Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PUSKESMAS

Oleh:

Linda Jeanette Angelina Montung


15014101292

Masa KKM : 14 Agustus - 24 September 2017

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

PUSKESMAS dengan tepat waktu.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran

sangat kami harapkan dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Demikianlah makalah ini kami buat untuk memenuhi kebutuhan akan

pengetahuan kita semua. Semoga bermanfaat.

Terimakasih.

2
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................
PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................. 2
C. Rumusan Masalah .......................................................... 2
D. Manfaat........................................................................... 2

BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. Pengertian ....................................................................... 3
B. Visi Dan Misi Puskesmas ............................................... 3
C. Peran Puskesmas ............................................................ 4
D. Fungsi Puskesmas .......................................................... 4
E. Struktur Organisasi......................................................... 5
F. Tata Kerja ....................................................................... 5
G. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Oleh Puskesmas 6
H. Program Pokok Puskesmas ............................................ 6
I. Masalah-Masalah Mutu Pelayanan Kesehatan Yang Muncul
Di Lingkup Puskesmas ................................................... 8

BAB III
PENUTUP ........................................................................................ 11
A. Simpulan......................................................................... 11
B. Saran ............................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja

Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta, di mana dibicarakan upaya

pengorganisasian sistem pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan

kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan

dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan P4M (Pencegahan, Pemberantasan,

Pembasmian Penyakit Menular ) dan sebagainya masih berjalan sendiri-sendiri dan

tidak saling berhubungan. Melalui Rakerkesnas tersebut timbul gagasan untuk

menyatukan semua pelayanan tingkat pertama ke dalam suatu organisasi yang

dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat(Puskesmas).

Pembangunan kesehatan mempunyai visi Indonesia sehat diantaranya

dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan oleh puskesmas dan rumah sakit.

Selama ini pemerintah telah membangun puskesmas dan jaringannya di seluruh

Indonesia rata-rata setiap kecamatan mempunyai 2 puskesmas, setiap 3 desa

mempunyai 1 puskesmas pembantu. Puskesmas telah melaksanakan kegiatan

dengan hasil yang nyata, status kesehatan masyarakat makin meningkat, ditandai

dengan makin menurunnya angka kematian bayi, ibu, makin meningkatnya status

gizi masyarakat dan umur harapan hidup (Kepmenkes, 2004).

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau

sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan strata

pertama meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan

masyarakat dan kegiatan yang dilakukan puskesmas, selain dari intern sendiri

tetapi juga perlu peran serta masyarakat dalam pengembangan kesehatan terutama

dilingkungan masyarakat yang sangat mendasar, sehingga pelayanan kesehatan

dapat lebih berkembang.

4
B. Tujuan

1. Mengetahui pengertian Puskesmas

2. Mengetahui visi dan misi Puskesmas

3. Mengetahui peran puskesmase

4. Mengetahui fungsi puskesmas

C. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Puskesmas?

2. Apa visi dan misi Puskesmas?

3. Apa peran puskesmas?

4. Apa fungsi puskesmas?

D. Manfaat

Dari pembahasan materi yang tersedia dalam makalah ini, diharapkan dapat

memberikan manfaat kepada pembaca untuk mengetahui tentang definisi, fungsi,

peran, tujuan, struktur, tata kerja Puskesmas, serta mengetahui penyelenggaraan

pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas. Selain itu pembaca dapat

mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup

Puskesmas dan mencari serta menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya

masalah-masalah di lingkup Puskesmas, sekaligus dapat mengetahui solusi

mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang

pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai

pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan

pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu

wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan

kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan. (Ilham Akhsanu

Ridlo, 2008)

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan

kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja

B. Visi dan Misi Puskesmas

1. Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas

adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat.

Indikator Kecamatan Sehat:

a. lingkungan sehat

1) perilaku sehat

2) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu

3) derajat kesehatan penduduk kecamatan

2. Misi Puskesmas

a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya

b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di

wilayah kerjanya

6
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya

C. Peran Puskesmas

peran Puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan

nasional secara komprehensif, tidak sebatas aspek kuratif dan rehabilitatif saja

seperti di Rumah Sakit

D. Fungsi Puskesmas

1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka

meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.

3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

4. masyarakat di wilayah kerjanya.

Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:

1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam

rangka menolong dirinya sendiri.

2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan

menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.

3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis

maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan

tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.

4. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.

5. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan

program

7
E. Struktur Organisasi

1. Kepala Puskesmas

2. Unit Tata Usaha:

3. Data dan Informasi,

4. Perencanaan dan Penilaian,

5. Keuangan, Umum dan Kepegawaian

6. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:

7. UKM / UKBM

8. UKP

9. Jaringan pelayanan Puskesmas:

10. Unit Puskesmas Pembantu

11. Unit Puskesmas Keliling

12. Unit Bidan di Desa/Komunitas

F. Tata Kerja

1. Kantor Camat koordinasi

2. Dinkes UPT bertanggung jawab ke Dinkes

3. Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama sebagi mitra

4. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat sebagai pembina

5. Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan kerjasama

6. Lintas sektor koordinasi

7. Masyarakat perlu dukungan/partisipasi BPP (Badan Penyantun

Puskesmas)

G. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas

Visi dan misi Puskesmas di Indonesia merujuk pada program Indonesia

Sehat. Hal ini dapat kita lihat pula dalam SPM (Standar Pelayanan Minimal).

Standar Pelayanan Minimal adalah suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk

mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang berkaitan

8
dengan pelayanan dasar kepada masyarakat yang mencakup : jenis pelayanan,

indikator, dan nilai (benchmark). Pelaksanaan Urusan Wajib dan Standar

Pelayanan Minimal (UW-SPM) diatur dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia No. 1457/MENKES/SK/X/2003 dibedakan atas : UW-SPM

yang wajib diselenggarakan oleh seluruh kabupaten-kota di seluruh Indonesia dan

UW-SPM spesifik yang hanya diselenggarakan oleh kabupaten-kota tertentu sesuai

keadaan setempat. UW-SPM wajib meliputi penyelenggaraan pelayanan kesehatan

dasar, penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat, penyelenggaraan

pemberantasan penyakit menular, penyelenggaraan promosi kesehatan, dll.

Sedangkan UW-SPM spesifik meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan dan

pemberantasan penyakit malaria, dll. Hal ini diperkuat dengan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan

dan Penerapan Standard Pelayanan Minimal.

H. Program Pokok Puskesmas

Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun

fasilitasnya, karenanya kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat berbeda-beda.

Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan seharusnya

dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA )

2. Keluarga Berencana

3. Usaha Peningkatan Gizi

4. Kesehatan Lingkungan

5. Pemberantasan Penyakit Menular

6. Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan

7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

8. Usaha Kesehatan Sekolah

9. Kesehatan Olah Raga

9
10. Perawatan Kesehatan Masyarakat

11. Usaha Kesehatan Kerja

12. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut

13. Usaha Kesehatan Jiwa

14. Kesehatan Mata

15. Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana )

16. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan

17. Kesehatan Usia Lanjut

18. Pembinaan Pengobatan Tradisional

Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai

satuan masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk

kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah

kerjanya. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan

Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa ( PKMD ). Disamping

penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas seperti tersebut di atas,

Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk melaksanakan program kesehatan

tertentu oleh Pemerintah Pusat ( contoh: Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal

demikian, baik petunjuk pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh

Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah. Keadaan darurat mengenai

kesehatan dapat terjadi, misalnya karena timbulnya wabah penyakit menular atau

bencana alam. Untuk mengatasi kejadian darurat seperti di atas bisa mengurangi

atau menunda kegiatan lain.

I. Masalah-Masalah mutu pelayanan kesehatan yang Muncul di Lingkup

Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak

pelayanan kesehatan bagi masyarakat karena cukup efektif membantu masyarakat

dalam memberikan pertolongan pertama dengan standar pelayanan kesehatan.

10
Pelayanan kesehatan yang dikenal murah seharusnya menjadikan Puskesmas

sebagai tempat pelayanan kesehatan utama bagi masyarakat, namun pada

kenyataannya banyak masyarakat yang lebih memilih pelayanan kesehatan pada

dokter praktek swasta atau petugas kesehatan praktek lainnya.

Kondisi ini didasari oleh persepsi awal yang negatif dari masyarakat terhadap

pelayanan Puskesmas, misalnya anggapan bahwa mutu pelayanan yang terkesan

seadanya, artinya Puskesmas tidak cukup memadai dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat, baik dilihat dari sarana dan prasarananya maupun dari tenaga

medis atau anggaran yang digunakan untuk menunjang kegiatannya sehari-hari.

Sehingga banyak sekali pelayanan yang diberikan kepada masyarakat itu tidak

sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.

