidomulyo mulai di fungsikan ada tanggal 3
Februari 2016 dengan tujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
dikarenakan luasnya wilayah Kecamatan Tungkal Ilir.Wilayah kerja UPT
Puskesmas Sidomulyo meliputi 7 Desa.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Wilayah Kerja
Puskesmas Sidomulyo Tahun 2020.
Tabel 2.6
JUMLAH PENDUDUK    
KELOMPOK UMUR
No. LAKI-LAKI+ RASIO
(TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN JENIS
PEREMPUAN KELAMIN

1 2 3 4 5 6

1 0–4 542 461 1.003 17,57

2 5–9 569 687 1.256 82,82

3 10 – 14 798 721 1.519 110,68

4 15 – 19 587 602 1.189 97,51

5 20 – 24 647 616 1.263 105,03

6 25 – 29 758 625 1.383 121,28

7 30 – 34 642 519 1.161 123,70

8 35 – 39 820 656 1.476 125,00

9 40 – 44 821 686 1.507 119,68

10 45 – 49 652 587 1.239 111,07

11 50 – 54 485 442 927 109,73

12 55 – 59 442 450 892 98,22

13 60 – 64 360 201 561 179,10

14 65 – 69 229 171 400 133,92

15 70 – 74 170 95 265 178,95

16 75+ 121 98 219 123,47


           

8 7 1
JUMLAH 113,47
.643 .617 6.260

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY


  40  
RATIO)
F. EKONOMI PENDUDUK
Mata pencaharian adalah suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi
seseorang dan keluarganya. Permintaan terhadap suatu barang atau jasa dalam
kesehatan sangat ditentukan oleh faktor pendapatan keluarga dan faktor harga.
Kemampuan ekonomi menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi
seseorang memanfaatkan fasilitas kesehatan ataupun aktivitas sosial.Masyarakat
yang bekerja adalah penduduk pada usia produktif (>15 tahun). Jenis pekerjaan
dikategorikan menjadi berusaha sendiri, buruh tidak atau buruh tidak dibayar, buruh
tetap/dibayar, buruh/karyawan/pegawai, pekerja bebas, dan pekerja keluarga atau
tidak dibayar.

1. Pendapatan Perkapita
Tabel 2.7
No Pendapatan Perkapita

Wilayah Daratan Wilayah Perairan Wilayah Udara

1 Bidang Pertanian Bidang Perikanan -

2 Bidang Perkebunan -

3 Bidang Peternakan -

4 Bidang Perdagangan -

2. Pemanfaatan Dalam Ekonomi Masyarakat


Tabel 2.8
No Bidang Kegiatan Ekonomi Bobot ( % )

1  Bidang Pertanian 75%

2  Bidang Perkebunan 75%

3  Bidang Kehutanan 75%

4  Bidang Perikanan 75%

5  Bidang Perdagangan
75%
6
Grafik 4.1
Mata Pencaharian Penduduk Tahun 2020

80% 70% 75% 75% 75%


70%
70% 65%
60% 50%
50%
40%
30% 25%
20%
20% 15% 15% 15%
8% 5% 7%3%5% 8% 5% 8% 5% 9% 5%10% 9% 5%10% 9% 5%
10% 2% 2% 2% 1% 1% 1%
0%
Sidomulyo Bumi Keluang Bentanyan Suka Karya Panca Suka Jaya
Serdang Mulya

TIDAK BEKERJA
PERTANIAN,KEHUTANAN PERKEBUNAN,PERIKANAN
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
LISTRIK GAS, AIR

3. Jumlah Penduduk dengan mata Pencarian utama di bidangnya


Tabel 2.9
Jumlah ( % ) Penduduk Dengan Mata Pencaharian Utama di Bidang

Pertanian, Kehutanan,Perkebunan, Pertambangan &


Tidak Bekerja Industri PengolahanListrik, Gas,Air
Perikanan Pengalian

1% 75% 5% 5% 3%

4. Mata Pencarian Penduduk


Tabel 2.10
o Perdagangan Keuangan Jasa Kemasyarakatan Lainnya

5% 3% 3% 0%

Mata Pencaharian Penduduk kac. Tungkal Ilir di Wilayah Puskesmas


Sidomulyo Selama tahun 2020 yang tertinggi adalah Pertanian,Kehutanan,Perkebunan
dan Perikanan dengan Jumlah 75 %.
5. Pendapatan Perkapita
Tabel 2. 11
PENDAPATAN PERKAPITA (Rp)
KECAMATAN
2014 2015 2016 2017 2018

TUNGKAL ILIR 0 0 0 0 0

6. Pendidikan Tertinggi Yang Di Tamatkan


Penduduk yang berpendidikan tinggi dapat mempercepat proses mengadopsi
perilaku sehat. Hal ini dikarenakan mereka memiliki pengetahuan, kesadaran, dan
sikap positif yang membuat perilaku tersebut langgeng.

Tabel 2.12

PERSENTASE PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN


PERIODE TAHUN 2016-2020
% PENDUDUK
TINGKAT PENDIDIKAN YANG
NO
DITAMATKAN
2016 2017 2018 2019 2020

1 TDK PERNAH SEKOLAH 0 0 0 0 0

2 TDK TAMAT SD 24.97 24.97 25.38 19.11  20.05 

3 TAMAT SD 44.21 44.21 41.41 18.15  10,01 

4 TAMAT SMP 17.51 17.51 15.56  13.16 15,17 

5 TAMAT SMA 11.49 11.49 14.67  14.24  20.16

6 TAMAT PT 1.11 1.11 1.61  15,65 25.00 

  TOTAL 99.29 11.29 98.63  80.31  90.37


Grafik 4.1
Persentase Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
120

100 99
98

80

2016
60
2017
2018
44
41
40 2019
2020
25
24 25
20 20
19 18 17
15 14
10 11 11
0 0 0 0 1
0 0
TDK PERNAH TDK TAMAT TAMAT SD TAMAT SMP TAMAT SMA TAMAT PT TOTAL
SEKOLAH SD

Grafik di atas menunjukkan Persentase penduduk berdasarkan tingkatan


pendidikan dari tahun 2016-2020. Maka di daptakan hasil persentase setiap tahun
mengalami penurunan hasil dari mana hasil tahun 2016 hasil persentasenya tinggi maka
pada tahun 2020 hasil persentase ya kecil.

7. Kemampuan Baca Tulis / Melek Huruf

Tabel 2.13
PERSENTASE PENDUDUK YANG BISA BACA TULIS / MELEK HURUF PERIODE 2016-2020

% PENDUDUK

2016 2017 2018 2019 2020

  95.8 95.9 96.00   97.5  97.9

Grafik 4.2
Kemampuan Baca Tulis/Melek Huruf Tahun 2020
120
95 96
100
80
60
40
20 0 0
0
95
2017 2018 2019 2020
Salah satu faktor pendidikan yang berperan dalam IPM adalah Angka Melek
Huruf, yaitu persentase penduduk yang berusia 10 tahun ke atas yang dapat membaca
dan menulis huruf latin dan huruf lainnya.

G. BUDAYA
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi system ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain yang
semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kebermasyarakat.

Sehingga penting untuk melakukan identifikasi nilai budaya yang


dianut oleh masyarakat yang terkait perilaku hidup sehat.Dalam kebudayaan
Kabupaten Banyuasin, suami atau ayah berfungsi sebagai pelindung rumah tangga
dengan tugas pokok mencari nafkah dalam sistem kekeluargaan. Sedangkan istri
bertanggung jawab menjaga ketertiban dan keharmonisan rumah tangga.

KONDISI INTERNAL PUSKESMAS


Kondisi internal UPTD Puskesmas Sidomulyo dapat diidentifikasi menurut
Pendekatan Sistem di bawah ini:
1. INPUT
A. Sumber Daya Manusia (Tenaga medis, paramedis, dan tenaga non medis)
B. Keuangan (Berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin meliputi
APBN dan APBD serta JKN)
C. Sarana dan Prasarana (Fasilitas yang ada di Puskesmas, baik bahan yang habis
pakai ataupun bahan yang tidak habis pakai (Aset)
2. PROSES
Kegiatan Rutin Kegiatan rutin merupakan semua Program Pokok dan
Program Inovatif (Program Pengembangan) dan pemberdayaan masyarakat sesuai
dengan POA yang disusun termasuk kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

3. OUTPUT
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPT
Puskesmas Sidomulyo sesuai dengan tujuan UPT Puskesma Sidomulyo dalam
rangka mewujudkan tujuan puskesmas yang sehat .
STRUKTUR ORGANISASI UPT. PUSKESMAS SIDOMULYO

ALUR PELAYANAN UPT PUSKESMAS SIDOMULYO


PELAYANAN KESEHATAN DI UPTD PUSKESMAS SIDOMULYO
1. Pendaftaran/ Registrasi di Unit Pendaftaran
a. Pasien membawa Kartu Berobat dari UPT Puskesmas Sidomulyo
b. Pasien membawa Kartu Berobat antara lain :
➢ Pasien dapat membawa Kartu BPJS Non Mandiri (Kartu ASKES,
JAMKESMAS) bagi pengguna layanan BPJS Non Mandiri.
➢ Pasien dapat membawa Kartu BPJS Mandiri bagi pengguna layanan BPJS
Mandiri.
c. Pasien membawa Kartu Pengenal lain (Kartu Keluarga/KK dan Kartu Tanda
Penduduk/KTP) dan Fotokopi KK serta KTP masing-masing sebanyak 1
(satu) lembar.
d. Pasien mengambil kartu nomor antrian berdasarkan poli dan usia.

1. Wawancara Oleh Petugas Unit Pendaftaran


Pasien didata oleh Petugas Rekam Medis untuk menanyakan keluhan
sakit yang diderita pasien sehingga Petugas Rekam Medis dapat menentukan
alur pelayanan kesehatan lanjutan dari pasien tersebut (Pelayanan Poli Umum,
Poli Gigi, Poli KIA-KB, Psikologi, sanitasi, gizi). Pemanggilan di unit
pendaftaran dimulai dari pasien lansia baru ke pasien umum, gigi dan
seterusnya.
2. Waktu Tunggu ke Poli
Pasien menunggu panggilan dari Poli yang dituju pasien.
a. Pemeriksaan Pasien Pasien diperiksa di masing-masing poli yang dituju, jika
memerlukan pemeriksaan penunjang bisa dirujuk kelaboratorium.Apabila
memerlukan konsultasi dengan poli lain bisa dirujuk antar poli. Jika tidak
bisa dilakukan perawatan di puskesmas pasien dirujuk ke RS.
b. Pengambilan obat Setelah dilakukan pemeriksaan dan tindakan di masing-
masing poli pasien bisa mengambil obat di unit obat.,jika dokter/dokter gigi
memberikan resep.
Ruang pelayan di UPT Puskesmas Sidomulyo yaitu :

Kiri Masuk Kanan Masuk Depan


Ruang Apotik Ruang Pendaftaran Ruang Rapat
Ruang GILINGAN
Ruang Poli Umum Ruang Persalinan
(Gizi dan Kesling)
Ruang Tindakan Ruang P2M RuangPasca Persalinan
Ruang KAI, KB Ruang Gigi Ruang Gudang Obat
Ruang Sterilisasi Ruang Asi Eksklusif Ruang Laboratorium
Ruang WC (Pasien) Ruang WC (Petugas) Pintu Keluar Belakang
BAB III
LANDASAN TEORI

A. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) sub Penyakit Tidak


Menular (PTM)
Program pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) merupakan bagian dari
pelayanan esensial yang harus diselenggarakan oleh Puskesmas. Program P2P terdiri dari
program imunisasi, surveilans, penyakit menular yang terdiri dari TBC, HIV, kusta,
filariasis, ISPA – pneumonia, diare, DBD, hepatitis, malaria, flu burung dan sub Penyakit
Tidak Menular (PTM). Penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes menjadi
prioritas masalah kesehatan kementerian kesehatan karena insidennya terus meningkat
dan menyerang usia muda. Sementara itu, kejadian penyakit menular juga masih tetap
tinggi. Kondisi ini yang disebut dengan double burden diseases (beban ganda penyakit
menular dan penyakit tidak menular).
Penyakit-penyakit tidak menular apabila tidak dikelola dengan baik akan
membebani negara karena biaya pengobatan untuk penyakit-penyakit ini sangatlah besar,
sementara beban negara untuk mengatasi penyakit menular juga sangat tinggi. Hipertensi
dan kencing manis juga menjadi indikator dalam Standar Pelayanan Minimal di bidang
kesehatan yang harus dicapai oleh pemerintah kabupaten/kota.
Pencapaian SPM ini harus melibatkan lintas sektor mulai dari pemangku
kebijakan hingga masyarakat. SPM di bidang kesehatan yang dimaksud antara lain:
1) Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar;
2) Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar;
3) Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;
4) Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;
5) Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar;
6) Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar;
7) Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar;
8) Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;
9) Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;
10) Setiap orang dengan gangguan jiwa berat (ODGJ) mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar;
11) Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar; dan
12) Setiap orang beresiko HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, waria/transgender,
pengguna napza.
Kementerian kesehatan telah mengenalkan slogan CERDIK kepada masyarakat
untuk meningkatkan kewaspadaan akan penyakit tidak menular terutama hipertensi dan
diabetes melitus. CERDIK merupakan akronim dari enam hal yang harus dilakukan untuk
mencegah penyakit. Keenam hal tersebut adalah:
1. Cek kesehatan secara berkala
2. Enyahkan asap rokok
3. Rajin beraktivitas fisik
4. Diet yang baik dan seimbang
5. Istirahat yang cukup, dan
6. Kelola stress dengan baik.
Pemerintah juga sudah mengenalkan Germas atau gerakan masyarakat hidup sehat yang
terdiri dari 12 (dua belas) indikator. Di dalam germas, hipertensi juga menjadi salah satu
indikatornya. Indikator germas atau juga dikenal dengan indikator keluarga sehat tersebut
adalah:
1) Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3) Bayi mendapat imunisai dasar lengkap
4) Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5) Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan;
6) Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8) Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9) Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10) Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11) Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12) Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.
Implementasi keseluruhan kegiatan Puskesmas dimaksudkan untuk mencapai
tujuan pemerintah yang kelima (Nawa Cita kelima) yaitu meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia. Program kementerian kesehatan yang difokuskan untuk mencapai
tujuan ini dikenal dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS
PK). PIS PK harus dijalankan oleh seluruh puskesmas yang ada di Indonesia dengan
indikator capaiannya adalah 12 indikator keluarga sehat yang sudah disebutkan
sebelumnya. Untuk mencapai target total coverage, maka dilakukan kunjungan rumah,
wawancara mendalam, observasi, dan pemeriksaan tekanan darah. Dengan dilakukannya
pengukuran tekanan darah ke seluruh warga (>15 tahun) diharapkan dapat menjaring
masyarakat dengan hipertensi yang selama ini tidak pernah melakukan pemeriksaan
tekanan darah.

B. Penyakit Hipertensi
1. Hipertensi
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang ditandai
dengan adanya peningkatan tekanan darah di atas batas normal baik disertai atau tanpa
gejala tambahan. Nilai normal tekanan darah memiliki perbedaan antara pedoman satu
dengan pedoman lainnya. Menurut KMK nomor 514 tahun 2015 yang masih dipakai di
Faskes Primer sampai dengan saat ini, kriteria yang dipakai adalah klasifikasi tekanan
darah berdasarkan Joint National Committee VII (JNC VII), dengan klasifikasi sebagai
berikut:
Tabel 1. Klasifikasi tekanan darah berdasarkan Joint National Committee
VII (JNC VII)6
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal <120 mm Hg <80 mm Hg
Pre-Hipertensi 120-139 mm Hg 80-89 mm Hg
Hipertensi stage 1 140-159 mm Hg 80-99 mm Hg
Hipertensi stage 2 ≥160 mm Hg ≥100 mm Hg

Pedoman yang terbaru, yaitu yang dikeluarkan oleh American Heart Association (AHA)
tahun 20179, membagi hipertensi sebagai berikut:
Tabel 2. Klasifikasi tekanan darah American Heart Association (AHA) tahun 2017
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal <120 mm Hg <80 mm Hg
Elevated 120-129 mm Hg <80 mm Hg
Hipertensi Stage 1 130-139 mm Hg 80-89 mm Hg
Hipertensi Stage 2 ≥140 mm Hg ≥90 mm Hg

