Anda di halaman 1dari 23

EVALUASI WAKTU TUNGGU PELAYANAN BULAN OKTOBER 2013

SATELIT FARMASI RAWAT JALAN


PAVILIUN ABIYASA PUSAT GERIATRI RSUD Prof. Dr. MARGONO
SOEKARJO PURWOKERTO

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan
meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkat pula tuntutan
masyarakat akan kualitas kesehatan. Hal ini menuntut penyedia jasa pelayanan
kesehatan termasuk Satelit Farmasi Rawat Jalan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan yang lebih baik, untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan
kepuasan bagi konsumen selaku pengguna jasa kesehatan. Sehingga perlu
dilakukan evaluasi kinerja dan pengukuran kepuasan pelanggan yang menunjang
peningkatan pelayanan Satelit Farmasi Rawat Jalan.
Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah
sakit yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu, hal tersebut diperjelas
dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 dan
1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit, yang
menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi pada
pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu termasuk pelayanan farmasi
klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Harapan pasien dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit, antara lain:
1. Sarana dan prasarana yang lebih baik di rumah sakit.
2. Kemudahan mendapatkan pelayanan.
3. Kecepatan dan ketepatan waktu pelayanan, mulai dari pendaftaran sampai
pasien mendapatkan obat (waktu tunggu).

1
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) merupakan revenue center bagi
rumah sakit, sehingga efektivitas dan efisiensi pengelolaan aset merupakan hal
yang sangat penting bagi rumah sakit (Siregar, 2004). Tugas satelit farmasi
sebagai unit pelayanan yaitu melakukan pelayanan resep yang mencakup
penerimaan resep bagi pasien rawat jalan maupun rawat inap dengan memastikan
penyerahan obat yang tepat pada penderita. Satelit Farmasi di Rumah Sakit
Margono Soekarjo (RSMS) terbagi atas beberapa bagian, salah satunya adalah
Sub Satelit Farmasi Rawat Jalan, yang bertanggung jawab atas pelayanan
kefarmasian terhadap pasien rawat jalan di RSMS dan Paviliun Abiyasa Pusat
Geriatri.
Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengevaluasi mutu
pelayanan adalah:
1. Tingkat kepuasan konsumen : dilakukan dengan survey berupa angket
atau wawancara langsung.
2. Dimensi waktu : lama pelayanan diukur dengan waktu yang telah
ditetapkan.
3. Prosedur tetap (protap) : untuk menjamin mutu pelayanan sesuai standar
yang telah ditetapkan.
Satelit rawat jalan merupakan unit fungsional yang menangani
penerimaan pasien di rumah sakit baik yang akan berobat jalan maupun yang akan
dirawat di rumah sakit. Setelah pasien mendapat pemeriksaan dan dinyatakan
tidak harus dirawat di rumah sakit, kemudian dokter akan memberikan resep yang
harus diambil pasien di apotek instalasi rawat jalan. Salah satu dimensi mutu
pelayanan kesehatan adalah akses terhadap pelayanan yang ditandai dengan waktu
tunggu pasien terutama dalam pelayanan resepnya. Waktu tunggu pasien dalam
hal ini terhadap pelayanan resep di instalasi rawat jalan merupakan salah satu hal
penting yang akan menentukan citra pelayanan rumah sakit.
Waktu tunggu merupakan masalah yang sering menimbulkan keluhan
pasien di beberapa rumah sakit. Lama waktu tunggu pasien mencerminkan
bagaimana rumah sakit mengelola komponen pelayanan yang disesuaikan dengan
situasi dan harapan pasien (Depkes, 2007). Selain itu ketidakpuasan pasien

2
berkaitan dengan lamanya pelayanan di ruang periksa oleh dokter termasuk
kesempatan bertanya untuk memperoleh informasi tentang pengobatan penyakit
yang diderita. Keadaan ini dirasa tidak sebanding dengan waktu menunggu yang
sudah dilalui begitu lama (Buhang dan Hasanbasri, 2006).
Waktu tunggu merupakan salah satu indikator kinerja sumber daya
manusia dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Dalam pelayanan rawat
jalan di rumah sakit. Waktu tunggu adalah waktu yang dipergunakan oleh pasien
untuk mendapatkan pelayanan rawat jalan (Depkes RI, 2007).
Menurut Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008, standar pelayanan
minimal farmasi di rumah sakit seperti tabel di bawah ini:

Lamanya waktu tunggu menjadi faktor yang paling banyak dikeluhkan


oleh pasien disamping sarana dan prasarana. Idealnya pelayanan yang diberikan
oleh rumah sakit kepada masyarakat haruslah yang terbaik dan dapat memberikan
kepuasan bagi pasien.
Instalasi Farmasi Rawat Jalan merupakan bagian dari instalasi farmasi
yang memiliki peranan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan. Sesuai
dengan visi dan misi rumah sakit yaitu sebagai rumah sakit rujukan dengan
pelayanan kesehatan yang prima, apotek rawat jalan dengan jumlah pasien yang
sangat banyak dituntut untuk melayani dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu,
perlu dilakukan analisis yang menunjang dalam peningkatan pelayanan di rumah
sakit yang salah satunya adalah pelayanan waktu tunggu resep atau dispensing
time. Tahap kegiatan dalam proses dispensing antara lain :
1. Menerima Resep;
2. Skrining dan pemberian etiket;

3
3. Validasi / Entry;
4. Pembayaran;
5. Menyiapkan, membuat atau meracik sediaan obat;
6. Cek akhir dan penyerahan obat;
Dispensing time merupakan waktu rata-rata yang diperlukan untuk
melayani resep, dari resep datang sampai obat diserahkan kepada pasien. Evaluasi
waktu tunggu pelayanan resep di apotek rawat jalan di Paviliun Abiyasa
dilakukan dengan menggunakan lembar pengumpul data (LPD).

B. Tujuan
Adapun tujuan dilakukan evaluasi dispensing time ini di antaranya yaitu :
1. Tujuan umum dilakukan evaluasi lama waktu tunggu pelayanan resep di
satelit farmasi rawat jalan di Pavilliun Abiyasa dan Pusat Geriatri Rumah
Sakit Margono Soekarjo adalah: Mengevaluasi quality assurance dengan
mengukur waktu tunggu pelayanan resep di Instalasi Farmasi Rawat Jalan
Pavilliun Abiyasa dan Pusat Geriatri Rumah Sakit Margono Soekarjo.
2. Tujuan khusus dilakukan evaluasi lama waktu tunggu adalah:
a. Mengetahui dan menganalisis pola pelayanan/waktu tunggu
pelayanan resep serta mengidentifikasi pola kedatangan pasien di
Instalasi Farmasi Rawat Jalan di Pavilliun Abiyasa dan Pusat
Geriatri Rumah Sakit Margono Soekarjo.
b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi lama waktu
pelayanan resep dan kendala-kendala yang menghambat efektivitas
pelayanan sehingga dapat dilakukan perbaikan dalam rangka
meningkatkan kepuasaan pasien terhadap pelayanan resep.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan resep (standar waktu) dan
kepuasan pasien terhadap pelayanan resep, yaitu pelayanan resep
yang cepat dan tepat (tidak terjadi medication error).
d. Untuk menilai kinerja pelayanan kefarmasian di apotek rawat jalan
umum dan rawat jalan askes terkait waktu tunggu pelayanan resep.

4
e. Mengidentifikasikan upaya yang dapat dilakukan pihak manajemen
satelit farmasi rawat jalan Pavilliun Abiyasa dan Pusat Geriatri
Rumah Sakit Margono Soekarjo untuk mengurangi dampak
lamanya waktu tunggu pasien terhadap kualitas pelayanan rumah
sakit ditinjau dari manajemen waktu tunggu dan kebutuhan
peningkatan kapasitas (kebutuhan sumber daya manusia dan sarana
prasarana).

5
BAB II
METODOLOGI

A. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat dan bahan yang digunakan untuk mengukur waktu pelayanan resep
di Satelit Farmasi Rawat Jalan Paviliun Geriatri Abiyasa adalah:
a. Lembar Pengumpulan Data (LPD) yang berisi nomor resep, waktu
pelaksanaan yang disesuaikan dengan alur resep. Pengambilan data
dilakukan dengan membedakan jenis resep racikan dan non racikan,
jenis kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan resep, waktu yang
diperlukan ikuntuk masing-masing kegiatan pelayanan resep dan
total waktu pelayanan resep.
b. Alat pengukur waktu tunggu pelayanan berupa jam.
2. Bahan
Resep yang masuk ke Satelit Farmasi Rawat Jalan Pavilliun Abiyasa
dan Pusat Geriatri Rumah Sakit Margono Soekarjo meliputi resep
racikan dan non-racikan.

B. Metode
Metode yang digunakan untuk mengukur waktu pelayanan resep di
Instalasi Farmasi Rawat Jalan adalah metode pengumpulan data secara
prospektif dengan cara menggunakan LPD yang diisi mahasiswa/petugas
pada saat akhir mengerjakan resep. Adapun tahap-tahap yang dilakukan
dalam evaluasi dispensing time adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan Lembar Pengumpul Data (LPD) pada meja penerimaan resep.
2. Menyamakan jam di ruang kerja Satelit Farmasi Rawat Jalan yang telah
disamakan waktunya dengan jam yang terdapat pada komputer di meja
masing-masing petugas yang terlibat dalam proses pelayanan resep di
apotek rawat jalan Pavilliun Abiyasa dan Pusat Geriatri Rumah Sakit

6
Margono Soekarjo, yang digunakan untuk pengukuran waktu pengerjaan
masing-masing tahapan resep.
3. Petugas penerima resep menempelkan LPD untuk setiap resep yang masuk
dan menulis waktu awal (jam) penerimaan resep.
4. Mencatat waktu akhir pelayanan resep pada tiap-tiap tahapan pelayanan
resep pada LPD. yang meliputi: resep datang/masuk, skrining dan
pemberian etiket, validasi/ entry data, dispensing, pengecekan obat dan
penyerahan obat.
5. Data yang telah diisi kemudian di rekapitulasi dan dicatat pada lembar
rekapitulasi, sehingga dapat diketahui rata-rata waktu (menit) tunggu
pelayanan resep.
6. Hasil perhitungan rata-rata waktu tunggu dievaluasi kesesuaiannya dengan
standard yang berlaku. Perhitungan persen pencapaian target dihitung
dengan cara melihat kesuaian waktu total tunggu per resep dengan standar
yang berlaku. Jika belum sesuai, pada tahap manakah yang harus dibenahi/
faktor apa saja yang dapat menyebabkan pelayanan resep menjadi lambat.

7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Berdasarkan hasil rekapitulasi dispensing time di Satelit Farmasi
Rawat Jalan Paviliun Abiyasa, maka diperoleh analisis hasil penghitungan
rata-rata waktu pelayanan resep dan persen pencapaian target sebagai berikut:

Jenis Resep Waktu Tunggu (menit) % Pencapaian Target


Racikan 20 100
Non Racikan 16,5 100
Tabel 1. Waktu tunggu (dispensing time) dan persen pencapaian target
pelayanan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Abiyasa

B. Pembahasan
Pelayanan kefarmasian saat ini tidak lagi berorientasi terhadap obat,
(Drug Oriented) melainkan berorientasi langsung kepada pasien (Patient
Oriented) dengan standar pelayanan mengacu kepada pharmaceutical care.
Pelayanan farmasi rumah sakit yang baik adalah dapat menjamin pelayanan
yang bermutu dalam melakukan tugas dan fungsi kefarmasian di rumah sakit.
Pelayanan farmasi yang efektif dan efisien dilihat dari kualitas dan kuantitas
pelayanan farmasi yang dilakukan pada pasien rawat jalan maupun rawat inap.
Untuk mengoptimalkan pelayanan farmasi di apotek rawat jalan Paviliun
Abiyasa Pusat Geriatri RSMS maka rumah sakit ini telah menetapkan standar
waktu pelayanan yang dibutuhkan untuk masing-masing resep UMUM dan
ASKES yang mana dibedakan berdasarkan jenis resep non racikan dan resep
racikan. Standar waktu yang telah ditetapkan untuk pelayanan resep non racikan
yaitu 20 menit sedangkan untuk resep racikan paling lama 40 menit dengan
ketercapaian target minimal 70% memenuhi standar. Standar tersebut dijadikan
sebagai pedoman untuk mengukur indikator keberhasilan dari kinerja apotek
rawat jalan RSMS. Standar ini merupakan alat ukur kuantitatif yang digunakan

8
untuk monitoring, evaluasi dan meningkatkan mutu pengelolaan obat di rumah
sakit serta mengukur kinerja SDM / petugas dalam melakukan pelayanan.
Indikator yang digunakan adalah waktu dispensing. Waktu dispensing merupakan
waktu rata-rata yang diperlukan untuk melayani resep dari resep datang sampai
resep diterima oleh pasien.
Satelit farmasi rawat jalan Abiyasa merupakan salah satu unit farmasi yang
berada di Paviliun Abiyasa dan Pusat Geriatri Rumah Sakit Prof. Dr. Margono
Soekarjo yang dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian meliputi penyaluran
obat, pengelolaan obat, pelayanan obat dan atau alat kesehatan atas resep dokter
dan pelayanan informasi obat kepada pasien. Pelayanan pasien di Satelit Farmasi
Rawat Jalan Paviliun Abiyasa dan Pusat Geriatri Rumah Sakit Prof. DR. Margono
Soekarjo masih menggunakan sistem pelayanan resep individual prescribing
dimana pasien secara langsung membawa resep ke Satelit Farmasi Rawat Jalan
kemudian farmasis mencatat dan mendokumentasikan setiap proses pelayanan
resep di Satelit Farmasi Rawat Jalan secara komputerisasi.
Pada unit farmasi rawat jalan Paviliun Abiyasa dan Pusat Geriatri Rumah
Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo dilakukan analisis waktu pelayanan resep
racikan dan non racikan. Rata-rata waktu dispensing time dihitung mulai dari
penerimaan resep, skrining dan penulisan etiket, validasi dan entry, pembayaran,
penyiapan/dispensing, pengecekan dan penyerahan obat kepada pasien.
Penelitian mengenai waktu tunggu ini bertujuan untuk mengetahui lama
waktu pelayanan resep di Satelit Farmasi Rawat Jalan dan untuk mengevaluasi
secara praktis kualitas pelayanan Satelit Farmasi Rawat Jalan. Penelitian ini juga
dapat digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi lama waktu
pelayanan resep dan kendala-kendala yang menghambat efektivitas pelayanan.
Faktor-faktor yang diamati adalah waktu pelayanan dan jenis resep racikan
maupun non racikan.
Evaluasi waktu tunggu pelayanan resep di apotek rawat jalan dilakukan
dengan menggunakan lembar pengumpul data (LPD). Dari hasil pengumpulan
data waktu tunggu di Instalasi Farmasi Rawat Jalan pavilliun Abiyasa dan Pusat

