HUKUM KESEHATAN
DOSEN PENGAMPU:
OLEH:
KELOMPOK 11
AKHMAD 1710211210012
FAKULTAS HUKUM
BANJARMASIN
2019
DAFTAR ISI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Yang mana akan kami berikan satu contoh yaitu pada kasus kelalaian dr.
Taufik Wahyudi Mahady SP.OG dalam menangani operasi persalinan (caesar)
Rita Yanti. Saat penutupan operasi, sang dokter lupa mengambil kain kasa yang
digunakan untuk menutup luka, sehingga benda tersebut tertinggal di dalam
perut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Kevin G. Y. Ronoko,”Pertanggungjawaban Dokter Atas Tindakan Malpraktek”,
https://media.neliti.com/media/publications/3313-ID-pertanggungjawaban-dokter-atas-tindakan-
malpraktek-yang-dilakukan-menurut-hukum.pdf (diakses pada 21 oktober 2019, pukul 21:46)
3
1. Malfeasance, apabila seseorang melakukan suatu tindakan yang
bertentangan dengan hukum atau melakukan perbuatan yang tidak patut
(execution of an unlawful or improper act).
2. Misfeasance, ialah pelaksanaan suatu tindakan tidak secara benar (the
improper performance of an act).
3. Nonfeasance, apabila seseorang tidak melakukan suatu tindakan yang
sebenarnya ia wajib melakukannya (act the failure to when there is aduty to
act).
4. Malpractice, adalah suatu kelalaian atau tidak berhati-hati dari seseorang
yang melaksanakan pekerjaan profesinya, misalnya: perawat, bidan,
apoteker, dokter, akuntan dan sebagainya (negligencxe or carelessness of a
professional person, such as nerse, pharmacist, physician, accountant, etc).
5. Maltreatment, ialah suatu perbuatan dengan cara pelaksanaan/penanganan
yang sembarangan, misalnya: tindakan operasi yang dilakukan secara tidak
benar/tidak terampil (improper or unskillfull treatment). Hal ini bisa
disebabkan oleh ketidaktahuan, kelalaian atau tidak ada kehendak untuk
bekerja lebih baik (ignorance, neglect, or willfullness).
6. Criminal negligence, adalah kejahatan dalam bentuk sikap yang acuh tak
acuh atau tidak peduli terhadap keselamatan orang lain walaupun ia
mengetahui bahwa tindakannya itu bisa mengakibatkan cedera kepada orang
lain (reckless disregard for the safety of another. It is willfull indifference to
an injury which could follow an act).
4
1. Tanggung jawab terhadap ketentuan profesionalnya yang termuat dalam
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 434/Men.Kes/SK/X/1983 tentang
KODEKI; dan
2. Tanggung jawab terhadap ketentuanketentuan hukum yang tercantum dalam
Undang-Undang, yaitu Kitab UndangUndang Hukum Pidana (KUHP)
beserta hukum acaranya (KUHAP), KUHPerdata, UU Perlindungan
Konsumen, UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU no. 29
Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
Munir Fuady, membagi kewajiban hukum yang utama dari seorang dokter
menjadi empat (4) hal yang terdiri dari:2
2
Ibid, hlm.89
5
setelah dokter memberikan informasi yang cukup dan dimengerti oleh
pasien.
Seperti pada kasus dr. taufik yang saat penutupan operasi, sang dokter
lupa mengambil kain kasa yang digunakan untuk menutup luka, sehingga benda
tersebut tertinggal di dalam perut dan menyebabkan rasa sakit yang
berkepanjangan sehingga dapat dipidana karena kealpaannya menyebabkan
orang lain luka sedemikian rupa sehingga berhalangan melakukan pekerjaan
untuk sementara waktu, yang di lakukan dalam melakukan suatu jabatan atau
pekerjaan” sebagaimana diatur Pasal 360 ayat (2) KUHPidana Jo Pasal 361
KUHPidana.
6
banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa sehingga Membatalkan
putusan Pengadilan Negeri Banda Aceh No. 109/Pid.B/2009/ PN.BNA, tanggal
10 Agustus 2009 Yang dimintakan banding.
MENGADILI SENDIRI
- Menyatakan bahwa Terdakwa dr. Taufik Wahyudi, Sp.OG bin DR. Rusli
Mahady yang tersebut atas tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melanggar Pasal 360 ayat (1) jo Pasal 361 ayat (2) KUHPidana,
sebagaimana didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum pada kedua dakwaan
tersebut;
- Membebaskan ia Terdakwa oleh karena itu dari kedua dakwaan tersebut;
- Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan kedudukan harkat serta
martabatnya;
7
Positif ada kain kasa tertinggal ketika dioperasi Terdakwa pertama dan
Terdakwa tidak bertanggung jawab dikatakan korban alergi jahitan. Dengan
demikian Terdakwa telah melakukan kelalaian ketika operasi caesar dan
dipersalahkan kepada Terdakwa, dan Bahwa benar pada tanggal 21 Desember
2008, setelah dilakukan operasi ulang terhadap saksi RITA yang dilakukan oleh
dr. Andalas, SP.OG, di ketemukan kain kassa sepanjang lebih dari 20 X 10 cm
dalam keadaan masih utuh tertinggal dalam perut pasien RITA yang
menyebabkan luka infeksi sehingga luka bekas operasi caesar tidak sembuh.
- Bahwa judec facti tidak salah menerapkan hokum karena putusan judex facti
yang membenarkan Terdakwa dari segala dakwaan telah didasarkan
pertimbangan dan alasan-alasan hukum yang benar. Dakwaan Jaksa
Penuntut Umum bahwa Terdakwa karena kelalaiannya telah mengakibatkan
pasien yaitu RITA YANTI binti JAMAL yang dilakukan operasi caesar
menderita luka dinyatakan tidak terbukti karena telah sesuai fakta-fakta
hukum sebagai berikut :
1. Luka yang dialami korban/saksi adalah akibat operasi caesar yang
dilakukan atas keinginan dan persetujuan saksi dan suami saksi sendiri
dan operasi caesar sendiri telah berhasil dan selamat demikian pula bayi
yang bersangkutan;
2. Tertinggalnya kain kasa dalam perut korban bukan kelalaian dalam
pengertian pidana tapi merupakan kelalaian medik karena tindakan
operasi tidak dilakukan oleh Terdakwa sendiri selaku dokter bedah tapi
dilakukan oleh sebuah Tim yang terdiri dari dokter anastesi, Penata
Anestesi, Asisten Anestesi dan instrumen/perawat ;
8
3. Kepada Terdakwa seharusnya didakwa melanggar Pasal 79 huruf c yo
Pasal 51 a Undang-Undang 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
yaitu Dokter yang tidak memberikan pelayanan medik sesuai standar
profesi dan prosedur operasional, namun karena tidak didakwakan Jaksa
Penuntut Umum maka kepada Terdakwa tidak dapat dinyatakan bersalah
atas tindak pidana tidak yang didakwakan.
9
2.4. Putusan Mahkamah Agung dalam Memutus Perkara Dr. Taufik Wahyudi
Mahady, Sp.OG
MENGADILI
MENGADILI SENDIRI
1. Menyatakan Terdakwa dr. Taufik Wahyudi Mahady, Sp.OG Bin DR. Rusli
Mahady terbukti bersalah melakukan tindak pidana “karena kealpaannya
menyebabkan orang lain luka sedemikian rupa sehingga berhalangan
melakukan pekerjaan untuk sementara waktu, yang dilakukan dalam
melakukan suatu jabatan atau pekerjaan”
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dr. Taufik Wahyudi Mahady,
Sp.OG Bin DR. Rusli Mahady berupa pidana penjara selama 6 (enam) bulan
3. Bukti berupa : 1 (satu) potong kain kassa berukuran lebih kurang 10 x 20
cm yang sangat bau.
10
Dirampas dan dimusnahkan;
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
12
Jaksa Penuntut Umum tersebut ; Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan
pidana Mahkamah Agung akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan
dan yang meringankan, Kemudian Menyatakan Terdakwa dr. Taufik Wahyudi
Mahady, Sp.OG Bin DR. Rusli Mahady terbukti bersalah melakukan tindak
pidana “karena kealpaannya menyebabkan orang lain luka sedemikian rupa
sehingga berhalangan melakukan pekerjaan untuk sementara waktu, yang
dilakukan dalam melakukan suatu jabatan atau pekerjaan”
13
DAFTAR PUSTAKA
14