a. Epidemiologi
Beberapa data yang ada menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar
antara 5%-10%. Hasil pengukuran pada target berusia ≥18 tahun saat Riskerdas tahun
2013 menunjukkan hasil hipertensi 25.8%, sedangkan hasil wawancara menunjukkan 9%
mengalami hipertensi. Data lain menunjukkan prevalensi hipeternsi mencapai 32% untuk
keseluruhan ras, sedangkan pada ras Asia sekitar 27%-29%.
b. Etiologi
Sejumlah 85%-90% hipertensi tidak diketahui penyebabnya atau disebut sebagai
hipertensi primer atau hipertensi esensial atau idiopatik. Hanya sedikit yang diketahui
penyebabnya di antaranya karena gangguan sekresi hormon, gangguan fungsi ginjal,
hipertensi yang dipicu obat dan alkohol, dan beberapa penyebab lain yang sangat jarang
seperti Cushing's syndrome, hiperplasia adrena kongenital, dsb7. Meskipun tidak
diketahui secara pasti penyebabnya, namun ada beberapa faktor resiko yang
berhubungan dengan penyakit hipertensi. Faktor resiko ini dibagi menjadi dua macam
yaitu faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor resiko yang dapat
dimodifikasi.
Fator resiko yang tidak dapat dimodifikasi di antaranya:
1) Usia
2) Jenis kelamin laki-laki dan
3) Riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah pada keluarga.

Sedangkan faktor resiko yang dapat dimodifikasi di antaranya:


1) Pola makan (terlalu tinggi garam)
2) Konsumsi alkohol berlebihan
3) Kurangnya aktivitas fisik
4) Kebiasaan merokok
5) Obesitas
6) Dislipidemia
7) Diabetes Melitus dan
8) Psikososial dan stress.

c. Manifestasi
klinis Manifestasi klinis hipertensi sangat beragam mulai dari tanpa gejala hingga
menimbulkan gejala yang berat. Gejala yang mungkin timbul di antaranya:
1) Sakit atau nyeri kepala
2) Gelisah
3) Jantung berdebar-debar
4) Pusing
5) Leher kaku;
6) Penglihatan kabur
7) Rasa sakit di dada.
Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan pasien tampak sehat atau tampak sakit
ringan. Pada pemeriksaan tekanan darah didapatkan peningkatan tekanan darah di atas
normal. Pasien yang sudah mendapatkan terapi hipertensi bisa saja tekanan darahnya
normal (hipertensi terkontrol). Pasien dengan hipertensi harus diperiksa tekanan vena
jugularis, batas-batas jantung, dan auskultasi jantung secara lengkap. Pada pasien
hipertensi lama, dapat ditemukan pelebaran batas jantung akibat terjadinya kardiomegali.
Tanda fisik lain yang perlu diperhatikan adalah edema perifer akibat kegagalan pompa
jantung.
Pemeriksaan tekanan darah harus dilakukan dengan teknik yang baik dan benar
sesuai dengan prosedur pemeriksaan standar. Ukuran manset harus disesuaikan dengan
tiap-tiap pasien dan dilakukan dengan posisi yang ideal (duduk).
d. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada pasien hipertensi adalah:
1) Urinalisis lengkap: protein, leukosit, eritrosit, dan silinder
2) Pemeriksaan darah rutin untuk melihat hemoglobin dan hematokrit
3) Pemeriksaan kimia darah: gula darah puasa, kolesterol total
4) Pemeriksaan fungsi ginjal: Ureum dan kreatinin
5) Pemeriksaan elektokardiografi (EKG) untuk melihat adanya hipertrofi
ventrikel kiri Tidak semua pasien hipertensi harus dilakukan pemeriksaan
EKG, namun dianjurkan untuk pasien hipertensi dengan adanya murmur
jantung, hipertensi dengan kelainan katup, hipertensi pada anak dan remaja,
hipertensi saat aktivitas namun normal saat istirahat, dan hipertensi yang
disertai sesak napas.

e. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan tekanan darah.
Hasil pemeriksaan tekanan darah melebihi batas normal (sesuai criteria yang dipakai, baik
JNC VII maupun AHA 2017) maka dapat ditegakkan diagnosis dan dilakukan
penatalaksanaan sesuai dengan diagnosis.

f. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hipertensi untuk faskes primer atau puskesmas masih berdasarkan
JNC VII sebagaimana tercantum dalam KMK nomor 514 tahun 2015. Penatalaksanaan
hipertensi dilakukan dengan melakukan modifikasi gaya hidup dan terapi farmakologis.

g. Konseling dan Edukasi


1) Edukasi tentang cara minum obat di rumah, perbedaan antara obat-obatan yang harus
diminum untuk jangka panjang (misalnya untuk mengontrol tekanan darah) dan
pemakaian jangka pendek untuk menghilangkan gejala (misalnya untuk mengatasi
mengi), cara kerja tiap-tiap obat, dosis yang digunakan untuk tiap obat dan berapa kali
minum sehari.
2) Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang. Kontrol
pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk mengoptimalkan hasil
pengobatan.
3) Penjelasan penting lainnya adalah tentang pentingnya menjaga kecukupan pasokan
obat-obatan dan minum obat teratur seperti yang disarankan meskipun tak ada gejala.
4) Individu dan keluarga perlu diinformasikan juga agar melakukan pengukuran kadar
gula darah, tekanan darah dan periksa urin secara teratur. Pemeriksaan komplikasi
hipertensi dilakukan setiap 6 bulan atau minimal 1 tahun sekali.

h. Komplikasi
1) Hipertrofi ventrikel kiri
2) Proteinurea dan gangguan fungsi ginjal
3) Aterosklerosis pembuluh darah
4) Retinopati
5) Stroke atau TIA
6) Gangguan jantung, misalnya infark miokard, angina pektoris, serta gagal jantung
C. PROLANIS BPJS Kesehatan PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis)
adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang
dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS
Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang
menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya
pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Tujuan PROLANIS adalah mendorong peserta penyandang penyakit kronis
mencapai kualitas hidup optimal dengan indicator 75% peserta terdaftar yang berkunjung
ke Faskes Tingkat Pertama memiliki hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap
penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga
dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit.
Sasaran PROLANIS adalah seluruh peserta BPJS Kesehatan penyandang penyakit
kronis (Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi). Bentuk pelaksanaan kegiatan
PROLANIS meliputi aktivitas konsultasi medis/edukasi, home visit, reminder, aktivitas
klub, dan pemantauan status kesehatan. Pelaksanaan PROLANIS melibatkan Faskes
Tingkat Pertama dan pelayanan farmasi yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Pelaksanaan kegiatan Klub Prolanis di Puskesmas Sidomulyo
1. Pemeriksaan kesehatan rutin
Pemeriksaan kesehatan dilakukan setiap kali pertemuan.Pemeriksaan yang
dilakukan adalah pemeriksaan fisik yaitu tinggi badan (TB), berat badan (BB), indeks
massa tubuh (IMT), tekanan darah (TD) serta tanda vital lainnya, dan pemeriksaan fisik
lain sesuai indikasi seperti pemeriksaan sensori kaki pada penderita DM atau pemeriksaan
ulkus. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin.Pada penderita DM
akan dilakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa (GDP) dan kadar gula darah sesudah
makan (GDPP) setiap bulan sekali. Pemeriksaan HbA1c setiap enam bulan serta
pemeriksaan profil lipid (Cholesterol total, HDL, LDL, Trigliserida) setiap tahun.
2. Konsultasi medis
Konsultasi medis dilakukan secara perseorangan sesuai dengan keluhan yang
dirasakan oleh masing-masing pasien.
3. Edukasi kelompok
Edukasi kelompok dilakukan dalam bentuk penyuluhan yang dilakukan minimal
sekali setiap bulan dengan tema yang berkaitan dengan pengelolaan penyakit kronis.
4. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik atau senam dilakukan sekali dalam seminggu dengan dibantu oleh
instruktur atau petugas yang terlatih.
5. Pemberian obat sesuai indikasi
Obat Hipertensi diberikan setelah seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Obat lain
bisa diberikan jika ada indikasi. Obat yang sudah rutin diberikan (tercantum dalam buku
program rujuk balik).

6. Home visit Home


visit atau kunjungan rumah dilakukan pada peserta Klub Prolanis yang baru
terdiagnosis Hipertensi, peserta prolanis yang 3 bulan berturut-turut tidak berkunjung ke
FKTP, atau peserta Prolanis yang TD selama 3 kali pertemuan selalu di atas normal.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Perencanaan dan Pembentukan Klub Hipertensi Sehat (KHS) Puskesmas Sidomulyo


