1
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya atas rahmat dan
karunia-NYA sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Inovasi
Pelayanan Kesehatan” dapat terselesaikan, sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi
dalam rangka penyelesaian Mata Kuliah Manajemen Institusi Pelayanan Kesehatan. Saya
sadar bahwa tidak ada yang sempurna dimuka bumi ini, demikian pula dengan makalah ini.
Isi yang terkandung didalamnya masih jauh dari kesempurnaan, kesemuanya itu karena
keterbatasan saya sebagai manusia biasa .Oleh karena itu dengan kerendahan hati saya siap
menerima masukan yang sifatnya membangun dari semua pihak, dalam rangka
penyempurnaan makalah ini.
Waalaikumsalam Wr.Wb
DAFTAR ISI
2
SAMPUL
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
b. Tujuan
Inovasi……....................................................................................................................4
c. Ciri-ciri Inovasi....................................................................................................4
d. Kategorisasi Level
Inovasi............................................................................................................................5
e. Proses
Inovasi............................................................................................................................7
f. Pendorong dan
Penghambat....................................................................................................................8
a. Kesimpulan...................................................................................................................13
b. Saran.............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Inovasi di sector public pada saat ini menjadi sebuah keharusan untuk
membuat ketersediaan layananan yang semakin mudah, murah, terjangkau dan merata
(Suwarno, 2008;32-33). Di Indonesia setelah adanya otonomi daerah , perubahan
system pemerintahan ini juga diiringi dengan tuntutan perubahan kualitas pelayanan
yang harapkan masyarakat. Penyediaan pelayanan public yang berkualitas merupakan
kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap penyelenggara negera. Konsep otonomi
daerah sebagaimana diatur dalam UU no. 32 Tahun 2004 telah memeberikan
kewenangan dan keleluasan pemerintah daerah untuk dapat menyelenggarakan
pelayanan public yang berkualitas. Seiring dengan lahirnya otonomi daerah tersebut
diharapakan setiap daerah berani mengambil inisiatif, mampu membuat terobosan
baru atau melakukan inovasi untuk memajukan dearahnya (Ratminto, 2010:188).
Inovasi yang dilakukan bisa dalam bentuk penetapan dan penerapan program yang
merupakan bagian dari strategi pemerintah dlam meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap kinerja pemerintah yang mendorong terwujudnya kepuasan
masyarakat.
4
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
5
A. PENGERTIAN INOVASI DAN INOVASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN
B. TUJUAN INOVASI
Inovasi dilakukan karena ada tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh manusia.
Adapun tujuan inovasi adalah sebagai berikut;
a. Meningkatkan kualitas
Secara umum, tujuan inovasi di berbagai bidang adalah untuk
meningkatkan kualitas dan juga nilai sesuatu hal yang sudah ada, baik itu
6
produk atau layanan. Dengan adanya inovasi terbaru, diharapkan produk-
produk tersebut memiliki keunggulan dan manfaat yang lebih bernilai dari
sebelumnya.
b. Menciptakan pasar baru
Dengan adanya produk yang lebih bernilai tinggi sebagai hasil dari
inovasi, maka hal ini akan menciptakan pasar baru di masyarakat.
c. Memperluas jangkauan produk
Salah satu contohnya dapat kita lihat dari bisnis e-commerce seperti saat
ini. Para pengusaha memperluas jangkauan produk mereka dengan
memanfaatkan internet yang dapat diakses lebih banyak calon konsumen
potensial.
d. Mengganti produk layanan
Inovasi juga bertujuan untuk mengganti produk atau layanan yang
dianggap kurang efektif/ efisien.
e. Mengurangi konsumsi energy
Manusia selalu ingin menghemat penggunaan energi, itulah sebabnya ada
banyak sekali inovasi yang dilakukan manusia. Salah satunya adalah
adanya sumber energi terbarukan yang memanfaatkan alam, misalnya
tenaga surya, angin, dan air, sebagai sumber energi listrik.
C. CIRI-CIRI INOVASI
Inovasi juga mempunyai sifat kompatibel atau sesuai dengan inovasi yang
digantinya. Hal ini di maksud agar inovasi yang lama tidak serta merta dibuang
begitu saja, selain karena alasan faktor biaya yang tidak sedikit, namun juga
inovasi yang lam menjadi bagian proses transisi ke inovasi terbaru. Selain itu juga
dapat memudahkan proses adaptasi dan proses pembelajaran terhadap inovasi itu
secara lebih cepat.
7
3. Complexity atau kerumitan
Dengan sifat yang baru, maka inovasi mempunyai tingkat kerumitanyang boleh
menjadi lebih tinggi dibandingkan dengn inovasi sebelumnya. Namun demikian
karena sebuah inovasi menawarkan cara yang lebih baru dan lebih baik, maka
tingkat kerumitan ini pada umunya tidak menjadi masalah penting.
Inovasi hanya bisa diterima apabila telah teruji dan terbukti mempunyai
keuntungan atau nilai lebih dibandingkan dengan inovasi yang lama. Sehingga
sebuah produk inovasi harus melewati fase “uji coba” dimana setiap ornag atau
pihak mempuyai kesempatan untuk menguji kualitas dari sebuah inovasi.
Sebuah inovasi harus juga dapat diamati, dari segi bagaimana ia bekerja dan
menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
ASpek penting lainya dalam kajian inovasi adalah berkenaan dengan level inovasi
yang mencerminkan variasi besar dampaknya yang ditimbulkan oleh inovasi yang
berlangsung. Kategorisasi level inovasi ini dijelaskan oleh Mulgan&Albury (Muluk,
2008:46) berentang mulai dari incremental, radikal, sampai transformative yaitu :
1. Inovasi Inkremental
2. Inovasi Radikal
8
Merupakan perubahan mendasar dalam pelayanan public atau pengenalan cara-
cara yang sama sekali baru dalam proses keorganisasian atau pelayanan. Inovasi
jenis ini jarang sekali dilakukan karena membutuhkan dukungan politik yang
sangat besar karena memiliki resiko yang lebih besar pula. Inovasi radikal
diperlukan untuk membawa perbaikan yang nyata dalam kinerja pelayanan public
dan memenuhi harapan pengguna layanan yang lama terbaikan.
Dilihat dari segi prosesnya, inovasi juga dpat dibedkan dalam dua kategori,
menurut (Muluk, 2008:48) yaitu :
Merupakan proses inovasi yang membawa perubahan yang sama sekali baru
dan tidak lagi berdasarkan pada kondisi yang sudah ada sebelumnya.
E. PROSES INOVASI
1. Initiation (Perintisan)
9
Tahapan perintisan terdiri atas fase agenda setting dan matching. Ini merupakan
tahapan awal pengenalan situasi dan pemahaman permasalahan yang terjadi dalam
organisasi. Pada tahapan agenda setting ini dilakukan proses identifikasi dan
penetapan prioritas kebutuhan dan masalah. Fase selanjutnya adalah matching atau
penyesuaian. Pada tahapan ini permasalahan telah teridentifikasi dan dilakukan
penyesuaian atau penyetaraan dengan inovasi yang hendak diadopsi.
2. Implementation (Pelaksanaan)
10
G. INOVASI-INOVASI TERBAIK DI INDONESIA DALAM DIBIDANG
KESEHATAN
11
Ahli dan dokter di Indonesia sangat mengapresiasi terciptanya alat ini.
Mereka mengatakan, alat ini sangat membantu dunia kesehatan dan
memiliki potensi yang tinggi untuk bersaing dengan dunia internasional.
b. Layanan E-health
12
internet. Pemrosesan berkas pun menjadi lebih cepat, efisien, dan ramah
lingkungan karena mengurangi penggunaan kertas.
Teknologi ECVT dan ECCT diciptakan oleh salah satu ilmuwan asal
Indonesia bernama Warsito Purwo Taruno. Keduanya merupakan alat
pembunuh sel-sel kanker dengan jenis yang berbeda. Kedua alat ini dibuat
olehnya dalam bentuk rompi dan helm, dengan menggunakan gelombang
energi rendah untuk mematikan sel kanker yang ada di dalam tubuh.
13
ini adalah yang pertama dan satu-satunya di dunia. Beberapa negara di
Eropa dan Singapura sudah menandatangani kontrak dengan Dr. Warsito
untuk menggunakan alat ini.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Untuk memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa maka dilakukannya
dengan membuat banyak organisasi termasuk pelayanan kesehatan untuk melakukan
inovasi dalam memberikan pelayanannya. Pelayanan inovatif yang menguntungkan
masyarakat sebagai pengguna jasa akan lebih diminati masyarakat. Terumata dalam
inovasi dalam pelayanan kesehatan yang dapat membuat rencana baru yang akan
dilakukan oleh organisasi dalam bidang kesehatan untuk memelihara dan
meningkatkan keshatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan perorangan, kelompok atau organisasi.
16
DAFTAR PUSTAKA
17