9
Geriatri Rumah Sakit Margono Soekarjo diperoleh rekapitulasi data pelayanan
resep racikan dan resep non racikan.
Dalam pengambilan data LPD tidak semua kolom yang telah disediakan
diisi oleh petugas/mahasiswa misalnya pada kolom validasi/entry dan
pembayaran, hal ini disebabkan oleh beberapa kendala dalam pengambilan data
tersebut diantaranya:
1) Pasien datang pada waktu yang hampir bersamaan sehingga banyak resep yang
masuk dan menumpuk pada waktu tertentu tersebut.
2) Tuntutan waktu pelayanan yang cepat karena obat ditunggu oleh pasien
menyebabkan petugas lupa atau tidak sempat mengisi data LPD.
3) Kurangnya kontrol dari peneliti untuk memantau proses pengisisan LPD, hal
ini disebabkan peneliti juga membantu petugas dibagian racikan dan non
racikan.
4) Kurangnya ketelitian disetiap tahapan pelayanan resep.
Pelayanan yang efektif dan efisien dipengaruhi oleh lingkungan atau
ruangan dispensing serta jumlah dan mutu SDM yang melakukan dispensing,
diantaranya Apoteker dan Asisten Apoteker. Penataan obat-obat di instalasi
farmasi (Apotek) disusun berdasarkan obat umum dan ASKES dan masing-
masing disusun berdasarkan alfabetis sehingga mempermudah dan mempercepat
dalam pengambilan resep.
Pengamatan ini dilakukan untuk melihat tahap pada alur pelayanan resep
yang paling lama dan paling cepat, sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk
selanjutnya. Penelitian dilakukan dengan menghitung waktu tunggu pasien
terhadap resep yang masuk baik racikan maupun non racikan. Dispensing time
rata-rata keseluruhan resep racikan lebih lama dibandingkan dispensing time rata-
rata resep non racikan karena diperlukan waktu untuk mengubah bentuk sediaan
obat sesuai permintaan pada resep. Namun hal tersebut sudah diatasi oleh petugas
dengan meracik lebih dahulu obat-obat yang sering diresepkan oleh dokter, seperti
kapsul racikan parasetamol+diazepam+ clobazam, dan lain-lain dimana setiap
formulasi khusus ini memiliki kode berupa nomor urut 1, 2, 3 dst.

10
Berdasarkan hasil diketahui bahwa tahap yang paling lama dalam
pelayanan resep di Satelit Farmasi Rawat Jalan adalah pada tahap dispensing, hal
ini disebabkan karena terjadinya penumpukan resep dikarenakan pasien datang
pada waktu bersamaan sehingga ada kondisi dimana pasien sepi serta ada kondisi
dimana pasien sangat ramai. Sedangkan pada tahap penyerahan resep kendala
yang dihadapi adalah pada pasien, yaitu seringnya pasien yang tidak berada di
ruang tunggu saat dilakukan pemanggilan pengambilan obat.
Pengukuran rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai
ke tangan pasien dilakukan dengan menggunakan sampel minimal 1/3 dari jumlah
resep masuk per hari. Dari hasil tersebut diperoleh rata-rata total waktu untuk
dispensing obat resep racikan selama 5 hari adalah 28,016 menit dengan persen
pencapaian target 100%, kemudian resep non racikan adalah 20,678 menit
dengan persen pencapaian target 100 %. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa
lama rata-rata waktu dispensing secara keseluruhan baik untuk resep non racikan
maupun resep racikan memenuhi standar yang ditetapkan oleh RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo dimana standar waktu pelayanan rawat jalan untuk resep non
racikan adalah 20 menit sedangkan untuk resep racikan adalah 40 menit serta
persentase pencapaian target minimal kesesuaian 70% terpenuhi.
Hasil pengamatan kami selama melakukan kegiatan di apotek rawat jalan,
yang menyebabkan lamanya waktu tunggu adalah:
a. SDM
Perlu adanya pelatihan-pelatihan pada karyawan atau petugas untuk
meningkatkan kinerja karyawan dalam memberikan pelayanan yang
optimal.
b. Jadwal Pelayanan Poliklinik
Pasien datang pada waktu yang hampir bersamaan sehingga banyak resep
yang masuk dan menumpuk pada waktu tertentu tersebut.
Masing-masing poliklinik mempunyai jadwal pelayanan yang berbeda-
beda setiap harinya, dimana akan mempengaruhi jumlah pasien yang akan
menebus obat di Apotek Rawat Jalan Abiyasa. Sehingga dispensing time
setiap harinya bisa berubah.

11
c. Jumlah obat yang diresepkan
Makin banyak item obat yang diresepkan oleh dokter makin banyak juga
waktu yang dibutuhkan dalam dispensing time.
d. Ketersediaan dan Peletakan obat
Apabila obat yang diresepkan tidak tersedia maka diperlukan waktu lebih
lama untuk pelayanan resep yaitu dimana seorang Apoteker atau AA harus
memberikan keputusan yang profesional untuk memberikan obat
pengganti atau mengusahakan pengambilan obat ke gudang sentral atau ke
satelit farmasi yang lain, hal ini akan menambah lamanya waktu tunggu
pasien, sehingga untuk mengantisipasi terjadinya hal seperti ini maka
ketersediaan obat harus benar-benar diperhitungkan jangan sampai
kehabisan stok, jadi stok obat juga harus selalu dikontrol setiap hari.
Selain itu peletakan obat dalam rak secara alfabetis ada yang tidak sesuai.
e. Ruangan/meja dispensing dan peracikan yang sempit dibandingkan jumlah
barang yang harus disimpan.
Mempengaruhi kecepatan dan ketepatan pada saat mengambil obat,
sehingga tingkat kesalahan dan waktu dispensing juga makin lama.
f. Dalam satu resep terdiri dari beberapa obat racikan dan jumlah yang
diminta cukup banyak, serta keterampilan dalam peracikan. Racikan
menempuk pada hari tertentu.
g. Tulisan resep dokter sulit dibaca terutama oleh mahasiswa PKPA sehingga
memperlama waktu dispensing.

12
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan analisis waktu tunggu di Satelit Farmasi
Rawat Jalan Abiyasa maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Waktu tunggu (dispensing time) rata-rata pelayanan rawat jalan Abiyasa
untuk obat resep racikan untuk 5 hari adalah 28,016 menit, kemudian
resep non racikan untuk 5 hari adalah 20,672 menit.
2. Persentase waktu tunggu (dispensing time) rata-rata untuk masing-masing
tanggal mencapai target kesesuaian 100% untuk racikan maupun non
racikan kecuali tanggal 18 Oktober 2013 dan 23 Oktober 2013 dengan
masing-masing persentase 83,25 % dan 95,24 %.
3. Waktu tunggu (dispensing time) pelayanan rawat jalan Abiyasa dan IGD
Abiyasa secara keseluruhan untuk resep non racikan maupun resep racikan
memenuhi standar yang ditetapkan di Paviliun Abiyasa Pusat Geriatri
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo dimana standar waktu pelayanan untuk
resep non racikan adalah 20 menit sedangkan untuk resep racikan adalah 40
menit.

B. Saran
1. Meningkatkan sistem pelayanan yang sudah ada dengan cara memberikan
motivasi kepada karyawan, pemberian reward, penyusunan obat lebih tertib,
mengatasi titik terlemah yang menyebabkan lamanya waktu tunggu yaitu
dispensing sehingga waktu dispensing dan waktu tunggu pasien menjadi
lebih efisien.
2. Perlu di sediakan kotak saran sehingga diketahui apakah ada pasien yang
complain atau tidak.
3. Perlu adanya peningkatan sumber daya manusia atau tenaga farmasi di RS
agar efisiensi waktu dapat terpenuhi maksimal.

13
4. Perlu peningkatan ilmu dan keterampilan skrining dan pengetiketan resep
bagi farmasis muda.
5. Mendahulukan resep yang datang awal sesegera mungkin sehingga
mencegah penumpukan Resep.
6. Perlu pengecekan penyimpanan obat sesuai dengan alfabetis baik fast
moving maupun tidak.
7. Perlu adanya pengecekan stok obat yang intensif setiap akhir pelayanan
sehingga dapat meminimalkan pelayanan resep yang lama karena
kekosongan obat.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2004, Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit,


Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Buhang dan Hasanbasri, 2006, Waktu Tunggu dan Cara Pembayaran di
Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Aloei Saboe Gorontalo,
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Kepmenkes, 2008, Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Jakarta:
Kementrian Kesehatan.
Siregar, C.J.P., Amalia L., 2004. Farmasi Rumah Sakit : Teori dan
Penerapan, Edisi Pertama, Jakarta : EGC.

15
LAMPIRAN
Lampiran 1. Format LPD
LEMBAR PENGUMPULAN DATA
EVALUASI WAKTU TUNGGU PELAYANAN
APOTEK RAWAT JALAN PAV. ABIYASA
PERIODE : I / II Racikan / Non Racikan *
Tanggal :
NO. Proses Waktu Selesai Paraf
1 Resep/kartu obat datang
2 Skrining + Etiket
3 Validasi + Entry
4 Dispensing
5 Pengecekan Akhir
6 Penyerahan Obat
KET : Periode I : 08.00 – 10.00
Periode II : 10.00 – selesai
*) : Coret salah satu

Lampiran 2. Hasil Rekapitulasi Data Waktu Tunggu di Rawat Jalan Pav.


Abiyasa
Skrining + Validasi Total Waktu
Tanggal No Resep Etiket + Entry Dispensing Pengecekan Penyerahan Tunggu Periode Ket.
1 2 4 19 2 1 28 I S
18/10/2013 2 Racikan 5 3 19 3 3 33 II S
3 8 4 18 5 5 40 II S
Rata – Rata 5 3,67 18,67 3,33 3 33,67 100%
18/10/2013 1 Non 1 1 2 2 2 8 I S
2 Racikan 6 3 6 2 3 20 I S
3 3 4 10 7 4 28 I S
4 2 5 6 5 4 22 I S
5 3 6 12 5 3 29 I S
6 5 3 8 4 4 24 I S
7 6 3 7 5 2 22 I S
8 5 6 12 3 4 30 I S
9 3 5 11 4 6 29 II S
10 2 7 6 3 4 22 II S
11 3 5 10 3 5 26 II S
12 3 8 11 4 2 28 II S
13 6 5 16 4 4 35 II TS
14 7 5 11 5 7 35 II TS
15 2 4 11 5 8 30 II S
16 3 5 5 4 7 24 II S

16
17 10 6 15 5 5 41 II TS
Rata-rata 4,12 4,65 9,35 4,12 4,35 26,65 82,35%
Skrining Validasi Total Waktu
Tanggal No Resep+ Etiket + Entry Dispensing Pengecekan Penyerahan Tunggu Periode Ket.
1 3 3 15 2 2 25 I S
2 4 3 14 1 2 24 II S
19/10/2013 3 Racikan 4 3 15 2 1 25 II S
4 3 3 14 2 1 23 II S
5 4 4 15 1 1 25 II S
Rata-rata 3,6 3,2 14,6 1,6 1,4 24,4 100%
1 2 4 6 4 2 18 I S
2 5 7 7 3 2 24 I S
3 5 3 7 2 4 21 I S
4 3 3 8 2 3 19 I S
5 4 3 4 3 1 15 I S
6 3 3 9 2 2 19 I S
7 5 2 11 3 1 22 II S
8 7 3 7 2 2 21 II S
9 4 4 6 6 3 23 II S
10 4 3 6 7 2 22 II S
Non
19/10/2013 11 4 4 5 1 2 16 II S
Racikan
12 4 4 6 2 3 19 II S
13 2 2 8 2 4 18 II S
14 3 3 15 2 1 24 II S
15 5 4 7 3 3 22 II S
16 5 3 6 2 3 19 II S
17 3 3 6 8 2 22 II S
18 6 3 6 4 2 21 II S
19 6 4 6 2 2 20 II S
20 7 5 8 1 2 23 II S
21 4 4 7 2 3 20 II S
Rata-rata 4,33 3,52 7,19 3 2,33 20,38 100%

Skrining + Validasi Total


Tanggal No Resep Etiket + Entry Dispensing Pengecekan Penyerahan Waktu Periode Ket.
Tunggu
1 3 5 12 1 1 22 II S
21/10/2013 2 Racikan 3 2 20 3 1 29 II S
3 3 2 11 2 5 23 II S
Rata- Rata 3 3 14,3 2 2,3 24,67 100%
21/10/2013 1 Non 3 4 2 1 6 16 I S
2 Racikan 3 2 3 2 5 15 I S
3 2 2 2 4 6 16 I S
4 3 2 2 1 7 15 I S
5 2 2 2 3 6 15 I S
6 1 2 2 1 5 11 I S
7 2 3 7 3 7 22 I S
8 2 2 2 1 5 12 I S
9 2 2 2 3 6 15 I S
10 3 3 6 1 4 17 I S

17
11 1 2 2 3 6 14 II S
12 2 3 8 2 6 21 II S
13 3 3 4 2 7 19 II S
14 1 3 10 1 3 18 II S
15 2 2 9 3 5 21 II S
16 2 2 4 1 3 12 II S
17 2 2 8 2 5 19 II S
18 2 1 4 2 5 14 II S
19 4 3 7 2 6 22 II S
Rata-rata 2,21 2,37 4,53 2 5,42 16,53 100%

Total
Skrining + Validasi +
Tanggal No Resep Dispensing Pengecekan Penyerahan Waktu Periode Ket.
Etiket Entry
Tunggu
1 7 6 13 6 2 34 II S
23/09/2013 2 Racikan 4 4 15 4 2 29 II S
3 5 7 8 4 2 26 II S
Rata-rata 5,33 5,67 12 4,67 2 29,67 100%
1 6 2 2 5 3 18 I S
2 7 2 4 2 2 17 I S
3 6 2 3 9 3 23 I S
4 9 5 9 3 3 29 I S
5 7 6 5 3 9 30 I S
6 3 3 8 6 1 21 I S
7 3 2 5 4 1 15 II S
8 2 3 8 4 3 18 II S
9 3 2 4 11 2 22 II S
Non
23/09/2013 10 2 2 2 1 9 16 II S
Racikan
11 3 5 4 8 10 30 II S
12 3 4 5 6 12 30 II S
13 5 3 7 3 2 17 II S
14 6 5 6 2 2 21 II S
15 3 5 8 3 7 26 II S
16 7 4 9 4 3 27 II S
17 4 6 8 4 3 25 II S
18 6 9 5 5 3 28 II S
19 6 4 11 4 6 31 II TS
20 2 4 4 5 7 22 II S
21 6 2 5 4 2 19 II S
Rata-rata 4,71 3,81 5,81 4,57 4,43 23,09 95,24%

Skrining + Validasi Total


Tanggal No Resep Etiket + Entry Dispensing Pengecekan Penyerahan Waktu Periode Ket.
Tunggu
24/10/2013 1 Racikan 3 4 19 2 3 31 I S
2 2 3 19 3 3 30 I S

18
3 3 4 18 5 5 35 II S
4 3 3 15 3 2 26 II S
5 2 3 10 4 4 23 II S
6 2 3 9 4 3 21 II S
Rata-rata 2,5 3,33 15 3,5 3,33 27,67 100%
1 2 4 3 2 3 14 I S
2 2 5 3 2 2 14 I S
3 1 2 4 1 7 15 I S
4 1 3 5 2 3 16 I S
5 3 4 5 2 2 16 I S
6 3 3 4 2 4 16 I S
7 3 3 3 2 3 14 I S
8 3 3 4 3 5 18 I S
9 5 2 5 3 3 18 I S
10 5 2 3 1 3 14 II S
11 4 3 4 2 3 16 II S
12 Non 4 5 9 7 8 33 II S
24/10/2013
13 Racikan 3 4 3 2 2 14 II S
14 3 4 3 3 4 17 II S
15 5 4 4 1 3 18 II S
16 2 3 5 1 2 13 II S
17 2 4 5 2 2 15 II S
18 2 3 4 2 2 13 II S
19 5 4 3 3 4 19 II S
20 5 4 5 3 3 20 II S
21 3 3 4 1 2 13 II S
22 3 3 5 3 4 18 II S
23 4 5 7 2 2 20 II S
24 2 5 4 3 3 17 II S
Rata-rata 3,21 3,54 4,33 2,33 3,29 16,71 100%

Rata – Rata
Tanggal Total Ket.
Skrining Validasi +
Resep Dispensing Pengecekan Penyerahan Waktu
+ Etiket Entry
Tunggu
18/10/2013 5 3,67 18,67 3,33 3 33,67 S
19/10/2013 3,6 3,2 14,6 1,6 1,4 24,4 S
21/10/2013 Racikan 3 3 14,3 2 2,3 24,67 S
23/10/2013 5,33 5,67 12 4,67 2 29,67 S
24/10/2013 2,5 3,33 15 3,5 3,33 27,67 S
Rata – Rata 3,886 3,774 14,914 3,02 2,406 28,016
18/10/2013 4,12 4,65 9,35 4,12 4,35 26,65 S
19/10/2013 4,33 3,52 7,19 3 2,33 20,38 S
21/10/2013 Non 4,53 2 5,42 16,53 S
2,21 2,37
Racikan
23/10/2013 4,71 3,81 5,81 4,57 4,43 23,09 S
24/10/2013 3,21 3,54 4,33 2,33 3,29 16,71 S
Rata – Rata 3,716 3,578 6,242 3,204 3,964 20,672

19
Rata – Rata
Presentasi
Tanggal Total Pencapaian
Skrining Validasi Target
Resep Dispensing Pengecekan Penyerahan Waktu
+ Etiket + Entry
Tunggu
Racikan 5 3,67 18,67 3,33 3 33,67 100%
18/10/2013
Non Racikan 4,12 4,65 9,35 4,12 4,35 26,65 83,25%

Racikan 3,6 3,2 14,6 1,6 1,4 24,4 100%


19/10/2013
Non Racikan 4,33 3,52 7,19 3 2,33 20,38 100%

Racikan 3 3 14,3 2 2,3 24,67 100%


21/10/2013 Non Racikan 2,21 2,37 4,53 2 5,42 16,53 100%

Racikan 5,33 5,67 12 4,67 2 29,67 100%


23/10/2013
Non Racikan 4,71 3,81 5,81 4,57 4,43 23,09 95,24%

Racikan 2,5 3,33 15 3,5 3,33 27,67 100%


24/10/2013
Non Racikan 3,21 3,54 4,33 2,33 3,29 16,71 100%

Lampiran 3. Hasil Rekapitulasi Data Waktu Tunggu di IGD Pav. Abiyasa

Skrining + Validasi Pengecekan Total Waktu


Tanggal No Resep Etiket + Entry Dispensing Penyerahan Tunggu Periode Ket.
18/10/2013 Racikan - - - - - - - -
Rata-rata
1 3 4 5 3 9 24 I S
2 3 4 5 3 9 24 I S
3 3 4 5 3 9 24 I S
4 3 2 5 7 3 20 I S
5 3 1 2 1 2 9 II S
6 2 1 2 1 9 15 II S
Non
18/10/2013 7 2 2 4 1 3 12 II S
Racikan
8 2 2 2 1 3 9 II S
9 2 1 2 2 2 9 II S
10 2 2 4 2 3 13 II S
11 2 3 2 1 4 12 II S
12 2 2 3 1 1 9 II S
13 2 3 2 2 2 11 II S
Rata-rata 2,38 2,38 3,31 2,15 4,54 14,69 100%

20
Skrining + Validasi Pengecekan Total Waktu
Tanggal No Resep Etiket + Entry Dispensing Penyerahan Tunggu Periode Ket.
19/10/2013 Racikan - - - - - - - -
Rata-rata
1 2 2 2 2 2 10 I S
2 2 2 2 2 2 10 I S
3 2 2 2 4 3 13 II S
4 2 3 3 2 2 12 II S
5 1 1 1 1 1 5 II S
6 Non 2 1 1 2 2 8 II S
19/10/2013
7 Racikan - 4 2 1 1 8 II S
8 - 1 4 - 1 6 II S
9 2 3 5 2 2 14 II S
10 - 2 7 3 - 12 II S
11 - 3 2 3 2 10 II S
12 5 5 10 1 2 23 II S
Rata-rata 2,25 2,23 3,42 2,27 1,81 10,92 100%

Skrining + Validasi Pengecekan Total Waktu


Tanggal No Resep Etiket + Entry Dispensing Penyerahan Tunggu Periode Ket.
21/10/2013 Racikan - - - - - - - -
Rata-rata
1 3 6 5 1 7 22 I S
2 1 2 2 1 4 10 I S
3 2 1 2 1 2 8 I S
4 2 3 6 3 6 20 I S
5 1 2 2 1 2 8 I S
6 2 2 5 2 6 17 I S
7 3 2 3 1 8 17 I S
Non
21/10/2013 8 3 4 6 2 2 17 I S
Racikan
9 - 3 3 1 1 8 II S
10 - 3 2 1 3 9 II S
11 1 2 1 1 2 7 II S
12 - 3 1 1 2 7 II S
13 1 2 1 2 2 8 II S
14 1 1 1 1 1 5 II S
15 2 2 1 1 2 8 II S
Rata-rata 1,83 2,53 2,73 1,33 3,33 11,4 100%

21
Skrining + Validasi Pengecekan Total Waktu
Tanggal No Resep Etiket + Entry Dispensing Penyerahan Tunggu Periode Ket.
22/10/2013 Racikan 2 1 11 1 1 16 II S
Rata-rata
1 7 3 3 2 1 16 II S
2 - 5 3 - 1 9 II S
3 2 2 2 1 1 8 II S
4 1 1 2 1 1 6 II S
5 2 2 1 1 1 7 II S
6 2 1 12 1 2 18 II S
7 Non 2 1 1 1 1 6 II S
22/10/2013
8 Racikan 2 2 3 1 1 9 II S
9 2 2 4 1 1 10 II S
10 1 1 2 1 1 6 II S
11 1 1 2 1 1 6 II S
12 1 2 3 1 1 8 II S
13 2 2 4 1 1 10 II S
14 2 2 4 1 1 10 II S
Rata-rata 2,08 1,93 3,29 1,08 1,07 9,21 100%

Skrining + Validasi Pengecekan Total Waktu


Tanggal No Resep Etiket + Entry Dispensing Penyerahan Tunggu Periode Ket.
23/10/2013 Racikan - - - - - - - -
Rata-rata
1 1 1 1 1 1 5 I S
2 2 3 13 1 1 20 I S
3 1 1 1 1 1 5 I S
4 2 2 5 1 1 11 II S
5 2 2 4 1 1 10 II S
Non
23/10/2013 6 3 1 3 1 2 9 II S
Racikan
7 - 2 2 - 1 5 II S
8 3 2 5 1 3 14 II S
9 1 2 4 1 2 10 II S
10 - 2 3 1 1 7 II S
11 3 2 7 1 1 14 II S
Rata-rata 2 1,82 4,36 1 1,36 10 100%

22
Skrining + Validasi Pengecekan Total Waktu
Tanggal No Resep Etiket + Entry Dispensing Penyerahan Tunggu Periode Ket.
24/10/2013 Racikan - - - - - - - -
Rata-rata
1 1 1 6 1 3 12 I S
2 - 2 2 1 - 5 I S
3 3 2 3 2 3 13 I S
4 1 3 5 2 2 13 I S
5 1 2 2 2 1 8 I S
Non
24/10/2013 6 1 3 3 2 3 12 II S
Racikan
7 2 2 2 3 - 9 II S
8 - 3 4 1 5 13 II S
9 2 4 7 2 - 15 II S
10 4 3 8 1 1 17 II S
11 3 5 4 2 1 15 II S
12 1 1 1 2 2 7 II S
13 2 3 8 1 2 16 II S
Rata-rata 1,91 2,61 4,23 1,70 2,3 11,92 100%

Rata – Rata
Presentasi
Tanggal Total Pencapaian
Skrining Validasi Target
Resep Dispensing Pengecekan Penyerahan Waktu
+ Etiket + Entry
Tunggu
Racikan - - - - - - -
18/10/2013
Non Racikan 2,38 2,38 3,31 2,15 4,54 14,69 100%

Racikan - - - - - -
19/10/2013
Non Racikan 2,25 2,23 3,42 2,27 1,81 10,92 100%

Racikan - - - - - - -
21/10/2013 Non Racikan 1,83 2,53 2,73 1,33 3,33 11,4 100%

Racikan 2 1 11 1 1 16 100%
22/10/2014
Non Racikan 2,08 1,93 3,29 1,08 1,07 9,21 100%

Racikan - - - - - - -
23/10/2013
Non Racikan 2 1,82 4,36 1 1,36 10 100%

Racikan - - - - - - -
24/10/2013
Non Racikan 1,91 2,61 4,23 1,70 2,3 11,92 100%

23

Anda mungkin juga menyukai