Klub Hipertensi Sehat (KHS) Puskesmas Sidomulyo dibentuk berdasarkan perencanaan
yang dibuat oleh Puskesmas Sidomulyo. Berdasarkan data kunjungan pasien tahun 2018
dan 2019 diketahui bahwa angka kunjungan pasien hipertensi mengalami peningkatan dan
selalu menjadi urutan pertama untuk kunjungan penyakit tidak menular. Menurut data
laporan PHBS tatanan rumah tangga yang rutin dilaporkan ke dinas kesehatan juga terlihat
bahwa persentase rumah tangga yang melakukan aktivitas fisik secara rutin hanya berada
pada kisaran 87%-90%. Persentase ini berada pada urutan kedua terbawah setelah tidak
merokok di dalam rumah. Seperti diketahui, salah satu faktor resiko penyakit hipertensi
adalah kurangnya aktivitas fisik dan merokok. Melihat kondisi tersebut maka Puskesmas
Sidomulyo berupaya membentuk wahana aktivitas fisik yang tidak sekedar senam semata.
Sebelum KHS terbentuk, sudah ada kegiatan senam rutin di Puskesmas yang mayoritas
pesertanya adalah kader kesehatan. Selain itu, juga sudah mulai berjalan kegiatan
PROLANIS yang pesertanya adalah anggota BPJS Kesehatan yang menderit penyakit
kronis (Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi) terkontrol. Puskesmas melihat adanya
kesamaan tujuan antara kegiatan senam, PROLANIS, dan wahana yang direncanakan
untuk pencegahan dan pengendalian penyakit Hipertensi. Puskesmas juga melihat adanya
peluang bekerja sama dengan lintas sektor yang memiliki tujuan yang sama untuk
pencegahan penyakit Hipertensi. Untuk mengetahui harapan dan respon masyarakat maka
wacana pembentukan klub Hipertensi sehat dimasukkan dalam kuesioner survey mawas
diri (SMD). Hasil SMD menunjukkan respon yang positif sehingga pembentukan KHS
Puskesmas Sidomulyo dapat segera diinisiasi. Untuk memaksimalkan integrasi program
antara PTM, PROLANIS, dan klub Hipertensi sehat, maka peserta KHS diutamakan
peserta BPJS Kesehatan Faskes Puskesmas Sidomulyo yang memiliki penyakit kronis
hipertensi dan DM tipe 2 terkontrol. Meskipun demikian, kepesertaan tetap terbuka untuk
masyarakat lain yang ingin bergabung.
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH ESTIMASI PENDERITA HIPERTENSI
BERUSIA ≥ 15 TAHUN
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO PUSKESMAS NAMA DESA

LAKI- LAKI-LAKI +
PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
LAKI PEREMPUAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 SIDOMULYO 23 65 88 19 82,6 56 86,2 75 85,2

2 BUMI SERDANG 20 55 75 18 90,0 45 81,8 63 84,0

3 KELUANG 13 70 83 12 92,3 68 97,1 80 96,4

4 SIDOMULYO BENTAYAN 15 43 58 12 80,0 39 90,7 51 87,9

5 SUKA KARYA 13 15 28 11 84,6 13 86,7 24 85,7

6 PANCA MULYA 17 15 32 14 82,4 12 80,0 26 81,3

7 SUKA JAYA 15 34 49 12 80,0 30 88,2 42 85,7

                       
JUMLAH
(KAB/KOTA     116 297 413 98 84,5 263 88,6 361 87,4
)
PELAYANAN PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS KELAMIN PUSKESMAS SIDOMULYO TAHUN 2019

Dari tabel di atas jumlah penderita hipertensi tahun 2019 untuk jenis kelamin laki-laki di dapatkan hasil 116 orang sedangkan untuk jenis
perempuan didapatkan hasil 297 orang. Dan mendapatka pelayanan laki-laki 98 orang dan perempuan 263 dengan jumlah peresentasi 87,4 %.
B. Struktur Organisai KHS Puskesmas Sidomulyo
Sesuai dengan aturan yang dipersyaratkan Puskesmas Sidomulyo, maka
dibuatlah susunan pengurus KHS Puskesmas Sidomulyo. Pengurus KHS Puskesmas
Sidomulyo terdiri dari petugas Puskesmas dan warga masyarakat. Susunan kepengurusan
KHS Puskesmas Sidomulyo adalah sebagai berikut:
Tabel . Kepengurusan KHS Puskesmas Sidomulyo

Kepengurusan KHS Anggota Jabatan


Pembina dr. Amrullah Dokter Umum Puskesmas
Sidomulyo
Ketua Pelaksana Baida Am.Keb PLH Puskesmas Sidomulyo
Wakil ketua Dalina Am.Kep Ketua UKM
Sekertaris Sri Agustina Am.Kl Sekertaris UKM
Bendahara Siti Aminah Am.Keb Bendahara UKM
Anggota 1. Tri Septiawati Am.keb Bidan koordinator/pj PTM
2. Nurlaila Am.keb Pj P2P
3. Eka Susanti SKM PJ Promkes
4. Ismail Fahmi SKM PJ Promkes dalam Gedung
5.umi Masita Am.Keb Pj Olaraga
6. Tutik Yurdalena Am.Keb Bidan desa Keluang
7. Trisnawati Am.keb Bidan Desa Bentayan
8. Naim Barirrah Am.Keb Bidan Desa Suka Karya
9. Vina Ulwiati Am.Keb Bidan Desa Suka Jaya
10. Suryani Am.keb Bidan desa Panca Mulya
11. Yulisah Am.keb Bidan Desa Bumi Serdang
12. Nurhidayati SST Bidan Desa Sidomulyo

C. Pelaksanaan Kegiatan KHS Puskesmas Sidomulyo


Seperti dijelaskan sebelumnya, kegiatan KHS Puskesmas Sidomulyo merupakan
integrasi antara UKP, UKM, lintas program, dan lintas sektor. Gambaran integrasinya
adalah sebagai berikut:
Tabel . Integrasi Lintas Sektor dan Lintas Program dalam Kegiatan KHS
Puskesmas Sidomulyo

Sektor Program Peranan


UPT Puskesmas UKM Promkes Sebagai penanggung jawab kegiatan
Sidomulyo promosi PHBS dan Germas
kepada masyarakat khususnya
peserta KHS
UKM P2P PTM Sebagai koordinator keseluruhan
kegiatan KHS mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan,
dan evaluasi
UKM Lansia Sebagai penanggung jawab terkait
pemeriksaan khusus terhadap peserta
lansia dan pelaporan kesehatan lansia

UKM Gizi Sebagai penanggung jawab terkait


diet gizi seimbang dan konsultasi
gizi terkait penyakit tidak menular
UKM KES OR Sebagai penanggung jawab pada
kegiatan aktivitas fisik dan
pemantauan kesehatan
UKP (dokter) Sebagai penanggung jawab pada
kegiatan pengobatan dan edukasi
individual terkait penyakit masing-
masing individu
Masyarakat Sebagai pengurus dan peserta KHS Puskesmas Pondok Benda. Pengurus
terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Peserta harus aktif
dalam kegiatan dan wajib membayar iuran kepesertaan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penyakit jantung dan pembuluh darah adalah penyakit tidak menular yang bisa
terjadi akibat pola hidup yang tidak sehat seperti merokok, pola makan tidak
sehat, dan kurangnya aktivitas fisik. Pemerintah melalui seksi PTM Kementerian
Kesehatan mengkampanyekan “CERDIK” sebagai bentuk pencegahan terhadap
penyakit ini. CERDIK akronim dari : cek kesehatan rutin, enyahkan asap rokok,
rajin olahraga, diet gizi seimbang, istirahat cukup, dan kelola stress dengan baik.
2. Pencegahan dan pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah di Puskesmas
Sidomulyo dilakukan dengan mengintegrasikan UKP dengan UKM (Promkes,
PTM, Lansia, Gizi, Kesehatan Olahraga), dengan lintas sektor , dan melakukan
pemberdayaan masyarakat sebagai pengurus KHS Puskesmas sidomulyo.
3. Kegiatan-kegiatan dalam KHS Puskesmas Sidomulyo tahun 2019 adalah
pemeriksaan kesehatan rutin, olahraga rutin setiap ju’at, penyuluhan penyakit
kronis, aquarobic, dan wisata raga.
4. Capaian kegiatan KHS Puskesmas Sidomulyo tahun 2019 adalah: ketepatan
pelaksanaan kegiatan sebesar 87, 4%, capaian skrining PTM pada sasaran sebesar
100%.
B. Saran
Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan dalam bentuk laporan per
bulan dan akan di rekapitulasikan dalam hasil 1 tahun dan menjadi profil puskesmas
sidomulyo.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai