Anda di halaman 1dari 13

Hukum Kesehatan di Indonesia

D
I
S
U
S
U
N

Dr. Rizkan Zulyadi Amri, SH, MH


A. Definisi Hukum Kesehatan
Hukum kesehatan menurut Anggaran Dasar
Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia
(PERHUKI), adalah semua ketentuan hukum yang
berhubungan langsung dengan pemeliharaan /
pelayanan kesehatan dan penerapannya
Hukum kesehatan mencakup komponen-
komponen, yaitu hukum kedokteran/kedokteran
gigi, hukum keperawatan, hukum farmasi klinik,
hukum rumah sakit, hukum kesehatan masyarakat,
hukum kesehatan masyarakat, hukum kesehatan
lingkungan. (Konas PERHUKI, 1993)
Menurut Prof. H.J.J. Leenen, hukum kesehatan
adalah semua peraturan hukum yang berhubungan
langsung pada pemberian pelayanan kesehatan dan
penerapannya pada hukum perdata, hukum
administrasi, dan hukum pidana
Hukum medis yang mempelajari hubungan yuridis dimana
dokter menjadi salah satu pihak, merupakan bagian dari
hukum kesehatan. Jika dilihat hukum kesehatan, maka ia
meliputi:
1. Hukum medis (medical law)
2. Hukum keperawatan (nurse law)
3. Hukum rumas sakit (hospital law)
4. Hukum pencemaran lingkungan (environment law)
5. Hukum limbah (dari industri, rumah tangga, dan
mengandung racun)
6. Hukm polusi (bising,asap, debu, bau, gas yang
mengandung racun)
7. Hukum peralatan yang memakai X-ray (cobalt,
nuclear)
8. Hukum keselamatan kerja
9. Hukum dan peraturan-peraturan lainnya yang ada
kaitan langsung yang dapat memengaruhi kesehatan
manusia
B. Aspek Hukum Kesehatan
Subjek-subjek hukum dalam sistem hukum kesehatan,
sebagai berikut:
1. Tenaga kesehatan sarjana yaitu: dokter, dokter
gigi, apoteker, dan sarjana lain di bidang
kesehatan
2. Tenaga kesehatan sarjana muda, menengah dan
rendah: (a) bidang farmasi; (b) bidang kebidanan;
(c) bidang perawatan; dan (4) bidang kesehatan
masyarakat
 Hak dan kewajiban yang timbul dari hubungan
pelayanan kesehatan, persetujuan antara dokter-
pasien serta keluarganya, akibat kelalaian perdata
serta tuntutannya dalam pelayanan kesehatan masuk
bagian hukum perdata
 Kesaksian, kebenaran isi surat keterangan kesehatan,
menyimpan rahasia, pengguguran kandungan, resep
obat keras atau narkotika, pertolongan orang sakit
yang berakibat bahaya maut atau luka-luka masuk
bagian hukum pidana
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan, berarti melibatkan tenaga kesehatan atau
dokter turut secara aktif dalam semua usaha kesehatan
yang dilakukan oleh pemerintah

Menurut Leenen, sebab utama tumbuhnya hukum


kesehatan, sebagai berikut:
1. Hak untuk menentukan nasib sendiri, yang
merupakan suatuhak pribadi
2. Hak untuk mendapat pelayanan kesehatan yang
memadai, hak ini merupakan suatu hak sosial
C. Kedudukan Hukum Kesehatan
UUD 1945 pada Pasal 28H
Dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertepat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
Pasal 34 ayat 3
dinyatakan bahwa negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis
Konsep dasar hukum kesehatan mempunyai ciri
istimewa, yaitu beraspek:
1. Hak Asasi Manusia (HAM)
2. Kesepakatan Internasional
3. Legal baik pada level nasional maupun
internasional
4. Iptek
Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992
sebagaimana direvisi dengan Undang-Undang Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, harus
mengutamakan pelayanan kesehatan:
1. Menjadi tanggung jawab pemerintah dan swasta
dengan kemitraan kepada pihak masyarakat
2. Semata-mata tidak mencari keuntungan
Pasal 2 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang kesehatan memuat asas-asas sebagai
berikut:
Asas perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat ,
perlindungan, penghormatan hak dan kewajiban,
keadilan, gender, dan non diskriminatif dan norma-
norma agama
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan menjelaskan bahwa:
pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
invetasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara sosial dan ekonomis
Ilmu kedokteran kehakiman dan/ atau ilmu
kedokteran forensik yaitu ilmu yang menghasilkan
bahan penyelidikan melalui pengetahuan kedokteran
untuk membantu menyelesaikan dan pembuktian
perkara pidana yang menyangkut korban manusia
D. Dasar Perimbangan Perlunya
Undang-Undang Pokok
Kesehatan
Tahun 1945 pada Pasal 28H, menetapkan bahwa
kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua
warga negara berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan termasuk masyarakat miskin, dalam
implementasinya dilaksanakan secara bertahap sesuai
kemampuan keuangan pemerintah dan pemerintah
daerah
UUD 1945 Pasal 34 ayat 2 yang menyebutkan bahwa
negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai