Oleh : Yusmaini
NIM : 2005006
Pendahuluan
Dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, salah satunya
adalah dengan melakukan pemeliharaan kesehatan yang juga merupakan upaya untuk
meningkatkan produktifitas masyarakat. Masyarakat tentunya berusaha menjaga dan
memelihara kesehatannya. Namun setiap orang memiliki kondisi dan kemampuan yang
berbeda-beda. Terjadinya kecelakaan tidak bisa disangka sebelumnya dan tidak bisa
dihindari, serta tidak seorang pun yang mampu menolak penyakit yang dideritanya.
Kesulitan masyarakat dalam mencukupi biaya pemeliharaan kesehatan bukanlah
alasan untuk tidak mendapatkan pelayanan kesehatan. Pemerintah dapat membantu
meringankan beban masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang layak
dengan memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan melalui
jaminan kesehatan.
Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar
iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
Guna memberikan kepastian hukum bagi pembentukan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial maka dibentuk Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial untuk melaksanakan program Jaminan Sosial di seluruh
Indonesia. Undang-undang ini disahkan pada 25 November 2011 di Jakarta oleh
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Adapun tujuan dari dibentuknya Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial adalah untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian
jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan atau
anggota keluarganya. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang disingkat BPJS
merupakan badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
sosial yang terdiri atas BPJS Kesehatan yaitu yang menyelenggarakan program jaminan
kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang menyelenggarakan program jaminan
kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kematian.
Pembahasan
Berdasarkan Undang-undang No. 24 Tahun 2011, Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan
program jaminan sosial.
Adapun prinsip dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) antara lain
kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, portabilitas,
kepesertaan bersifat wajib, dana amanat dan hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial
dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besarnya
kepentingan peserta.
Pada pasal 5 ayat (2) UU No. 24 Tahun 2011 disebutkan fungsi BPJS adalah
berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan dan berfungsi
menyelenggarakan program jaminan kesehatan kecelakaan kerja, program jaminan
kematian, program jaminan pensiun dan jaminan hari tua.
Kebijakan Kesehatan
Kebijakan sering diartikan sebagai sejumlah keputusan yang dibuat oleh mereka
yang bertanggung jawab dalam bidang kebijakan tertentu bidang kesehatan, lingkungan,
pendidikan atau perdagangan. Orang-orang yang menyusun kebijakan disebut dengan
pembuat kebijakan.
Pengertian kebijakan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah rangkaian
konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak (tentang pemerintahan, organisasi, dan
sebagainya); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sebagai garis pedoman
untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran.
Kebijakan dapat disusun di semua tingkatan pemerintah pusat atau daerah,
perusahan multinasional atau daerah, sekolah atau rumah sakit. Orang-orang ini kadang
disebut pula sebagai elit kebijakan satu kelompok khusus dari para pembuat kebijakan
yang berkedudukan tinggi dalam suatu organisasi dan sering memiliki hubungan
istimewa dengan para petinggi dari organisasi yang sama atau berbeda.
Kebijakan dapat mengacu kepada kebijakan kesehatan atau ekonomi yang
disusun pemerintah dimana kebijakan tersebut digunakan sebagai batasan kegiatan atau
suatu usulan tertentu.
Kebijakan kesehatan merupakan hal yang sangat penting pada sektor kesehatan karena
sangat berperan bagi perekonomian suatu Negara, kesehatan juga mempunyai posisi
penting dibanding masalah sosial yang lain.
Kebijakan kesehatan merupakan segala tindakan pengambilan keputusan yang
memengaruhi sistem kesehatan yang dilakukan oleh aktor institusi pemerintah,
organisasi, lembaga swadaya masyarakat dan lainnya. Menurut WHO (2014), Urgensi
kebijakan kesehatan sebagai bagian dari kebijakan publik semakin menguat mengingat
karakteristik unik yang ada pada sektor kesehatan yaitu sektor kesehatan amat kompleks
karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan kepentingan masyarakat luas dan
ketidakpastian kondisi sakit
Kebijakan kesehatan dapat meliputi kebijakan publik dan swasta tentang
kesehatan.
Untuk menganalisis suatu kebijakan kesehatan dapat dilakukan melalui segitiga analisis
kebijakan yang terdiri dari actor, konten, konteks dan proses.
Konteks
Aktor
Individu
Kelompok
Organisasi
Konten/Isi Proses