Misalnya: sikap tidak disiplin petugas medis pada unit pelayanan puskesmas,

yang dikeluhkan masyarakat. Mereka selalu diperlakukan kurang baik oleh para

petugas medis yang dinilai cenderung arogan, berdalih terbatasnya persediaan

obat-obatan pada puskesmas telah menyebabkan banyak diantara pasien terpaksa

membeli obat pada apotik. Di samping itu, ketika membawa salah seorang warga

yang jatuh sakit saat mengikuti kegiatan perkampungan pemuda, kemudian warga

yang lain mengantarnya ke Puskesmas, pasien itu tidak dilayani dengan baik

bahkan mereka (perawat-red) mengaku telah kehabisan stok obat.

Hal tersebut, tentu telah merusak citra Puskesmas sebagai pemberi layanan

kesehatan kepada masyarakat yang dianggap dapat membantu dalam memberikan

pertolongan pertama yang sesuai dengan standar pelayanan kesehatan. Selain itu,

tidak berjalannya tugas edukatif di Puskesmas yang berkaitan dengan penyuluhan

kesehatan yang sekaligus berkaitan dengan tugas promotif. Menurut masyarakat,

petugas puskesmas sangat jarang berkunjung, kalaupun ada, yaitu ketika keluarga

mempunyai masalah kesehatan seperti anggota keluarga mengalami gizi buruk atau

penderita TB.

11
Berarti tugas ini lebih untuk memberikan laporan dan kuratif dibanding

upaya promotif. Kemudian, perawat / bidan puskesmas biasanya aktif dalam BP,

puskesmas keliling, dan puskesmas pembantu. Jelas dalam tugas tersebut, perawat

/ bidan melakukan pemeriksaan pasien, mendiagnosa pasien, melakukan

pengobatan pada pasien dengan membuat resep pada pasien. Namun, ketika

melakukan tugas tersebut tidak ada supervisi dari siapapun, khususnya

penanggung jawab dalam tindakan pengobatan/medis. Tenaga perawat / bidan

seolah-olah tidak menghargai kegiatan-kegitan formalnya sendiri, karena mungkin

tugas kuratif lebih penting. Hal ini berdampak kepada status kesehatan masyarakat,

status gizi, penyakit infeksi menular dan mungkin upaya kesehatan ibu dan anak

tidak mendapatkan porsi yang sesuai sehingga berdampak pada kondisi kesehatan

masyarakat. Kalaulah memang tugas tenaga kesehatan di Puskesmas lebih banyak

ke arah kuratif, maka Puskesmas menjadi unit dari pelayanan Rumah sakit karena

Rumah Sakit akan memiliki banyak sumber daya manusia dan fasilitas medik.

Tapi kalaulah Puskesmas ini menjadi lebih dominan dalam tugas promotif

dan preventif maka tugas eksekutif bagi perawat haruslah digiatkan, dan

puskesmas menjadi bagian dari unit Dinas kesehatan, atau bagian tersendiri yang

memiliki otonomi yang kuat dalam mengatur program-programnya, sedangkan

Dinas kesehatan hanya sebagai regulator, pemberi dana dan pengadaan petugas,

untuk pelayanan kesehatan masyarakat diberikan kepada Puskesmas, atau

pelayanan kesehatan dapat ditenderkan kepada pihak swasta. Tidak hanya hal-hal

yang telah diungkapkan di atas, lebih dari itu, masih ada permasalahan yang

muncul di lingkup puskesmas.

misalnya: Jam kerja Puskesmas yang sangat singkat hanya sampai jam 14.00

WIB, kemampuan keuangan daerah yang terbatas, puskesmas yang kurang

memiliki otoritas untuk memanfaatkan peluang yang ada, puskesmas belum

terbiasa mengelola kegiatannya secara mandiri, serta kurangnya kesejahteraan

12
karyawan yang berpengaruh terhadap motivasi dalam melaksanakan tugas di

puskesmas.

13
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata

masih menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh

masyarakat. Tidak hanya dilihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang

memadai, tetapi juga dari segi tenaga medis yang demikian pula adanya. Oleh

karena itu, diperlukan perhatian khusus dari pemerintah dalam memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta komitmen untuk merubah sistem

pelayanan Puskesmas yang dinilai buruk oleh masyarakat. Selain itu, Puskesmas

juga harus memiliki standar pelayanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan

masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

B. Saran

1. Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan mutu pelayanan

kesehatan dan pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh

2. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi

terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu

3. Merestrukturisasikan peran Puskesmas

4. Pemerintah harus memberikan otonomi kepada Puskesmas dalam memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat

5. Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk

mengubah citra Puskesmas yang sudah dinilai buruk oleh masyarakat

14
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito Wiku. 2007. Sistem Kesehatan . Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2003

Departemen Kesehatan RI. 2005. Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-


2009. Jakarta. Menuju Indonesia Sehat 2010.Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai