Anda di halaman 1dari 8

Pengertian program kesehatan

Program kesehatan adalah kumpulan dari proyek-proyek di bidangkesehatan


baik yang berjangka pendek maupun jangka panjang. Tidak sedikitpihak yang merancukan
antara proyek dan program. Namun berdasarkansumber dari PMI (Project Management
Institute), proyek merupakan bagian dariprogram yang dilaksanakan oleh lembaga bisnis atau
pemerintah atau lembaganon-profit. Namun demikian, konsep-konsep dasar pengelolaan
program yangbaik tetaplah sama dengan konsep-konsep untuk pengelolaan suatu
proyek.Konsep-konsep pengelolaan proyek secara baik dikembangkan
olehparaakademisi, praktisi, dan lembaga (PMI) dalam istilah project management.Pada
umumnya, suatu program kesehatan diadakan sebagai realisasi darirencana program
kesehatan di bidang kesehatan yang akan memberikandampak pada peningkatan
derajad kesehatan suatu masyarakat.

MACAM – MACAM PROGRAM PEMERINTAH

1. ASKESKIN

Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat miskin


dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan
efisien, maka Pemerintah Pusat dhi. Departemen Kesehatan memberikan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (Askeskin).

2. JAMKESMAS

Tujuan Penyelenggaraan Program Jamkesmas Secara umum, Jamkesmas dibangun


untuk memberikan akselerasi dalam peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan
terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan
masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Secara khusus program ini ditujukan
untuk meningkatkan cakupan masyarakat miskin dan tidak mampu guna mendapat pelayanan
kesehatan di Puskesmas serta jaringannya dan di Rumah Sakit. Melalui program ini pula
diharapkan akan terjadi proses penyelenggaraan pengelolaan keuangan yang transparan dan
akuntable yang pada akhirnya akan berdampak kepada peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan bagi masyarakat miskin. Sasaran Program Jamkesmas adalah masyarakat miskin
dan tidak mampu di seluruh Indonesia.

ü Ketentuan Umum :

1. Setiap peserta JAMKESMAS mempunyai hak mendapat pelayanan kesehatan dasar


meliputi pelayanan kesehatan rawat jalan (RJ) dan rawat inap (RI), serta pelayanan
kesehatan rujukan rawat jalan tingkat lanjutan (RJTL), rawat inap tingkat lanjutan
(RITL) dan pelayanan gawat darurat.
2. Pelayanan kesehatan dalam program ini menerapkan pelayanan berjenjang
berdasarkan rujukan.
3. Pelayanan rawat jalan tingkat pertama diberikan di Puskesmas dan jaringannya.
Pelayanan rawat jalan lanjutan diberikan di BKMM/BBKPM/BKPM/BP4/BKIM dan
Rumah Sakit.
4. Pelayanan rawat inap diberikan di Puskesmas Perawatan dan ruang rawat inap kelas
III (tiga) di RS Pemerintah termasuk RS Khusus, RS TNI/POLRI dan RS Swasta yang
bekerjasama dengan Departemen Kesehatan. Departemen Kesehatan melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota atas nama Menteri Kesehatan membuat perjanjian
kerjasama (PKS) dengan RS setempat yangdiketahui kepala dinas kesehatan Propinsi
meliputi berbagai aspek pengaturan.
5. Pada keadaan gawat darurat (emergency ) seluruh Pemberi Pelayanan Kesehatan
(PPK) wajib memberikan pelayanan kepada peserta walaupun tidak memiliki
perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud butir 4. Penggantian biaya pelayanan
kesehatan diklaimkan ke Departemen Kesehatan melalui Tim Pengelola
Kabupaten/kota setempat setelah diverifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
pada program ini.
6. RS/BKMM/BBKPM/BKPM/BP4/BKIM melaksanakan pelayanan rujukan lintas
wilayah dan biayanya dapat diklaimkan oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)
yang bersangkutan ke Departemen Kesehatan.
7. Pelayanan obat di Puskesmas beserta jaringannya dan di Rumah Sakit dengan
ketentuan sebagai berikut : (a) Untuk memenuhi kebutuhan obat generik di
Puskesmas dan jaringannya akan dikirim langsung melalui pihak ketiga franko
Kabupaten/Kota. (b) Untuk memenuhi kebutuhan obat dan bahan habis pakai di
Rumah Sakit
8. Instalasi Farmasi/Apotik Rumah Sakit bertanggungjawab menyediakan semua obat
dan bahan habis pakai untuk pelayanan kesehatan masyarakat miskin yang
diperlukan. Agar terjadi efisiensi pelayanan obat dilakukan dengan mengacu kepada
Formularium obat pelayanan kesehatan program ini.

ü Prosedur pelayanan jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas)

Prosedur untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi peserta, sebagai berikut:

1. Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan dasar berkunjung ke Puskesmas dan


jaringannya.
2. Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, peserta harus menunjukkan kartu yang
keabsahan kepesertaannya merujuk kepada daftar masyarakat miskin yang ditetapkan
oleh Bupati/Walikota setempat. Penggunaan SKTM hanya berlaku untuk setiap kali
pelayanan kecuali pada kondisi pelayanan lanjutan terkait dengan penyakitnya
(ketentuan kepesertaan, lihat pada bab III )
3. Apabila peserta JAMKESMAS memerlukan pelayanan kesehatan rujukan, maka yang
bersangkutan dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan rujukan disertai surat rujukan
dan kartu peserta yangditunjukkan sejak awal sebelum mendapatkan pelayanan
kesehatan, kecuali pada kasus emergency
4. Pelayanan rujukan sebagaimana butir ke-3 (tiga) diatas meliputi :
 Pelayanan rawat jalan lanjutan (spesialistik) di Rumah Sakit, BKMM/ BBKPM
/BKPM/BP4/BKIM.
 Pelayanan Rawat Inap kelas III di Rumah Sakit
 Pelayanan obat-obatan
 Pelayanan rujukan spesimen dan penunjang diagnostic
5. Untuk memperoleh pelayanan rawat jalan di BKMM/BBKPM/BKPM/ BP4/BKIM
dan Rumah Sakit peserta harus menunjukkan kartu peserta atau SKTM dan surat
rujukan dari Puskesmas di loket Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu Rumah Sakit
(PPATRS). Kelengkapan berkas peserta diverifikasi kebenarannya oleh petugas PT
Askes (Persero). Bila berkas sudah lengkap, petugas PT Askes (Persero)
mengeluarkan Surat Keabsahan Peserta (SKP), dan peserta selanjutnya memperoleh
pelayanan kesehatan
6. Untuk memperoleh pelayanan rawat inap di BKMM/BBKPM/BKPM/ BP4/BKIM
dan Rumah Sakit peserta harus menunjukkan kartu peserta atau SKTM dan surat
rujukan dari Puskesmas di loket Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu Rumah Sakit
(PPATRS). Kelengkapan berkas peserta diverifikasi kebenarannya oleh petugas PT
Askes (Persero). Bila berkas sudah lengkap, petugas PT Askes (Persero)
mengeluarkan SKP dan peserta selanjutnya memperoleh pelayanan rawat inap.
7. Pada kasus-kasus tertentu yang dilayani di IGD termasuk kasus gawat darurat di
BKMM/BBKPM/BKPM/BP4/BKIM dan Rumah Sakit peserta harus menunjukkan
kartu peserta atau SKTM dan surat rujukan dari Puskesmas di loket Pusat Pelayanan
Administrasi Terpadu Rumah Sakit (PPATRS). Kelengkapan berkas peserta
diverifikasi kebenarannya oleh petugas PT Askes (Persero). Bila berkas sudah
lengkap, petugas PT Askes (Persero) mengeluarkan surat keabsahan peserta. Bagi
pasien yang tidak dirawat prosesnya sama dengan proses rawat jalan, sebaliknya bagi
yang dinyatakan rawat inap prosesnya sama dengan proses rawat inap sebagaimana
item 5 dan 6 diatas.
8. Bila peserta tidak dapat menunjukkan kartu peserta atau SKTM sejak awal sebelum
mendapatkan pelayanan kesehatan, maka yang bersangkutan di beri waktu maksimal
2 x 24 jam hari kerja untuk menunjukkan kartu tersebut. Pada kondisi tertentu dimana
ybs belum mampu menunjukkanidentitas sebagaimana dimaksud diatas maka
Direktur RS dapat menetapkan status miskin atau tidak miskin yang bersangkutan.
Yang dimaksud pada kondisi tertentu pada butir 8 diatas meliputi anak terlantar,
gelandangan, pengemis, karena domisili yang tidak memungkinkan segera
mendapatkan SKTM. Pelayanan atas anak terlantar, gelandangan, pengemis dibiayai
dalam program ini.

3. JAMPERSAL

Jampersal dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan finansial bagi ibu hamil


untuk mendapatkan jaminan persalinan, yang di dalamnya termasuk pemeriksaan kehamilan,
pelayanan nifas termasuk KB pasca persalinan, dan pelayanan bayi baru lahir. Dengan
demikian, kehadiran Jampersal diharapkan dapat mengurangi terjadinya Tiga Terlambat
tersebut sehingga dapat mengakselerasi tujuan pencapaian MDGs, khususnya MDGs 4 dan 5.

v Tujuan jampersal

 Meningkatkan akses pemeriksaan kehamilan (antenatal), persalinan, dan pelayanan


nifas dan bayi baru lahir yang dilahirkannya (postnatal) yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan dengan menghilangkan hambatan finansial dalam rangka menurunkan
AKI dan AKB.
 Memberikan kemudahan akses pemeriksaan kehamilan (antenatal), persalinan, dan
pelayanan nifas ibu, dan bayi baru lahir yang dilahirkannya (postnatal) ke tenaga
kesehatan
 Mendorong peningkatan pemeriksaan kehamilan (antenatal), persalinan, dan
pelayanan nifas ibu dan bayi baru lahir (postnatal) ke tenaga kesehatan.
 Dengan dukungan Jampersal diharapkan makin mengurangi hambatan finansial yang
dihadapi masyarakat yang selama ini tidak memiliki jaminan pembiayaan persalinan,
agar mereka dapat mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, dalam
upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu di Indonesia.

v Ada pun Ketentuan Pelayanan Jampersal :

1. Pasien tidak punya identitas penjaminan berupa kartu maskin, Askes, maupun
asuransi kesehatan lain.
2. Untuk kasus kehamilan/ persalinan resiko tinggi
3. Untuk kasus komplikasi pasca persalinan (max. 42 hari pasca persalinan
4. Bayi baru lahir sampai dengan usia 28 hari

v Persyaratan Pelayanan Jaminan Persalinan

No.

Tempat Pelayanan

Persyaratan

1. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)

- KTP/ KSK

- Surat rujukan dari puskesmas/ RSUD/ Bidan Praktek Swasta

2. Instalasi Rawat Darurat (IRD)

- KTP/ KSK

3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)

- KTP/ KSK
- Surat keterangan rawat inap dari ruang tempat pasien dirawat

- Surat rujukan puskesmas/ RSUD/ bidan praktek swasta/ Acc MRS IRD

v Jenis pelayanan jampersal

Pelayanan di tingkat pertama

1. Fasilitas kesehatan
a. Puskesmas
b. Puskesmas PONED dan jaringannya (termasuk polindes dan poskesdes)
c. Fasilitas ksehatan swasta yang memiliki perjanjian kerjasama (PKS) dengan tim
pengelola kabupaten/kota.
2. Pelayanan persalinan meliputi
a. Pemeriksaan kehamilan
b. Pertolongan persalinan normal
c. Pelayanan nifas termasuk KB pascapersalinan
d. Pelayanan bayi baru lahir
e. Penanganan komplikasi pada kehamilan, persalinan, nifas dan bayi barulahir.

Pelayanan persalinan tingkat lanjutan

1. Fasilitas kesehatan
Perawatan kelas III di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta yang memiliki perjanjian
kerja sama (PKS) dengan tim pengelola kabupaten/kota.
2. Pelayanan persalinan meliputi
a. Pemeriksaan kehamilan dengan resiko tinggi (RESTI) dan penyulit.
b. Pertolongan persalinan dengan resti dan penyulit yang tidak mampu
dilakukan dipelayanan tingkat pertama
c. Penanganan komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir di Rumah Sakit dan
fasilitas kesehatan yang setara.
Program Pembinaan kesehatan Komunitas
A. Pengertian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Definisi ilmu kesehatan masyarakat menurut profesor Winslow dari
Universitas Yale (Leavel and Clark, 1958) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisien.
Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni
memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-
usaha pengorganisasian masyarakat.
Ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multidisiplin , karena memang pada
dasarnya Masalah Kesehatan Masyarakat bersifat multikausal, maka pemecahanya
harus secara multidisiplin.
Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni atau penerapan
ilmu kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut :
a. Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.
b. Perbaikan sanitasi lingkungan
c. Perbaikan lingkungan pemukiman
d. Pemberantasan Vektor
e. Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat
f. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
g. Pembinaan gizi masyarakat
h. Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
i. Pengawasan Obat dan Minuman
j. Pembinaan Peran Serta Masyarakat

2. Pengertian Kesehatan Lingkungan


Lingkungan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya paling besar
terhadap status kesehatan masyarakat di samping faktor pelayanan kesehatan, faktor
genetik dan faktor prilaku. Bahaya potensial terhadap kesehatan yang diakibatkan
oleh lingkungan dapat bersifat fisik, kimia maupun biologi. Sejalan dengan
kebijaksanaan’Paradigma Sehat’ yang mengutamakan upaya-upaya yang bersifat
promotif, preventif dan protektif. Maka upaya kesehatan lingkungan sangat penting.
Semua kegiatan kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh para staf Puskesmas akan
berhasil baik apabila masyarakat berperan serta dalam pelaksanaannya harus
mengikut sertakan masyarakat sejak perencanaan sampai pemeliharaan.
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala
kemungkinan resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya
kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.

B. Konsep dan Fungsi Puskesmas


1. Konsep Puskesmas
a. Defenisi
Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes 1991).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja.
b. Visi dan Misi Puskesmas
1) Visi
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.
2) Misi
 Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di
wilayah kerjanya
 Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dam
masyarakat di wilayah kerjanya.
 Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
 Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
c. Upaya Puskesmas
1) UKM
Upaya berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta
mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat serta wajib diselenggarakan puskesmas di wilayah
Indonesia. Komponennya :
 Upaya promosi kesehatan
 Upaya kesehatan lingkungan
 Upaya kesehtan Ibu dan Anak serta keluarga berencana
 Upaya perbaikan gizi masyarakat
 Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
 Upaya pengobatan
2) UKP
Upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan
puskesmas. Komponennya :
 Upaya kesehatan sekolah
 Upaya kesehatan olahraga
 Upaya perawatan kesehatan masyarakat
 Upaya kesehatan kerja
 Upaya kesehatan gigi dan mulut
 Upaya kesehatan jiwa
 Upaya kesehatan usia lanjut
 Upaya pembinaan pengobatan tradisional

d. Program Pokok Puskesmas


Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang
wajib di laksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6
Program Pokok pelayanan kesehatan di Puskesmas yaitu :
1) Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan
kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada
seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah
berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan
pemeriksaan
2) Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas
yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara
optimal melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun
masyarakat).
3) Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan
KB di Puskesmas yang ditujukan untuk memberikan pelayanan
kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu
hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan balita.
4) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular
yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan
mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD,
Kusta dll).
5) Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan
lingkungan di puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan
pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu
lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran
lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat.
6) Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan
kesehatan, perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi
peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein,
Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY),
Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans
Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai