Pencapaian selama Tribulan: belum memenuhi standar dengan rata rata jika dibandingkan
dengan standar. Hal ini karena kurang optimalnya koordinasi antar bagian terkait
penggunaan fornas dan belum adany evaluasi berkala.
Rekomendasi perbaikan :
1) Melakukan pemesanan cito diluar RS untuk obat obat yang sering
dbutuhkan/ diresepkan
2) Persediaan pengaman (safety stock) untuk menjaga kemungkinan terjadinya kekosongan
obat
3) Pengecekan stok obat secara teratur untuk menentukan apakan pemesanan kembali
harus dilakukan
4) Melakukaan koordinasi dengan DPJP terkait untuk melakukan subsitusi obat lain
5) Meningkatkan komunikasi dan pengetahuan petugas farmasi
c. selisih obat
Pencapaian selama Tribulan :
Rekomendasi perbaikan:
1. Menjaga kesesuaian obat antara stok komputer dengan stok fisik dengan melakukan stok
opname secara berkala
2. Memberi tanggung jawab kepada petugas farmasi
Rekomendasi perbaikan:
1.) Penyerahan resep BPJS dan umum sebaiknya dipisah untuk meningkatkan pelayanan
2.) Menjalankan sistem antrian resep
3.) Sistem antrian resep dengan target SPM obat jadi 30 menit, obat racikan 60 menit
4.) Menjalankan sisem amano mulai dari resep masuk sampai penyerahan untuk evaluasi waktu
tunggu pasien
1) Petugas farmasi menerima resep obat yang tidak ada dalam stok/ habis tetapi obat tersebut
masuk dalam formularium
2) Petugas farmasi melihat kandungan obat untuk mencari alternatif obat generik/paten lainnya
yang masuk dalam formularium dan stok tersedia di RS
3) Petugas farmasi menghubungi dokter penulis resep dan memberitaukan kepada dokter yang
bersangkutan bahwa obat yang diresepkan (sebutkan nama obatnya) atas nama pasien (sebutkan
nama pasiennya) tidak ada dalam stok/ habis dan tawarkan alternatifnya (sebutkan
kompetitornya yang standar di RS)
4) Petugas farmasi mencatat hasil proses pemberitahuan, tanggal dan jam konfirmasi di lembar
resep tersebut
5) Petugas farmasi melanjutkan proses pelayanan bila dokter setuju diganti dan memilih alternatif
yang ditawarkan
6) Petugas farmasi dapat melakukan pemesanan melalui apotek rekanan bila dokter tidak setuju
mengganti obatnya
6. Alur penyediaan vaksin di depo farmasi rajal:
1)
1) Petugas farmasi atau unit terkait menyimpan vaksin didalam kulkas secara alphabetis
2) Petugas farmasi atau unit terkait menyusun dengan metode First Expired First Out (FEFO)
3) Petugas farmasi atau unit terkait harus menutup rapat kulkas dan pintu kulkas tidak boleh sering
terbuka untuk menghindari suhu tidak stabil
4) Petugas farmasi menyusun vaksin sesuai sensitivitas dengan mengacu dari masing masih suhu
vaksin
5) Vaksin FS diletakan jauh dari evaporator contohnya : vaksin DPT, HB, DT, TT
6) Vaksin HS diletakan dekat dengan evaporator contohnya: polio, campak, BCG
7) Petugas farmasi atau unit terkait memeriksa suhu refrigator kulkas stabil antara 2-8 setiap pagi
dan sore