Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ORGANISASI DAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN


“Manajemen Pelayanan Kesehatan”

KELOMPOK 4

AKK 2017

A.Yuyun Surista Dewi (J1A117002)

Herlin (J1A117051)

Isti Rahyani (J1A117062)

Ni Luh Sinta Oktavianingsih (J1A117091)

Ovi Qunutyaningsih R. (J1A117108)

Siti Hijriaty (J1A117133)

Putri Fatmawati (J1A117254)

Sukmawarni (J1A117274)

PEMINATAN ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya serta hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
Makalah Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan dengan judul
“Manajemen Pelayanan Kesehatan”. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya
hingga pada umatnya sampai akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok di
Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu
Oleo, dan dalam proses penyusunan makalah ini ini, kami mendapatkan banyak
sekali bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak.
Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal kepada semuanya.
Kami berharap Makalah yang telah disusun ini bisa memberikan
sumbangsih untuk menambah pengetahuan para pembaca, dan akhir kata, dalam
rangka perbaikan selanjutnya, penulis akan terbuka terhadap saran dan masukan
dari semua pihak karena penulis menyadari Makalah yang telah disusun ini
memiliki banyak sekali kekurangan.

Kendari, 07 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 4
2.1 Definisi Manajemen ................................................................................. 4
2.2 Definisi Pelayanan Kesehatan .................................................................. 7
2.3 Definisi Manajemen Pelayanan Kesehatan .............................................. 8
2.4 Ciri-ciri Manejemen Pelayanan Kesehatan ............................................ 10
2.5 Fungsi Manajemen Pelayanan Kesehatan .............................................. 10
2.6 Pandangan terhadap Manajemen Pelayanan Kesehatan ......................... 11
2.7 Penerapan Manajemen Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit dan PKM
14
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 19
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 19
3.2 Saran ....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk
pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Kristiadi
(1994) menyatakan bahwa tugas pemerintah yang paling dominan
adalah menyediakan barang-barang publik (public utility) dan
memberikan pelayanan (public service) misalnya dalam bidang
pendidikan, kesejahteraan sosial, kesehatan, perkembangan
perlindungan tenagakerja, pertanian, keamanan dan sebagainya. Tidak
mengherankan apabila bidang kesehatan perlu untuk selalu dibenahi
agar bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk
masyarakat. Pelayanan kesehatan yang dimaksud tentunya adalah
pelayanan yang cepat, tepat, murah dan ramah. Mengingat bahwa
sebuah negara akan bisa menjalankan pembangunan dengan baik
apabila didukung oleh masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani.

Berangkat dari kesadaran tersebut, rumah sakit yang ada di


Indonesia baik milik pemerintah maupun swasta, selalu berupaya
untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien dan
keluarganya. Baik melalui penyediaan peralatan, pengobatan, tenaga
medis yang berkualitas sampai pada fasilitas pendukung lainnya seperti
tempat penginapan, kantin, ruang tunggu, apotik dan sebagainya. Dengan
demikian masyarakat benar-benar memperoleh pelayanan kesehatan yang
cepat dan tepat. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat (Aditama,
2006).

1
2

Masalah manajemen atau pelayanan di rumah sakit pada


akhir-akhir ini memang banyak menjadi bahan pembahasan di
lingkungan masyarakat. Sering sekali masyarakat yang menggunakan
fasilitas ini mengalami kesulitan dalam memenuhi berbagai persyaratan
agar dapat memperoleh layanan kesehatan yang diinginkan. Sebenarnya
perbaikan terhadap mutu rumah sakit

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen?


2. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan?
3. Apa yang dimaksud dengan manajemen pelayanan kesehatan?
4. Bagaimana ciri-ciri manajemen pelayanan kesehatan?
5. Apa saja fungsi manajemen pelayanan kesehatan?
6. Bagaimana pandangan terhadap manajemen pelayanan?
7. Bagaimana penerapan manajemen pelayanan kesehatan di rumah sakit
dan puskesmas?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum


Untuk mengetahui apa dan bagaimana manajemen
pelayanan kesehatan diterapkan dalam dunia kesehatan

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui definisi manajemen.
2. Untuk mengetahui definisi pelayanan kesehatan.
3. Untuk mengetahui definisi manajemen pelayanan kesehatan.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri manajemen pelayanan kesehatan.
5. Untuk mengetahui fungsi manajemen pelayanan kesehatan.
6. Untuk mengetahui pandangan terhadap manajemen pelayanan
kesehatan.
3

7. Untuk mengetahui penerapan pelayanan kesehatan di dalam


rumah sakit dan puskesmas.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Manajemen


Manajemen secara etimologi berasal dari bahasa inggris management
yang dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau
mengelola. Kata manage ini sendiri berasal dari Italia Maneggio yang
diadopsi dari bahasa latin managiare, yang berasal dari kata manus yang
artinya tangan (Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, 2011:230).
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia kata manajemen
mempunyai pengertian sebagai penggunaan sumberdaya secara efektif
untuk mencapai sasaran (Yuku, 2013:29). Dalam arti khusus manajemen
dipakai bagi pemimpin dan kepemimpinan yaitu orang-orang yang
melakukan kegiatan memimpin dalam suatu organisasi. Manajemen
cenderung dikatakan sebagai ilmu maksudnya seseorang yang belajar
manajemen tidak pasti akan menjadi seorang menejer yang baik. Adapun
pengertian manajemen yang dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu:
1. Menurut Andrew F. Sikukula (Dalam Hasibun, 2009:6),
mengemukakan bahwa manajemen pada umumnya dikaitkan dengan
aktifitas-aktifitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian,
penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan
kjeputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk
mengkoordinasikan sebagai sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan
sehingga akan di hasilkan suatu produk atau jasa secara efesien.
2. Menurut Terry dan Laslie (Dalam Manullang, 1985:2) mendefenisikan
manajemen sebagai suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan
bimbingan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan organisasional
atau maksud nyata, sedangkan Manula mendefenisikan manajemen
pada tiga arti yaitu: manajemen sebagai proses, manajemen sebagai

4
5

5
4

3. kolektifitas orang-orang yang melakukan aktifitas manajemen,


manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu pengetahuan.
4. Menurut Mary Paker Follet (Dalam Fatah, 1996:3) mengatakan bahwa
manajemen sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang-
orang (the art getting things done through people). Defenisi ini perlu
mendapatkan perhatian karena berdasarkan kenyataan, manajemen
mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain.
5. Menurut pandangan George R. Terry (Dalam Nawawi, 1998:39) yang
mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan (organisasi)
yang sudah ditentukan sebelumnya dengan mempergunakan bantuan
orang lain. Pengertian tersebut mengatakan bahwa untuk mencapai
tujuan organisasi, terdapat sejumlah manusia yang ikut berperan dan
harus diperankan.
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari berbagai defenisi-defenisi
tersebut bahwa manajemen adalah serangkaian kegiatan yang
didalamnya terdapat suatu proses berbeda yaitu planning, organizing,
actuating dan controlling sehingga bisa memanfaatkan sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efesien.
a. Teori-teori manajemen
1) Teori klasik
Teori klasik berasumsi bahwa pekerja atau manusia itu
bersifat rasional, berfikir logis, dan kerja merupakan suatu yang
diharapkan. Salah satu teori klasik adalah manajemen ilmiah
yang dipelopori Federik W. Taylor. Sasaran pada pendekatan
ini adalah kemakmuran maksimum bagi pengusaha dan
karyawan. selanjutnya prinsip studi waktu dipelopori oleh
Gilbreth menyatakan bahwa semua usaha yang produktif
diukur dengan studi waktu secara teliti. Berdasarkan studi
waktu muncul prinsip hasil upah yaitu upah diberikan harus
sesuai dengan hasil yang besarnya ditentukan dari studi waktu.
Pelopor klasik yang lain yaitu Hendri Fayol yang menyatakan
5

ada 5 pedoman manajemen yaitu: perencanaan,


pengorganisasian, pengkomandoan, pengkordinasikan dan
pengawasan. Prinsip-prinsip pokok menurut Fayol:
a) Kesatuan komando
b) Wewenang harus didelegasikan,
c) Inisiatif harus dimiliki seorang manjer,
d) Adanya solidaritas kelompok,
e) Prinsip-prinsip tersebut harus bersifat luwes.

Selanjutnya Max weber (Dalam Terry dan Rue, 1992:10)


berpendapat bahwa birokrasi merupakan ciri dari pola
organisasi yang strukturnya dibuat sedemikian rupa sehingga
secara maksimal dapat memanfaatkan tenaga ahli. Karakteristik
birokrasi ditandai dengan:

a) Pembagian tugas dan spesialis


b) Hubungan impersonal
c) Adanya hirarki wewenang
d) administrasi secara tertulis
e) pembinaan pengembangan karir
f) tindakan seimbang dengan sumbangan

Setiap individu dalam organisasi mempunyai wewenang


yang diatur oleh bebagai peraturan kebijakan dan ketetapan
hukum sehingga diperlukan pembagian tugas sesuai dengan
spesialis yang dimiliki individu. Birokrasi merupakan usaha
untuk menghilangkan tradisi organisasi yang membuat
keputusan secara emosional atau ikatan kekeluargaan sehingga
mengakibatkan organisasi tidak efektif. Birokrasi juga tidak
ada hubungannya dengan prosedur yang berbelit-belit,
penundaan pekerjaan, ketidak efesienan dan pemborosan.
6

Meskipun teori ini memiliki keunggulan dalam mencapai


efesiensi organisasi, sekarang ini tidak banyak berkembang
karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman yang
semakin global. Patokan-patokan pada teori klasikal sudah
tidak mencukupi pengaruh globalisasi yang semakin bergolak.
Sehingga muncul teori neo klasik.

Contoh dalam teori ini pentingnya manajer


mempertahankan wewenang formal, tetapi sekarang karyawan
semakin terdidik sehingga mereka kurang dapat menerima
wewenang formal. Kelemahan teori klasik menurut Filley, Keer
dan Hous dalam Nanang Fatah adalah: 1) teori klasik adalah
teori yang terikat waktu, hanya cocok diterapkan pada
permulaan awal abad duapuluh, 2) teori ini mempunyai ciri-ciri
deterministik, hanya menekankan pada prinsip-prinsip
manajemen tanpa memperhitungkan dimensi dalam
manajemen, dan 3) asumsi teori ini dirumuskan secara
eksplisit.

2) Teori neo klasik


Teori ini muncul karena pada manajer terdapat kelemahan
dengan teori klasik. Teori ini berasumsi bahwa manusia itu
makhluk sosial dengan mengaktualisasikan, manajemen dapat
bekerja secara efisien dan tetap hidup jika tujuan organisasi dan
kebutuhan perorangan yang bekerja dijaga dengan baik.

Dua hal yang paling penting dalam teori Vromm adalah


pembedaan antara imbalan instrinsik dan ekstrinsik dan
spesifikasi dari suatu keadaan di mana ekspektasi dan nilai
mempengaruhi kualitas pekerjaan seseorang. Seorang manajer
harus menilai dan mempertimbangkan struktur imbalan dengan
hati-hati melalui perencanaan yang teliti.
7

Pemahaman perilaku akan menunjukkan keefektifan tugas


yamg harus dilakukan seorang manajer walaupun hal tersebut
merupakan bidang yang amat rumit. Perilaku seseorang
dipengaruhi tiga variable, yaitu 1) variable individu, mencakup
keterampilan mental, fisik, latar belakang keluarga, tingkat
sosial, pengalaman, umur dan jenis kelamin, 2) variable
organisasi, mencakup sumber daya yang tersedia, gaya
kepemimpinan, sistem imbalan, struktur organisasi, dan desain
pekerjaan, dan 3) variable psikologi, mencakup persepsi sikap,
kepribadian, proses belajar dan motivasi.

3) Teori modern
Pendekatan ini di dasarkan hal-hal yang bersifat situasional.
Asumsi yang dipakai adalah bahwa orang itu berlainan dan
berubah, baik kebutuhannya, reaksinya tindakannya sesuai
dengan lingkungan. Manajemen dipandang sebagai suatu
sistem didasarkan pada asumsi bahwa organisasi merupakan
sistem terbuka dan tujuan organisasi mempunyai
kebergantungan.
Teori modern mempunyai pandangan bahwa organisasi itu
terbuka dan kompleks. Analisis sistem, rancangan sistem, dan
manajemen member petunjuk dalam mengoperasionalkan
pendekatan sistem merupakan tiga unsur pokok yang berusaha
mengenal esensi keterpaduan berbagai unsur dalam
memecahkan masalah yang sifatnya kompleks, termasuk
pendidikan.

2.2 Definisi Pelayanan Kesehatan


Notoadmodjo (2005:4), upaya kesehatan adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah atau masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan UU
RI No. 36 Tahun 2009 pasal 1 ayat 11 pengertian upaya atau pelayanan
8

kesehatan adalah ”setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang


dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, pengobatan penyakit,
dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.

Azhar (1980:11) pengertian pelayanan kesehatan, adalah setiap


bentuk pelayanan atau program kesehatan yang ditujukan pada
perseorangan atau masyarakat dan dilaksanakan secara perseorangan atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi, dengan tujuan untuk
memelihara ataupun meningkatkan derajat kesehatan yang dipunyai.
Selanjutnya Tjandra Yoga Aditama (2007:157), salah satu definisi
menyatakan bahwa mutu pelayanan kesehatan biasanya mengacu pada
kemampuan rumah sakit memberi pelayanan yang sesuai dengan standart
profesi kesehatan dan dapat diterima oleh pasiennya.

2.3 Definisi Manajemen Pelayanan Kesehatan


Manajemen pelayanan kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu
seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan
guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.”
Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan
manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga
yang menjadi objek dan sasaran manajemen adalah sistem pelayanan
kesehatan masyarakat. (Notoatmodjo, 2003). Manajemen yang diterapkan
di jajaran Departemen Kesehatan, lebih mengacu kepada konsep yang
disampaikan G. Terry, yaitu melalui fungsi-fungsi ; perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan pelaksanaan
(actuating), pengawasan dan pengendalian (controlling).

Rumah sakit dan Puskesmas merupakan sub sistem pelayanan


kesehatan yang pada dasarnya melaksanakan dua jenis pelayanan ; (1)
pelayanan kesehatan dan (2) pelayanan administrasi. Pelayanan
kesehatan yang diberikan adalah pelayanan medik, pelayanan penunjang
9

medik, rehabilitasi medik dan pelayanan keperawatan. Pelayanan yang


dilakukan di Rumah sakit meliputi; gawat darurat, rawat jalan dan rawat
inap, sedangkan di Pukesmas hanya pelayanan; gawat darurat (kearah
pertolongan pertama) dan rawat jalan. Sejalan dengan reformasi dibidang
kesehatan melalui Paradigma Sehat, pelayanan kesehatan di rumah sakit
maupun di Puskesmas lebih difokuskan pada upaya promosi kesehatan
(promotif) dan pencegahan (preventif) dengan tidak mengabaikan upaya
kuratif-rehabilitatif. Selain itu, pelayanan kesehatan di rumah sakit dan
puskesmas bukan hanya kepada individu (pasen), tetapi juga keluarga dan
masyarakat, sehingga pelayanan kesehatan yang dilakukan merupakan
pelayanan kesehatan yang paripurna (komprehensif dan holistik).

Dengan bergesernya orientasi pembangunan kesehatan, mendorong


rumah sakit dan puskesmas melakukan perubahan visi, misi dan strategi
dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Visi
merupakan impian atau cita-cita yang ingin diwujudkan, yang dapat
mengantisipasi perubahan yang sedang dan akan terjadi. Apabila su atu
organisasi tidak memiliki visi maka perubahan lingkungan yang tidak
diduga sebelumnya sering dirasakan sebagai suatu musibah. Sedangkan
misi dan strategi dibuat dalam rangka merealisasikan visi yang telah
ditetapkan.

Upaya Kesehatan adalah pengelolaan upaya kesehatan yang


terpadu, berkesinambungan, paripurna, dan berkualitas, meliputi upaya
peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan, yang
diselenggarakan guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.Dengan kata lain manajemen kesehatan
masyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan
kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek dan sasaran
manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat. (Notoatmodjo,
2003).
10

2.4 Ciri-ciri Manejemen Pelayanan Kesehatan


a. Manajemen diarahkan untuk mencapai tujuan;
b. Manajemen sebagai proses; perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan pelaksanaan, pengarahan dan pengawasan;
c. Tersedia sumber daya; manusia, material dan sumber lain;
d. Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya tersebut secara
efisien dan efektif;
e. Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut (manajer);
dan
f. Penerapan manajemen berdasarkan ilmu dan juga seni atau keahlian
yang harus dimiliki oleh manajer.

2.5 Fungsi Manajemen Pelayanan Kesehatan


Ricky W. Griffin (2004) mendefinisikan manajemen sebagai
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif
dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
1. Fungsi Perencanaan
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan
tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan,
dan pengontrolan-tak akan dapat berjalan.
2. Fungsi Pengorganisasian
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang
telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi
yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
11

organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian


tujuan organisasi.
3. Fungsi Pengarahan dan Implementasi
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua
pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
4. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian
kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang
diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan
dunia bisnis yang dihadapi.

2.6 Pandangan terhadap Manajemen Pelayanan Kesehatan


Manajemen puskesmas atau kesehatan adalah rangkaian kegiatan
yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan secara efektif
dan efisien.Manajemen puskesmas atau pelayanan kesehatan tersebut
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan
dan per- tanggungjawaban. Dalam rangka peningkatan mana- jemen di
tingkat Puskesmas, maka unsur unsur manajemen yang terdiri
atas perencanaan, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan,
pengendalian dan penilaian telah dikembangkan.

Fungsi mana- jemen yang dikemukakan oleh G.R Terry terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan. fungsi
manajemen menjelaskan bahwa perencanaan dimulai dan penetapan tujuan
kegiatan sebelum melakukan langkah- langkah kegiatan dan strategi.
Penge- lompokkan dilakukan dalam pembagian tu- gas dan wewenang
yang akan dilakukan. Koordinasi dan pengarahan berjalan bersa- ma dari
tercapainya tujuan yang ditetapkan, Serta penilaian yang menjadi tolak
ukur da- lam pelaksanaan kegiatan. di Puskesmas teru- tama pimpinan
12

Puskesmas untuk mengelola pelayananan kesehatan berdasarkan fungsi


manajemen.

Manajemen puskesmas atau pelayanan kesehatan tersebut terdiri


dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan
per- tanggungjawaban. Seluruh kegiatan di atas

Aspek Pelayanan Kesehatan dari Persepsi.

a. Rumusan kualitas Jasa, sebagai kata kunci didapatkan:


1) Tindakan sesuai SPO dan
2) Asuhan sesuai nilai lokal (kepercayaan, interditas, peduli)
3) Pelayanan administrasi sesuai aturan.
4) Layanan berorientasi pasien, dengan indikator IPSG
(Internasional Patient Safety Goal).
5) Pelayanan yang direncanakan.
6) Regulasi yang memberikan penghargaan.
b. Aspek fasilitas Interior Eksterior, didapatkan kata kunci:
1) Interior bagus.
2) Belum seragam.
3) Tingkat kelas sama tapi fasilitas beda.
4) Eksterior bagus dan megah
5) Belum ada ATM bersama
6) Parkir kurang luas
7) Kebersihan sangat terjaga.
c. Aspek reliabilitas Pelayanan yang akurat memenuhi janji, kata
kunci:
1) Pelayanan tepat waktu.
2) Ada keluhan, kecepatan dan ketepatan pelayanan.
3) Janji janji kadang kurang tepat.
4) Rahasia pasien terjaga.
5) Setiap regulasi dilaksanakan dengan baik.
13

6) Harus ditanyakan 3T dan 1D.


7) Tanyakan kondisi, keluhan dan sarana prasarana serta
doakan.
8) Interaksi baik
9) Satuan pengamanan siaga.
d. Aspek Pemecahan masalah kepekaan tenaga kesehatan, kata
kuncinya:
1) Peka tapi ada juga yang kurang.
2) Perawat bisa merasakan apa yang dirasakan pasien
(empati)
3) Responsive
e. Aspek Kebijakan, kata kunci yang didapatkan:
1) Memenuhi kebuhan pasien.
2) Jam buka, sesuai jadual.
3) Fasilitas umum, nyaman dan teduh serta dekat dengan.
4) Dibangun tempat parkir
5) Jam berkunjung terlalu ketat.
6) Kendaraan umum untuk pengunjung.

Aspek Model Pelayanan dari Aspek Manajemen


Pelayanan Kesehatan.

a) Model Segitiga Pelayanan.


1) Strategi Pelayanan.
Program pelayanan kepuasan pelanggan Standart pertanyaannya,
kata kunci yang didapatkan:
a. Orientasi pelayanan pada pasien.
b. Quisener pasien rawat inap.
c. Usaha pemenuhan kebutuhan pasien.
d. Bangun khusus gedung parkir.
e. Jaga kebersihan.
f. Rencana ATM senter.
14

g. Ada “respon Time” (indikator mutu.


h. Standart performan pegawai.
i. Teknologi modern “pendaftaran online”
2) Sistem pelayanan yang diinginkan tempat pelayanan yang
nyaman, cepat, tepat dan ramah, penggunaan teknologi yang
canggih, dan lain sebagainya, kata kuncinya:
a. Buku panduan pelayanan pasien.
b. Panduan mudah diakses.
c. Pelayanan diusahakan tepat waktu.
d. Dijelaskan alasan penundaan pelayanan

Dalam masalah aspek persepsi, merupakan pandangan


yang diberikan oleh orang lain terhadap kualitas kegiatan atau
tindakan yang dilaksanakan untuk menunjuk pada kondisi yang
sangat baik menurut ukuran tertentu yang disepakati. Demikian
halnya Pelayanan Kesehatan Manajemen Pelayanan Asuhan,
dalam Case Manajemen salah satu tindakanyang penting
adalah adanya koordinasi antar profesi, artinya selama pasien
dirawat dan dilaksanakannya model Case Manajemen dalam
implementasi asuhannya, maka diperlukan koordinasi dalam
pelayanannya. Hal ini dilakukan agar pasien mendapatkan
pelayanan yang komprehensive menjadi satu kontinum melalui
kordinasi yang efektif. adalah satu kesatuan yang saling
terkait dan berkesinambungan (Depkes RI, 2006).

2.7 Penerapan Manajemen Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit dan


Puskesmas
a. Manajemen Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Fungsi manajemen yang dilakukan di rumah sakit secara garis
besar meliputi ; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.
15

1. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang


penting, karena perencanaan memegang peranan yang sangat
strategis dalam keberhasilan upaya pelayanan kesehatan di RS.
Terdapat beberapa jenis perencanaan spesifik yang dilaksanakan
di RS yaitu :
a) Perencanaan pengadaan obat dan logistic yang disusun
berdasarkan pola konsumsi dan pola epidemiologi
b) Perencanaan tenaga professional kesehatan, dalam
menentukan kebutuhan tenaga tersebut. Misalnya tenaga
perawat dan bidan, menggunakan beberapa pendekatan antara
lain : ketergantunagn pasien, beban kerja, dll.
2. Pengorganisasian merupakan upaya untuk menghimpun semua
sumber daya yang dimiliki RS dan memanfaatkannya secara
efisien untuk mencapai tujuannya. Pengorganisasian dalam
manajemen pelayanan kesehatan di rumah sakit, sama hal dengan
di organisasi lainnya.
3. Penggerakan pelaksanaan, manajeme rumah sakit hamper sama
dengan hotel atau penginapan, hanya pengunjungnya adalah
rumah sakit (pasien) dan keluarganya, serta pada umunya
mempunyai beban social-psikologis akibat penyakit yang di derita
oleh anggota keluarganya yang sedang dirawat.
4. Pengawasa dan pengendalian merupakan proses untuk mengamati
secara terus menerus (berkesinambungan) pelaksanaan rencana
kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi terhadap
penyimpangan yang terjadi. Untuk menjalankan fungsi ini
diperlukan adanya standar kinerja yang jelas. Penilaian kinerja
pegawai di RS meliputi tenaga yang memberikan pelayanan
langsung kepada pasien, sperti : perawat, bidan, dan dokter
maupun tenaga administrative.
16

b. Kecenderungan RS ke Depan
Terdapat dua hal yang perlu diantisipasi oleh rumah sakit yaitu
adanya perubahan pola pemerintahan yang bersifat desentralisasi,
dimana setiap daerah mempunyai otonomi untuk mengembangkan
daerahnya termasuk dalam mengelola pelayanan kesehatan dan akan
memasuki era globalisasi.
Untuk itu RS perlu melakukan pembenahan secara internal,
antara lain :
1) Mengembangkan struktur organisasi sesuai dengan tuntutan
perubahan dan kebutuhan yang spesifik
2) Menerapkan nmanajemen strategis secara konkrit
3) Mendayagunakan dan mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan tenaganya, termasuk tenaga keperawatan (perawat
dan bidan)
4) Memanfaatkan pendapatan sendiri untuk memperoleh
kemandirian dan kesinambungan
c. Manajemen Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan
terdepan dengan misi sebagai pusat pengembangan pelayanan
kesehatan, yang tugasnya melaksanakan pembinaan, pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di suatu
wilayah tertentu. Pelayanan kesehatan yang dilakukan secara
menyeluruh, meliputi aspek-aspek : promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitative. Upaya yang dilakukan untuk menjalankan misi
Puskesmas, antara lain :
1. Meluaskan jangkauan pelayanan sampai ke desa-desa
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan dua cara :
a) Quality of care yaitu peningkatan kemampuan professional
tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya (dokter,
perawat, bidan, dll) yang dilakukan oleh organisasi profesi.
17

b) Quality of service yaitu peningkatan kualitas yang terkait


dengan pengadaan sarana, dan menjadi tanggung jawab
institusi sarana kesehatan (puskesmas)
c) Pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
d) System rujukan di tingkat pelayanan dasar
e) Peran serta masyarakat, melaui pembangunan kesehatan
masayarakat desa (PKMD).

Penerapan Fungsi Manajemen Di Puskesmas

Fungsi Manajemen Kegiatan


Perencanaan Micro planning (perencanaan tingkat Puskesmas yang
dilakukan setahun sekali, unsur yang direncanakan
meliputi; kebutuhan tenaga, alat dan sarana, serta
penunjang lainnya). Sedangkan perencanaan obat dan alat
kesehatan dilakukan setiap bulan, dengan cara
mengajukan usulan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Pengorganisasian 1. Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan
struktural Kepala Puskesmas, sedangkan lainnya
bersifat fungsional
2. Pembagian tugas, yang berdasarkan program pokok
Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18 program pokok,
yang melibatkan tenaga perawat dan bidan.
3. Pembagian wilayah kerja, setiap petugas Puskesmas
melakukan pembinaan ke desa-desa
Penggerakan 1. Lokakarya mini Puskesmas, dilakukan tiap bulan
Pelaksanaan dalam rangka koordinasi lintas program dan sektor
2. Adanya proses kepemimpinan.
3. Dilakukan koordinasi secara lintas program & sektor
4. Pelaksanaan program pokok puskesmas yang
melibatkan seluruh staf
18

Pengawasan dan 1. Melalui pemantauan laporan kegiatan


Evaluasi 2. Pemantauan wilayah setempat (PWS)
3. Supervisi
4. Rapat rutin (staff meeting)

Setiap program yang ada di Puskesmas (sekitar 18 program pokok) dikelola


atau manajemennya meliputi perencanaan, manajemen personalia, pelatihan,
supervise, manajemen keuangan, manajemen logistic, monitoring program,
kerjasama/koordinasi dan pencatatan/pelaporan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Manajemen adalah serangkaian kegiatan yang didalamnya terdapat
suatu proses berbeda yaitu planning, organizing, actuating dan
controlling sehingga bisa memanfaatkan sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan dengan efektif dan efesien.
2. Berdasarkan UU RI No. 36 Tahun 2009 pasal 1 ayat 11 pengertian
upaya atau pelayanan kesehatan adalah ”setiap kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh
pemerintah dan/atau masyarakat.
3. Manajemen pelayanan kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni
untuk mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan
guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program
kesehatan.”
4. Ciri-ciri pelayanan kesehatan diantaranya: 1) Manajemen diarahkan
untuk mencapai tujuan; 2) Manajemen sebagai proses; perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengarahan dan
pengawasan; 3) Tersedia sumber daya; manusia, material dan sumber
lain; 4) Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya tersebut
secara efisien dan efektif; 5) Terdapat orang yang menggerakkan
sumber daya tersebut (manajer); dan 6) Penerapan manajemen
berdasarkan ilmu dan juga seni atau keahlian yang harus dimiliki oleh
manajer.

19
20

5. Fungsi manajemen pelayanan kesehatan terdiri atas: 1) Fungsi


Perencanaan; 2) Fungsi Pengorganisasian; 3) Fungsi Pengarahan dan
Implementasi; 4) Fungsi Pengawasan dan Pengendalian.
6. Pandangan terhadap manajemen pelayanan kesehatan dapat dilihat dari
segi aspek pelayanan kesehatan dari persepsi dan aspek model
pelayanan dari aspek manajemen pelayanan kesehatan.
Penerapan manajemen pelayanan kesehatan di rumah sakit dan
puskesmas antara lain: a) Manajemen pelayanan kesehatan di rumah
sakit itu menggunakan fungsi perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian. B)
kecenderungan RS ke Depan, terdapat dua hal yang perlu diantisipasi
oleh rumah sakit yaitu adanya perubahan pola pemerintahan yang
bersifat desentralisasi, dimana setiap daerah mempunyai otonomi
untuk mengembangkan daerahnya termasuk dalam mengelola
pelayanan kesehatan dan akan memasuki era globalisasi.

3.2 Saran
Perbaikan terhadap mutu rumah sakit baik dari layanan
administrasi maupun medis. Rumah sakit-rumah sakit yang ada di
Indonesia baik milik pemerintah maupun swasta, diharapkan
memberikan pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya kepada
pasien dan keluarganya. Baik melalui penyediaan peralatan pengobatan,
tenaga medis yang berkualitas sampai pada fasilitas pendukung lainnya
seperti tempat penginapan, kantin, ruang tunggu, apotik dan sebagainya.
Dengan demikian masyarakat benar-benar memperoleh pelayanan
kesehatan yang cepat dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol 18, No 1 (2015). Hubungan


Penerapan Sistem Manajemen Dan Kesehatan Kerja.

Hasibun, Malayu S.P, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Cet VI,
Jakarta: PT Bumi Aksara,2011.

Syamsuddin,2017,Penerapan Fungsi-Fungsi ManajemenDalam Meningkatkan


Mutu Pendidikan, Jurnal Idaarah, Vol.I, No.1

Githa, I Wayan. 2010. Manajemen Keperawatan. Denpasar: Poltekkes Depkes


Denpasar Jurusan Keperawatan

______. (2012) Manajemen Pelayanan Kesehatan (Online)


(http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com diakses tanggal 8 September
2019)

21

Anda mungkin juga menyukai