0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan2 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Terdapat masalah keterlambatan waktu penerimaan obat di instalasi farmasi akibat beberapa faktor seperti kesalahan petugas dan sistem aplikasi.
2. Rencana untuk meningkatkan kinerja meliputi supervisi petugas, diskusi dengan manajemen, dan edukasi kepada dokter untuk mengurangi resep obat racikan.
3. Evaluasi berkala akan dilakuk
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Terdapat masalah keterlambatan waktu penerimaan obat di instalasi farmasi akibat beberapa faktor seperti kesalahan petugas dan sistem aplikasi.
2. Rencana untuk meningkatkan kinerja meliputi supervisi petugas, diskusi dengan manajemen, dan edukasi kepada dokter untuk mengurangi resep obat racikan.
3. Evaluasi berkala akan dilakuk
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Terdapat masalah keterlambatan waktu penerimaan obat di instalasi farmasi akibat beberapa faktor seperti kesalahan petugas dan sistem aplikasi.
2. Rencana untuk meningkatkan kinerja meliputi supervisi petugas, diskusi dengan manajemen, dan edukasi kepada dokter untuk mengurangi resep obat racikan.
3. Evaluasi berkala akan dilakuk
Judul Indikator : Keterlambatan Waktu Penerimaan Obat Non Racikan
Unit/Istalasi : Instalasi Farmasi
Periode : Triwulan I (Januari - Maret) Tahun 2020
PROBLEM : 1. Rata-rata keterlambatan waktu penerimaan obat non racikan perbulan
masih >20 menit dan racikan >60 menit 2. Kepatuhan petugas dalam pencatatan waktu tunggu sudah baik, masih ada beberapa kali petugas lupa dalam merubah jam entry resep manual dan memfinishkan waktu tunggu. 3. Jam Ceklok resep dengan jam server kadang tidak sesuai. 4. Untuk resep pasien BPJS yang PRB sebelum dientry pada SIMRS dilakukan pengecekan diaplikasi BPJS untuk memastikan pasien bias dilayani atau tidak dan untuk melihat apakah obat yang diresepkan sesuai dengan retriksi dan rata-rata perpasien membutuhkan waktu 5 menit. 5. Sistem aplikasi error. 6. Dokter masih cendrung memberikan terapi dengan obat racikan. 7. Pelayanan pasien BPJS yang complain. STEP : 1. Usulan untuk percepatan penyelesaian aplikasi baru. 2. Supervisi terhadap petugas terkait hasil waktu tunggu setiap hari. 3. Supervisi kesesuaian jam ceklok resep dengan server perminggu. 4. Sosialisasi keseluruh petugas dan dokter untuk aturan pelayanan pasien BPJS. 5. Evaluasi penggunaan obat racikan oleh dokter PLAN : Saya Berencana : 1. Mengadakan edukasi kepada petugas yang lalai dan informasi hasil waktu tunggu kepada seluruh karyawan farmasi setiap hari. 2. Melakukan supervisi terhadap petugas yang melakukan entry resep dan penyerahan obat. 3. Supervisi aplikasi error dan penyelesaian masalah yang menjadi dampaknya. 4. Membahas dengan managemen untuk pelayanan pasien BPJS. 5. Mengumpulkan data obat racikan masing-masing dokter serta mengkaji kesesuai dosis, stabilitas dan mencarikan obat alternatifnya sebagai referensi bagi dokter penulis resep racikan.. Saya Berharap : 1. Peningkatan capaian waktu tunggu obat non racikan dan racikan sesuai dengan standar PMK 2. Penyelesaian Sistem Informasi Rumah Sakit yang baru segera terwujud. 3. Komitmen bersama dalam pelayanan obat pasien BPJS dimulai dari Dokter penulis resep, managemen dan unit terkait lainnya. 4. Dokter hanya meresepkan obat yang tersedia dipasaran kecuali sediaan yang dibutuhkan tidak tersedia untuk kasus atau umur pasien Tindakan : 1. Supervisi berkala terhadap petugas dan jam ceklok. 2. Menemui Tim Syam untuk kepastian penyelesaian system baru. 3. Mendiskusikan dengan dokter dengan membawa data dan telaah obat racikan masing2 dokter disertai alternative dengan sediaan jadi dan dosis lazim yang sesuai. 4. Menyampaikan kemanagemen untuk mebahas ulang kebijakan pelayanan obat pasien PRB agar dapat sesuai ketentuan BPJS. DO : 1. Mengsupervisi kepatuhan petugas dalam menjaga standar waktu tunggu obat. 2. Peningkatan capaian waktu tunggu. 3. Kesesuaian jam ceklok dengan server 4. Kesesuain terapi dengan retriksi. 5. Pemantauan obat racikan STUDY : Apa yang dapat anda pelajari? Apakah sesuai measurement goal? 1. Supervisi yang dilakukan harus disampaikan ke seluruh petugas atau petugas terpilih agar hasil capaian dapat meningkat karena semua petugas paham dampak setiap alur pelayanan ke waktu tunggu. 2. Supervisi kesesuaian jam ceklok resep dengan jam server harus selalu diajustmen agar deviasi waktu yang tidak semestinya dapat dihindari.; 3. Sampai saat ini SIM RS yang baru belum terwujud sehingga perbaikan yang diharapkan belum signifikan. 4. Pelayanan obat dapat berjalan lancar dan cepat apabila sejak permintaan obat dari dokter sudah sesuai retriksi lengkap dengan diangnosa dan lampiran penunjangnya 5. Perlu komitment bersama antara dokter penulis resep dengan dalam mengurangi resep obat racikan karena dapat memanjangkan waktu tunggu . Obat yang diracik ulang dapat mengurangi efektifitas dan stabilitas obat serta meningkatkan cost RS. ACTION : Apa yang dapat anda simpulkan dari siklus ini? Ada perubahan setelah dilakukannya supervise yang langsung di follow up. Follow up dan rencana lanjutan : 1. Evaluasi pencapaian pada bulan berikutnya.