OLEH KELOMPOK 4
ALBER AHYAR
RIDWAN INDRANI
ARMIN ASTATI
IRVAN SRIMASYITA
HAKAM WIWIN WULANDARI
Apabila terjadi kesalahan dalam menjalankan praktik sebagai profesi tenaga kesehatan, hal
tersebut dapat membawa diri seorang tenaga kesehatan terhadap pertanggungjawaban
hukum pidana yang sesuai dengan akibat sorta kerugian yang timbul akibat tindakan yang
telah dilakukannya. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan kesadaran yang lebih
dalam diri tenaga kesehatan sebelum melakukan tindakannya sebagai pelayan kesehatan
dalam merawat pasien
B. Rumusan Masalah
Bagaimana tindakan malpraktik atau kelalaian yang dilakukan seorang tenaga kesehatan
yakni perawat dalam memberikan atau menyuntikkan obat kepada seorang bayi.
C. Tujuan
1. Untuk memaparkan bukti pelanggaran kewajiban seorang tenaga kesehatan yakni
perawat salah dalam menyuntikkan obat kepada pasien.
2. Untuk menjelaskan dampak malpraktik yang dilakukan oleh seorang tenaga
kesehatan yakni perawat salah dalam menyuntikkan obat kepada pasien.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Malpraktik
Malpraktik terdiri dari dua suku kata yaitu Mal dan Praktik. Kata Mal berasal dari bahasa
Yunani yang berarti “buruk”, sedangkan kata “Praktik” menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia memiliki arti “menjalankan perbuatan” yang terdapat dalam teori atau
menjalankan pekerjaan atau profesi. Jadi, Malpraktik berarti menjalankan suatu perbuatan
yang salah, tidak tepat, atau buruk kualitasnya. Berdasarkan Coughlin’s Law Dictionary,
Malpraktik merupakan sikap dan tindakan profesional yang salah dari seseorang yang
berprofesi seperti ahli hukum, akuntan, dokter, dokter gigi, dokter hewan dan
sebagainya. Malpraktik dapat disebabkan karena perilaku acuh tak acuh, ketidak
pedulian, kurangnya keterampilan atau kewaspadaan dalam melaksanakan tugas
profesionalnya, kesalahan yang disengaja atau praktik yang tidak etis. Berdasarkan
pengertian tersebut, malpraktik dapat terjadi pada semua profesi baik perawat, dokter,
atau profesi yang lain (Nusawakan, 2019) Menurut M.jusuf Hanafiah dan Amri unsur-
unsur malpraktik yaitu:
1. Terdapat unsur kesalahan/kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
dalam menjalankan profesinya;
2. Terdapat perbuatan yang tidak sesuai dengan standar prosedur operasional;
3. Terdapat luka berat atau kematian, yang mengakibatkan pasien cacat atau
meninggal dunia.
4. Terdapat hubungan kausalitas, seperti luka berat yang dialami pasien diakibatkan
oleh perbuatan dokter yang tidak sesuai dengan standar pelayanan medis.
B. Uraian Kasus
Salah satu kasus malpraktik yang terjadi di tahun ini adalah bayi berusia 1 bulan
meninggal saat mendapa, perawatan di RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
Bersumber dari kompas.com dan suara sulsel.id, diduga bayi meninggal setelah
disuntik dengan obat yang tertukar dengan pasien lain. Bayi tersebut adalah anak dari
Mustainna Mansyur, warga Desa Tamanyeleng, Kecamatan Baraombong, Kabupaten
Gowa. Bayi tersebut meninggal satu jam setelah disuntik oleh perawat. Atas kematian
bayinya, Mustainna mengajukan protes kepada pihak rumah sakit.
Menurutnya setelah disuntik, badan bayinya membiru. Mustainna beranggapan bahwa
setelah dirawat di RSUP Wahidin, anaknya mendapatkan suntikan dari seorang oknum
perawat yang sedang magang. Saat dikonfirmasi, Plt Direktur Medik, Keperawatan dan
Penunjang RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, Dr. Dr. Nu'man As Daud
membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan bayi tersebut diduga meninggal tidak
wajar.
Menurutnya bayi tersebut akan dioperasi setelah lima hari dirawat di RSUP Wahidin
Sudirohusodo. Pasien juga sudah 2 kali dijadwalkan operasi oleh dokter anestesi. Namun
karena kondisinya tidak memungkinkan, operasi ditunda. Nu'man mengatakan
ditemukan hernia di bagian paha dan perut pasien. Selain itu pasien punya riwayat
kejang dan demam sebelum masuk rumah sakit. Ia juga menyebut pasien kerap batuk dan
menderita pneumonia. Terkait kasus kematian bayi, pihak RS membuat tim investigasi
yang akan melakukan audit untuk mengetahui pasti penyebab kematian bayi.
Terkait dugaan, obat yang disuntikkan ke bayi tersebut tertukar dengan pasien anak
lainnya, Nu'man angkat bicara. Ia menjelaskan bahwa di ruang perawatan anak memang
banyak anak yang dirawat, jika memang obat yang disuntikkan tertukar, maka akan ada 2
anak yang meninggal, tetapi ini hanya satu dan anak-anak yang lain sedang dirawat dengan
kondisi yang masih baik. Nu'man menegaskan, jika tim RCA akan melakukan audit hingga
ke akar-akarnya. Mulai pemeriksan hingga pemberianobat ada Standar Operasional
Prosedur (SOP). Apabila terjadi kelalaian dalam SOP, tentunyaaka ditindak lanjuti.
A. Kesimpulan
Malpraktik merupakan tindakan yang bertentangan dengan etika, disiplin serta hukum dan
tidak melaksanakan standar-standar dan pedoman yang dibuat oleh organisasi
profesinya dan pemerintah, yang dilakukan dengan sengaja maupun tidak sengaja karena
kelalaian. Bentuk malpraktik dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu pertama,
bertentangan dengan etik (ethical malpractice), kedua, bertentangan dengan disiplin
disebut (disipline malpractice), ketiga, bertentangan dengan hukum
(yuridismalpractice).
Kemudian bertentangan dengan konstitusi hukum dibagi tiga yaitu hukum perdata (civil
malpractice), hukum pidana (criminal malpractice) dan hukum administrasi
(administration malpractice). Pertanggungjawaban malpraktik oleh tenaga kesehatan
harus sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan yaitu pertanggungjawaban secara etik,
disiplin maupun hukum dengan pertanggungjawaban tunggal dapat kumulatif.
Kasus malpraktik kesalahan penyuntikan pada pasien hal ini merupakan kesalahan
fatal yang tidak seharusnya terjadi , sebagai tenaga kesehatan sangat perlu kehati-hatian ,
ketelitian serta kewaspadaan saat bertugas dengan memperhatikan S.O.P (standard
operating procedure) agar tidak menimbulkan masalah yang tidak diinginkan.
B. Saran
Bagi dokter dan tenaga kesehatan diharapkan sebelum melakukan tindakan medik
hendaknya harus menginformasikan mengenai persetujuan tindakan kedokterankepada
pasien maupun kepada keluarganya. Dalam melakukan pelayanan kesehatan hendaknya
lebih berhati-hati lagi dengan menjunjung tinggi profesionalisme yangakan diberikan
kepada pasien supaya tidak terjadinya korban dari malpraktik medikyang sebelumnya
sering terjadi
DAFTAR PUSTAKA
Amir, N., & Purnama, D. (2021). Perbuatan Perawat yang Melakukan Kesalahan
dalamTindakan Medis.
Pally, H. S., Tendean, J., Rumondor, K., & Sumilat, R. (2022). Tinjauan Hukum
TerhadapPenanggulangan Tindak Pidana Malpraktek Menurut Sistem Hukum di
Indonesia. LexCrimen, 11(5).
Widjaja, G., & Aini, M. H. (2022). Mediasi Dalam Kasus Malpraktik Medis
(Kedokteran).Jurnal Cakrawala Ilmiah, 1(6), 1393-1412