Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AUDIT INTERNAL UNIT PELAYANAN FARMASI

PUSKESMAS PONDOKSALAM
TAHUN 2018

I. Pendahuluan:
Puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat perlu dimonitor dan dievaluasi
agar dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat baik dalam pelayanan
kesehatan perseorangan maupun pelayanan kesehatan masyarakat.

Berbagai mekanisme monitoring dan penilaian kinerja dilakukan baik melalui supervisi, laporan
capaian kinerja, audit, lokakarya mini bulanan, lokakarya mini triwulan, penilaian kinerja
semester, dan penilaian kinerja tahunan.

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dilakukan analisis dan upaya perbaikan yang
berkesinambungan, sehingga proses pelayanan akan menjadi lebih baik.

II. Latar Belakang:


Audit internal merupakan salah satu mekanisme untuk menilai kinerja puskesmas yang
dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas berdasarkan
standar/kriteria/target yang ditetapkan.
Pelayanan kefarmasian di puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
pelaksanaan upaya kesehatan yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan bagi masyarakat.
Sehubungan mentaati standar pelayanan Farmasi sesuai Permenkes no 74 tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas dan berdasarkan temuan dari keluhan
pelanggan melalui kotak kepuasan yang ada di unit pelayanan farmasi, banyak ditemukan
ketidakpuasan dalam hal waktu tunggu penyiapan obat racikan.
Maka fokus kegiatan audit pada bulan Mei untuk UKP diprioritaskan pada pelaksanaan Unit
Pelayanan Farmasi, yang meliputi waktu tunggu penyerahan obat dan kepatuhan petugas
terhadap kesesuaian prosedur proses pelayanan kefarmasian di Puskesmas Pondoksalam.
Agar pelaksanaan audit internal terhadap unit pelayanan Farmasi dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien, maka disusun kerangka acuan audit untuk unit pelayanan Farmasi.
III. Tujuan audit:
Tujuan Umum:
Melakukan penilaian terhadap kesesuaian proses pelayanan Farmasi.

Tujuan Khusus:
1. Melakukan penilaian kesesuaian terhadap prosedur perespan obat di pelayanan
Farmasi.
2. Melakukan penilaian kesesuaian terhadap prosedur penyimpanan, pelabelan dan
pemberian informasi penggunaan obat di pelayanan Farmasi.

IV.Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan:


a. Lingkup audit:
Unit Pelayanan Farmasi

b. Kegiatan Audit dan Rincian Kegiatan:


1. Penilaian kesesuaian terhadap prosedur penerimaan resep obat di pelayanan
Farmasi.
2. Penilaian kesesuaian terhadap prosedur penyimpanan, pelabelan dan
pemberian informasi penggunaan obat di pelayanan Farmasi.
V. Cara melakukan kegiatan:
a. Kriteria yang digunakan untuk melakukan audit internal:
1. Prosedur (SOP) peresepan obat
2. Penilaian terhadap SOP penyimpanan, pelabelan, dan pemberian informasi
penggunaan obat
b. Metoda untuk melakukan audit internal:
Observasi, wawancara, dan melihat dokumen bukti pelaksanaan
c. Instrumen Audit: (terlampir)

VI. Sasaran (Objek) audit:


1. Terlaksananya audit terhadap Prosedur (SOP) peresepan obat
2. Terlaksananya audit terhadap Penilaian terhadap SOP penyimpanan,
pelabelan, dan pemberian informasi penggunaan obat
VII. Jadual dan alokasi waktu :
a. Audit Pertama ( Tanggal 5 April 2018)
1.Wawancara dengan melakukan cek list kesesuaian prosedur peresepan obat
2.Wawancara dengan melakukan cek list kesesuaian prosedur penyimpanan,
pelabelan dan pemberian informasi penggunaan obat
b. Audit Kedua (6 April 2018)
Melakukan observasi, kesepakatan rencana perbaikan bila terdapat temuan.
VIII. Proses Audit
Audit pertama dilakukan pada tanggal 5 April 2018 di Puskesmas Pondoksalam oleh tim
audit yang terdiri dari Ketua Audit Internal Puskesmas dan sekretaris. Yang di awali
dengan wawancara petugas farmasi di Puskesmas, dilanjutkan dengan melihat dokumen
yang ada di Puskesmas, untuk menilai kesesuaian terhadap prosedur penerimaan resep
obat di pelayanan Farmasi dan melakukan cek list kesesuaian prosedur penyimpanan,
pelabelan dan pemberian informasi penggunaan obat
Pada tanggal 6 April 2018, dilanjutkan dengan audit dengan cara observasi di ruang
farmasi. Untuk melihat kesesuaian terhadap prosedur penerimaan resep obat di pelayanan
Farmasi dan melakukan cek list kesesuaian prosedur penyimpanan, pelabelan dan
pemberian informasi penggunaan obat

IX. Temuan dan Rencana Tindak Lanjut


Dari hasil audit diperoleh bahwa
1. terdapat 18 resep racikan dari unit KIA dan MTBS > 30 menit
2. Target pencapaian Proporsi resep yang diidentifikasi dengan benar sebelum
penyerahan obat ( indicator mutu klinis) < 100%
Belum sesuai nya pencapaian target proporsi resep yang di identifikasi dengan
benar, serta respon time resep racikan obat jadi dan racikan > 30 menit. Dikarenakan
belum adanya prosedur tetap tentang tatacara penulisan resep obat.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Melakukan monitoring ke bagian KIA dan MTBS proses penulisan resep
2. Melakukan monitoring ke semua unit tentang proses penulisan resep

X. Rekomendasi
Melakukan perumusan tentang SOP penulisan resep obat kemudian melakukan sosialisasi
tentang tata cara penulisan resep yg sesuai dan lengkap. Sehingga tidak ada lagi yang
menulis resep dengan salah.

XI. Evaluasi pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan:


Evaluasi pelaksanaan kegiatan audit dilakukan untuk menilai apakah pelaksanaan audit
sesuai dengan jadual yang sudah disusun setiap tiga bulan sekali. Jika terjadi ketidak
sesuaian dalam pelaksanaan kegiatan audit dilaporkan kepada ketua tim audit untuk
dibahas bersama dalam tim audit internal.

XII. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan:


Auditor internal harus mencatat/mendokumentasikan keseluruhan proses kegiatan audit
internal, dan melaporkan hasil temuan audit, hasil analisis, dan rencana tindak lanjut yang
disepakati bersama dengan auditee. Keseluruhan kegiatan audit internal harus dievaluasi
sebagai dasar untuk melakukan perbaikan dalam melaksanakan audit.

Lampiran I

PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PONDOKSALAM
Jl. Terusan AMD Desa Galudra No. 2
e-mail : dkk_pwkuptdpondoksalam@yahoo.com
Kode Pos 41173

DAFTAR TILIK
PERESEPAN OBAT
No RM:
No. Uraian Kegiatan Ya Tidak Keterangan
1. Apakah Petugas farmasi menerima resep pasien dan beri nomor resep
sesuai ketentuan?
2. Apakah Petugas farmasi memeriksa kelengkapan resep , yaitu :
1. Nama dokter penulis resep
2. Alamat dan tanda tangan/paraf penulis resep
3. Tanggal resep
4. Nama obat
5. Dosis
6. Jumlah Obat diminta
7. Cara pemakaian
8. Nama pasien
9. Umur pasien
10. Jenis kelamin
11. Alamat pasien
12. Berat Badan
3. Apakah Petugas farmasi memeriksa kesesuaian farmasetik , yaitu :
1. Bentuk sediaan
2. Dosis
3. Potensi
4. Stabilitas
5. Inkompatibilitas
6. Cara dan lama pemberian
4. Apakah Petugas farmasi mempersiapkan obat yang diperlukan sesuai
dengan yang diminta dalam resep, termasuk jika ada resep racikan
maka harus selalu dibuat baru?
5. Petugas farmasi memberikan tanda garis merah dan mencatat alamat
lengkap dan no telpon pasien khusus untuk resep yang mengandung
obat psikotropika dan narkotika?
Jumlah

Lampiran II

PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PONDOKSALAM
Jl. Terusan AMD Desa Galudra No. 2
e-mail : dkk_pwkuptdpondoksalam@yahoo.com
Kode Pos 41173

DAFTAR TILIK
PENYIMPANAN OBAT
No RM:
No. Uraian Kegiatan Ya Tidak Keterangan
1. Apakah Petugas farmasi mencatat jumlah dan tanggal kadaluwarsa se-
diaan farmasi dan alat kesehatan yang telah diterima di dalam kartu
stok?
2. Apakah Petugas farmasi menyimpan sediaan farmasi dan alat kese-
hatan pada rak yang sesuai berdasarkan bentuk sediaan, secara alpha-
betis (nama generiknya) atau penyimpanan khusus (narkotik dan
psikotropik, stabilitas)?
3. Apakah Petugas farmasi menyimpan sediaan farmasi dan alat kese-
hatan dengan menggunakan prinsip FIFO (First In First Out = pertama
masuk-pertama keluar) dan FEFO (First Expired First Out = pertama
kadaluwarsa-pertama keluar)?
4. Apakah Petugas farmasi mengisi kartu stok setiap penambahan dan
pengambilan?
5. Apakah Petugas memisahkan penyimpanan antara stok gudang dan
stok harian (tempat dan kartu stoknya)?
6. Apakah Petugas farmasi menyimpan golongan Antibiotik dalam wadah
tertutup rapat, terhindar dari cahaya matahari, di tempat kering?
7. Apakah Petugas farmasi menyimpan Vaksin dan serum dalam wadah
yang tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan disimpan dalam lemari
pendingin?
8. Apakah Petugas farmasi selalu mengecek dan mengisi kartu tempera-
ture?
9. Apakah Petugas farmasi menyimpan Obat injeksi dalam tempat yang
terhindar dari cahaya matahari.
10. Apakah Petugas farmasi menyimpan bentuk dragee (tablet salut) dalam
wadah tertutup rapat dan pengambilannya menggunakan sendok?
11. Apakah Petugas farmasi menyimpan Obat bentuk cairan dibagian
bawah rak/lemari obat?
12. Apakah Petugas farmasi mencatat tanggal kadaluarsa pada dus luar
dengan spidol untuk Obat yang mempunyai waktu kadaluarsa pendek?
13. Apakah Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas pallet?
14. Apakah Petugas farmasi menyimpan obat golongan narkotika dan
psikotropika dalam lemari khusus sesuai peraturan.
15. Apakah Petugas farmasi mengatur penyimpanan obat lasa pada tempat
yang jelas perbedaannya, terpisah / diantarai dengan 1 item/ obat yang
lain. Pada kemasan obat diberikan label dengan tulisan obat yang jelas
dan menampilkan kandungan aktif obat tersebut?
16. Apakah Petugas farmasi memberi stiker warna biru pada obat LASA
dengan tulisan warna hitam yang ditempelkan pada obat tersebut?
Jumlah
Lampiran III

PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PONDOKSALAM
Jl. Terusan AMD Desa Galudra No. 2
e-mail : dkk_pwkuptdpondoksalam@yahoo.com
Kode Pos 41173

DAFTAR TILIK
PELABELAN OBAT
No RM:
No. Uraian Kegiatan Ya Tidak Keterangan
1. Apakah Petugas farmasi memeriksa kembali kesesuaian antara jenis , jumlah
dan cara penggunaan obat dengan permintaan pada resep?
2. Apakah Petugas farmasi menyiapkan obat sesuai dengan resep yang ditulis
oleh dokter?
3. Apakah Petugas farmasi menuliskan pada kertas label meliputi nomor resep,
tanggal resep, nama pasien, cara pakai obat dan frekuensi penggunaan
secara jelas dan mudah dimengerti?

4. Apakah Petugas farmasi menandai obat luar memakai kertas label berwarna
biru dan untuk obat dalam memakai kertas label berwarna putih?
5. Apakah Petugas farmasi memasukkan kertas label pada masing-masing
kemasan obat?
6. Apakah Petugas farmasi melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan
penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dan resep)?

Jumlah

Lampiran IV

PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PONDOKSALAM
Jl. Terusan AMD Desa Galudra No. 2
e-mail : dkk_pwkuptdpondoksalam@yahoo.com
Kode Pos 41173

DAFTAR TILIK
PEMBERIAN INFORMASI PENGGUNAAN OBAT
No RM:
No. Uraian Kegiatan Ya Tidak Keterangan
1. Apakah Petugas farmasi memanggil pasien dan menanyakan kembali nama
pasien,umur, dan alamat pasien?

2. Apakah Petugas farmasi mengecek kembali obat yang telah di siapkan dan
telah dilengkapi dengan etiket dan label pada kemasan (nama pasien,
tanggal, nama obat, dosis, jumlah yang diserahkan, frekwensi penggunaan
dan cara pemakaian berdasarkan resep)?

3. Apakah Petugas farmasi memberikan informasi kepada pasien, informasi yang


diberikan pada pasien meliputi :
1. Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat.
2. Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat.
3. Kapan harus mengkonsumsi/menggunakan obat.
4. Seberapa banyak/dosis dikonsumsi sebelumnya, waktu sebelum
atau sesudah makan.
5. Frekuensi penggunaan obat/rentang jam penggunaan.
6. Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan.
7. Peringatan atau efek samping obat yang biasanya terjadi jika
menggunakan obat tersebut.
8. Menginformasikan apabila ada alergi obat segera kembali ke
pelayanan kesehatan atau ke dokter dan menyampaikan makanan
serta minuman yang harus dihindari.
9. Tata cara penyimpanan obat dirumah.
10. Pentingnya kepatuhan penggunaan obat.

4. Apakah Petugas farmasi menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan


mudah dimengerti, tidak bias, etis dan bijaksana baik secara lisan maupun
tertulis?

5. Apakah Petugas farmasi melakukan penelusuran literatur bila diperlukan,


secara sistematis untuk memberikan informasi?

6. Apakah Petugas farmasi menyediakan dan memasang informasi aktif seperti


spanduk, poster, booklet, leaflet yang berisi informasi obat pada tempat yang
mudah di lihat oleh pasien?

7. Apakah Petugas farmasi mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan


informasi obat secara sistematis?

Jumlah
Lampiran V

1. Wawancara

a) Apakah penataan Ruang Farmasi sudah sesuai dengan PMK No 74 Tahun 2016 tentang
standar pelayanan kefarmasian di puskesmas?

b) Bagaimana anda melakukan penghitungan respon time di unit pelayanan farmasi?

c) 8.2.3.3. Pemberian obat kepada pasien disertai dengan label obat yang jelas (nama, do-
sis, cara pemakaian obat dan frekuensi penggunaannya) Bagaimana pelaksanaan
SOP pemberian obat kepada pasien dan pelabelan?

2. Observasi: Mengamati petugas dalam melakukan proses pelayanan penyerahan obat


kepada pasien sebanyak 30 sampel

Anda mungkin juga menyukai